Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-05-04 Terurut Topik Waskita Adijarto
Di zaman itu (Sufyan at Tsauri) sudah biasa terjadi orang bertemu
Rasulullah dalam mimpi, dan para ulama punya teknik-teknik untuk
mengetahui apakah betul seseorang itu memang bertemu dengan Rasulullah.
Di zaman sekarang pun masih ada ulama yang bertemu Rasulullah, cuma
mencarinya lumayan susah.

-waskita-

Ary Setijadi Prihamanto wrote:
> Salam semuanya...
>
> Sudah lama nggak mampir en kebetulan lewat... kangen milis ini.
> Ternyata banyak yang lucu-lucu ya...he he he he he
>
> untuk posting yang ini, komentar saya:
>
> kalo terjadi jaman ini, pasti sudah ada yang menuntut pemuda ini untuk tobat 
> kalau tidak mau dipenjara. ;-))
> karena:
> - sok tahu karena ngaku mimpi dengan rasul
> - mengada-ada dalam beribadah yang tidak dicontohkan rasul
> - tidak menggunakan hadits sahih sebagai rujukan apalagi ijma ulama, tapi 
> akalnya sendiri
> dll. (tergantung selera yang menuntut)
>
> Selanjutnya Imam Sufyan As Tsauri akan di-cap sebagai liberalis
>
>
> ;-))
>
>
>   



Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-04-23 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Jadi maksud anda Rasulullah itu spt. Tuhan Yang Maha Tahu?

Istighfar ya akhi... 
Itulah salah satu makna syahadah rasul, 
persaksian bahwa Rasulullah saw itu Utusan Allah...
persaksian tentang posisi Muhammad yang rasul dan hanya rasul (bukan Allah, 
anak Allah, keponakan dll.)

Barang siapa bertuhankan Muhammad, sesungguhnya Muhammad itu sudah wafat

Tapi baiklah kita ikuti saja, Anda bilang:  "Rasullullah itu pionir segala 
ilmu."
Berarti seluruh ilmu itu asal usulnya dari Rasulullah
Jadi seperti yang anda bilang, semua ilmu itu pasti mudah diamalkan dan membawa 
keselamatan.

Kenapa kok ada ilmu yang tidak mudah diamalkan dan malah membawa kerusakan?
Masalah manusianya bukan?

  - Original Message - 
  From: Mohammad Rizal 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 24, 2008 10:58 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.


  Ilmu yang berkah tentu saja dari asal usul ilmunya, pak. Kalau dari 
Rasulullah, terus, turun temurun tidak terputus pasti berkah. Pasti mudah 
diamalkan dan membawa kemaslahatan. Yang tidak berkah itu jika sudah terputus 
di tengah jalan, tafsir-tafsir sendiri, itu yang rusak.

  Rasulullah itu pionir segala ilmu. Baik ilmu dunia maupun ilmu akherat. Pada 
beliau ada ilmu dari Lauh Mahfuzh. Terus, kurang apa lagi kalau sudah dibilang 
ilmu dari Lauh Mahfuzh? Bukankah tiada sehelai daun pun yang gugur, tiada jatuh 
sebutir biji pun melainkan tercatat di Lauh Mahfuzh? Adakah ilmu yang Tuhan 
tidak tahu?

  Berbohong tentang Rasul? Wah, saya kira yang berbohong tentang Rasul itu 
hanya orang yang mengaku nabi setelah Rasulullah saw. dan orang yang meyakini 
adanya keselamatan dalam agama-agama selain Islam.

  -Rizal-

  Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Siapa yang meremehkan 
ulama?
  Malah anda yang suka meremehkan ulama. 
  Karena ulama itu tidak sesuai dengan kriteria ulama anda.

  Banyak yang ngaku ulama yang suka meremehkan ulama lain karena ulama itu 
berbeda.
  Ulama-ulama model begitu yang memang harus diremehkan.

  Ilmu yang berkah itu bisa dilihat bukan dari asal usul ilmunya
  lagian Rasul itu pionir ilmu apa? jangan mengada-ada dong...
  berbohong ttg Rasullullan walaupun sepertinya untuk tujuan baik sangat 
dilarang

  Rasulullah tidak perlu jadi ahli ilmu apapun untuk menjadi mulia..
  Beliau mulia dengan sendirinya dari akhlak beliau.

  Ilmu itu semua ciptaan Allah, tidak terkecuali.
  Berkah tidaknya itu terkait dengan ORANGNYA.

  Jika ilmu di orang itu membawa kebaikan, itulah berkah.

  Jika hanya membawa kerusakan dan kezaliman, ilmu apapun tidak berkah.

  Salam
  Ary

  -
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.4/1394 - Release Date: 23/04/2008 
19:16


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-04-23 Terurut Topik Mohammad Rizal
Ilmu yang berkah tentu saja dari asal usul ilmunya, pak. Kalau dari Rasulullah, 
terus, turun temurun tidak terputus pasti berkah. Pasti mudah diamalkan dan 
membawa kemaslahatan. Yang tidak berkah itu jika sudah terputus di tengah 
jalan, tafsir-tafsir sendiri, itu yang rusak.

Rasulullah itu pionir segala ilmu. Baik ilmu dunia maupun ilmu akherat.  Pada 
beliau ada ilmu dari Lauh Mahfuzh. Terus, kurang apa lagi kalau sudah dibilang 
ilmu dari Lauh Mahfuzh? Bukankah tiada sehelai daun pun yang gugur, tiada jatuh 
sebutir biji pun melainkan tercatat di Lauh Mahfuzh? Adakah ilmu yang Tuhan 
tidak tahu?

Berbohong tentang Rasul? Wah, saya kira yang berbohong tentang Rasul itu hanya 
orang yang mengaku nabi setelah Rasulullah saw. dan orang yang meyakini adanya 
keselamatan dalam agama-agama selain Islam.


-Rizal-


Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Siapa yang meremehkan ulama?
Malah anda yang suka meremehkan ulama. 
Karena ulama itu tidak sesuai dengan kriteria ulama anda.

Banyak yang ngaku ulama yang suka meremehkan ulama lain karena ulama itu 
berbeda.
Ulama-ulama model begitu yang memang harus diremehkan.

Ilmu yang berkah itu bisa dilihat bukan dari asal usul ilmunya
lagian Rasul itu pionir ilmu apa? jangan mengada-ada dong...
berbohong ttg Rasullullan walaupun sepertinya untuk tujuan baik sangat dilarang

Rasulullah tidak perlu jadi ahli ilmu apapun untuk menjadi mulia..
Beliau mulia dengan sendirinya dari akhlak beliau.

Ilmu itu semua ciptaan Allah, tidak terkecuali.
Berkah tidaknya itu terkait dengan ORANGNYA.

Jika ilmu di orang itu membawa kebaikan, itulah berkah.

Jika hanya membawa kerusakan dan kezaliman, ilmu apapun tidak berkah.

Salam
Ary



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-04-23 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Siapa yang meremehkan ulama?
Malah anda yang suka meremehkan ulama. 
Karena ulama itu tidak sesuai dengan kriteria ulama anda.

Banyak yang ngaku ulama yang suka meremehkan ulama lain karena ulama itu 
berbeda.
Ulama-ulama model begitu yang memang harus diremehkan.

Ilmu yang berkah itu bisa dilihat bukan dari asal usul ilmunya
lagian Rasul itu pionir ilmu apa? jangan mengada-ada dong...
berbohong ttg Rasullullan walaupun sepertinya untuk tujuan baik sangat dilarang

Rasulullah tidak perlu jadi ahli ilmu apapun untuk menjadi mulia..
Beliau mulia dengan sendirinya dari akhlak beliau.

Ilmu itu semua ciptaan Allah, tidak terkecuali.
Berkah tidaknya itu terkait dengan ORANGNYA.

Jika ilmu di orang itu membawa kebaikan, itulah berkah.

Jika hanya membawa kerusakan dan kezaliman, ilmu apapun tidak berkah.

Salam
Ary



  - Original Message - 
  From: Mohammad Rizal 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 24, 2008 7:35 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.


