[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB
Satriyo, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > NB: kenal baik ya sama si Diana Haddad? Kalo dia muslimah, pakde pesankan > agar dia tobat agar tidak meninggal lagi dansa ... maaf kalo salah, pakde ga > berani buka link-nya, nak. Kok bisa ya sampeyan nyuruh orang agar tobat? Kalau Diana Haddad gak mau tobat, kira-kira masuk neraka gak ya? Salam, MAS
[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB
Peninggalan budaya Khilafah Kesultanan Turki (Ottoman Empire). Biasa ditarikan oleh selir-selir Sultan yang disimpan di harem-harem Istana dalam jumlah sampai ratusan. Banyak diantaranya adalah perempuan pilihan "upeti" para gubernur di Eropa. http://www.youtube.com/watch?v=vFY-HDXZM4E http://www.youtube.com/watch?v=NQ5FfN8k68s Dan ini tarian hula Cook Islands (Pasifik Selatan) yang dipengaruhi nuansa budaya khilafah tadi (melalui Spanyol dan Prancis). http://www.youtube.com/watch?v=KYrJhZrNDl0 --- "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > http://www.youtube.com/watch?v=i-BQXhFAZhQ > > > - Original Message - > From: Sato Sakaki > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Thursday, September 20, 2007 5:16 AM > Subject: [wanita-muslimah] ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB > > > Kalau Pak De Satriyo dan Janoko mengelu-elukan fajar > "khilafah" di Turki dan mungkin sebentar lagi di > Indonesia saat semua perempuan wajib ber-jilbab, orang > Arab sendiri ternyata ber-dansa-dansi, tidak berjilbab > dan tidak menutup aurat. Hehehe ... > > Elly fi Baly, Diana Haddad > http://www.youtube.com/watch?v=7DLY_RuJK-w > > Amaneh, Diana Haddad > http://www.youtube.com/watch?v=N8YnDiPctMQ > > Mas W Loli, Diana Haddad & Khaled > http://www.youtube.com/watch?v=0ywtLaMwGSA > > Badr al-Bodoor, Diana Haddad > http://www.youtube.com/watch?v=acMETL8j_zk > > Waily, Diana Haddad > http://www.youtube.com/watch?v=dZmXnQNXU6k > > Diana Joseph Foad Haddad > (Arabic:ديانا > جوزيف > فؤاد > حداد) (born October 1, 1976) > is a Lebanese singer and model also known as Diana > Haddad. She was one of the most popular and successful > singers in the Arab world in the 1990s. Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=summer+activities+for+kids&cs=bz
[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB
Dalam kasus dansa dansi ini kalau memang ada penyaluran bakat seni tari tentunya tidak perlu ada kehebohan. Mengapa para perempuan dan gadis itu tidak diperbolehkan mementas mempertunjukkan bakat seni tarinya? Koq dalam budaya Arab/Islam ini apa2 enggak boleh apa2 diharamkan sehingga bagaimana kehidupan seni di masyarakat itu? Pasti TANDUS! Mengapa kita mau hidup dalam ketandusan seni? Art tames the savage breast. Seni itu menenangkan jiwa, menjinakkan kebuasan jiwa. Barangkali tidak heran jika pemuda2 muslim itu berkesan beringas dan rela mati bom bunuh diri karena mereka tidak ada kegiatan seninya. Tidak ada upaya menenangkan jiwa, menjinakkan kebuasan jiwa yg efektif. Coba deh lihat apa manfaat seni bagi perkembangan kejiwaan. Seniman pada umumnya memiliki ketenangan jiwa yg lebih. Terasa bagi saya bahwa banyak kegiatan seni itu 'disensor' dg alasan agama tapi agama tsb tidak memberikan alternatif kegiatan seni yg lebih luhur. Contoh cerita wayang banyak disensor karena dianggap memuja dewa2 dan tidak monoteistis. Seni bisa juga menjadi substitusi obsesi seks. Bayangkan kalau sudah ada represi seksual terus seni dilarang wah ... jadinya spt hidup dalam penjara. Bermacam macam frustasi menumpuk tanpa penyaluran. Tidak heran jika pelampiasannya bisa kalap spt para pembom bunuh diri itu. Seni itu memuja kehidupan di dunia bukan cuma akhirat saja. Seni memberi harapan dan memberi kesempatan melupakan kesusahan dalam kehidupan di dunia. Seni juga memberi peluang nafkah. Seni suatu industri yg besar. Apakah jalan menuju ke surga di akhirat hanya dapat melalui penciptaan neraka di dunia? Terasa sangat simplistis pendekatan ini. Terlalu simpel sehingga sukar dikagumi dari sisi masyarakat yg kaya seni spt masyarakat Jawa dan masyarakat lainnya. Pemujaan kpd Tuhan tidak dengan menyiksa diri melainkan dg mensejahterakan dan membahagiakan sesama manusia. Memagari kehidupan masyarakat dg konsep aurat dan zina saja ternyata sangat membelenggu kreativitas seni. Menjadikan masyarakat tandus seni sehingga lebih mudah menjadi violent ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sakaki, > Sudah lama ko Pakde tahu bahwa Arab itu tidak = Islam, karena memang > faktanya sec demografis juga, Arab kafir atau non-muslim itu juga banyak. > Coba kamu buka-buka lagi pelajaran geografinya, ato coba deh ke google atau > wikipedia, pasti ada data mutakhir untuk itu. > Tapi Pakde bersyukur kamu masih cukup perhatian untuk masalah ini. Eh tapi > ini tidak berarti kamu mengelu-elukan dansa-dansi dan aurat perempuan Arab > kan? Kalo terlalu muda nanti kamu dicap Pedofil. Terlalu 'berumur' dicap > 'pervert.' Di antaranya pun juga tetap saja jangan ya nak. Lebih banyak > mudharat daripada manfaatnya. Percaya deh sama Pakde. > Eh, sebelum lupa, ternyata ada true-story berupa talak/cerai yang bermula > dari dansa-dansi lho nak. > Gini: kan yang namanya muslimah di Arab itu kalo lagi ngumpul sesama mereka > praktis mereka boleh buka jilbab. Nah saat ada acara pesta buat kalangan > muslimah Arab, konon ada salah satu yang membukan jilbabnya dan mulai asyik > berdansa. Yak, betul! Di sini tidak ada selain kaum Hawa. Same sex > entertainment, nak, tapi nothing fancy, just a bunch of girls dancing their > brains out. Ternyata saat itu ada salah satu yang hadir merekam acara itu > dengan kamera. Singkat cerita, rekaman ini beredar di internet. Lebih > singkat cerita lagi, suami si muslimah ini mengetahui hal itu. Jrenggg...! > Jatuhlah talak. Alasan? Suami tidak terima aurat istrinya ditonton publik! > What a shame! > Satu lagi, nak. Teman pakde sempat kaget ketika melihat tayangan video klip > musik dari Arab. Teman pakde ini muslim dan istrinya seorang artis dangdut > loh. Menurut dia berani benar perempuan2 Arab ini. Di tanah air tercinta, > para perempuannya tidak akan berani berdandan atau beradegan serupa, kec > nekat dan berani menuai protes keras. > Yah, c'est la vie, nak. Jangan mengelu-elukan yang beginian ya, nak. > Dah sana wudhu terus shalat dan ngaji juz amma...! > > salam, > Pak De Satriyo > :-) > > NB: kenal baik ya sama si Diana Haddad? Kalo dia muslimah, pakde pesankan > agar dia tobat agar tidak meninggal lagi dansa ... maaf kalo salah, pakde ga > berani buka link-nya, nak. > > > On 9/20/07, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Kalau Pak De Satriyo dan Janoko mengelu-elukan fajar > > "khilafah" di Turki dan mungkin sebentar lagi di > > Indonesia saat semua perempuan wajib ber-jilbab, orang > > Arab sendiri ternyata ber-dansa-dansi, tidak berjilbab > > dan tidak menutup aurat. Hehehe ... > > > > . > > > > > > > > > > -- > Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB
Dulu di Kuba, sebulan sekali saya ke acara pertemuan Ibu2 yang diselenggarakan secara bergiliran di kediaman isteri2 Duta Besar. Setiap Ibu Dubes Iran ketempatan untuk hosting acara itu, maka Ibu Dubes dan isteri2 diplomat Iran pada bergaun yang elegan dan berdandan (tanpa jilbab). Kami, para tamu sampai2 pangling, hampir2 tak mengenali mereka yang tampil beda dari biasanya jika sedang di luar rumah. Hal ini berani mereka lakukan, karena mereka menjamin tak akan ada pria yang hadir di pertemuan itu. Bahkan para waiter yang disewa dari restoran hotel pun juga khusus dipesan yang wanita saja untuk melayani hidangan bagi Ibu2. Ada di antara Ibu yang membawa kamera dan memotret/merekam acara pertemuan itu. Buru2 si Ibu Dubes memohon dan mewanti-wanti agar foto atau rekaman jangan diperlihatkan ke siapapun, khususnya pria. Yah, kita percaya sajalah, bahwa tidak akan diperlihatkan ke mana-mana. Untungnya itu cuma acara kumpul2 ibu2 saja, saling