http://www.antaranews.com/berita/1267779195/presiden-terorisme-di-aceh-bukan-unsur-gam
Presiden: Terorisme di Aceh Bukan Unsur GAM Jumat, 5 Maret 2010 15:53 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa aktivitas terorisme yang terbongkar di Nangroe Aceh Darussalam belum lama ini bukan berasal dari unsur Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kepala Negara mengungkapkan hal itu di Kantor Presiden di Jakarta Jumat siang saat memimpin rapat terbatas bidang politik hukum dan keamanan mengenai penegakan hukum dan pencegahan terorisme. "Benar-benar kelompok teroris, yang mengorganisasi diri dengan rapi, memilih tempat-tempat daerah latihan di Aceh, dengan harapan orang sekarang tidak lagi melihat Aceh sebagai daerah konflik," katanya. Menurut Kepala Negara, ada pihak-pihak yang berharap Indonesia terlena sehingga mereka dapat mempersiapkan segalanya untuk aksi-aksi terorisme. "Saya memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan jajaran politik hukum dan keamanan terutama jajaran Polri dibantu oleh yang lain yang selalu melaksanakan operasi untuk pemberantasan terorisme atau sel-sel terorisme di Aceh," katanya. Presiden meminta semua bekerjasama sebaik-baiknya, antara bupati, walikota dengan aparat keamanan serta ulama dan tokoh masyarakat di Aceh. "Sampaikan betul bahwa ini adalah sel dan unsur teroris. Saya mendapatkan laporan bahwa pemimpinnya pun bukan orng Aceh dan sebagian dari mereka berasal dari luar Aceh," katanya. Sementara itu Tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian NAD menangkap 15 orang yang diduga memiliki kaitan dengan terorisme di Pegunungan Jalin, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Penangkapan telah dimulai sejak 20 Febuari lalu. Satu diantara mereka, yang berinisial AB dilaporkan tewas ditempat oleh media karena menyerang polisi. Polisi juga menyita barang bukti berupa empat senjata api laras panjang, 24 magasin dan satu granat asap selain berbagai atribut seperti seragam rompi militer serta sejumlah dokumen. (T.G003*D012/S026) ++++ http://www.antaranews.com/berita/1267743691/polisi-diharapkan-peroleh-kekuatan-ungkap-jaringan-terorisme-aceh Polisi Diharapkan Peroleh Kekuatan Ungkap Jaringan Terorisme Aceh Jumat, 5 Maret 2010 06:01 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar. (ANTARA)Takengon (ANTARA News) - Polisi diharapkan peroleh kekuatan untuk mengungkap dugaan jaringan terorisme yang saat ini dalam pengejaran di pegunungan kawasan Kabupaten Aceh Besar dan Pidie, kata Wakil gubernur (Wagub) Muhammad Nazar. "Kita semua berharap agar aparat kepolisian diberi kekuatan dalam mengungkap kasus jaringan terorisme di Aceh," katanya di sela-sela pelantikan pengurus Korps Alumni IAIN Ar-Raniry (Koniry) di Takengon, Kamis malam. Wagub menyatakan, sebuah keprihatinan bahwa orang-orang dari luar "Serambi Mekah" telah memanfaatkan Aceh untuk pelatihan kelompok yang diduga memiliki jaringan dengan terorisme. Kendati demikian, Muhammad Nazar juga mengharapkan operasi aparat kepolisian dalam mengejar kelompok bersenjata tersebut tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban warga sipil. Operasi kepolisian mengejar kelompok bersenjata yang diduga terkait jaringan terorisme telah berlangsung sepekan lebih sejak Senin (22/3). Pihak kepolisian mengklaim telah menangkap belasan orang dari kelompok bersenjata yang menjadikan pegunungan kawasan Jalin, Kecamatan Jantho Baru, Aceh Besar sebagai lokasi latihan tempur. Di hadapan Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin dan Muspida serta puluhan anggota Koniry setempat, Wagub Aceh menyatakan pentingnya pengungkapan isu terorisme itu sehingga semuanya bisa segera jelas. Di pihak lain, Muhammad Nazar juga mengharapkan media massa tidak terlalu berlebihan dalam memberitakan isu terorisme di Aceh, yang dikhawatirkan dapat berdampak buruk bagi daerah ini yang sedang membangun pascakonflik dan tsunami. "Artinya, beritakan juga bagaimana dukungan masyarakat Aceh kepada aparat keamanan yang sedang mengejar kelompok bersenjata di pegunungan. Selain itu, aktivitas masyarakat Aceh tetap berjalan baik dan normal," kata dia menjelaskan. Informasi lain menyebutkan penyergapan sejumlah lokasi yang diduga digunakan kelompok bersenjata itu sebagai tempat bersembunyi dikawasan pedalaman Aceh Besar tersebut hingga kini masih dikepung aparat kepolisian Densus 88 antiteror dan Brimob Polda Aceh. Dalam pengepungan seperti di kawasan Lamkabeue, Seulimeuem Kabupaten Aceh Besar, sejumlah aparat kepolisian dikhabarkan mengalami luka tembak dan hingga kini belum diketahui apakah jatuh korban di pihak jaringan teroris tersebut. (U/A042/K004) COPYRIGHT © 2010 [Non-text portions of this message have been removed]