Balasan: RE: kekhalifahan vs budaya was RE: [wanita-muslimah] Salazar

2005-12-05 Terurut Topik Bejo Paijo
Itukan pendapat Pak Chodjim, bukan kemauan dan ketentuan Allah. Ingat Pak, 
Bapak cuma manusia, jangan berpendapat yang melampaui kemampuan manusia. Bapak 
ingat ada hadits yang mengatakan, Islam akan berada di bawah Manhaj Nubuwwah 
sekali lagi? Artinya apa Pak? Islam akan jadi ideologi mayoritas manusia di 
dunia sekali lagi. Ada satu lagi Pak hadits, Nggak akan datang hari kiamat 
sebelum Muslim berperang dengan Yahudi Hadits ini shahih lho Pak. Gimana 
Pak? Makanya Pak, sebagai manusia janganlah sombong, tetaplah membumi karena 
setinggi-tingginya manusia, kita tetap manusia Pak. Dan saran saya sebagai 
sesama muslim, cepatlah bertaubat, akui kelemahan sebagai seorang manusia 
biasa. Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.

[EMAIL PROTECTED] menulis:  Mbak Ambar ytc.

Kekhalifahan yang dimaksud sudah saya ulas pada posting saya untuk menjawab 
Mbak Lina tadi.

Intinya, membangun kekhalifahan, sama saja dengan menghidupkan kembali sesuatu 
yang sudah obsolet alias usang. Bayangkan kristendom yang pusatnya di vatican 
saja sejak abad ke-17 mulai runtuh. Kekhalifahan di Turki akhir abad ke-19 
runtuh. Lho, apa lagi yang harus ditegakkan? Communisdom yang baru diangkat 
pada abad 20 saja juga runtuh meski dengan alat-alat modern. Kapitalisme, jika 
sudah menjadi kapitalisdom juga akan runtuh.

Mengapa dom-2 atau pan-2 itu runtuh? Karena menyalahi prinsip tauhid!

Wassalam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ambar cahyani
Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:15 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: kekhalifahan vs budaya was RE: [wanita-muslimah] Salazar



Dear Pak Chodjim, 
Maaf, saya kok gak ngerti maksud bapak yang ini :

Maka, jika Islam hendak mendirikan kekhalifahan di Indonesia, ya tinggal tunggu 
saja lenyapnya bangsa ini, bangsa Indonesia ini. Mengapa? Karena, budaya 
merupakan ibu kandung atau jatidiri suatu masyarakat. Jika budayanya runtuh, 
maka masyarakat pun akan runtuh. Kekuatan asing akan datang melumat masyarakat 
yang sudah kehilangan jatidirinya. 

Maka, kita harus selalu waspada!

kekhalifahan seperti apa yang dimaksud? sebuah negara islami atau negara dengan 
dasar negara Islam atau kah yang bagaimana yang meniadakan budaya bangsa 
Indonesia?

Soalnya pernyataan bapak menyiratkan kalau kekhalifahan (mohon didefinisikan) 
adalah sebuah kekuasaan asing akan melumatkan masyarakat kita (yang sudah 
kehilangan jati diri gitu tho?).. 

Wassalam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Donnie
Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:56 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Salazar




Mas Heman,

Kemewahan disamping sebagai pilihan, saya pikir juga
sebagai produk budaya.
Kalau kita mencontoh swedia, Secara budaya memang
mereka lebih egaliter, inequality sangat kecil, jurang
antar kelas juga minimal. Entah ini karena negara
mereka sosialis, atau budaya ini yang menyebabkan
mereka memilih sistem pemerintahan yang sosialis.
Di Indonesia sebaliknya budaya kelas kita sangat
kental dan masih diwariskan hingga sekarang. Priyayi,
ataupun Kyai merupakan kelas yang lebih tinggi dengan
berbagai previlegenya, terlepas dari sisi apa kita
memandangnya. Sehingga masalah besaran secara
nominal (ekonomi) menjadi sesuatu yang relatif. 
Menurut mereka mungkin hal itu sudah menjadi sebuah
kesederhanaan, melihat konstruksi sosial
disekelilingnya yang memang lebih dari yang dia pilih
saat ini.
Sori, bukan membela HNW, saya tetep setuju kalau semua
pejabat pakai Kijang. Toh lebih menunjukan
Nasionalisme (meskipun tetep merek jepang).

donnie

--- He-Man wrote:

 
 Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator
 yang cukup lama
 berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak
 ditangannya tapi toh dia
 tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3
 kamar, makan di pinggir
 jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan
 semuanya.
 
 Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan
 tapi hanya sebuah
 pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah
 lalu naik sedan
 mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu
 bukanlah sebuah
 kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia
 telah memilihnya,
 dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari
 kehidupan mayoritas
 rakyat Indonesia.
 
 - Original Message -
 From: Ambar cahyani 
 To: 
 Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM
 Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar
 
 
  Pak He-Man,
 
  Mungkin di negeri ini perlu dibuat suatu
 definisi : pejabat miskin dan
 pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas
 kelasnya, bisa dibuat : pejabat
 sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang,
 pejabat kaya, pejabat kaya
 raya, dan pejabat luar biasa kaya raya.
 
  Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak
 manusiawi jika pada
 akhirnya HNW mengambil 'sekedar' Camry untuk
 operasionalnya sehari-hari. Dan

RE: kekhalifahan vs budaya was RE: [wanita-muslimah] Salazar

2005-12-04 Terurut Topik achmad.chodjim
Mbak Ambar ytc.

Kekhalifahan yang dimaksud sudah saya ulas pada posting saya untuk menjawab 
Mbak Lina tadi.

Intinya, membangun kekhalifahan, sama saja dengan menghidupkan kembali sesuatu 
yang sudah obsolet alias usang. Bayangkan kristendom yang pusatnya di vatican 
saja sejak abad ke-17 mulai runtuh. Kekhalifahan di Turki akhir abad ke-19 
runtuh. Lho, apa lagi yang harus ditegakkan? Communisdom yang baru diangkat 
pada abad 20 saja juga runtuh meski dengan alat-alat modern. Kapitalisme, jika 
sudah menjadi kapitalisdom juga akan runtuh.

Mengapa dom-2 atau pan-2 itu runtuh? Karena menyalahi prinsip tauhid!

Wassalam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ambar cahyani
Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:15 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: kekhalifahan vs budaya was RE: [wanita-muslimah] Salazar


 
  Dear Pak Chodjim, 
  Maaf, saya kok gak ngerti maksud bapak yang ini :
   
  Maka, jika Islam hendak mendirikan kekhalifahan di Indonesia, ya tinggal 
tunggu saja lenyapnya bangsa ini, bangsa Indonesia ini. Mengapa? Karena, budaya 
merupakan ibu kandung atau jatidiri suatu masyarakat. Jika budayanya runtuh, 
maka masyarakat pun akan runtuh. Kekuatan asing akan datang melumat masyarakat 
yang sudah kehilangan jatidirinya. 

Maka, kita harus selalu waspada!
  
  kekhalifahan seperti apa yang dimaksud? sebuah negara islami atau negara 
dengan dasar negara Islam atau kah yang bagaimana yang meniadakan budaya bangsa 
Indonesia?
   
  Soalnya pernyataan bapak menyiratkan kalau kekhalifahan (mohon 
didefinisikan) adalah sebuah kekuasaan asing akan melumatkan masyarakat kita 
(yang sudah kehilangan jati diri gitu tho?).. 

Wassalam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Donnie
Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:56 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Salazar




Mas Heman,

Kemewahan disamping sebagai pilihan, saya pikir juga
sebagai produk budaya.
Kalau kita mencontoh swedia, Secara budaya memang
mereka lebih egaliter, inequality sangat kecil, jurang
antar kelas juga minimal. Entah ini karena negara
mereka sosialis, atau budaya ini yang menyebabkan
mereka memilih sistem pemerintahan yang sosialis.
Di Indonesia sebaliknya budaya kelas kita sangat
kental dan masih diwariskan hingga sekarang. Priyayi,
ataupun Kyai merupakan kelas yang lebih tinggi dengan
berbagai previlegenya, terlepas dari sisi apa kita
memandangnya. Sehingga masalah besaran secara
nominal (ekonomi) menjadi sesuatu yang relatif. 
Menurut mereka mungkin hal itu sudah menjadi sebuah
kesederhanaan, melihat konstruksi sosial
disekelilingnya yang memang lebih dari yang dia pilih
saat ini.
Sori, bukan membela HNW, saya tetep setuju kalau semua
pejabat pakai Kijang. Toh lebih menunjukan
Nasionalisme (meskipun tetep merek jepang).

donnie

--- He-Man wrote:

 
 Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator
 yang cukup lama
 berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak
 ditangannya tapi toh dia
 tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3
 kamar, makan di pinggir
 jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan
 semuanya.
 
 Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan
 tapi hanya sebuah
 pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah
 lalu naik sedan
 mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu
 bukanlah sebuah
 kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia
 telah memilihnya,
 dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari
 kehidupan mayoritas
 rakyat Indonesia.
 
 - Original Message -
 From: Ambar cahyani 
 To: 
 Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM
 Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar
 
 
  Pak He-Man,
 
  Mungkin di negeri ini perlu dibuat suatu
 definisi : pejabat miskin dan
 pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas
 kelasnya, bisa dibuat : pejabat
 sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang,
 pejabat kaya, pejabat kaya
 raya, dan pejabat luar biasa kaya raya.
 
  Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak
 manusiawi jika pada
 akhirnya HNW mengambil 'sekedar' Camry untuk
 operasionalnya sehari-hari. Dan
 mungkin rumahnya meskipun tidak 135 tapi 'cukup' lah
 untuk menerima tamu
 pejabat lain yang mungkin ada di segmen kaya raya
 dan luar biasa kaya raya.
  Karena, kalau tidak diambil toh jadi bahan
 rasan-rasan.
 
  Setidaknya kita pernah punya Harun al Rasyid.
 Mungkin pak Harun saja
 baru masuk kelas pejabat sedang, karena meskipun
 naik bis setiap hari tapi
 masih punya mobil kijang tua.
  Jadi, kita belum punya contoh pejabat sangat
 miskin, karena belum ada
 pejabat yang tinggal di rumah tipe 21 dan makan
 untuk sebulan dari gaji
 sehari
  Jadi, kira-kira apa yang bisa menarik minat para
 pejabat untuk masuk ke
 kelas pejabat miskin dan pejabat sangat miskin??
 
  salam,
 
 
 
 




__ 
Yahoo! Music Unlimited

Re: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar

2005-12-03 Terurut Topik A Yasmina
Itulah mba Rita, bahasa puisi diterjemahkan pengusaha ya lain lagi lah
...:-) Wapres tidak percaya ada sekolah yang lebih jelek dari kandang ayam -
wa ... di koran  di tipi pan banyak tuh tayangan sekolah yang mau
ambruk dengan lantai tanah dan meja kursi yang sudah tak karuan dengan
murid2 yang umpel2an lima orang dalam satu bangku, mereka tidak bersepatu,
tidak berseragam dan bajunya juga sudah sobek2.  Gak perlu jauh2, di Jakarta
aja kan ada sekolah yang model duduk lesehan di bawah fly over, anak2
jalanan yang masih beruntung ada yang peduli ngajari baca tulis.  Kembali
lagi ke masalah Islam - di negara yang mayoritas muslim, kok bisa terjadi
seperti itu ya? ...:-(

salam
Aisha
--
From: ritajkt [EMAIL PROTECTED]
Salam kenal Mbak Ambar,

Ndakpapa Mbak, kita sebagai orang Islam kudu legowo nerima kritik
dari pak Anti Teokrasi ini. Dengan menerima kritik maka kita bisa
mengakui kekhilafan yang terjadi dan berusaha memperbaikinya. Jangan
kayak Wapres kita yang bersama kita TIDAK bisa menghargai
kritik. Hla wong puisi guru yang berisi otokritik terhadap dunia
pendidikan kita yang emang acakadul kok malah ditanggapi dnegan
marah-marah. Itu namanya buruk muka cermin dibelah..:((

Thanks Pak Noteo, percayalah orang Islam yang malakin toko Cina itu
cuma oknum...:)))

salam,
surita
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ambar cahyani
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Noteo,

   luar biasa satir sekali tuh kalimat bapak.
   apa gunanya rukun2? padahal rukun Islam dan rukun Iman luar
biasa maknanya.. duh orang mayoritas dangkal sekali memaknainya..
mungkin karena itu wajar surga lebih sedikit isinya daripada
neraka :)

   tapi bukankah ..
   bahkan untuk merajam pezina saja butuh 4 saksi.
   dan untuk berpoligami harus adil duluan sebelum poligami
   kalau yang lain2 kayaknya dosa semua deeeh..
   dosa besar karena membunuh tho dan yang tak adil timbangannya..

   saya jadi ngeri kok di negeri mayoritas muslim, kelakuan dan
mentalnya bejat gitu yach??

 noteokrasi [EMAIL PROTECTED] menulis:
   Dana Pamilih wrote:

 DP: Bagaimana kekayaan itu bisa terkumpul dg cara halal?

 Cara halal itu berarti tidak memeras toko Cina, tidak memalaki
kafir, tidak menipu sesama muslim.
 _
 Ini keliru besar.

 Dalam Islam yang penting adalah menjalankan rukun Islam dan rukun
iman.
 Sedangkan memeras toko cina, memalak kafir, berzina, menipu sesama
 manusia, korupsi, poligami, membakar gereja, menindas kaum
minoritas,
 merajam pezina, memancung penghujat, ngebom gereja/restoran/hotel/
 kedutaan, dsb diperbolehkan dalam Islam, ASAL kemudian kembali
 menjalankan rukun islam dan rukun iman tadi.

 Sholat lagi, puasa lagi, minta maaf lagi, umroh lagi, dst. Ya
seperti yang dilakukan selama ini oleh kaum mayoritas lah. Itu saja.

 Rukun Islam dan Rukun Iman, itulah kucinya.

 Noteo

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Salazar

2005-12-03 Terurut Topik He-Man

Yah maklum mbak kebanyakan sekolah itu dibangun waktu boom minyak dan
besteknya 20 tahun jadi wajar ketika lewat masa pakainya sekolah-sekolah
itu pada ambruk.

- Original Message -
From: A Yasmina [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Saturday, December 03, 2005 6:08 AM
Subject: Re: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar


 Itulah mba Rita, bahasa puisi diterjemahkan pengusaha ya lain lagi lah
 ...:-) Wapres tidak percaya ada sekolah yang lebih jelek dari kandang
ayam -
 wa ... di koran  di tipi pan banyak tuh tayangan sekolah yang mau
 ambruk dengan lantai tanah dan meja kursi yang sudah tak karuan dengan
 murid2 yang umpel2an lima orang dalam satu bangku, mereka tidak bersepatu,
 tidak berseragam dan bajunya juga sudah sobek2.  Gak perlu jauh2, di
Jakarta
 aja kan ada sekolah yang model duduk lesehan di bawah fly over, anak2
 jalanan yang masih beruntung ada yang peduli ngajari baca tulis.  Kembali
 lagi ke masalah Islam - di negara yang mayoritas muslim, kok bisa terjadi
 seperti itu ya? ...:-(

 salam
 Aisha



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Salazar

2005-11-28 Terurut Topik He-Man

Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator yang cukup lama
berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak ditangannya tapi toh dia
tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3 kamar, makan di pinggir
jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan semuanya.

Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan tapi hanya sebuah
pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah lalu naik sedan
mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu bukanlah sebuah
kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia telah memilihnya,
dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari kehidupan mayoritas
rakyat Indonesia.

- Original Message -
From: Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM
Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar


 Pak He-Man,

   Mungkin di negeri ini  perlu dibuat suatu definisi : pejabat miskin dan
pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas kelasnya, bisa dibuat : pejabat
sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang, pejabat kaya, pejabat kaya
raya, dan pejabat luar biasa kaya raya.

   Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak manusiawi jika pada
akhirnya HNW mengambil 'sekedar' Camry untuk operasionalnya sehari-hari. Dan
mungkin rumahnya meskipun tidak 135 tapi 'cukup' lah untuk menerima tamu
pejabat lain yang mungkin ada di segmen kaya raya dan luar biasa kaya raya.
   Karena, kalau tidak diambil toh jadi bahan rasan-rasan.

   Setidaknya kita pernah punya Harun al Rasyid. Mungkin pak Harun saja
baru masuk kelas pejabat sedang, karena meskipun naik bis setiap hari tapi
masih punya mobil kijang tua.
   Jadi, kita belum punya contoh pejabat sangat miskin, karena belum ada
pejabat yang tinggal di rumah tipe 21 dan makan untuk sebulan dari gaji
sehari
   Jadi, kira-kira apa yang bisa menarik minat para pejabat untuk masuk ke
kelas pejabat miskin dan pejabat sangat miskin??

   salam,





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Salazar

2005-11-28 Terurut Topik Donnie


Mas Heman,

Kemewahan disamping sebagai pilihan, saya pikir juga
sebagai produk budaya.
Kalau kita mencontoh swedia, Secara budaya memang
mereka lebih egaliter, inequality sangat kecil, jurang
antar kelas juga minimal.  Entah ini karena negara
mereka sosialis, atau budaya ini yang menyebabkan
mereka memilih sistem pemerintahan yang sosialis.
Di Indonesia sebaliknya budaya kelas kita sangat
kental dan masih diwariskan hingga sekarang.  Priyayi,
ataupun Kyai merupakan kelas yang lebih tinggi dengan
berbagai previlegenya, terlepas dari sisi apa kita
memandangnya.   Sehingga masalah besaran secara
nominal (ekonomi) menjadi sesuatu yang relatif. 
Menurut mereka mungkin hal itu sudah menjadi sebuah
kesederhanaan, melihat konstruksi sosial
disekelilingnya yang memang lebih dari yang dia pilih
saat ini.
Sori, bukan membela HNW, saya tetep setuju kalau semua
pejabat pakai Kijang.  Toh lebih menunjukan
Nasionalisme (meskipun tetep merek jepang).

donnie

--- He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator
 yang cukup lama
 berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak
 ditangannya tapi toh dia
 tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3
 kamar, makan di pinggir
 jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan
 semuanya.
 
 Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan
 tapi hanya sebuah
 pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah
 lalu naik sedan
 mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu
 bukanlah sebuah
 kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia
 telah memilihnya,
 dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari
 kehidupan mayoritas
 rakyat Indonesia.
 
 - Original Message -
 From: Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM
 Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar
 
 
  Pak He-Man,
 
Mungkin di negeri ini  perlu dibuat suatu
 definisi : pejabat miskin dan
 pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas
 kelasnya, bisa dibuat : pejabat
 sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang,
 pejabat kaya, pejabat kaya
 raya, dan pejabat luar biasa kaya raya.
 
Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak
 manusiawi jika pada
 akhirnya HNW mengambil 'sekedar' Camry untuk
 operasionalnya sehari-hari. Dan
 mungkin rumahnya meskipun tidak 135 tapi 'cukup' lah
 untuk menerima tamu
 pejabat lain yang mungkin ada di segmen kaya raya
 dan luar biasa kaya raya.
Karena, kalau tidak diambil toh jadi bahan
 rasan-rasan.
 
Setidaknya kita pernah punya Harun al Rasyid.
 Mungkin pak Harun saja
 baru masuk kelas pejabat sedang, karena meskipun
 naik bis setiap hari tapi
 masih punya mobil kijang tua.
Jadi, kita belum punya contoh pejabat sangat
 miskin, karena belum ada
 pejabat yang tinggal di rumah tipe 21 dan makan
 untuk sebulan dari gaji
 sehari
Jadi, kira-kira apa yang bisa menarik minat para
 pejabat untuk masuk ke
 kelas pejabat miskin dan pejabat sangat miskin??
 
salam,
 
 
 
 




__ 
Yahoo! Music Unlimited 
Access over 1 million songs. Try it free. 
http://music.yahoo.com/unlimited/


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Salazar

2005-11-28 Terurut Topik achmad.chodjim
Mas Donnie,

Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke hal-hal yang 
merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi budaya sebenarnya 
merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia yang hidup dalam suatu 
masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya pasti baik, seperti agama. Namun, 
dalam perkembangannya, terjadilah sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, 
akan terjadi kemungkinan sebagai berikut:

a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat.

b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga terjadi 
akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti budaya selamatan 
untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan adalah budaya asli Jawa, tapi di 
Indonesia diadopsi oleh agama Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. 
Selamatannya tetap, tapi isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti.

c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, diambil yang 
bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga timbul asimilasi. Di sini 
unsur-unsur asalnya sudah lebur dan timbul kreasi baru, seperti sekaten di 
Solo. Sebenarnya sekaten berasal dari syahadat ain yang dilakukan ketika 
raja hendak mengislamkan warganya. Agar tidak timbul resistensi masyarakat, 
maka raja pada bulan Maulud (ini pun kreasi baru untuk bulan rabi' al-awwal) 
melakukan pesta dengan gending Jawa agar masyarakat datang menontonnya. Lalu, 
di situ daya tarik Islam ditawarkan. 

d. Budaya lokal hilang ditelan oleh budaya pendatang. Kalau ini terjadi, 
tinggal tunggu saja kiamatnya masyarakat tersebut!

Maka, jika Islam hendak mendirikan kekhalifahan di Indonesia, ya tinggal tunggu 
saja lenyapnya bangsa ini, bangsa Indonesia ini. Mengapa? Karena, budaya 
merupakan ibu kandung atau jatidiri suatu masyarakat. Jika budayanya runtuh, 
maka masyarakat pun akan runtuh. Kekuatan asing akan datang melumat masyarakat 
yang sudah kehilangan jatidirinya. 

Maka, kita harus selalu waspada!

Wassalam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Donnie
Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:56 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Salazar




Mas Heman,

Kemewahan disamping sebagai pilihan, saya pikir juga
sebagai produk budaya.
Kalau kita mencontoh swedia, Secara budaya memang
mereka lebih egaliter, inequality sangat kecil, jurang
antar kelas juga minimal.  Entah ini karena negara
mereka sosialis, atau budaya ini yang menyebabkan
mereka memilih sistem pemerintahan yang sosialis.
Di Indonesia sebaliknya budaya kelas kita sangat
kental dan masih diwariskan hingga sekarang.  Priyayi,
ataupun Kyai merupakan kelas yang lebih tinggi dengan
berbagai previlegenya, terlepas dari sisi apa kita
memandangnya.   Sehingga masalah besaran secara
nominal (ekonomi) menjadi sesuatu yang relatif. 
Menurut mereka mungkin hal itu sudah menjadi sebuah
kesederhanaan, melihat konstruksi sosial
disekelilingnya yang memang lebih dari yang dia pilih
saat ini.
Sori, bukan membela HNW, saya tetep setuju kalau semua
pejabat pakai Kijang.  Toh lebih menunjukan
Nasionalisme (meskipun tetep merek jepang).

donnie

--- He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator
 yang cukup lama
 berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak
 ditangannya tapi toh dia
 tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3
 kamar, makan di pinggir
 jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan
 semuanya.
 
 Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan
 tapi hanya sebuah
 pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah
 lalu naik sedan
 mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu
 bukanlah sebuah
 kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia
 telah memilihnya,
 dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari
 kehidupan mayoritas
 rakyat Indonesia.
 
 - Original Message -
 From: Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM
 Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar
 
 
  Pak He-Man,
 
Mungkin di negeri ini  perlu dibuat suatu
 definisi : pejabat miskin dan
 pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas
 kelasnya, bisa dibuat : pejabat
 sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang,
 pejabat kaya, pejabat kaya
 raya, dan pejabat luar biasa kaya raya.
 
Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak
 manusiawi jika pada
 akhirnya HNW mengambil 'sekedar' Camry untuk
 operasionalnya sehari-hari. Dan
 mungkin rumahnya meskipun tidak 135 tapi 'cukup' lah
 untuk menerima tamu
 pejabat lain yang mungkin ada di segmen kaya raya
 dan luar biasa kaya raya.
Karena, kalau tidak diambil toh jadi bahan
 rasan-rasan.
 
Setidaknya kita pernah punya Harun al Rasyid.
 Mungkin pak Harun saja
 baru masuk kelas pejabat sedang, karena meskipun
 naik bis setiap hari tapi
 masih punya mobil kijang tua.
Jadi, kita belum punya contoh pejabat sangat
 miskin, karena belum ada
 pejabat yang tinggal di