Pemenggalan kepala 3 siswi SMU di Poso oleh Hasanuddin seorang radikal muslim membuktikan wacana bahwa kaum ekstrimis entah itu kaum fasis , rasis maupun fundies agama adalah juga selalu seksis , mereka selalu juga kaum pembenci perempuan.Ini juga menjelaskan kenapa di milis-milis kaum radikal termasuk fundies islam seperti PKS , Salafy , HTI dll jarang sekali netter cewek yang aktif.
Misal saja seorang rasis yang membenci orang kulit hitam maka kebenciannya terhadap perempuan kulit hitam akan jauh lebih besar lagi.Makanya ketika Hasanuddin itu memotong kepala orang yang dimaksudkannya sebagai hadiah lebaran maka yang dia pilih sebagai korban adalah perempuan. Kaum ekstrimis ini selalu menjadikan perempuan "musuhnya" sebagai sasaran utama kekerasan.Dalam perang kemerdekaan Al Jazair misalnya pasukan elite Prancis OAS dalam kampanye rasialnya di Al Jazair menembaki secara acak perempuan Al Jazair di jalanan , selain juga menduduki desa-desa lalu mempermalukan mereka dengan meyuruh gadis-gadis dan perempuan muda menari telanjang atau memperkosanya di depan penduduk laki-laki. Fungsi reproduksi manusia ada pada tubuh perempuan itulah sebabnya mereka membenci perempuan dari kelompok musuhnya karena dari tubuh mereka akan tumbuh dan lahir benih-benih baru kaum yang dibencinya. Hasanuddin itu menjadikan siswi SMU itu sebagai korbannya karena sebagaimana penganut paham kebencian lainnya ia melihat dari tubuh para siswi itu kelak akan lahir orang-orang kristen yang dibencinya. Kaum ekstrimis lain biasanya juga suka melakukan simbolisasi kebencian terhadap kaum yang dimusuhinya melalui perempuan dengan cara misal dengan memotong payudara mereka atau mengeluarkan janin dari perempuan hamil hidup-hidup. Selain itu juga perkosaan , dan mereka memerkosa perempuan musuhnya ini bukan didorong oleh nafus seks tapi justru oleh kebencian, dengan memperkosa perempuan musuhnya mereka bermaksud untuk memutus garis keturunan kaum yang dimusuhinya. Kasus perkosaan massal di Bosnia misalnya mereka memperkosa gadis dan perempuan muda Bosnia di kamp-camp perkosaan agar mereka memberi bayi chetnik pada mereka , mereka memperkosa secara brutal dan bergantian gadis -gadis itu dan bila mereka hamil mereka akan ditempatkan di tempat terpisah dan mendapat perlakuan baik dan bila kandungan mereka sudah hampir lahir mereka baru dibebaskan.Sementara yang tidak hamil-hamil akan mendapat penyiksaan berat.