[wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah
dan yuliet ? pasangan yang betul-betul saling mencintai karena cinta dan mau meninggal dunia karena cinta. Di Indonesia banyak kasuh tuch pria wanita yang yang lagi pacaran karena suatu kondisi tidak bisa bersatu akhirnya sepakat bunuh diri bareng. Jadi alasan frigid itu saya kira alasan yang sangat sepele bagi pasangan pria dan wanita yang betul-betul saling menintai. Wajib atau sunat kenyataannya sekarang saya sudah menikah. :) Kesiapan mental juga relatif ya mbak, dalam Al Qur'an disebutkan kalau wanita / istri justru merupakan lantaran datangnya rejeki bagi para pria / suami , indah sekali Allah meletakkan posisi wanita ( yang dinikahi ) sebagai salah satu persyaratan mengalirnya rejeki kepada si suami. Kalau semua wanita engga mau nikah lalu gimana tuch co-nya pada engga dapat rejeki ( pada miskin ) dari Allah...kidding ya mbak...:) salam L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kisah nyata : Ada perempuan yg dengan airmata berlinang dan dengan PDnya bilang pada laki2 yg hendak melamarnya, [mereka dah lama saling mengenal dan saling mencintai] : Kau tau kan aku menderita penyakit, kau tau kan aku di diagnosa ndak bisa hamil, kau tau juga kan, jika kita menikah dan kau ingin punya keturunan, aku ndak mau di madu. Kemudian acara sinetron india ini diakhiri dengan laki2nya yg menarik diri, dari laki2 tak bisa mempertahankan cintanya. Mungkin dia pikir cinta kan tak musti harus menerima calon isteri yg penyakitan atau yg gak bisa mengandung atau yg melarang-larang untuk poligami. Modal menjalani hidup dengan bahagia itu harus dengan kejujuran :-)) Di hadits atau apa gitu ada ungkapan : katakan yg benar walaupun pahit. Karena cinta tidak musti bersatu. [lagunya sapa gitu, lupa] Cinta sejati bukan memiliki tapi pengorbanan, memberikan kasihsayang, kebahagiaan bagi yg dikasihinya. [ gombal mode] :-) Kemudian keluarga perempuan berkomentar : Mengapa harus mengatakan yg sebenarnya, jalani saja dulu, menikah kan tidak harus selalu punya anak? Tapi apakah demikian wahai para laki2 ? :-) Salam l.meilany - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 20, 2005 4:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah Wa'alaikumssalam wr wb., Tapi mas, andai mas ini frigid..apa mas Sutijoso ini akan tetap ingin menikah? atau mewajibkan utk menikah buat diri mas sendiri? Sorry, just curious... Mungkin itu salah satu batasan kemampuan yang dimaksud mbak Nisa ? Setuju..menikah itu seharusnya dilandaskan krn Allah semata, bukan karena dah merasa mampu memberi nafkah lahir/batin. Buat saya kesiapan mental itu merupakan batasan dari kemampuan. wassalam wr wb., --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass wr wb, Ijinkan saya bertanya tentang kata-kata kemampuan tersebut, batasannya apa ya? Ingin cerita pengalaman saya sendiri sich... Dulu waktu saya nikah dengan istri saya cukup agak lucu juga sich, saya menikahi seorang wanita ( mantan yatim ) anak dari seorang petani yang miskin, saat itu saya melamar sendiri padahal saya dalam keadaan tidak siap materi, pernikahannya juga saya biayai sendiri, merayakan pernikahannya juga atas biaya sendiri , hanya menyembelih ayam dan kambing dan dirayakan dengan orang-orang desa, pegangan saya hanya satu niat ikhlas mencintai Allah pasti Allah akan membantu saya.sekarang anak saya 3 imut-imut semua cakep pinter sehat dan sekarang istri saya baru hamil, hidup saya cukup oke, saya bisa membantu banyak saudara dan banyak membantu orang- orang yang membutuhkan pekerjaan..saya melihat ada hal-hal yang diluar logika yang bermain dalam kehidupan manusiakalau yang namanya Sutiyoso yang dulunya engga mampu ternyata justru dengan pernikahan jadi mampupasti saudari-saudaraku yang belum nikah pasti juga mampu kalau berani mencoba.. bersambung. Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Yap. Sudah ada dititik temu. 1) Memang yang menikah sudah diberi kemampuan untuk menikah...:-) 2) SSA/dan sejenisnya itu orang yang belum diberi kemampuan utk memilih ...:-) 3) Orang yang masih ragupun tergolong orang yang belum mampu... Memang bagi yang belum mampu, tidak ada atasnya kewajiban...:-). Saya sangat senang mendengar para SSA tidak putus berusaha dan mereka masih punya kesadaran. Met berjuang, mbak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Lina, Jika kita merujuk kepada ayat sebelumnya Qs.24:32 dimana disebutkan bahwa perintah menikah untuk orang2 dari kalangan merdeka dan budak..Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut
Re: [wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah
.. sekalinya jatuh sakit karena tidak siap dengan realitas yang ada. Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass wr wb, Motif perkawinan ada beberapa ya mbak Lina, ada karena motif harta, ada motif fisik ( cantik-tampan ) ada motif keturunan ( memperbaiki keturunan seperti apa yang sering dikemukakan wanita indonesia yang berhubungan dengan londo ), ada yang karena motif agama, dll Mbak Lina ingat engga cerita romy dan yuliet ? pasangan yang betul-betul saling mencintai karena cinta dan mau meninggal dunia karena cinta. Di Indonesia banyak kasuh tuch pria wanita yang yang lagi pacaran karena suatu kondisi tidak bisa bersatu akhirnya sepakat bunuh diri bareng. Jadi alasan frigid itu saya kira alasan yang sangat sepele bagi pasangan pria dan wanita yang betul-betul saling menintai. Wajib atau sunat kenyataannya sekarang saya sudah menikah. :) Kesiapan mental juga relatif ya mbak, dalam Al Qur'an disebutkan kalau wanita / istri justru merupakan lantaran datangnya rejeki bagi para pria / suami , indah sekali Allah meletakkan posisi wanita ( yang dinikahi ) sebagai salah satu persyaratan mengalirnya rejeki kepada si suami. Kalau semua wanita engga mau nikah lalu gimana tuch co-nya pada engga dapat rejeki ( pada miskin ) dari Allah...kidding ya mbak...:) salam L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kisah nyata : Ada perempuan yg dengan airmata berlinang dan dengan PDnya bilang pada laki2 yg hendak melamarnya, [mereka dah lama saling mengenal dan saling mencintai] : Kau tau kan aku menderita penyakit, kau tau kan aku di diagnosa ndak bisa hamil, kau tau juga kan, jika kita menikah dan kau ingin punya keturunan, aku ndak mau di madu. Kemudian acara sinetron india ini diakhiri dengan laki2nya yg menarik diri, dari laki2 tak bisa mempertahankan cintanya. Mungkin dia pikir cinta kan tak musti harus menerima calon isteri yg penyakitan atau yg gak bisa mengandung atau yg melarang-larang untuk poligami. Modal menjalani hidup dengan bahagia itu harus dengan kejujuran :-)) Di hadits atau apa gitu ada ungkapan : katakan yg benar walaupun pahit. Karena cinta tidak musti bersatu. [lagunya sapa gitu, lupa] Cinta sejati bukan memiliki tapi pengorbanan, memberikan kasihsayang, kebahagiaan bagi yg dikasihinya. [ gombal mode] :-) Kemudian keluarga perempuan berkomentar : Mengapa harus mengatakan yg sebenarnya, jalani saja dulu, menikah kan tidak harus selalu punya anak? Tapi apakah demikian wahai para laki2 ? :-) Salam l.meilany - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 20, 2005 4:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah Wa'alaikumssalam wr wb., Tapi mas, andai mas ini frigid..apa mas Sutijoso ini akan tetap ingin menikah? atau mewajibkan utk menikah buat diri mas sendiri? Sorry, just curious... Mungkin itu salah satu batasan kemampuan yang dimaksud mbak Nisa ? Setuju..menikah itu seharusnya dilandaskan krn Allah semata, bukan karena dah merasa mampu memberi nafkah lahir/batin. Buat saya kesiapan mental itu merupakan batasan dari kemampuan. wassalam wr wb., --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass wr wb, Ijinkan saya bertanya tentang kata-kata kemampuan tersebut, batasannya apa ya? Ingin cerita pengalaman saya sendiri sich... Dulu waktu saya nikah dengan istri saya cukup agak lucu juga sich, saya menikahi seorang wanita ( mantan yatim ) anak dari seorang petani yang miskin, saat itu saya melamar sendiri padahal saya dalam keadaan tidak siap materi, pernikahannya juga saya biayai sendiri, merayakan pernikahannya juga atas biaya sendiri , hanya menyembelih ayam dan kambing dan dirayakan dengan orang-orang desa, pegangan saya hanya satu niat ikhlas mencintai Allah pasti Allah akan membantu saya.sekarang anak saya 3 imut-imut semua cakep pinter sehat dan sekarang istri saya baru hamil, hidup saya cukup oke, saya bisa membantu banyak saudara dan banyak membantu orang- orang yang membutuhkan pekerjaan..saya melihat ada hal-hal yang diluar logika yang bermain dalam kehidupan manusiakalau yang namanya Sutiyoso yang dulunya engga mampu ternyata justru dengan pernikahan jadi mampupasti saudari-saudaraku yang belum nikah pasti juga mampu kalau berani mencoba.. bersambung. Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Yap. Sudah ada dititik temu. 1) Memang yang menikah sudah diberi kemampuan untuk menikah...:-) 2) SSA/dan sejenisnya itu orang yang belum diberi kemampuan utk memilih ...:-) 3) Orang yang masih ragupun tergolong orang yang belum mampu... Memang bagi yang belum mampu, tidak ada atasnya kewajiban...:-). Saya sangat
Re: [wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah, cinta = egois
chae, belum jadi ke gramedia, yaa !! SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang kedua, saya kadang heran dengan kebanyakan orang yang terlalu mengagungkan cinta, padahal cinta kan bentuk lain dari keegoisan ... - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah
Walaupun dengan berlinang air mata tapi setidaknya perempuan PD ini bisa menentukan pilihanya sendiri dan tidak menggantungkan semuanya dalam angan-angan yang belum tentu pasti setuju Mba Meilany??:) Sering kali kita hanya diberikan berbagai Iming-iming menggiurkan dari sebuah perkawinan. Perkawinan sering kali di lihat hanya dari satu sisi saja sebagai mediator kebahagiaan, kesenangan, keberkahan, kenikmatan dll Padahal seperti dalam bagian dari kehidupan manusia, perkawinan pun tidak lepas dari 2 mata sisi yang saling berlawanan. Ada kebahagiaan tentu ada pula kesedihan, ada kesenangan tentu saja ada kesusahan, ada kenikmatan tentu saja ada kepedihan dimana kesemuanya itu pasti mengisi kehidupan dalam berumah tangga. Sayangnya banyak calon pasutri yang di dokrin hanya dari satu sisi perkawinan saja, mereka disuguhi janji-janji manis tukang duren (ma'af ini cuman perumpamaan:).. mereka dibiarkan mengawang-ngawang serasa akan hidup di negri khayangan. Tentu saja banyak pasangan pasutri yang baru memasuki mahligai rumah tangga mendapatkan shock therapy , mereka seakan-akan tidak siap menhadapi kenyataan bahwa harapan tak seindah kenyataan. Maka sudah menjadi hal yang di anggap wajar jika di awal-awal pernikahan terjadi keributan atau konflik diantara suami dan istri. Dan bagi pasangan yang bisa cepat beradaptasi keluar dari bayang-bayang khalayan maka mereka bisa secepatnya menyelaraskan situasi dan bertahan. Tapi bagi yang tidak bisa melakukan hal tersebut mereka memilih untuk mengakhiri pernikahan dengan alasan tidak adanya kecocokan... mengherankan jika memang tidak cocok lalu untuk apa mereka menikah? Padahal ada tanggung jawab yang lahir pada sebuah perkawinan, salah satu yang utamanya adalah kehadiran seorang anak? Anak menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari sebuah perceraian, padahal jelas-jelas anak tidak menjadi ikut ambil bagian dari sebuah perceraian. Maka dari itu sudah seharunya ada pemahaman baru dalam memandang sebuah lembaga perkawinan secara utuh dari kedua sisinya sehingga ada kesadaran dalam menentukan plihan, kesadaran akan konsekwensi yang akan dijalani, tanggung jawab dan resiko yang akan di hadapi dalam memasuki kehidupan berumah tangga. Apalagi bagi perempuan,dikarena masih saja lembaga perkawinan di anggap sebagai mediator untuk mengalihkan kepemilikan perempuan dari Ayahnya kepad suaminya. Dengan kondisi yang demikian tentu saja Perempuan menjadi rentan sekali untuk menjadi korban dalam sebuah perkawinan. Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kisah nyata : Ada perempuan yg dengan airmata berlinang dan dengan PDnya bilang pada laki2 yg hendak melamarnya, [mereka dah lama saling mengenal dan saling mencintai] : Kau tau kan aku menderita penyakit, kau tau kan aku di diagnosa ndak bisa hamil, kau tau juga kan, jika kita menikah dan kau ingin punya keturunan, aku ndak mau di madu. Kemudian acara sinetron india ini diakhiri dengan laki2nya yg menarik diri, dari laki2 tak bisa mempertahankan cintanya. Mungkin dia pikir cinta kan tak musti harus menerima calon isteri yg penyakitan atau yg gak bisa mengandung atau yg melarang-larang untuk poligami. Modal menjalani hidup dengan bahagia itu harus dengan kejujuran :-)) Di hadits atau apa gitu ada ungkapan : katakan yg benar walaupun pahit. Karena cinta tidak musti bersatu. [lagunya sapa gitu, lupa] Cinta sejati bukan memiliki tapi pengorbanan, memberikan kasihsayang, kebahagiaan bagi yg dikasihinya. [ gombal mode] :-) Kemudian keluarga perempuan berkomentar : Mengapa harus mengatakan yg sebenarnya, jalani saja dulu, menikah kan tidak harus selalu punya anak? Tapi apakah demikian wahai para laki2 ? :-) Salam l.meilany - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 20, 2005 4:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah Wa'alaikumssalam wr wb., Tapi mas, andai mas ini frigid..apa mas Sutijoso ini akan tetap ingin menikah? atau mewajibkan utk menikah buat diri mas sendiri? Sorry, just curious... Mungkin itu salah satu batasan kemampuan yang dimaksud mbak Nisa ? Setuju..menikah itu seharusnya dilandaskan krn Allah semata, bukan karena dah merasa mampu memberi nafkah lahir/batin. Buat saya kesiapan mental itu merupakan batasan dari kemampuan. wassalam wr wb., --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass wr wb, Ijinkan saya bertanya tentang kata-kata kemampuan tersebut, batasannya apa ya? Ingin cerita pengalaman saya sendiri sich... Dulu waktu saya nikah dengan istri saya cukup agak lucu juga sich, saya menikahi seorang wanita ( mantan yatim ) anak dari seorang petani yang miskin, saat itu saya melamar sendiri padahal saya dalam keadaan tidak siap materi, pernikahannya juga saya biayai sendiri
[wanita-muslimah] Re: Menikah atau tidak menikah
Mbak Nisa...(sorry lain sendiri manggilnya), Dengan ayat dan pengertian mbak tersebut itu, bukankah secara tersirat juga bhw yang menikah itu sudah diberi kemampuan oleh Allah sedang yang belum menikah belum diberi kemampuan oleh Allah?...:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: bukankah dalam Qur'an sendiri dikatakan bahwa jika mampu menikah lah tapi jika tidak mampu bersabarlah sampai Allah memberikan kemampuan dalam menikah... Yang paling penting bukan menikah atau tidak menikah karena itu sebuah pilihan tapi yang terpenting adalah ketika kita mau menerima konsekwensi dan bertanggung jawab terahdap plihan yang kita pilih... Chae Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/