Re: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-11 Terurut Topik L.Meilany
Akhirnya judulnya adalah : antara harapan dan kenyataan :-))
Atau jangan percaya atau tertipu dengan penampilan.

Miadear bagian dalam bagi yg berjilbab atau tidak kan sama saja, nggak bisa 
dilihat umum.
Jadi ya perkara kebersihan itu nggak memilih.
Justru sebenarnya yg berjilbab, gamis seharusnya malahan lebih intensif untuk 
bersih2,
apalagi kalo tinggal di daerah tropis, naik bus kan mudah keringatan.
Tapi kok malahan dengan jilbab, gamis justru untuk jadi alasan untuk tidak 
merawat badan
:-(

---
Di suatu pengajian minggu pagi- ada laki2, dewasa, remaja, ada jamaah dengan 
kelompok jilbab, kebanyakan jilbab gaul.
Lantas ada juga yg non jilbab, cuma bawa pashmina.
Jadi yg kasih ceramah ustad yg entah sarapan apa kok muji2 yg berjilbab melulu.
Ada perempuan berani mati di kelompok non jilbab jadi gerah. Kebanyakan disini 
meski gak berjilbab pakaiannya 
kedombrongan, soalnya banyak golongan ibuk2.
Kemudian ia berdiri dan setengah ngomel tanya, "mending mana pak ustad rambut 
ditutupin atau pakaian 
yg nyetak tubuh [ ini nyindir para jilababers gaul yg rata2 berpakaian seksi, 
ketat];
Trus [ ini dia nengok ke jamaah pria] - merangsang yg mana, rambut yg nggak 
ditutup atau 
berpakaian ngepas tonjolannya kliatan?"

Ustadnya salting---kemudian spontan terdengar huuu...

Salam, 
l.meilany



  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 10, 2008 5:44 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan


  Mba Mei, penjelasan yang optimis akan bilang yah sebagian akhwat 
  bergamis/cadar pastilah memelihara kebersihan - bergamis atau tidak 
  kan nggak langgsung berhubungan dengan kebersihan - tergantung 
  keresikan masing2. Kira2 begitu.

  Penjelasan pesimis akan mengiyakan segera. Emang betul, mungkin 
  kemalasannya menyebabkan perempuan2 itu malah menyembunyikan semua 
  itu dengan gamis lebar2. Mungkin juga sebaliknya, karena udah 
  ditutupin, mengurangi insentif untuk rapih2 bersih2. (karena 
  transparansi - i.e nggak berjilbab/gamis/cadar - otomatis mendorong 
  orang untuk tampil rapih bersih justru karena terbuka).

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Nimbrung:
  > Mungkin agak nyengkong sdikit.
  > 
  > Kalo Herni bilang ada masalah moral.
  > Kalo saya menganggapnya moral itu bersinggungan juga dengan hal2 yg 
  bersih, suci, dan tentunya 
  > juga islami secara fisik lahiriah secara keseluruhan.
  > 
  > Kerabat saya perempuan adalah dokter.
  > Dia bilang hampir 99% pasien perempuan dengan jilbab lebar, pake 
  gamis-
  > meskipun tampilan luarnya rapijali, begitu waktu acara buka2-an, 
  > wah dekil kotor jorok minta ampun.
  > 
  > Kerabat saya sampai mengucap istighfar di dalam hati.
  > Kalo pakaian dalamnya amburadul [ baca : jelek, kumuh, penuh 
  peniti] itu masih mending.
  > Tapi berdaki gitu loh, bahkan ada yg rambut ketiaknya diplihara 
  sampai rimbun.
  > Mulut yg bertutup cadar ternyata giginya banyak karang gigi, bau, 
  ungkin sikat giginya
  > nggak pake odol pake siwak saja seperti Maria ayat2 cinta :-)
  > 
  > 
  > Salam
  > l.meilany
  > 
  > 



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-10 Terurut Topik Mia
Mba Mei, penjelasan yang optimis akan bilang yah sebagian akhwat 
bergamis/cadar pastilah memelihara kebersihan - bergamis atau tidak 
kan nggak langgsung berhubungan dengan kebersihan - tergantung 
keresikan masing2.  Kira2 begitu.

