mulai sekarang kelola sampah rumah tangga anda dgn baik.
sarinesia
----------------
http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-02-22-Sistem-Evaluasi-Bangunan-dan-Lingkungan-yang-Berke....shtml

Kamis, 23 Februari 2006 08:01:04
Memisahkan Sampah: Belajar dari Jepang (1)

Oleh Bambang Setia Budi

Jepang adalah negara yang sangat mementingkan kebersihan. Kota-kotanya
sudah tentu sangat bersih. Penduduknya pun memiliki kesadaran yang
tinggi terhadap masalah kebersihan ini. Tulisan berikut ini tidak
hendak membahas dari sisi teknologi pengelolaan sampah di Jepang,
tetapi difokuskan hanya pada bagaimana orang Jepang memisahkan sampah
dan manajemen pengumpulannya di kota. Karena dari sinilah titik awal
yang dapat memudahkan pengelolaan dan pengolahan selanjutnya.

Dari pengalaman dan pengamatan beberapa kota di Jepang, pemisahan ini
secara umum sama namun tidak sedikit pula adanya beberapa perbedaan
disebabkan kebijakan pemerintah kotanya masing-masing. Bahasan dalam
tulisan ini secara khusus mengambil kasus kota Toyohashi, kota di mana
penulis tinggal. Kota ini berpenduduk kurang lebih 350 ribu jiwa dan
terletak di wilayah Prefecture Aichi yang beribukota Nagoya.

Lebih dari itu, bahasan ini hanya untuk sampah rumah tangga, sementara
untuk sampah pabrik maupun aktifitas bisnis/komersial lainnya seperti
dari toko, kantor dan restoran tidak dibahas di sini. Karena
pengelolaan mereka berbeda dan tidak boleh digabungkan di sini.

Sedikitnya terdapat tujuh kategori sampah rumah tangga yang mesti
dipisahkan sendiri-sendiri oleh warga kota sebelum diletakkan/dibuang
ke tempat yang ditentukan pada hari yang dijadwalkan. Ketujuh itu
yakni: 1) Moyasu Gomi atau Sampah yang dapat dibakar (Burnable Waste),
2) Umeru Gomi atau Sampah urug (Land-fill Waste), 3) Purasutikku Gomi
atau Sampah plastik (Plastic Waste), 4) Kowasu Gomi atau Sampah yang
dapat dihancurkan/diremukkan (Crushable Waste), 5) Yugai Gomi atau
Sampah yang beresiko/berbahaya (Hazardous Waste), 6) Shigen Gomi atau
Sampah yang dapat didaur ulang (Recyclable Waste) dan 7) Okina Gomi
atau Sampah besar (Bulky Waste). Masing-masing akan dijelaskan berikut
ini.

1. Moyasu Gomi atau Sampah yang dapat dibakar (Burnable Waste)

Yang dimaksud dengan Moyasu Gomi atau sampah yang dapat dibakar
(Burnable Waste) ini adalah utamanya sampah dapur seperti bahan/bekas
sisa makanan (raw garbage), lalu sampah-sampah kayu/ranting pohon
(wood waste), daun, atau rumput dan sampah kertas yang tidak dapat
didaur ulang (non recyclable waste paper) seperti kertas tisu, kertas
foto, serta pampers bayi/anak. Selain itu yang juga dimasukkan dalam
kategori ini adalah film polaroid, puntung rokok, kaus tangan, kembang
api, sumpit, pinsil, dan alat rumah tangga atau mainan-mainan dari
kayu (setelah dipotong kecil-kecil jika ukurannya besar). Inilah
kategori sampah yang jumlah volumenya terbesar dibanding dengan
sampah-sampah kategori lainnya.

Secara umum, aturan pembuangannya adalah dua kali selama seminggu
dengan jadwal hari sendiri-sendiri yang telah ditetapkan oleh
pemerintah kota untuk masing-masing distrik/perumahan. Umumnya pada
hari senin dan kamis sejak matahari terbit hingga pukul 8.30 pagi.
Tempat meletakkan sampahnya juga sudah ditentukan oleh pemerintah kota
yang disepakati oleh warga setempat. Tempat itu biasanya di pinggir
jalan, sebuah pojokan, di bawah pohon, atau tempat terbuka, yang
semuanya mudah diakses oleh mobil pengangkut sampah.

