[wanita-muslimah] Sekularisme tidak berdaya dalam hal amar Makruf Nahi Mungkar

2010-01-30 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
#
Hak Asasi Ummat Islam
#
Setiap bulan DPP Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah (IMMIM) di 
Makassar menyelenggarakan mujadalah (diskusi) bulanan. Dalam diskusi bulanan 
pada 12 Oktober 2002, saya menjadi pemakalah. Berikut ini saya posting sebagian 
dari makalah saya itu, 
Dibuka dengan Basmalah, diteruskan dengan Hamdalah, baru kemudian diucapkan 
Salam, yaitu bagian sub-judul:

Sekularisme tidak berdaya dalam hal amar Makruf Nahi Mungkar

Sekularisme difahamkan seperti berikut. Secularism (Lt, saeculum = world): a 
system of political philosophy that reject all forms of religious faith. 
Orang-orang yang tidak beragama terdiri atas kelompok atheist, agnostik dan 
deist. Atheist bersikap menolak Tuhan, agnostik bersikap indiferent, ada atau 
tidak adanya Tuhan sama saja, kedua kemungkinan itu tidak dapat dibuktikan. 
Deist percaya akan adanya Tuhan, tetapi menolak adanya komunikasi antara Tuhan 
dengan manusia, jadi tidak percaya kepada nabi-nabi. Para deist hanya percaya 
kepada Tuhan sebagai pencipta, sedangkan hasil ciptaan Tuhan dibiarkan begitu 
saja layaknya arloji otomatis. Maka logislah jika atheist, agnostik, deist 
penganut sekularisme karena tidak percaya akan Tuhan, ragu akan Tuhan dan tidak 
percaya adanya wahyu.

Bagi orang-orang yang beragama, yaitu theist (percaya adanya Tuhan dan wahyu) 
yang agamanya hanya menyangkut peribadatan ritual yang sifatnya pribadi, yaitu 
hanya menyangkut hubungan antara manusia dengan Tuhan, tidak mempunyai konsep 
tentang aspek kehidupan bermasyarakat berpolitik berekonomi dan bernegara, maka 
sekularisme bagi mereka adalah suatu keniscayaan. Ambillah contoh misalnya: 
"Geeft dan den Keizer wat des Keizers is, en Gode wat Gods is (Marcus 12:17)", 
berikanlah kepada Kaisar yang milik Kaisar, dan berikanlah kepada Tuhan apa 
yang miliknya Tuhan. Dari Marcus (12:17) ini dirurunkanlah paradigma 
sekularisme yang terkenal dalam sejarahnya orang barat: "Scheiding tussen staat 
en kerk", pemisahan atau dikhotomi antara negara dengan gereja.  

---
Amar Makruf:
--
Adanya 7 kata dalam Batang Tubuh UUD yang menyangkut amar makruf, berarti 
Negara berkewajiban dalam hal amar makruf yang menyangkut kesejahteraan 
utamanya dalam konteks kehidupan ekonomi. Dengan adanya 7 kata itu dalam Batang 
Tubuh UUD Pemerintah berkewajiban menjalankan Syari'at Islam bagi ummat Islam 
dengan sistem ekonomi Islam, menyediakan fasilitas bank Syari'ah, distribusi 
modal sesuai syari'ah : "Kay la- yauwna duwlatan bayna l.aghniya-i minkum", 
agar supaya kedaulatan ekonomi (yaitu modal investasi + modal kerja) tidak 
hanya beredar di antara para konglomerat saja. Jadi amar makruf dan nahi 
mungkar dikerjakan serempak oleh pemerintah yang berkewajiban menyediakan 
fasilitas ummat Islam agar dapat melaksanakan kehidupannya di negeri ini.

Karena kebutuhan masyarakat Islam untuk berasuransi semakin tinggi, maka para 
pengusaha di bidang asuransi membuka matanya dan berubahlah sebagian asuransi 
menjadi asuransi syariah, seperti Asuransi Syariah Mubarakah konversi 2001, MAA 
membuka Divisi Syariah 2001, dan Great Eastern membuka Divisi syariah 2001, dan 
mungkin akan ada lagi asuransi lain yang akan konversi.

Pertanyaannya apakah undang-undang yang ada cukup untuk mengatur jalannya 
asuransi syariah? Jawaban tentu tidak, karena akan terjadi berbagai pelanggaran 
dalam berasuransi syariah, apalagi kalau asuransi tersebut diurus oleh orang 
yang tidak mengerti syariah, maka hal-hal yang tidak halal bisa saja disebut 
kepada para nasabah sebagai benda halal.
Asuransi Syariah sangat jauh berbeda dengan asuransi konvensional dari berbagai 
segi, pertama dari prinsip produk. Produk asuransi syariah bisa dimulai dengan 
mudharabah, wadhiah, tabarru' dan taawun. Jadi kalau seseorang masuk asuransi 
perorangan berunsur tabungan dengan perinsip mudharabah, maka nasabah dikenakan 
iuran tabarru, dalam jumlah yang kecil, mungkin sekitar enam persen dari uang 
(premi) yang disetorkan, maka sebagian besar uangnya adalah untuk investasi. 
Jadi kalau ia berhenti di tengah jalan maka sepenuhnya uang tersebut akan 
dikembalikan oleh perusahaan, kecuali yang enam persen tersebut yang sudah 
menjadi hak orang ramai, dimana ia akan disimpan pada rekening tabarru'.
Sedangkan dalam asuransi konvensioanal semua uang premi yang disetor oleh 
nasabah dianggap pendapatan perusahaan yang digunakan untuk membayar klaim. 
Akibatnya kalau pembeli polis asuransi berhenti tahun pertama, maka semua uang 
nasabah menjadi milik perusahaan.

