[wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik heri latief
demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, 
kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. 

kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang 
indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg 
benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan...

saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa 
basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat 
utk menindas pemikiran manusia.

heri latief
amsterdam

http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


--- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote:

From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com
Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM






 





  Salam Buku, 



Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor Jawa 
Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan PKI 1948 
Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS), Front Pembela Islam 
(FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum 
Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur, DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun 
Veteran Republik Indonesia (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya.



Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda Republik 
Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk, Soemarsono; Tokoh Kunci 
dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait dengan sejarah dan masa lalu 
Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga seri di halaman depan Metropolis 
Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.



Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan Nazir 
Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial Soemarsono berjudul 
Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah.



Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab yang 
dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa itu ada 
Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami sangat kecewa 
Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan pencegahan aksi pembakaran 
buku tersebut. Sungguh teladan yang tak layak dicontohkan seorang begawan 
sejarah.



Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku adalah 
arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang sejarah 
bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur sejarahnya 
karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh terjadi lagi di era 
demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. 



Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani memBAKAR 
BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun isinya, siapapun 
penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu ditulis dengan darah dan 
keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh memberangusnya. 



Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku dibakar-bakar. Itu 
cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku, Tulisan dengan tulisan, bukan 
API…!!!



Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan pada aksi 
protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. 



Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya,  senin, 7 september 2009, 
pukul 16.00 WIB



Format acara : 

1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman secara 
bersama-sama dan dengan suara keras (Setiap peserta diharap membawa buku)

2. Dilanjutkan mimbar bebas yang akan diisi penampilan orasi, puisi, teatrikal 
musik, dll dari kawan-kawan seniman, sastra, musik, dan partisipasi semua 
peserta aksi(Bebas)

3. Penyebaran pamflet pada pengguna jalan gubernur suryo

4. Pembacaan pernyataan sikap

5. Menunggu buka puasa. 



Karena tidak ada penyokong acara ini, disilahkan membawa buka puasa dari rumah. 
Kami hanya menyediakan takjil ala kadarnya, amal baik seorang kawan pecinta 
buku. 



Untuk membela buku dan semua penulis yang sudah menulis dengan darah. 
Terimakasih, sampai jumpa di muka Grahadi



Diana AV Sasa




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jaman PKI dulu, Lekra dan dan Pram juga membakar buku
bener gak?

salam,
--
wikan

2009/9/6 heri latief herilat...@yahoo.com:


 demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
 kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri.

 kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang
 indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana
 yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan...

 saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa
 basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai
 alat utk menindas pemikiran manusia.


Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Ari Condro
yang mulai bakar bakar duluan orang kiri komunis sih.  rasain sendiri
sekarang rasanya nggak enak, kan ... :))




2009/9/6 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com:


 jaman PKI dulu, Lekra dan dan Pram juga membakar buku
 bener gak?

 salam,
 --
 wikan

 2009/9/6 heri latief herilat...@yahoo.com:



 demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
 kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya
 sendiri.

 kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang
 indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan
 mana
 yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan...

 saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa
 basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai
 alat utk menindas pemikiran manusia.
 



-- 
salam,
Ari


[wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Catatan La Luta:



Pembakaran buku yang dilakukan oleh siapa pun juga adalah manifestasi
bagi dirinya sebagai kelompok Anti -Demokrasi serta mendukung tindakan
Subversip karena melakukan Pelanggaran Hukum Kebebasan Pendapat Individu/ Umum. 



Dengan terbitnya Buku Testimonial Soemarsono berjudul Revolusi
Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah ini bertujuan untuk mengungkap
Sejarah Kebenaran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949. 

Untuk itu perlu adanya dukungan Aksi Tolak Pembakaran Buku dari kaum pro 
Demokrasi demi penuntasan terhadap Pelanggaran HAM secara sistimatis yang di 
pimpin sejak Pemerintahan Rejim Orde Baru sampai dengan Sistim Pemerintahan 
Neo-ORBA.

Salam Solidaritas,

La Luta Continua!

