Re: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa

2006-09-28 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
quot;etnik" dengan bahasa daerah sendiri. Di utara berdiam
etnik Frischen (yang kita kenal di Indonesia ini dengan susu-kalengnya "cap
nona") dengan bahasa daerah Frisch yang sangat berbeda dengan bahasa
Belanda. Di selatan berdiam etnik Limburger dengan bahasa daerah Limburg,
yang juga berbeda dengan bahasa Belanda. Di kawasan barat yang dikenal
dengan daerah kincir angin yang sentralnya pada kota segitiga Den Haag,
Amsterdam dan Rotterdam (= Europoort, pelabuhan Eropa), bermukim etnik
Holland, dengan bahasa Holland (Hollandche taal), yang juga menjadi bahasa
nasional dengan predikat Nederlandsche taal, yang juga menjadi nama negeri
itu, yakni Nederland. Sesama etnik mereka pakai bahasa daerahnya di luar
lembaga resmi (kantor dan sekolah). Baik etnik Frisch di utara maupun etnik
Limburg di selatan mereka berkata: "Wij zijn geen Hollander maar Nederlander
(Kami bukan orang Holland, melainkan orang Nederland)." Padahal kita di
Indonesia umumnya tidak membedakan kedua nama itu, semuanya disebut orang
Belanda (alih-lidah dari Holland ke Wolanda ke Belanda). Sebagai bahan
bandingan, di Indonesia ini yang dari luar p.Jawa menyangka etnik yang
mendiami p. Jawa adalah orang Jawa. Tetapi cobalah pergi ke pedalaman Jawa
Barat, mereka itu umunya berkata: Abdi mah urang Sunda, sanes urang Jawa
(Saya orang Sunda, bukan orang Jawa)." Bahkan kaum terpelajarnya ada yang
berkelakar: Sadayana mah Sunda, aya' pp. Sunda Besar (p. Andalas, p. Jawa,
p. Kalimantandan dan p. Sulawesi), aya' pp. Sunda Kecil (nama dahulu,
sekarang terdiri atas Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur)."

Patut diduga itulah latar belakang, mengapa Negeri Belanda sampai era modern
ini berebentuk Kerajaan, untuk dapat mempersatukan ketiga etnik yang berbeda
bahasa itu. Seperti juga Belgia yang berbentuk Kerajaan, karena mempunyai
dua bahasa di utara berbahasa Belanda di selatan berbahasa Perancis. Inggris
juga berbentuk kerajaan untuk "mempersatukan" Enggland, Wales, Scotland dan
Ireland, maka negeri itu bernama United Kingdom. Bahkan sampai sekarang
etnik irlandia tidak seluruhnya merasa masuk UK, pertama karena masalah
etnik dan kedua masalah agama. Boleh jadi akan terjadi "balkanisasi", jika
mengubah bentuk negeri-negeri itu dari Kerajaan menjadi Republik.

Kembali kepada substansi yang dinyatakan oleh judul, berpuasa di rantau.
Menurut kitab-kitab kuning, Maastricht sudah terletak melampaui batas
standar jarak untuk disebut musafir dari tempat bermukum saya, yaitu Den
Haag. Bukannya saya tidak bersyukur kepada Allah SWT karena karena di
Maasricht itu saya tetap berpuasa, yakni tidak memanfaatkan dispensasi bagi
para musafir: Fa Man Kaana Minkum Mariydhan aw 'ala- Safarin fa'Iddatun Min
Ayyaamin Ukhara (S. Al Baqarah, 2:184), baranga siapa di antara kamu yang
sakit, atau musafir, hitunglah (gantilah) hati yang lain (di luar bulan
Ramadhan). Saya mempunyai alasan tersendiri untuk tidak menunda puasa.
Bagaimana alasan itu? Silakan baca kolom Kalam Ramadhan yang berjudul Barang
Siapa yang Sakit, Atau Dalam Perjalanan .

Alhamdulillah pelaksanaan berbuka puasa dengan makanan ringan dan makanan
yang benar-benaran, serta makan sahur dapat diatur atas pengertian pengelola
hotel yang berprinsip para tanu hotel adalah raja. Jatah ontbijt (break
fast, makan pagi) dan makan siang digeser untuk buka puasa, dan jatah makan
siang digeser untuk makan sahur. Ketiga jatah itu secara teknis diantarkan
ke kamar hotel dengan jarak antara seperti berikut. Satu jam setelah makanan
ringan diantarkanlah makanan berat, dan dua jam kemudian diantarkan makanan
untuk sahur. Itu berarti saya makan sahur dengan makanan yang sudah tidak
panas lagi, kecuali kopinya tetap panas tentu, karena dalam termos. Dan
selebihnya, ma fiy-lmasalah, suasana kota Maastricht lebih kurang berada di
antara kota Makassar dengan Jakarta. Sedikit di atas Makassar, sedikit di
bawah Jakarta. Itulah upaya mencari sumber informasi, dan pemecahan masalah
teknis disekitar berpuasa di rantau orang. Pokoknya ada usaha dan bersikap
terbuka, yang dalam hal ini dengan pengelola hotel. Di mana ada kemauan di
situ ada jalan, insya Allah. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 7 Maret 1993
[H.Muh.Nur Abdurrahman]



- Original Message ----- 
From: "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, September 28, 2006 20:10
Subject: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa



Betul pak Hasan, saya setuju.
Puasa adalah ekspresi ketundukan kepada perintah Allah.
Kita serahkan puasa kita hanya untuk Allah. Orang lain tak perlu tahu.
Terlebih bagi yang berada di bagian bumi
di mana bulan Ramadhan jatuh pada musim panas yg siang harinya super panjang
.
Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00.
Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan
di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum softdrink
Tapi puasa must go on  karena 

[wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa

2006-09-28 Terurut Topik Rani Kirana


"Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00.
Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan 
di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum 
softdrink Tapi puasa must go on  karena ketundukan"

Mbak Flora seperti anak kecil deh..
Masih perlu memproklamirkan bahwa SAYA ini puasa loh..; sekian jam 
sehari, dan harus menahan ngiler karena orang-orang disekitar saya 
pada makan dan minum..
Apa ada pengaruhnya melihat orang menjilati ice cream pada saat mbak 
Flora berpuasa ?

Anak saya yang umurnya 9 tahun pun berpuasa, dan dia bersekolah di 
International School yang hampir semua muridnya non-muslim..
Tapi dia ndak pernah mengeluh bahwa teman-temannya makan dan minum 
di sekitar dia, pada saat panas terik dan dia harus menahan haus dan 
lapar..

Apa ini memang tipikal gaya dari saudara-saudara yang 
begitu "mempertuhankan" ritual..ya..; supaya orang lain tahu bahwa 
mereka sudah menjalankan ibadah

Selamat Berpuasa

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Betul pak Hasan, saya setuju.
> Puasa adalah ekspresi ketundukan kepada perintah Allah.
> Kita serahkan puasa kita hanya untuk Allah. Orang lain tak perlu 
tahu.
> Terlebih bagi yang berada di bagian bumi 
> di mana bulan Ramadhan jatuh pada musim panas yg siang harinya 
super panjang
> .
> Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00.
> Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan 
> di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum 
softdrink
> Tapi puasa must go on  karena ketundukan
> (seperti halnya jilbab, dikenakan karena ekspresi ketundukan pada 
perintah
> Allah)
> Jadi saya pikir di tanah air kita, kaum muslim pada manja dan minta
> diistimewakan saat berpuasa
> Ini kan hubungan khusus dan langsung dari setiap muslim dengan 
Allah SWT
> Kenapa harus jadi heboh begitu ya?
> 
> Wassalam,
> Flora
> 







===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa

2006-09-28 Terurut Topik Ambon
Maaf,  kita mengenal polusi air, polusi udara, tetapi belum mengenal poluisi 
suara. 

  - Original Message - 
  From: noteokrasi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 28, 2006 9:27 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa


  "Sutan Paruik Gadang" wrote:

  ---truncated message---

  Puasa semestinya dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang 
  kita lakukan justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita. Bahkan 
  kita menuntut orang untuk menghormati kita. Lalu, ibadah malam kita 
  tak jarang riuh rendah, hampir semuanya kita lakukan dengan loud-
  speaker bertenaga besar. Mulai dari azan, shalat, ceramah, zikir, 
  tadarus, hingga aktivitas membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, 
  bagi sebagian non-muslim adalah bulan dengan peningkatan intensitas 
  kebisingan. Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang
  demikian itu?

  ---truncated message---

  Ini adalah pencerahan yang diperoleh dalam waktu 10 tahun. Puasa juga 
  ditawarkan di agama-agama lain, tetapi dalam keadaan syahdu, tanpa 
  kelamisan dan hingar-bingar yang dipamer-pamerkan.

  Perda-perda yang melarang penjaja makanan/minuman/hiburan untuk 
  melangsungkan rutinitas mencari nafkah selama satu bulan (ramadhan)
  penuh adalah bentuk lain dari kehilangan 'kulup' itu. 

  Orang-orang yang tidak berlimpahan gaji buta ini masih harus dipaksa 
  untuk tidak mencari nafkah dan kemudian menanggung beban ekonomi 
  mereka sendiri tanpa dikompensasi oleh perda-perda itu.

  Tirani tanpa kulup ini adalah jahiliyah moderen.

  Noteo



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.1.407 / Virus Database: 268.12.9/458 - Release Date: 9/27/2006


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa

2006-09-28 Terurut Topik Flora Pamungkas

Betul pak Hasan, saya setuju.
Puasa adalah ekspresi ketundukan kepada perintah Allah.
Kita serahkan puasa kita hanya untuk Allah. Orang lain tak perlu tahu.
Terlebih bagi yang berada di bagian bumi 
di mana bulan Ramadhan jatuh pada musim panas yg siang harinya super panjang
.
Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00.
Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan 
di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum softdrink
Tapi puasa must go on  karena ketundukan
(seperti halnya jilbab, dikenakan karena ekspresi ketundukan pada perintah
Allah)
Jadi saya pikir di tanah air kita, kaum muslim pada manja dan minta
diistimewakan saat berpuasa
Ini kan hubungan khusus dan langsung dari setiap muslim dengan Allah SWT
Kenapa harus jadi heboh begitu ya?

Wassalam,
Flora


-
Minoritas Muslim Berpuasa 
Posted by: "Sutan Paruik Gadang" [EMAIL PROTECTED]  
ayah_sarah 
Wed Sep 27, 2006 9:36 pm (PST) 
...

Puasa adalah ekspresi ketundukan. Puasa adalah ekspresi 
hubungan khusus antara hamba dengan Khaliknya. Puasa semestinya 
dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang kita lakukan 
justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita. Bahkan kita menuntut 
orang untuk menghormati kita. 
Lalu, ibadah malam kita tak jarang riuh rendah, hampir 
semuanya kita lakukan dengan loud-speaker bertenaga besar. Mulai 
dari azan, shalat, ceramah, zikir, tadarus, hingga aktivitas 
membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, bagi sebagian non-muslim 
adalah bulan dengan peningkatan intensitas kebisingan.
Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang 
demikian itu? Wallahu aflamu.

Sendai, 28 September 2006

http://abdurakhman.com/joomblog/79.html

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa

2006-09-28 Terurut Topik noteokrasi
"Sutan Paruik Gadang" wrote:

---truncated message---

Puasa semestinya dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang 
kita lakukan justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita. Bahkan 
kita menuntut orang untuk menghormati kita. Lalu, ibadah malam kita 
tak jarang riuh rendah, hampir semuanya kita lakukan dengan loud-
speaker bertenaga besar. Mulai dari azan, shalat, ceramah, zikir, 
tadarus, hingga aktivitas membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, 
bagi sebagian non-muslim adalah bulan dengan peningkatan intensitas 
kebisingan. Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang
demikian itu?

---truncated message---

Ini adalah pencerahan yang diperoleh dalam waktu 10 tahun. Puasa juga 
ditawarkan di agama-agama lain, tetapi dalam keadaan syahdu, tanpa 
kelamisan dan hingar-bingar yang dipamer-pamerkan.

Perda-perda yang melarang penjaja makanan/minuman/hiburan untuk 
melangsungkan rutinitas mencari nafkah selama satu bulan (ramadhan)
penuh adalah bentuk lain dari kehilangan 'kulup' itu. 

Orang-orang yang tidak berlimpahan gaji buta ini masih harus dipaksa 
untuk tidak mencari nafkah dan kemudian menanggung beban ekonomi 
mereka sendiri tanpa dikompensasi oleh perda-perda itu.

Tirani tanpa kulup ini adalah jahiliyah moderen.

Noteo









===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/