Penjelasan pesimis akan mengiyakan segera.  Emang betul, mungkin 
kemalasannya menyebabkan perempuan2 itu malah menyembunyikan semua 
itu dengan gamis lebar2.  Mungkin juga sebaliknya, karena udah 
ditutupin, mengurangi insentif untuk rapih2 bersih2.  (karena 
transparansi - i.e nggak berjilbab/gamis/cadar - otomatis mendorong 
orang untuk tampil rapih bersih justru karena terbuka).

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Nimbrung:
> Mungkin agak nyengkong sdikit.
> 
> Kalo Herni bilang ada masalah moral.
> Kalo saya menganggapnya moral itu bersinggungan juga dengan hal2 yg 
bersih, suci, dan tentunya 
> juga islami secara fisik lahiriah secara keseluruhan.
> 
> Kerabat saya perempuan adalah dokter.
> Dia bilang hampir 99% pasien perempuan dengan jilbab lebar, pake 
gamis-
> meskipun tampilan luarnya rapijali, begitu waktu acara buka2-an, 
> wah dekil kotor jorok minta ampun.
> 
> Kerabat saya sampai mengucap istighfar di dalam hati.
> Kalo pakaian dalamnya amburadul  [ baca : jelek, kumuh, penuh 
peniti] itu masih mending.
> Tapi berdaki gitu loh, bahkan ada yg rambut ketiaknya diplihara 
sampai rimbun.
> Mulut yg bertutup cadar ternyata giginya banyak karang gigi, bau, 
ungkin sikat giginya
> nggak pake odol pake siwak saja seperti Maria ayat2 cinta :-)
> 
> 
> Salam
> l.meilany
> 
> 




[wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan dengan Jilbab

2008-11-07 Terurut Topik werkuwer
pemakaian jilbab, ditilik dari sudut ekonomi, mempunyai 
faktor 'multiplier effect': memberikan perlipatan manfaat ekonomi 
kepada buruh (pe)tani kapas/bahan baku jilbab, pabrik tekstil,  
buruh pabrik tekstil, pajak dari buruh dan pabrik tekstil, disainer 
jilbab, pajak penghasilan dari disainer jilbab, penjahit jilbab,  
pajak dari penjahit jilbab, buruh dan pabrik benang, pajak buruh dan 
pabrik benang, buruh dan pabrik mesin jahit, pajak buruh dan pabrik 
mesin jahit, buruh dan pabrik pelumas mesin jahit, pajak buruh dan 
pabrik pelumas mesin jahit, penjual pedagang jilbab, pajak penjual 
pedagang jilbab, buruh dan pabrik deterjen pencuci jilbab, pajak 
buruh dan pabrik deterjen pencuci jilbab, dst. dst. 

dengan kata lain, menggunakan jilbab dapat memberikan manfaat 
ekonomi dunia. (mengenai permasalahan keyakinan tidak perlu dibahas 
karena sifatnya relatif, subyektif, personal dan biasanya didasari 
alasan yang kurang bermutu. jadi forget it lah!)  

kampanye:
pakailah jilbab yang berbeda-beda setiap hari sesuai dengan warna 
pakaian yang dipakai. tujuannya, selain 'matching' dan nggaya, 
memakai jilbab sama dengan menggerakkan ekonomi dunia (jilbab). 

side effect: 
jilbab yang tidak terpakai akan menjadi sampah non-organic. 

werkuwer



Re: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Ari Condro
Kalau gay dan lesbi masuk di kelas tiga atau kelas kambing ?

Kalo bule, arab, china, sawo bosok, ireng molana, merah tembaga, masup ke kelas 
apa ajah ?


-Original Message-
From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Thu, 06 Nov 2008 01:09:10 
To: 
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819
> 
>   Kamis, 6 November 2008
>  
>  
> Peran Politik Caleg Perempuan 
> 
>   Toeti Adhitama
> 
>   Anggota Dewan Redaksi Media Group
> 
> 
>   Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. 
Yang kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.
> 

Lina: Karena Allah Maha Penyayang...




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819
> 
>   Kamis, 6 November 2008
>  
>  
> Peran Politik Caleg Perempuan 
> 
>   Toeti Adhitama
> 
>   Anggota Dewan Redaksi Media Group
> 
> 
>   Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. 
Yang kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.
> 

Lina: Karena Allah Maha Penyayang...