Lina ini mulai tampil dengan wajah aslinya, yaitu gemar dan asal comot menggunakan tulisan dan terjemahan pelintiran yang berasal dari pihak penentang Ahmadiyah.
Saye teruskan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > tapi kalo dipikir-pikir, yang playing god itu sapa ya? Apa orang2 > spt MGA ini playing god juga?? Coba bayangkan aja dalam Tukhfah > Bagdad, hal. 25 MGA menulis bhw Tuhan mengatakan ttg diri MGA,"ya > Ahmad, nama-Mu bisa sempurna, tapi nama-Ku tidak bisa sempurna [ya > Ahmad yutimmu ismuka, wa la yutimmu ismii]. Gubrak! Teks Arabnya tertulis: "Yaa ahmaduyatimmu ismuka walaa yatimmu ismi " Ini redaksi terjemahan aslinya lengkap dengan referensinya yang diambil dari Tadzkirah versi bahasa Inggris terjemahan Muhammad Zafrullah Khan: "...Your name will come to an end O Ahmad, but My name will not come to an end. Be in the world like a stranger or a traveller and be of a righteous and the faithful and call to goodness and forbid evil and call down blessings on Muhammad and the people of Muhammad. Calling down blessings is the true training. I shall raise thee towards Me..." [Terjemahan bebasnya: "...Wahai Ahmad, namamu akan berakhir, namun nama-Ku tidak akan berakhir. Jadilah [kamu] di dunia ini seperti seorang asing atau seorang pengembara dan jadilah seorang yang berbudi dan beriman dan ajaklah kepada kebaikan dan jauhilah kejahatan dan mintalah berkat [shalawatlah untuk] Muhammad dan umat Muhammad. Meminta [untuk mendapatkan] berkat-berkat (Shalawat) adalah latihan yang sejati. Aku akan angkat engkau kepada-Ku.."] (Braheen Ahmadiyya part III pp. 238-242 sub footnote 1) Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. menjelaskan arti kalimat "Yaa ahmaduyatimmu ismuka walaa yatimmu ismi " ("namamu akan berakhir, namun nama-Ku tidak akan berakhir") sebagai berikut: "Thou art mortal and thy praise will come to an end, but Allah's praise will not come to an end for it is without count and without end." [Terjemahan bebasnya: "Engkau [Ahmad] tidaklah abadi dan pujian bagimu akan berakhir, namun pujian bagi Allah tidak akan pernah berakhir yang untuk itu [pujian bagi Allah] tak terbilang dan tanpa akhir."] (Braheen Ahmadiyya part III. p. 242) Jadi, semakin jelas bahwa Lina telah melakukan manipulasi terhadap teks yang dimiliki oleh Ahmadiyah. Gubrak! Salam, MAS > > wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <aldiy@> wrote: > > > > Duh, mba Lina..ada potongan ayat yang lepas dibaca: "..padahal > tidak > > ada diwahyukan sesuatupun kepadanya.." Artinya, Tuhan menghukum > nabi > > palsu yang ngaku2 nabi padahal nggak diturunin wahyu, ngakunya > dapet > > wahyu. Itu namanya berbohong. > > > > emang nggak disebut di situ bahwa kita mesti menghukum/melarang > orang > > yang ngaku nabi, hanya dikatakan Tuhan menghukum pembohong yang > ngaku > > nabi, padahal nggak pernah dapet wahyu....kecuali kalo kita mau > > playing God...:-) > > > > salam > > Mia > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" > > <linadahlan@> wrote: > > > > > > Baca lagi pertanyaan sampeyan. "emang ada pasalnya di Qur'an > kita > > > tidak boleh ngaku Nabi??;))" > > > > > > jawab Allah: "lebih zalim". [ato bahasa saya neh (yg lebih > > > lunak) "ada gak sih orang yang lebih dableg daripada org yg > > > mengatakan..."] > > > > > > Lalu manusia mo bilang "emangnya ada pasal di Qur'an kita boleh > > > berlaku zalim"?? > > > > > > he..he..kayak Yahudi ngeyel di kisah Sapi Betina. > > > > > > wassalam, > > > > > > -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > > > <chairunisa_mahadewi@> wrote: > > > > > > > > Jelas sekali di ayat ini bahwa kita ini ndak ikut campur > urusan > > > Gusti > > > > Allah sama Makluk-Nya wong nanti yang balas juga Gusti > > > > Allah...kok...sepertinya kita2 kadang suka over acting:) > > > > > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" > > <linadahlan@> > > > > wrote: > > > > > > > > > > QS6:93 > > > > > Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang > mengadakan > > > > > kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:"Telah diwahyukan > > > kepada > > > > > saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, > dan > > > orang > > > > > yang berkata:"Saya akan menurunkan seperti apa yang > diturunkan > > > > > Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu > > > orang- > > > > > orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul > maut, > > > sedang > > > > > para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil > > > > > berkata) :"Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas > > > dengan > > > > > siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan > > terhadap > > > > > Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu > > > > > menyombongkan diri ayat-ayat-Nya. > > > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > > > > > <chairunisa_mahadewi@> wrote: > > > > > > > > > > > >> > > > > > > ** emang ada pasalnya di Qur'an kita tidak boleh ngaku > > > Nabi??;)) > > >