Mia berkata : Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa? Nabi kan bilang bahwa dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya gimana, boro2 tentang orang lain di masa nantiiii. ===================================
Jano-ko : Mia, yukk kita baca bersama pendapat dari Joe Leigh Simpson, semoga Mia, Sabri dan Jano-ko makin tebal rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW Joe Leigh Simpson, Professor of Obstetrics and Gynecology at the North Western University in Chicago in the United States of America. Professor Simpson said: It follows, I think, that not only is there no conflict between genetics and religion, but in fact religion can guide science by adding revelation to some traditional scientific approaches. That there exists statements in the Quraan shown by science to be valid, which supports knowledge in the Quraan having been derived from Allah. ---- Al Qur'an Surat Al Qiyaamah [38] kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, [39] lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki laki dan perempuan. [40] Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? ----- Silahkan dihayati firman Allah SWT tersebut diatas, semoga kita semua tercerahkan. Pertanyaannya adalah, darimana atau dengan ilmu apa sehingga seseorang bisa menilai Nabi Muhammad SAW tidak tahu tentang ilmu genetika, kloning dan teknologi ? Kalau kita membaca, menghayati Surat Al Qiyaamah tersebut diatas, maka kita akan mendapatkan jawaban tersebut. Dalam bahasa Jowo ada pepatah yang berbunyi begini, " Kacang ora ninggal lanjarane", teknologi yang sekarang yang kita nikmati manfaatnya sekarang ini tidak lepas dari jasa Umat Islam dimasa lalu, dan itu merupakan warisan kita bersama baik untuk orang barat dan timur untuk kesejahteraan kita bersama. Titik. Salam jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mia berkata : Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. ============================== Jano-ko memberi info : Mia, kita baca bersama-sama ya firman-firman Allah SWT dibawah ini supaya you dan jano-ko mendapatkan pahala dari-Nya --- Al Qur'an [2.255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allahtanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memeliharakeduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. --- [20.114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." [21.7] Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu(Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui [21.74] dan kepada Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik [21.79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung danburung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya ---- Jano-ko tambahkan kontribusi Umat Islam yang pinter-pinter di Amerika "Islam is the fastest-growing religion in the United States..." NEW YORK TIMES, Feb 21, 1989, p.1 --- Moslems are the world's fastest-growing group..." USA TODAY, The population referance bureau, Feb. 17, 1989, p.4A --- "Muhammed is the most successful of all Prophets and religious personalities. " Encyclopedia Britannica --- "There are more Muslims in North America then Jews Now." Dan Rathers, ABCNEWS --- "Islam is the fastest growing religion in North America." TIMES MAGAZINE --- "Five to 6 million strong, Muslims in America already outnumber Presbyterians, Episcopalians, and Mormons, and they are more numerous than Quakers, Unitarians, Seventh-day Adventists, Mennonites, Jehovah's Witnesses, and Christian Scientists, combined. Many demographers say Islam has overtaken Judaism as the country's second-most commonly practiced religion; others say it is in the passing lane." JOHAN BLANK, USNEWS (7/20/98) --- Semoga nanti jano-ko bisa menambahkan lagi. Salam. Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pisaunya Pak Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2 diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: "......"sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW" Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi? Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauuuuuh ke depan dan bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke wilayah publik. Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah, kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan optimisme kita yang seperti ini. Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum, sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering munafik dan artifisial. Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa? Nabi kan bilang bahwa dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya gimana, boro2 tentang orang lain di masa nantiiii. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pisaunya tajam Pak Janoko. > > Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena itu beliau > lebih sering menangis. > Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya di atas > manusia lainnya. "Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung", demikian > pujianNya kepada khoirul anam tsb. > > La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan dengan > hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup ini > sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu menjawabnya. > Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan mengatakan: > itu suatu absurditas eksistensi. > > Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di atas > mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai menanam kurma > hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti > itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang, > "fundamentalis", tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh dunia, > paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman. > Heuheuheu. > > salam, > manAR > > > On 2/3/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ada insan berkata : > > > > Anakku, > > Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan > > menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus > > berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu > > kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau > > manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak > > terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa > > dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari > > seluruh penjuru dunia :=)) > > > > ================== > > > > Jano-ko > > > Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]