http://www.radarsorong.com/detail.php?id=287

05 September 2009 16:50:56



Ribuan Guru SD-SMP Mogok

Siswa Diliburkan Hingga Senin Mendatang




MANOKWARI-Aktivitas belajar-mengajar di SD dan SMP di Kabupaten Manokwari Jumat 
(4/9) kemarin lumpuh total. Para siswa yang sudah datang ke sekolah sejak pagi 
disuruh pulang. Ribuan guru yang menuntut pembayaran uang insentif atau 
kesejahteraan mogok mengajar. Pantauan Koran ini di sejumlah sekolah terpampang 
papan pengumuman yang menyatakan libur akibat mogok mengajar. Seperti di SD 
Negeri 1 misalnya, pada papan pengumuman yang diletakkan di dekat pagar 
tertulis 'Mogok mengajar karena uang kesejahteraan belum dibayar'. Sekaligus 
juga ditulis 'Masa aksi mogok mulai Jumat 4 September dan masuk kembali Senin, 
7 September'. Pengumuman yang sama terlihat juga di SD YPPK Padma dan sejumlah 
sekolah lainnya.



Meski mogok mengajar, namun sejumlah guru tetap berada di sekolah. Mereka hanya 
berada di dalam kantor, namun ada pula yang tak masuk kerja karena sudah 
mengetahui, kalau akan ada aksi mogok serentak. Orang tua yang mengantar 
anaknya ke sekolah bertanya-tanya, mengapa sampai terjadi aksi mogok yang 
berbuntut berhentinya aktivitas belajar-mengajar. Aksi ini merugikan anak 
didik. ''Wah kalau begini terus, bagaimana torang punya anak-anak. Anak-anak 
yang terkenda dampaknya,'' ujar orang tua siswa.


Tanda-tanda akan ada aksi mogok para guru sudah terlihat saat puluhan tenaga 
pengajar ini menggelar protes di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari 
Selasa (1/9) lalu. Mereka mempertanyakan dana insentif dan lauk pauk sejak 
tahun 2007 yang belum dibayarkan. Tuntutan ini bukan tanpa dasar.


Pembayaran uang insentif dan lauk pauk (kesejahteraan) sesuai surat edaran 
Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. ''Ada surat 
edaran, sehingga kami guru-guru berani menuntut. Sejak tahun 2007 sampai 
sekarang belum dibayarkan,'' ujar William Manggaprow, guru SD Negeri Masni 
kepada wartawan.
Para guru mendesak agar pemerintah lewat Dinas Pendidikan segera menanggapi 
tuntutan. Sebab aksi mogok mengajar akan terus dilakukan bila belum respon. 
''Dinas harus transparan. Dimana sebenarnya dana kesejahteraan guru itu. Kalau 
ada harus dibayarkan,'' ujar Manggaprow lagi.


Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispora Manokwari Lewi Kamesrar, 
S.Sos menyatakan, isu adanya dana insentif dan lauk pauk patut dipertanyakan. 
Karena selama ini pihaknya belum ada petunjuk teknis dari Departemen 
Pendidikan. ''Kalau itu ada pasti sudah ada dalam anggaran pendidikan. Aksi 
mogok mengajar jelas sangat merugikan para siswa,'' ujarnya.
Aksi mogok mengajar para guru hanya terjadi di SD dan SMP, sedangkan proses 
belajar-mengajar di SMA dan SMK di Manokwari tetap berjalan normal. Namun para 
orang tua siswa berharap, aksi ini tidak berlarut-larut karena merugikan anak 
didik. Pemda diminta turun tangan untuk mencari solusi terbaik.(lm/jus)

    


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke