Dear Lina,
Zina itu sudah ada sejak sebelum Muhammad dilahirkan. Tadinya (sebelum
abad ke VI M) disebut ZINA adalah perilaku poliandri; pada masa itu
belum ada institusi dan fiqih nikah islam sebagaimana saat ini. Jadi
zina sebagai definisi kontak seksual DILUAR NIKAH hanya eksis setelah
prosesi fikih nikah dilegalisasikan.
Tentu menjadi pertanyaan; ritual apa yang dipakai Muhammad untuk
menikahi Khadijah? disinilah sya sering tekankan jangan menarik hukum
melewati jangka waktunya. Kenapa poliandri disebut ZINA ? karena waktu
itu poliandri menyimpan potensi kekacauan nazab (sementara kultur arab
sangat mementingkan nazab). Perempuan poliandris menyimpan potensi
menimbulkan perkelahian antar suami karena memperebutkan anak (nazab).
Kita tarik lagi ke belakang, ajaran kristiani juga mengaitkan zina
dengan nikah? Nikah dalam arti luas adalah "pengumuman" hub individu
kepada penguasa. Di Inggris jaman kelt, yang dipantau bukan pernikahan
tapi kontak seksual (pembuatan anak). Sehingga saya berkeyakinan, Nikah
adalah salah satu ALAT PENGUASA mengendalikan populasi; karena saat itu
BELUM ADA ALAT LAIN. Ini koheren sampai dengan jaman Thomas Robert
Malthus. Semua penguasa kuatir pada ledakan populasi.
Di arab, zina itu pada awalnya : TINDAK POLIANDRI, ketika poliandri bisa
dieliminasi, ZINA bermetamorfosis menjadi kontak seksual diluar hub
pernikahan yang diumumkan. Sehingga kontrol populasi menjadi mudah.
Kontak seks dengan budak TIDAK DISEBUT ZINA meski tanpa diawali ritual
nikah. Karena budak dianggap milik yang bisa dikontrol.
Bangsa gothic, mewajibkan pernikahan disaksikan kepala suku dan
diumumkan dengan " pesta "; karena bangsa Gothic waktu itu belum
disentuh agama semit. Bangsa arab bedui pra islam sering disibukkan
masalah-masalah domestik perkelahian antar anggota suku untuk berebut
istri dan anak; hingga mereka susah maju dan bersatu. Ini yang
merisaukan Muhammad. Suku-suku madinah tidak sanggup menyelesaikan
pertikaian perebutan sumber pangan yang berkepanjangan, sehingga meminta
Muhammad menengahi hal tersebut dan SUKSES dengan Piagam Madinah, jiwa
piagam madinah adalah penghentian peperangan antar suku dan unifikasi
antar klan.
Mengapa seakan poligami dianjurkan dan poliandri dilarang, poligami
tidak memicu pertikaian antar perempuan, dan nazab penting dalam kultur
arab adalah dari garis Bapak. Zina disebut jalan yg buruk : Maksudnya
JALAN MEMBUAT ANAK YG BURUK :=)
salam
Lina Dahlan wrote:
>
> wan Sabri,
> Saya kok masih gak mendapatkan makna (penisbatan) Zina dari
> penjelasan wan Sabri yang panjang ini, yang merujuk kepada AlQur'an
> tsb?
>
> Kalau pengertian saya, dari penjelasan wan Sabri ini, ZINA ITU
> PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR. Sudah. Begitu saja. Zina itu ngapain sih?
> Masih tak terjawab karena di AlQur'an tak ada penjelasan yang tegas?
>
> Logika berfikir seperti wan Sabri itu, kalau kita pakai untuk ayat
> lain, misalnya ayat ini QS17:31," Dan janganlah kamu membunuh anak-
> anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki
> kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya MEMBUNUH mereka ADALAH
> SUATU DOSA BESAR."
>
> Maka didapatkan DEFINI MEMBUNUH ADALAH SUATU DOSA BESAR. Padahal,
> Membunuh itu ngapain sih? Gak terjawab juga karena AlQur'an juga tak
> memberi penjelasan tegas?
>
> SAYA itu CANTIK, apakah makna SAYA adalah CANTIK. Jadi SAYA bisa
> diganti dengan CANTIK sehingga kalau mau mengatakan "wan Sabri itu
> cantik lho" bisa dikatakan "wan Sabri itu SAYA lho"???
>
> Bukan kah segala KEJI, MUNKAR, DOSA BESAR, CANTIK itu cuma kata
> sifat yang menerangkan perbuatan Zina, Membunuh, dan (benda)Saya?
>
> Kok bisa-bisanya juga wan Sabri mengatakan berdasarkan latar
> belakang kultural arab,"Kanjeng Nabi memutuskan kontak seksual
> diluar nikah disebut ZINA (keji> dan buruk)? Apa pada saat itu (atau
> jaman sebelum Nabi SAW) tidak ada kata "Zina" dalam kamus arab?
>
> Atau emang Nabi pencipta kata Zina yang dinisbatkan pada konteks
> seksual tsb?
>
> wassalam,
>