  Orang yang berilmu, yang ilmunya berkat karena bersambung pada Rasulullah, 
tentu tahu pak, membedakan mana bid'ah mana sunnah. Mana wali ALLAH dan mana 
wali syaitan. Jangan meremehkan ulama ah. :-)

  -Rizal-


  Ary Setijadi Prihamanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam semuanya...

  Sudah lama nggak mampir en kebetulan lewat... kangen milis ini.
  Ternyata banyak yang lucu-lucu ya...he he he he he

  untuk posting yang ini, komentar saya:

  kalo terjadi jaman ini, pasti sudah ada yang menuntut pemuda ini untuk tobat 
kalau tidak mau dipenjara. ;-))
  karena:
  - sok tahu karena ngaku mimpi dengan rasul
  - mengada-ada dalam beribadah yang tidak dicontohkan rasul
  - tidak menggunakan hadits sahih sebagai rujukan apalagi ijma ulama, tapi 
akalnya sendiri
  dll. (tergantung selera yang menuntut)

  Selanjutnya Imam Sufyan As Tsauri akan di-cap sebagai liberalis

  ;-))

  -
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1392 - Release Date: 22/04/2008 
15:51


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-04-23 Terurut Topik Mohammad Rizal
Orang yang berilmu, yang ilmunya berkat karena bersambung pada Rasulullah, 
tentu tahu pak, membedakan mana bid'ah mana sunnah. Mana wali ALLAH dan mana 
wali syaitan. Jangan meremehkan ulama ah. :-)


-Rizal-
 

Ary Setijadi Prihamanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam semuanya...

Sudah lama nggak mampir en kebetulan lewat... kangen milis ini.
Ternyata banyak yang lucu-lucu ya...he he he he he

untuk posting yang ini, komentar saya:

kalo terjadi jaman ini, pasti sudah ada yang menuntut pemuda ini untuk tobat 
kalau tidak mau dipenjara. ;-))
karena:
- sok tahu karena ngaku mimpi dengan rasul
- mengada-ada dalam beribadah yang tidak dicontohkan rasul
- tidak menggunakan hadits sahih sebagai rujukan apalagi ijma ulama, tapi 
akalnya sendiri
dll. (tergantung selera yang menuntut)

Selanjutnya Imam Sufyan As Tsauri akan di-cap sebagai liberalis


;-))




   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-04-23 Terurut Topik Ary Setijadi Prihamanto
Salam semuanya...

Sudah lama nggak mampir en kebetulan lewat... kangen milis ini.
Ternyata banyak yang lucu-lucu ya...he he he he he

untuk posting yang ini, komentar saya:

kalo terjadi jaman ini, pasti sudah ada yang menuntut pemuda ini untuk tobat 
kalau tidak mau dipenjara. ;-))
karena:
- sok tahu karena ngaku mimpi dengan rasul
- mengada-ada dalam beribadah yang tidak dicontohkan rasul
- tidak menggunakan hadits sahih sebagai rujukan apalagi ijma ulama, tapi 
akalnya sendiri
dll. (tergantung selera yang menuntut)

Selanjutnya Imam Sufyan As Tsauri akan di-cap sebagai liberalis


;-))



  - Original Message - 
  From: Mohammad Rizal 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 22, 2008 1:12 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.


  Diriwayatkan oleh Imam Abu Naâ?Tim dan Ibnu Basykuwal dari Imam Sufyan As 
Tsauri telah berkata, ketika saya mengerjakan haji, tiba-tiba masuk seorang 
pemuda, dia tiada mengangkat sebelah kaki dan tiada meletakkan sebelah kaki, 
kecuali ia bershalawat atas Nabi SAW dan keluarga baginda.

  Maka saya katakan kepadanya: â?oAdakah kau berbuat begitu dengan ilmu?â? 
Pemuda itu menjawab: â?oYaâ?. Kemudian pemuda itu berkata: â?oSiapa tuan?â?
  Saya menjawab: â?o Saya Sufyan As Tsauri.â? Ia bertanya: â?oDari Iraq?â? 
Saya jawab: â?oYa.â? Pemuda itu bertanya: â?o Bagaimanakah tuan kenal akan 
Allah?â? Saya jawab: â?oAllah memasukkan malam ke dalam siang dan Allah 
memasukkan siang ke dalam malam dan Allah menggambarkan anak-anak dalam 
rahim.â? Kata pemuda itu: â?o Wahai Sufyan, tuan belum kenal akan Allah dengan 
sebenar-benar kenal.�

  Saya berkata: â?o Bagaimana kamu kenal akan Allah?â? Jawab pemuda itu: â?o 
Bifaskhil hammi, wa naqdhil â?~azmi. (artinya: dengan membuang bimbang dan 
membatalkan azam.). Dan saya bimbang maka saya buang bimbang itu, dan saya 
berazam maka dibatalkan azam saya itu, dengan itu saya kenal bahwa bagi saya 
ada Tuhan yang Esa yang mengurus hal ihwal saya.�

  Saya berkata: â?oTentang shalawat kepada Nabi SAW yang kamu baca?â? jawab 
pemuda itu: â?oCeritanya begini: Suatu hari saya pergi bekerja dan bersama-sama 
saya ibu saya, dan ibu saya minta saya membawa dia masuk ke dalam Ka'bah. Maka 
saya bawa ibu saya ke dalam Ka'bah. Ibu saya terjatuh dan bengkak perutnya dan 
hitam legam mukanya. Maka saya duduk di sisinya dengan kesedihan hati saya, dan 
saya angkat kedua tangan ke langit dan saya berkata: Ya Rabbi Ya Tuhanku, 
beginikah Tuhan hamba buat kepada sesiapa yang masuk ke dalam rumah Tuhan hamba 
(Ka'bah), maka tiba-tiba awan naik dari sebelah Tihamah, dan tiba-tiba ada di 
dalamnya seorang lelaki memakai pakaian putih, dan ia masuk ke dalam Ka'bah. 
Dan ia lewatkan tangannya di atas perut ibu saya, maka muka ibu saya menjadi 
putih dan kesakitannya reda. Kemudian ia berjalan hendak keluar dari Ka'bah itu 
maka saya tarik bajunya dan saya berkata kepadanya: â?oSiapa tuan yang menolong 
menyelamatkan saya dari kesedihan saya?�
  Jawabnya, â?o Saya Nabi kamu, Nabi Muhammad yang kamu memberi shalawat ke 
atasnya.�

  Maka saya berkata: Ya Rasulullah â?oFa Ausiniâ? (artinya: mohon beri pesan 
pada saya). Sabda Rasulullah SAW:

  â?oJanganlah angkat sebelah kaki dan jangan letakkan sebelah kaki melainkan 
kamu bershalawat atas Sayidina Muhammad dan di atas keluarga Sayidina 
Muhammad.�

  Kata saya (Sufyan Tsauri): â?o Adalah orang muda ini dari kalangan wali-wali 
yang sampai kepada Allah.�

  Kisah ini yang diceritakan Imam Sufyan As Tsauri yang terkenal dan dinukilkan 
oleh Imam Abu Naâ?Tim, pengarang kitab Haliyaatul Auliyaâ?T dan Ibnu Basykuwal 
dan telah dinukilkan oleh â?oMuhadissud Dunyaâ? Sayyid As Syeikh Abdullah As 
Siddiq Al Ghamaari dari ulama Al Azhar dan ulama Al Maghrib dalam kitabnya 
Fadhailun Nabiyyi fil Quranil Illahiyatu Fissolah â?~Ala Khairil Bariyyah 
dicetak oleh maktabah Al Kahirah Syariâ?T As Sonadiqqiyah, Medan, Al Azhar, 
Mesir.

  --
  Petikan dari fatwa Mufti Brunei, Pihin Datuk Seri Maharaja Datuk Seri Utama
  Awang Haji Ismail bin Umar Abdul Aziz.

  -
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pemuda yang mencintai Nabi saw.

2008-04-21 Terurut Topik Mohammad Rizal
Diriwayatkan oleh Imam Abu Na’im dan Ibnu Basykuwal dari Imam Sufyan As 
Tsauri telah berkata, ketika saya mengerjakan haji, tiba-tiba masuk seorang 
pemuda, dia tiada mengangkat sebelah kaki dan tiada meletakkan sebelah kaki, 
kecuali ia bershalawat atas Nabi SAW dan keluarga baginda.
  