Sebelum dibuang, aturannya adalah semua bekas makanan di dalam kotak
sampah wastafel dapur perlu hilangkan air lebih dulu dari bekas
makanan tersebut (bisa juga diserap dengan kertas). Untuk pampers,
sudah tentu harus dibersihkan dulu dari kotoran bayi atau anak. Untuk
kayu-kayu atau ranting-ranting, perlu diikat agar tidak menyebar
kemana-mana. Contoh jenis dan awal penyiapan pembuangannya dapat
dilihat pada Gambar 1.

Untuk selanjutnya, Moyasu Gomi ini mesti dimasukkan ke dalam plastik
yang transparan atau semi transparan yang tidak bocor dan diikat erat
dengan tali, lalu diletakkan di tempat yang ditentukan sesuai hari dan
waktu yang dijadwalkannya. Penulis cenderung menyebut "meletakkan"
daripada "membuang" sampah, karena pada kenyataannya dalam hitungan
jam bahkan menit, sampah-sampah dalam plastik yang diletakkan di
tempat tadi sudah hilang dari pandangan karena telah diangkut petugas
sesuai jadwalnya sendiri pada pagi atau siang hari itu juga.

Meski demikian, tampaknya untuk pengumpulan Moyasu Gomi ini ada
beberapa perbedaan teknis pada daerah perumahan/distrik tertentu.
Sebagai misal, untuk di kompleks perumahan penulis, setelah Moyasu
Gomi ini dimasukkan ke dalam plastik yang diikat, lalu dibawa dan
dimasukkan ke dalam sebuah bangunan sederhana sebagai tempat
pengolahan sementara (Lihat Gambar 2). Karena mungkin ada fasilitas
ini (hanya beberapa kompleks yang punya bangunan ini), pada
kenyataannya, banyak juga warga yang membuangnya setiap hari. Meski
mungkin hal ini tidak dibenarkan karena tidak sesuai dengan jadwalnya.


Gambar 1. Contoh jenis-jenis sampah yang dikategorikan sebagai Moyasu
Gomi beserta aturan singkat penyiapan sebelum pembuangannya. (sumber:
Waste Guide Book, Toyohashi City Environmental Services Department)


Gambar 2. Bangunan tempat buang dan pengolahan sementara Moyasu Gomi
di kompleks Shiroyama shiei Juutaku (perumahan), Kota Toyohashi.
Perhatikan lubang kecil untuk memasukkan sampah di bawah kanopi, ia di
didesain selalu bisa menutup sendiri secara otomatis (Foto: Bambang
Setia Budi)

2. Umeru Gomi atau Sampah urug (Land-fill Waste)

Sesuai dengan namanya, yang dimaksud Umeru Gomi atau sampah urug
(Land-fill Waste) ini adalah sampah yang dipakai untuk mengurug tanah.
Jenis-jenis barang yang bisa dimasukkan di sini biasanya barang yang
terbuat dari tanah liat atau keramik, seperti barang-barang rumah
tangga dari keramik (mangkuk, piring, gelas, teko, pot bunga, dll).
Selain itu adalah batu-bata, batako dan juga barang-barang yang
terbuat dari kaca (glassware) seperti gelas, meja, jendela, dll.
(Lihat Gambar 3).


Gambar 3. Contoh jenis-jenis sampah yang dikategorikan sebagai Umeru
Gomi. (sumber: Waste Guide Book, Toyohashi City Environmental Services
Department)

Aturan pembuangannya adalah sebulan sekali dengan hari yang sudah
ditentukan oleh pemerintah kota untuk setiap bulannya. Biasanya pada
hari Jum`at, hanya kadang pada pekan kesatu, kedua, ketiga atau
keempat. Semuanya bisa dilihat dalam jadwal yang telah disusun dalam
bentuk kalender yang dibagikan kepada warga. Untuk tempat
meletakkannya, umumnya sama persis dengan tempat meletakkan Moyasu
Gomi. Karena jadwal harinya berbeda jadi untuk tempat ini tidak ada
masalah. Jumlah volume sampahnya pun biasanya tidak banyak. (Bersambung)

Bambang Setia Budi, Pengkaji Tata Kota pada Institute for Science and
Technology Studies (ISTECS) Chapter Jepang dan Dosen pada Sekolah
Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut
Teknologi Bandung (ITB).






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke