Re: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa
quot;etnik" dengan bahasa daerah sendiri. Di utara berdiam etnik Frischen (yang kita kenal di Indonesia ini dengan susu-kalengnya "cap nona") dengan bahasa daerah Frisch yang sangat berbeda dengan bahasa Belanda. Di selatan berdiam etnik Limburger dengan bahasa daerah Limburg, yang juga berbeda dengan bahasa Belanda. Di kawasan barat yang dikenal dengan daerah kincir angin yang sentralnya pada kota segitiga Den Haag, Amsterdam dan Rotterdam (= Europoort, pelabuhan Eropa), bermukim etnik Holland, dengan bahasa Holland (Hollandche taal), yang juga menjadi bahasa nasional dengan predikat Nederlandsche taal, yang juga menjadi nama negeri itu, yakni Nederland. Sesama etnik mereka pakai bahasa daerahnya di luar lembaga resmi (kantor dan sekolah). Baik etnik Frisch di utara maupun etnik Limburg di selatan mereka berkata: "Wij zijn geen Hollander maar Nederlander (Kami bukan orang Holland, melainkan orang Nederland)." Padahal kita di Indonesia umumnya tidak membedakan kedua nama itu, semuanya disebut orang Belanda (alih-lidah dari Holland ke Wolanda ke Belanda). Sebagai bahan bandingan, di Indonesia ini yang dari luar p.Jawa menyangka etnik yang mendiami p. Jawa adalah orang Jawa. Tetapi cobalah pergi ke pedalaman Jawa Barat, mereka itu umunya berkata: Abdi mah urang Sunda, sanes urang Jawa (Saya orang Sunda, bukan orang Jawa)." Bahkan kaum terpelajarnya ada yang berkelakar: Sadayana mah Sunda, aya' pp. Sunda Besar (p. Andalas, p. Jawa, p. Kalimantandan dan p. Sulawesi), aya' pp. Sunda Kecil (nama dahulu, sekarang terdiri atas Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur)." Patut diduga itulah latar belakang, mengapa Negeri Belanda sampai era modern ini berebentuk Kerajaan, untuk dapat mempersatukan ketiga etnik yang berbeda bahasa itu. Seperti juga Belgia yang berbentuk Kerajaan, karena mempunyai dua bahasa di utara berbahasa Belanda di selatan berbahasa Perancis. Inggris juga berbentuk kerajaan untuk "mempersatukan" Enggland, Wales, Scotland dan Ireland, maka negeri itu bernama United Kingdom. Bahkan sampai sekarang etnik irlandia tidak seluruhnya merasa masuk UK, pertama karena masalah etnik dan kedua masalah agama. Boleh jadi akan terjadi "balkanisasi", jika mengubah bentuk negeri-negeri itu dari Kerajaan menjadi Republik. Kembali kepada substansi yang dinyatakan oleh judul, berpuasa di rantau. Menurut kitab-kitab kuning, Maastricht sudah terletak melampaui batas standar jarak untuk disebut musafir dari tempat bermukum saya, yaitu Den Haag. Bukannya saya tidak bersyukur kepada Allah SWT karena karena di Maasricht itu saya tetap berpuasa, yakni tidak memanfaatkan dispensasi bagi para musafir: Fa Man Kaana Minkum Mariydhan aw 'ala- Safarin fa'Iddatun Min Ayyaamin Ukhara (S. Al Baqarah, 2:184), baranga siapa di antara kamu yang sakit, atau musafir, hitunglah (gantilah) hati yang lain (di luar bulan Ramadhan). Saya mempunyai alasan tersendiri untuk tidak menunda puasa. Bagaimana alasan itu? Silakan baca kolom Kalam Ramadhan yang berjudul Barang Siapa yang Sakit, Atau Dalam Perjalanan . Alhamdulillah pelaksanaan berbuka puasa dengan makanan ringan dan makanan yang benar-benaran, serta makan sahur dapat diatur atas pengertian pengelola hotel yang berprinsip para tanu hotel adalah raja. Jatah ontbijt (break fast, makan pagi) dan makan siang digeser untuk buka puasa, dan jatah makan siang digeser untuk makan sahur. Ketiga jatah itu secara teknis diantarkan ke kamar hotel dengan jarak antara seperti berikut. Satu jam setelah makanan ringan diantarkanlah makanan berat, dan dua jam kemudian diantarkan makanan untuk sahur. Itu berarti saya makan sahur dengan makanan yang sudah tidak panas lagi, kecuali kopinya tetap panas tentu, karena dalam termos. Dan selebihnya, ma fiy-lmasalah, suasana kota Maastricht lebih kurang berada di antara kota Makassar dengan Jakarta. Sedikit di atas Makassar, sedikit di bawah Jakarta. Itulah upaya mencari sumber informasi, dan pemecahan masalah teknis disekitar berpuasa di rantau orang. Pokoknya ada usaha dan bersikap terbuka, yang dalam hal ini dengan pengelola hotel. Di mana ada kemauan di situ ada jalan, insya Allah. WaLlahu a'lamu bishshawab. *** Makassar, 7 Maret 1993 [H.Muh.Nur Abdurrahman] - Original Message ----- From: "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, September 28, 2006 20:10 Subject: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa Betul pak Hasan, saya setuju. Puasa adalah ekspresi ketundukan kepada perintah Allah. Kita serahkan puasa kita hanya untuk Allah. Orang lain tak perlu tahu. Terlebih bagi yang berada di bagian bumi di mana bulan Ramadhan jatuh pada musim panas yg siang harinya super panjang . Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00. Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum softdrink Tapi puasa must go on karena
[wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa
"Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00. Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum softdrink Tapi puasa must go on karena ketundukan" Mbak Flora seperti anak kecil deh.. Masih perlu memproklamirkan bahwa SAYA ini puasa loh..; sekian jam sehari, dan harus menahan ngiler karena orang-orang disekitar saya pada makan dan minum.. Apa ada pengaruhnya melihat orang menjilati ice cream pada saat mbak Flora berpuasa ? Anak saya yang umurnya 9 tahun pun berpuasa, dan dia bersekolah di International School yang hampir semua muridnya non-muslim.. Tapi dia ndak pernah mengeluh bahwa teman-temannya makan dan minum di sekitar dia, pada saat panas terik dan dia harus menahan haus dan lapar.. Apa ini memang tipikal gaya dari saudara-saudara yang begitu "mempertuhankan" ritual..ya..; supaya orang lain tahu bahwa mereka sudah menjalankan ibadah Selamat Berpuasa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Betul pak Hasan, saya setuju. > Puasa adalah ekspresi ketundukan kepada perintah Allah. > Kita serahkan puasa kita hanya untuk Allah. Orang lain tak perlu tahu. > Terlebih bagi yang berada di bagian bumi > di mana bulan Ramadhan jatuh pada musim panas yg siang harinya super panjang > . > Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00. > Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan > di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum softdrink > Tapi puasa must go on karena ketundukan > (seperti halnya jilbab, dikenakan karena ekspresi ketundukan pada perintah > Allah) > Jadi saya pikir di tanah air kita, kaum muslim pada manja dan minta > diistimewakan saat berpuasa > Ini kan hubungan khusus dan langsung dari setiap muslim dengan Allah SWT > Kenapa harus jadi heboh begitu ya? > > Wassalam, > Flora > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa
Maaf, kita mengenal polusi air, polusi udara, tetapi belum mengenal poluisi suara. - Original Message - From: noteokrasi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 28, 2006 9:27 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa "Sutan Paruik Gadang" wrote: ---truncated message--- Puasa semestinya dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang kita lakukan justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita. Bahkan kita menuntut orang untuk menghormati kita. Lalu, ibadah malam kita tak jarang riuh rendah, hampir semuanya kita lakukan dengan loud- speaker bertenaga besar. Mulai dari azan, shalat, ceramah, zikir, tadarus, hingga aktivitas membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, bagi sebagian non-muslim adalah bulan dengan peningkatan intensitas kebisingan. Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang demikian itu? ---truncated message--- Ini adalah pencerahan yang diperoleh dalam waktu 10 tahun. Puasa juga ditawarkan di agama-agama lain, tetapi dalam keadaan syahdu, tanpa kelamisan dan hingar-bingar yang dipamer-pamerkan. Perda-perda yang melarang penjaja makanan/minuman/hiburan untuk melangsungkan rutinitas mencari nafkah selama satu bulan (ramadhan) penuh adalah bentuk lain dari kehilangan 'kulup' itu. Orang-orang yang tidak berlimpahan gaji buta ini masih harus dipaksa untuk tidak mencari nafkah dan kemudian menanggung beban ekonomi mereka sendiri tanpa dikompensasi oleh perda-perda itu. Tirani tanpa kulup ini adalah jahiliyah moderen. Noteo -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.407 / Virus Database: 268.12.9/458 - Release Date: 9/27/2006 [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa
Betul pak Hasan, saya setuju. Puasa adalah ekspresi ketundukan kepada perintah Allah. Kita serahkan puasa kita hanya untuk Allah. Orang lain tak perlu tahu. Terlebih bagi yang berada di bagian bumi di mana bulan Ramadhan jatuh pada musim panas yg siang harinya super panjang . Jam 2 pagi sudah harus sahur dan buka puasa baru jam 22.00. Berat memang, sementara kita juga tak bisa menghindari pemandangan di sekitar kita, orang pada makan dan menjilati ice cream, minum softdrink Tapi puasa must go on karena ketundukan (seperti halnya jilbab, dikenakan karena ekspresi ketundukan pada perintah Allah) Jadi saya pikir di tanah air kita, kaum muslim pada manja dan minta diistimewakan saat berpuasa Ini kan hubungan khusus dan langsung dari setiap muslim dengan Allah SWT Kenapa harus jadi heboh begitu ya? Wassalam, Flora - Minoritas Muslim Berpuasa Posted by: "Sutan Paruik Gadang" [EMAIL PROTECTED] ayah_sarah Wed Sep 27, 2006 9:36 pm (PST) ... Puasa adalah ekspresi ketundukan. Puasa adalah ekspresi hubungan khusus antara hamba dengan Khaliknya. Puasa semestinya dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang kita lakukan justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita. Bahkan kita menuntut orang untuk menghormati kita. Lalu, ibadah malam kita tak jarang riuh rendah, hampir semuanya kita lakukan dengan loud-speaker bertenaga besar. Mulai dari azan, shalat, ceramah, zikir, tadarus, hingga aktivitas membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, bagi sebagian non-muslim adalah bulan dengan peningkatan intensitas kebisingan. Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang demikian itu? Wallahu aflamu. Sendai, 28 September 2006 http://abdurakhman.com/joomblog/79.html [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Minoritas Muslim Berpuasa
"Sutan Paruik Gadang" wrote: ---truncated message--- Puasa semestinya dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang kita lakukan justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita. Bahkan kita menuntut orang untuk menghormati kita. Lalu, ibadah malam kita tak jarang riuh rendah, hampir semuanya kita lakukan dengan loud- speaker bertenaga besar. Mulai dari azan, shalat, ceramah, zikir, tadarus, hingga aktivitas membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, bagi sebagian non-muslim adalah bulan dengan peningkatan intensitas kebisingan. Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang demikian itu? ---truncated message--- Ini adalah pencerahan yang diperoleh dalam waktu 10 tahun. Puasa juga ditawarkan di agama-agama lain, tetapi dalam keadaan syahdu, tanpa kelamisan dan hingar-bingar yang dipamer-pamerkan. Perda-perda yang melarang penjaja makanan/minuman/hiburan untuk melangsungkan rutinitas mencari nafkah selama satu bulan (ramadhan) penuh adalah bentuk lain dari kehilangan 'kulup' itu. Orang-orang yang tidak berlimpahan gaji buta ini masih harus dipaksa untuk tidak mencari nafkah dan kemudian menanggung beban ekonomi mereka sendiri tanpa dikompensasi oleh perda-perda itu. Tirani tanpa kulup ini adalah jahiliyah moderen. Noteo === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/