Maka saya katakan kepadanya: “Adakah kau berbuat begitu dengan ilmu?” 
Pemuda itu menjawab: “Ya”. Kemudian pemuda itu berkata: “Siapa tuan?”
Saya menjawab: “ Saya Sufyan As Tsauri.” Ia bertanya: “Dari Iraq?” Saya 
jawab: “Ya.”  Pemuda itu bertanya: “ Bagaimanakah tuan kenal akan 
Allah?” Saya jawab: “Allah memasukkan malam ke dalam siang dan Allah 
memasukkan siang ke dalam malam dan Allah menggambarkan anak-anak dalam 
rahim.” Kata pemuda itu: “ Wahai Sufyan, tuan belum kenal akan Allah dengan 
sebenar-benar kenal.”

Saya berkata: “ Bagaimana kamu kenal akan Allah?” Jawab pemuda itu: “ 
Bifaskhil hammi, wa naqdhil ‘azmi. (artinya: dengan membuang bimbang dan 
membatalkan azam.). Dan saya bimbang maka saya buang bimbang itu, dan saya 
berazam maka dibatalkan azam saya itu, dengan itu saya kenal bahwa bagi saya 
ada Tuhan yang Esa yang mengurus hal ihwal saya.”
  
Saya berkata: “Tentang shalawat kepada Nabi SAW yang kamu baca?” jawab 
pemuda itu: “Ceritanya begini: Suatu hari saya pergi bekerja dan bersama-sama 
saya ibu saya, dan ibu saya minta saya membawa dia masuk ke dalam Ka'bah. Maka 
saya bawa ibu saya ke dalam Ka'bah. Ibu saya terjatuh dan bengkak perutnya dan 
hitam legam mukanya. Maka saya duduk di sisinya dengan kesedihan hati saya, dan 
saya angkat kedua tangan ke langit dan saya berkata: Ya Rabbi Ya Tuhanku, 
beginikah Tuhan hamba buat kepada sesiapa yang masuk ke dalam rumah Tuhan hamba 
(Ka'bah), maka tiba-tiba awan naik dari sebelah Tihamah, dan tiba-tiba ada di 
dalamnya seorang lelaki memakai pakaian putih, dan ia masuk ke dalam Ka'bah. 
Dan ia lewatkan tangannya di atas perut ibu saya, maka muka ibu saya menjadi 
putih dan kesakitannya reda. Kemudian ia berjalan hendak keluar dari Ka'bah itu 
maka saya tarik bajunya dan saya berkata kepadanya: “Siapa tuan yang menolong 
menyelamatkan saya dari kesedihan saya?”
 Jawabnya, “ Saya Nabi kamu, Nabi Muhammad yang kamu memberi shalawat ke 
atasnya.”
  
Maka saya berkata: Ya Rasulullah “Fa Ausini” (artinya: mohon beri pesan 
pada saya). Sabda Rasulullah SAW:
  
 “Janganlah angkat sebelah kaki dan jangan letakkan sebelah kaki melainkan 
kamu bershalawat atas Sayidina Muhammad dan di atas keluarga Sayidina 
Muhammad.”
  
 Kata saya (Sufyan Tsauri): “ Adalah orang muda ini dari kalangan wali-wali 
yang sampai kepada Allah.”
  
Kisah ini yang diceritakan Imam Sufyan As Tsauri yang terkenal dan dinukilkan 
oleh Imam Abu Na’im, pengarang kitab Haliyaatul Auliya’ dan Ibnu Basykuwal 
dan telah dinukilkan oleh “Muhadissud Dunya” Sayyid As Syeikh Abdullah As 
Siddiq Al Ghamaari dari ulama Al Azhar dan ulama Al Maghrib dalam kitabnya 
Fadhailun Nabiyyi fil Quranil Illahiyatu Fissolah ‘Ala Khairil Bariyyah 
dicetak oleh maktabah Al Kahirah Syari’ As Sonadiqqiyah, Medan, Al Azhar, 
Mesir.

--
Petikan dari fatwa Mufti Brunei, Pihin Datuk Seri Maharaja Datuk Seri Utama
 Awang Haji Ismail bin Umar Abdul Aziz.
   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]