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Sun, 9/6/09, heri latief herilat...@yahoo.com wrote:

From: heri latief herilat...@yahoo.com
Subject: Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
Date: Sunday, September 6, 2009, 3:49 AM

demi
kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya
sendiri. 

kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis,
lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup
tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik
kekuasaan...

saya harapkan solidaritas dari semua orang yg
mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg
memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia.

heri latief
amsterdam

http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


--- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote:

From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com
Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM






 





  Salam Buku, 



Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor
Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan
PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS),
Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya
(FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur,
DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia
(LVRI), serta beberapa kelompok lainnya.



Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda
Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk,
Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait
dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga
seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang
ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.



Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan
Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial
Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah.



Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab
yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa
itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami
sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan
pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak
layak dicontohkan seorang begawan sejarah.



Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku
adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang
sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur
sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh
terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. 



Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani
memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun
isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu
ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh
memberangusnya. 



Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku
dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku,
Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!!



Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan
pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. 



Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya,  senin, 7 september 2009, 
pukul 16.00 WIB



Format acara : 

1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman
secara bersama-sama dan dengan suara keras (Setiap peserta diharap
membawa buku)

2. Dilanjutkan mimbar bebas yang akan diisi penampilan orasi, puisi,
teatrikal musik, dll dari kawan-kawan seniman, sastra, musik, dan
partisipasi semua peserta aksi(Bebas)

3. Penyebaran pamflet pada pengguna jalan gubernur suryo

4. Pembacaan pernyataan sikap

5. Menunggu buka puasa. 



Karena tidak ada penyokong acara ini, disilahkan membawa buka 

Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Ari Condro
waktu pram dan genk nya bakar bakar buku , elu berdua pada kemana ajah
 keluarga besar ane juga banyak yg bukunya dibakar bakar ama
golongan kiri elu tong 

meskipun sekarang ane ngoleksi tetralogi nya si pram, tapi gue tetep
gak suka ama kelakuan ente orang kiri yg suka munafik   sama aja
sama agamawan yg dikit dikit muter balikkan ayat.

hah !








2009/9/6 Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com:


 Catatan La Luta:

 Pembakaran buku yang dilakukan oleh siapa pun juga adalah manifestasi
 bagi dirinya sebagai kelompok Anti -Demokrasi serta mendukung tindakan
 Subversip karena melakukan Pelanggaran Hukum Kebebasan Pendapat Individu/
 Umum.

 Dengan terbitnya Buku Testimonial Soemarsono berjudul Revolusi
 Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah ini bertujuan untuk mengungkap
 Sejarah Kebenaran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949.

 Untuk itu perlu adanya dukungan Aksi Tolak Pembakaran Buku dari kaum pro
 Demokrasi demi penuntasan terhadap Pelanggaran HAM secara sistimatis yang di
 pimpin sejak Pemerintahan Rejim Orde Baru sampai dengan Sistim Pemerintahan
 Neo-ORBA.

 Salam Solidaritas,

 La Luta Continua!

 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click:
 http://www.progind.net/
 http://sastrapembebasan.wordpress.com/


 --- On Sun, 9/6/09, heri latief herilat...@yahoo.com wrote:

 From: heri latief herilat...@yahoo.com
 Subject: Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
 Date: Sunday, September 6, 2009, 3:49 AM

 demi
 kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
 kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya
 sendiri.

 kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis,
 lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup
 tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik
 kekuasaan...

 saya harapkan solidaritas dari semua orang yg
 mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg
 memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia.

 heri latief
 amsterdam

 http://herilatief.wordpress.com/
 http://akarrumputliar.wordpress.com/
 http://sastrapembebasan.wordpress.com/

 --- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote:

 From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com
 Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
 To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
 Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM



 Salam Buku,

 Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor
 Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan
 PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS),
 Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya
 (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur,
 DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia
 (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya.

 Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda
 Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk,
 Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait
 dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga
 seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang
 ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.

 Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan
 Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial
 Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah.

 Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab
 yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa
 itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami
 sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan
 pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak
 layak dicontohkan seorang begawan sejarah.

 Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku
 adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang
 sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur
 sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh
 terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini.

 Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani
 memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun
 isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu
 ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh
 memberangusnya.

 Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku
 dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku,
 Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!!

 Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan
 pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut.

 Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya, senin, 7 september 2009,
 pukul 16.00 WIB

 Format acara :

 1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman
 secara