Assalamu'alikum wr wb Bismilahirrahmanirrahiim Sdr Mia yang disayangi Allah Bersama ini saya kirimkan dua buah ayat Allah yang jarang sekali di ucapkan oleh ulama2 dan pendakwah2 islam di mesdjid2, tentu ada maksud nya untuk tidak menyampaikan ini bukan? Sekiranya ayat2 ini disampaikan kepada masarakat islam, sudah pasti mereka akan takut untuk mengingkari perintah Allah ini. Umat Islam wajib bersahabat dan tolong menolong dalam kebaikan untuk membangun bangsa. Ini adalah perintah dari Allah swt.
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.5:8) Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS.60:8) . Jadi untuk membentuk golongan islam yang moderat di Indonesia saya kira inilah kunci yang terbaik karena dari perintah Allah. PKB, PAN sudah melebur dari masarakat exclusif, begitu pula partai PAS di Malaysia sudah mau untuk bekerja sama dgn partai2 non Islam. Waktu pemilihan umum kita lihat partai2 exclusif dan calon2 pemimpin yang exclusive mendapat kekalahan bukan? artinya rakyat sudah mengerti dengan ulama2 ultra konserfatif tidak akan memberikan kesejahteran dan lapangan kerja. Negara2 asing pasti tidak mau bekerja sama dengan golongan2 islam yang ultra konserfatif itu. Artinya bangsa indonesia akan menjadi terbelakang lagi. Anak2 cucu kita yang akan menderita. Semoga anda manfaatnya amin Wasalamualaikum wr wb Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Cerita Pak Darwin Bahar cukup representatif di dunia maya maupun di dunia nyata, di masyarakat madani maupun di politik formal. Kelompok liberal dan fundies/konservatif di Muslim Indonesia adalah anak-anak jaman. So keberadaan mereka adalah proses alamiah saja, hasil dari perubahan jaman yang nggak bisa diikutin oleh NU dan Muhammadiyah, dan sejumlah partai-partai politik. Let's not complain about this phenomenon. Bedanya garis konservatif (saya sebut konservatif saja, supaya kedengarannya lebih netral bebas bias), sekarang keliatan lebih high profile dan 'seolah' mendapatkan tempatnya di grass root. Saya katakan 'seolah', karena sesungguhnya gerakan mereka adalah berbasis perkotaan, bukan rural. So let's complain outloud on this phenomena. Keluhan utama kita nggak usahlah ditujukan pada JIL per se. Biarkan saja mereka menjadi gerakan pendobrak pemikiran. Biarkan mereka menjadi 'obor' bagi kita semua, yang liberal maupun yang konservatif. Keluhan harus ditujukan pada kita semua. Kita mainstream Indonesia yang corak Islamnya nggak 'gitu-gitu amat'. Nggak chauvinis, nggak militan ala TimTeng, jauh dari macho. NU darah biru yang terlalu nyaman dengan feudalism kyai langitannya. Muhammadiyah yang dulu katanya dulu progressif tapi sekarang ketinggalan dengan metode- metode terobosannya, malah dikuatirkan jatuh ke konservatism. Di politik formal, Islam moderat dan progressif mestinya diharapkan dari PKB, PDI, dan PAN. Tapi semuanya masih bingung dan malu-malu dengan bagaimana membumikan pluralism dalam kiprah-kiprahnya. Mbok ya, bingung itu jangan kelamaan ntar menular! Jadi, fokus utama kita untuk menjawab keluhan utama kita sendiri adalah bagaimana membumikan pluralism di masyarakat madani maupun politik formal yang saling bahu-membahu. Baru-baru ini ketemuan dengan beberapa 'urang Bandung', yang keluhannya sejalan dengan Pak Darwin Bahar, yaitu wadah-wadah apa saja untuk menyalurkan energi kelompok moderat-liberal, yang merupakan ciri-ciri Muslim Indonesia? Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Darwin Bahar" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Yang menulis "Awas Milis Islam Liberal" itu pasti belum pernah masuk > Milis JIL, atau kalau sudah masuk cara diskusinya---maaf---kayak Kang > Dadang. Walaupun jarang nimbrung, saya yang ikutang milis tersebut > karena di-invite, hampir selalu mengikuti diskusi di Milis JIL dan > mereka cukup terbuka terhadap kritik-kritik terhadap mereka--- termasuk > dari Mas Arcon---yang tidak jarang membuat mereka terpojok, asal > disampaikan dengan santun dan argumentatif. Yang justru sulit menerima > pendapat yang berbeda justru milis kelompok konservatif. Posting saya > mengenai Ahmadiah "Tidak Setuju? OK, Tetapi Kenapa Harus Menyerang dan > Merusak?" tidak diloloskan. > > Yang bikin saya "getun" malahan posting tersebut juga tidak diloloskan > di Milis Pengajian Kantor (yang membernya dalam waktu kurang dari dua > bulan sudah melampaui WM) yang ikut saya promosikan dengan sukarela > ke milis-milis lain. Padahal posting-posting yang ngegebukin Ahmadiah > dan JIL/Ulil dibiarkan lolos. Tidak itu saja posting-posting saya yang > berikutnya tidak ada yang dimuat. > > Ini sekaligus merupakan indicator, bahwa dagangan JIL dengan kemasan > dan cara jualan seperti sekarang ini---so far---gagal mencapai segmen > (yang seyogyanya) mereka tuju) yaitu kelompok profesional. Kelemahan > JIL yang terbesar saya pikir ialah kegagalan mereka dalam > mengidentikasikan apa agama itu sebenarnya, dan mengapa orang > membutuhkan dan menjalankan perintah agama. Mengapa orang--- termasuk > kelompok sangat terdidik---tidak sayang "membuang" uang puluhan juta > hasil keringatnya untuk berhaji atau berumrah, dan jumlah itu > meningkat dari tahun ke tahun. > > Para profesional yang tidak jarang otaknya bekerja 24 jam sehari butuh > keteduhan dan jelas akan resisten terhadap gagasan-gagasan abstrak > yang dibungkus dengan pekik-pekik gagah seperti kebebasan, persamaan, > humanisme dan entah apalagi (tidak pernah hapal saya). Karena itu > tidak mengherankan kalau ada kegiatan-kegiatan keagamaan di > kantor-kantor yang mereka cari adalah ustadz konservatif seperti Irsan > Tanjung, Arifin Ilham, Ary Ginanjar dan tentu saja AA Gym. Bahkan > ketika Kelompok Kompas/Gramedia tahun lalu melakukan halal bil halal > yang diundang memberikan siraman rohani adlah...Hidayat Nurwahid. > > Di TV swasta saya lihat Ulil cs hanya laku dijual di MetroTV. Tetapi > di sana juga ada Pak Quraisy Sihab yang apa yang beliau katakan di > sana pasti akan lebih didengar oleh para pemirsa muslim TV tersebut/ > > Yang bikin JIL keliatan hebat justru karena kedunguan cara konservatif > menghadapi mereka seperti fatwa mati terhadap Ulil dulu. > > Wassalam, Darwin > > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- --------------------------------- Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/