Re: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan
Akhirnya judulnya adalah : antara harapan dan kenyataan :-)) Atau jangan percaya atau tertipu dengan penampilan. Miadear bagian dalam bagi yg berjilbab atau tidak kan sama saja, nggak bisa dilihat umum. Jadi ya perkara kebersihan itu nggak memilih. Justru sebenarnya yg berjilbab, gamis seharusnya malahan lebih intensif untuk bersih2, apalagi kalo tinggal di daerah tropis, naik bus kan mudah keringatan. Tapi kok malahan dengan jilbab, gamis justru untuk jadi alasan untuk tidak merawat badan :-( --- Di suatu pengajian minggu pagi- ada laki2, dewasa, remaja, ada jamaah dengan kelompok jilbab, kebanyakan jilbab gaul. Lantas ada juga yg non jilbab, cuma bawa pashmina. Jadi yg kasih ceramah ustad yg entah sarapan apa kok muji2 yg berjilbab melulu. Ada perempuan berani mati di kelompok non jilbab jadi gerah. Kebanyakan disini meski gak berjilbab pakaiannya kedombrongan, soalnya banyak golongan ibuk2. Kemudian ia berdiri dan setengah ngomel tanya, "mending mana pak ustad rambut ditutupin atau pakaian yg nyetak tubuh [ ini nyindir para jilababers gaul yg rata2 berpakaian seksi, ketat]; Trus [ ini dia nengok ke jamaah pria] - merangsang yg mana, rambut yg nggak ditutup atau berpakaian ngepas tonjolannya kliatan?" Ustadnya salting---kemudian spontan terdengar huuu... Salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 10, 2008 5:44 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan Mba Mei, penjelasan yang optimis akan bilang yah sebagian akhwat bergamis/cadar pastilah memelihara kebersihan - bergamis atau tidak kan nggak langgsung berhubungan dengan kebersihan - tergantung keresikan masing2. Kira2 begitu. Penjelasan pesimis akan mengiyakan segera. Emang betul, mungkin kemalasannya menyebabkan perempuan2 itu malah menyembunyikan semua itu dengan gamis lebar2. Mungkin juga sebaliknya, karena udah ditutupin, mengurangi insentif untuk rapih2 bersih2. (karena transparansi - i.e nggak berjilbab/gamis/cadar - otomatis mendorong orang untuk tampil rapih bersih justru karena terbuka). salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nimbrung: > Mungkin agak nyengkong sdikit. > > Kalo Herni bilang ada masalah moral. > Kalo saya menganggapnya moral itu bersinggungan juga dengan hal2 yg bersih, suci, dan tentunya > juga islami secara fisik lahiriah secara keseluruhan. > > Kerabat saya perempuan adalah dokter. > Dia bilang hampir 99% pasien perempuan dengan jilbab lebar, pake gamis- > meskipun tampilan luarnya rapijali, begitu waktu acara buka2-an, > wah dekil kotor jorok minta ampun. > > Kerabat saya sampai mengucap istighfar di dalam hati. > Kalo pakaian dalamnya amburadul [ baca : jelek, kumuh, penuh peniti] itu masih mending. > Tapi berdaki gitu loh, bahkan ada yg rambut ketiaknya diplihara sampai rimbun. > Mulut yg bertutup cadar ternyata giginya banyak karang gigi, bau, ungkin sikat giginya > nggak pake odol pake siwak saja seperti Maria ayat2 cinta :-) > > > Salam > l.meilany > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan
Mba Mei, penjelasan yang optimis akan bilang yah sebagian akhwat bergamis/cadar pastilah memelihara kebersihan - bergamis atau tidak kan nggak langgsung berhubungan dengan kebersihan - tergantung keresikan masing2. Kira2 begitu. Penjelasan pesimis akan mengiyakan segera. Emang betul, mungkin kemalasannya menyebabkan perempuan2 itu malah menyembunyikan semua itu dengan gamis lebar2. Mungkin juga sebaliknya, karena udah ditutupin, mengurangi insentif untuk rapih2 bersih2. (karena transparansi - i.e nggak berjilbab/gamis/cadar - otomatis mendorong orang untuk tampil rapih bersih justru karena terbuka). salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nimbrung: > Mungkin agak nyengkong sdikit. > > Kalo Herni bilang ada masalah moral. > Kalo saya menganggapnya moral itu bersinggungan juga dengan hal2 yg bersih, suci, dan tentunya > juga islami secara fisik lahiriah secara keseluruhan. > > Kerabat saya perempuan adalah dokter. > Dia bilang hampir 99% pasien perempuan dengan jilbab lebar, pake gamis- > meskipun tampilan luarnya rapijali, begitu waktu acara buka2-an, > wah dekil kotor jorok minta ampun. > > Kerabat saya sampai mengucap istighfar di dalam hati. > Kalo pakaian dalamnya amburadul [ baca : jelek, kumuh, penuh peniti] itu masih mending. > Tapi berdaki gitu loh, bahkan ada yg rambut ketiaknya diplihara sampai rimbun. > Mulut yg bertutup cadar ternyata giginya banyak karang gigi, bau, ungkin sikat giginya > nggak pake odol pake siwak saja seperti Maria ayat2 cinta :-) > > > Salam > l.meilany > >
[wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan dengan Jilbab
pemakaian jilbab, ditilik dari sudut ekonomi, mempunyai faktor 'multiplier effect': memberikan perlipatan manfaat ekonomi kepada buruh (pe)tani kapas/bahan baku jilbab, pabrik tekstil, buruh pabrik tekstil, pajak dari buruh dan pabrik tekstil, disainer jilbab, pajak penghasilan dari disainer jilbab, penjahit jilbab, pajak dari penjahit jilbab, buruh dan pabrik benang, pajak buruh dan pabrik benang, buruh dan pabrik mesin jahit, pajak buruh dan pabrik mesin jahit, buruh dan pabrik pelumas mesin jahit, pajak buruh dan pabrik pelumas mesin jahit, penjual pedagang jilbab, pajak penjual pedagang jilbab, buruh dan pabrik deterjen pencuci jilbab, pajak buruh dan pabrik deterjen pencuci jilbab, dst. dst. dengan kata lain, menggunakan jilbab dapat memberikan manfaat ekonomi dunia. (mengenai permasalahan keyakinan tidak perlu dibahas karena sifatnya relatif, subyektif, personal dan biasanya didasari alasan yang kurang bermutu. jadi forget it lah!) kampanye: pakailah jilbab yang berbeda-beda setiap hari sesuai dengan warna pakaian yang dipakai. tujuannya, selain 'matching' dan nggaya, memakai jilbab sama dengan menggerakkan ekonomi dunia (jilbab). side effect: jilbab yang tidak terpakai akan menjadi sampah non-organic. werkuwer
Re: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan
Kalau gay dan lesbi masuk di kelas tiga atau kelas kambing ? Kalo bule, arab, china, sawo bosok, ireng molana, merah tembaga, masup ke kelas apa ajah ? -Original Message- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 06 Nov 2008 01:09:10 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819 > > Kamis, 6 November 2008 > > > Peran Politik Caleg Perempuan > > Toeti Adhitama > > Anggota Dewan Redaksi Media Group > > > Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan. > Lina: Karena Allah Maha Penyayang... [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819 > > Kamis, 6 November 2008 > > > Peran Politik Caleg Perempuan > > Toeti Adhitama > > Anggota Dewan Redaksi Media Group > > > Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan. > Lina: Karena Allah Maha Penyayang...