Dengan masuknya 7 kata ke dalam Batang Tubuh UUD maka DPR wajib memprioritaskan 
membuat Undang-Undang tentang Asuransi Syari'ah. Kebutuhan ummat Islam untuk 
berasuransi secara Syari'ah tidak akan dapat terpenuhi tanpa memformalkan 
nilai-nilai Islami mentransfernya menjadi norma hukum, yaitu hukum postif. 
Sist

Re: [wanita-muslimah] Sekularisme

2009-04-08 Terurut Topik izzuddin al qassam
put nggak peduli, eyang kecewa ato enggak (emang lo siape)
yang penting Allah, mama and papa  nggak kecewa melihat putri sekarang ini
papa sama mama justru lebih kecewa kalo anak perempuannya buka aurat dan 
telanjang didepan kamera hanya demi uang yang enggak seberapa

:putri

--- On Wed, 4/8/09, eyang_mbelgedes  wrote:

From: eyang_mbelgedes 
Subject: [wanita-muslimah] Sekularisme
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, April 8, 2009, 1:02 AM












Yaaah... cuma segitu pemahamannya. Kecewa deh Eyang. Tak kirain...



"Secularism is the assertion that governmental practices or institutions should 
exist separately from religion and/or religious beliefs." 



http://en.wikipedia .org/wiki/ Secularism



"Sekularisme tidak perlu ditakuti oleh siapapun," kata Prof. Dr. Azyumardi 
Azra, Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:



http://www.indonesi amatters. com/1375/ secularism/




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Sekularisme

2009-04-08 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Yaaah... cuma segitu pemahamannya. Kecewa deh Eyang. Tak kirain...

"Secularism is the assertion that governmental practices or institutions should 
exist separately from religion and/or religious beliefs." 

http://en.wikipedia.org/wiki/Secularism

"Sekularisme tidak perlu ditakuti oleh siapapun," kata Prof. Dr. Azyumardi 
Azra, Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

http://www.indonesiamatters.com/1375/secularism/









[wanita-muslimah] Sekularisme

2008-10-18 Terurut Topik ArE pEaCe
Semasa berucap pada Majlis Sambutan Aidilfitri Bersama Timbalan Perdana Menteri 
di sebuah hotel terkemuka di Kota Kinabalu pada 4 Oktober lepas, Datuk Seri 
Najib Tun Razak, menyatakan bahawa Barisan Nasional (BN) perlu berubah kepada 
keadaan yang lebih baik agar dapat diterima semula oleh rakyat. Menurut beliau, 
keputusan pilihan raya lalu adalah isyarat yang paling jelas untuk menyedarkan 
semua peringkat kepimpinan BN bahawa perikatan itu perlu melakukan perubahan.

var curDiv = document.getElementById('ln0');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


 

var curDiv = document.getElementById('ln1');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


Gesaan untuk BN melakukan perubahan ini menjadi isu panas setelah kekalahan 
pakatan tersebut di dalam pilihan raya umum ke-12 lepas. Sudah terhantuk 
barulah BN terngadah. Selama ini mereka begitu takbur dengan kehebatan mereka 
memerintah negara dan merasakan mereka akan selamanya kuat dan mendapat 
sokongan rakyat. Kini segala-galanya telah berubah dengan hantukan kuat yang 
mereka hadapi.

var curDiv = document.getElementById('ln2');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


 

var curDiv = document.getElementById('ln3');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


Kata-kata Najib ini sebenarnya boleh disifatkan sebagai ¡isyarat¢ agar 
orang-orang BN menyokongnya untuk berada di tempat tertinggi parti secepat 
mungkin, kerana dialah yang kononnya akan membawa perubahan itu. Dengan kata 
lain, perubahan mungkin tidak dapat dilakukan selagi mana Pak Lah masih berada 
di tempat nombor satu itu. Justeru, harapan mestilah diletakkan kepada Najib 
agar terus memimpin BN kepada perubahan.

var curDiv = document.getElementById('ln4');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


 

var curDiv = document.getElementById('ln5');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


Aneh! Apakah perubahan yang ingin dibawa oleh BN? Sejak lebih 50 tahun lepas, 
BN tidak pernah berhenti-henti bercakap dari setahun ke setahun bahawa 
merekalah satu-satunya parti yang telah membawa perubahan itu dan ini kepada 
rakyat hingga rakyat dapat mengecapi kemerdekaan negara dengan penuh nikmat 
saban tahun. Kini BN melaungkan perubahan pula! Ini dari satu segi. Dari segi 
lain, BN yang terdiri dari pelbagai parti komponen dan yang terbesar adalah 
UMNO, diikuti oleh MCA dan MIC, bagaimanakah parti-parti ini ingin berubah di 
bawah BN, kerana masing-masing mempunyai agenda yang tersendiri, khususnya 
untuk membela kaum masing-masing. Yang lebih penting, bagaimanakah mereka ingin 
berubah ke arah kebaikan walhal teras gabungan mereka adalah ¡maslahat¢. dan 
mereka hanya akan bekerjasama selagi mana ada maslahat. Jika telah tiada 
maslahat, mana nescaya akan terburailahlah ikatan mereka yang rapuh ini.

var curDiv = document.getElementById('ln6');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
var links = curDiv.getElementsByTagName('a');
for(var i = links.length; i >= 0; --i) {
if(links[i]) links[i].innerHTML = 
links[i].innerHTML.substr(0,30) + "...";
}


 

var curDiv = document.getElementById('ln7');
curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML);
va