bertukar pikiran, informasi, budaya, kuliner, dsb, tidak ada yang aneh2 semacam peristiwa yang dipaparkan Satriyo mengenai seorang isteri yang diceraikan suaminya karena beredarnya di Internet, video isteri itu menari-nari mengumbar aurat. Pernah juga saya baca, di Mesir ada seorang gadis belia yang sangat keranjingan pesta, meninggal dunia dengan jazadnya yang saat hendak dimandikan dalam keadaan posisi menari. Di sebuah pesta, gadis itu terjatuh saat berdansa dan membentur meja. Pernah juga saya kumpul2 dengan Ibu2 dan gadis2 Arab saat ada acara pernikahan. Selesai makan malam, para pria pada keluar entah hendak ke mana Begitu para pria itu pergi, langsung deh wanita2 itu, tua-muda, gendut-langsing pada buka jilbab, diikatkan di pinggul, lalu menyetel musik Arab pop. Mereka pada joget2 dan bergembira, sampai2 sayapun ditariknya ke arena disuruh mengikuti tarian mereka. Anakku memendelikkan mata sambil berkata: Ibu, ayo duduk lagi!!! Wah, aku dimarahi anakku sendiri, buru2 saya kembali duduk. Sekitar satu jam kemudian, rombongan laki2 pada kembali ke rumah dan mengetuk pintu. Segera suara musik dimatikan, para wanita bergegas mengenakan jilbabnya masing2, lalu duduk manis atau menyantap hidangan. Dari vcd ceramah oleh Munir El-Kassem yang diproduksi oleh www.meccacentric com, sebuah group dakwah dari Florida - AS, dalam ceramah itu diungkapkan bahwa dari hasil survey di Kuwait, telah terjadi 20% jumlah perceraian di negara Islam yang luasnya cuma seuprit itu. Dalam walimah/ pesta pernikahan tidak jarang orang2 Kuwait meminjam uang di Bank ber-riba, demi untuk dapat menyelenggarakan pesta yang meriah mewah dan tidak Islami. Para belly dancer disewa dengan bayaran yang tinggi untuk menghibur dengan ketrampilan koreografi ranjang di depan para tamu yang hadir. Tak ketinggalan pula disajikan minuman khamr. Setelah itu mereka mengharap ridho dan blessing dari Allah agar pernikahan mereka bahagia sakinah. Memohon untuk diberi perkawinan yang penuh berkah dari Allah SWT, setelah terlebih dahulu melakukan pelanggaran2 terhadap ajaran Islam yang berlangsung dalam pesta walimah itu?? Lalu bagaimana kedepannya akan melaksanakan hidup bersuami-isteri seperti yang diinstruksikan dalam manual hidup - yakni al Qur'an?? Tidak heran jika perceraian mencapai 20%. Itu saja sekedar sharing sari saya. Salam, Flora ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB Posted by: "Sato Sakaki" [EMAIL PROTECTED] ssakaki2002 Thu Sep 20, 2007 7:28 pm (PST) Kalau Pak De Satriyo dan Janoko mengelu-elukan fajar "khilafah" di Turki dan mungkin sebentar lagi di Indonesia saat semua perempuan wajib ber-jilbab, orang Arab sendiri ternyata ber-dansa-dansi, tidak berjilbab Dan tidak menutup aurat. Hehehe ... Posted by: "lasykar5" [EMAIL PROTECTED] satriyo_as Fri Sep 21, 2007 4:13 am (PST) Sakaki, Sudah lama ko Pakde tahu bahwa Arab itu tidak = Islam, karena memang Faktanya sec demografis juga, Arab kafir atau non-muslim itu juga banyak. Coba kamu buka-buka lagi pelajaran geografinya, ato coba deh ke google atau Wikipedia, pasti ada data mutakhir untuk itu. Tapi Pakde bersyukur kamu masih cukup perhatian untuk masalah ini. Eh tapi Ini tidak berarti kamu mengelu-elukan dansa-dansi dan aurat perempuan Arab Kan? Kalo terlalu muda nanti kamu dicap Pedofil. Terlalu 'berumur' dicap 'pervert.' Di antaranya pun juga tetap saja jangan ya nak. Lebih banyak Mudharat daripada manfaatnya. Percaya deh sama Pakde. Eh, sebelum lupa, ternyata ada true-story berupa talak/cerai yang bermula Dari dansa-dansi lho nak. Gini: kan yang namanya muslimah di Arab itu kalo lagi ngumpul sesama mereka Praktis mereka boleh buka jilbab. Nah saat ada acara pesta buat kalangan Muslimah Arab, konon ada salah satu yang membukan jilbabnya dan mulai asyik Berdansa. Yak, betul! Di sini tidak ada selain kaum Hawa. Same sex Entertainment, nak, tapi nothing fancy, just a bunch of girls dancing their Brains out. Ternyata saat itu ada salah satu yang hadir merekam acara itu D