HARIAN ANALISA
Edisi Senin, 4 Juni 2007

Masih Terdapat 560 TKI Bermasalah di Penampungan KBRI Riyadh 

Jakarta, (Analisa) 

Jumlah TKI di penampungan KBRI Riyadh, Arab Saudi, hingga Jumat (31/5) sore 
masih mencapai 560 orang dan KBRI sudah berupaya untuk menyelesaikan 
masalahanya tetapi jumlah TKI yang selesai masalahnya selalu lebih kecil 
dibanding jumlah TKI yang masuk ke penampungan dengan masalah baru. 

"Dampaknya jumlah TKI bermasalah di penampungan terus membengkak," kata Atase 
Perburuhan KBRI Riyadh, Sukamto ketika dihubungi dari Jakarta. 

Dikatakannya, Gubernur Riyadh telah membentuk Tim sejak dua minggu lalu untuk 
membantu menyelesaikan masalah TKI tersebut. Hasilnya baru dirasakan minggu 
ini, dimana ada puluhan TKI yang telah mendapatkan "exit permit" (ijin 
meninggalkan Arab Saudi). 

Tim Gubernur telah membagi TKI di penampungan menjadi tiga kelompok, yaitu, TKI 
yang ingin bekerja kembali, TKI yang ingin pulang namun masih menuntut gaji 
(yang belum dibayar) dari majikan, dan TKI yang ingin pulang dan tiada tuntutan 
apapun. 

Untuk kelompok pertama, ternyata tidak berjalan lancar karena Tim melakukan 
seleksi yang ketat terhadap calon majikan. Untuk kelompok kedua juga tidak 
lancar karena untuk menemukan majikan ternyata bukanlah hal yang mudah, 
sedangkan untuk kelompok ketiga relatif mudah, dan hasilnya sangat nyata. 

"Bagi TKI dari kelompok ketiga yang tidak mempunyai dana untuk membeli tiket, 
KBRI mendapatkan bantuan dari Yayasan Paramitra, Asuransi TKI, dan Agency di 
Saudi," kata Sukamto. 

Sebelumnya, Menakertrans Erman Suparno mengatakan pihaknya sudah membentuk tim 
pemulangan dan tim akan sudah berangkat ke Riydah untuk menyelesaikan TKI 
bermasalah di ibukota Arab Saudi itu. (An


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke