Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan

2009-12-28 Terurut Topik rifah wijaya
tidak bisa mengharapkan masyarakat untuk mengurangi emisi karbon dan efek
rumah kaca, kalau serius harus diawali oleh pemerintah sendiri, terapkan
peraturan yang mendukung kebijakan energi hemat dan ramah. buat semacam
kebijakan dibidang industri untuk mengurangi penggunaan bahan baku plastik,
stereofoam, dll. dengan bektu negara akan menjadi pelopor pembangunan yang
berdasarkan kaidah-kaidah keselamatan lingkungan dimasa mendatang

saya berharap sby tidak hanya pandai retorika tapi mau melakukan terpobosan
kebijakan untuk isu perubahan iklim ini..mungkinkah...


Pada 27 Desember 2009 12:15, H. M. Nur Abdurahman <
mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> menulis:

>
>
>
> - Original Message -
> From: "Ari Condro" >
> To: >
> Sent: Sunday, December 27, 2009 10:58
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global -
> Emisi CO2 - Hutan
>
> abah !!!
>
> emisi karbon terbesar justru berasal dari peternakan sapi. apakah seluruh
> orang makasar sudah siap sedia untuk makan ikan saja, tidak makan konro
> bakar lompobatang lagi ?
>
> ##
> HMNA:
> Mana datanya secara kuantitatif CO2 yang berasal dari mesin-mesin stasioner
> dalam pabrik-pabrik dan mesin-mesin propulsi versus peternakan sapi
>
> ###
>
>
> 2009/12/27 H. M. Nur Abdurahman 
> 
> >
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar
> 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan
>
> Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen,
> yaitu:
> Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan
> global melebih 2 derajat Celsius.
> Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus
> dilakukan secara tajam.
> Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang
> yang mengelola hutan.
> Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga
> 2020.
> Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam
> mengurangi emisi CO2.
> Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target
> pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020.
>
> Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat
> dan lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara
> lain melakukannya terhadap Indonesia.
>
> ***
> Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara Pemanasan
> Global - Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci
> sebelas tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas
> Globalisasi Panas Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya:
> =>
> http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html.
>
> Firman Allah:
> -- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41),
> dibaca: zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya:
> Lahirlah kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan
> manusia.
> Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah
> SWT dalam Al Quran:
> -- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin,
> 36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran
> faidza- antum minhu tu-qidu-n, artinya:
> -- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu
> dengan itu membakar.
>
> Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon
> (daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan
> terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah
> butir berwarna hijau.
>
> Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah
> (Al-Quran) dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka
> istilah zat hijau daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR
> (pohon) ALAKhDHR (hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya
> terdapat di daun melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih
> hijau warnanya, di akar yang tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan,
> ranting, daun, pucuk, ulam, bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar
> matahari zat hijau pohon ini menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara
> menjadi bahan bakar (juga makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu
> mengadakan proses penyusunan dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan
> makanan dengan pertolongan mesin penggerak berupa sinar matahari, sehingga
> proses itu disebut dengan prose

Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan

2009-12-26 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman

- Original Message - 
From: "Ari Condro" 
To: 
Sent: Sunday, December 27, 2009 10:58
Subject: Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi 
CO2 - Hutan

abah !!!

emisi karbon terbesar justru berasal dari peternakan sapi.  apakah seluruh 
orang makasar sudah siap sedia untuk makan ikan saja, tidak makan konro bakar 
lompobatang lagi ?
##
HMNA:
Mana datanya secara kuantitatif CO2 yang berasal dari mesin-mesin stasioner 
dalam pabrik-pabrik dan mesin-mesin propulsi versus peternakan sapi
###





2009/12/27 H. M. Nur Abdurahman 

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM  
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar
903 Kaitan Antara  Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan

Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, 
yaitu: 
Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan 
global melebih 2 derajat Celsius. 
Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus dilakukan 
secara tajam. 
Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang yang 
mengelola hutan. 
Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga 2020.  
Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam 
mengurangi emisi CO2. 
Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target 
pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020. 

Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat dan 
lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara lain 
melakukannya terhadap Indonesia.

***
Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara  Pemanasan Global 
- Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci sebelas 
tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas Globalisasi Panas 
Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya:
=> http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html.

Firman Allah:
-- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41), dibaca: 
zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya: Lahirlah 
kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan manusia.
Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah SWT 
dalam Al Quran:
-- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin, 
36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran faidza- 
antum minhu tu-qidu-n, artinya: 
-- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu 
dengan itu membakar.

Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon 
(daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan 
terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah 
butir berwarna hijau.

Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah (Al-Quran) 
dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka istilah zat hijau 
daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR (pohon) ALAKhDHR 
(hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya terdapat di daun melainkan 
terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih hijau warnanya, di akar yang 
tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan, ranting, daun, pucuk, ulam, 
bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar matahari zat hijau pohon ini 
menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara menjadi bahan bakar (juga 
makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu mengadakan proses penyusunan 
dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan makanan dengan pertolongan mesin 
penggerak berupa sinar matahari, sehingga proses itu disebut dengan proses 
foto-sintesis, (photon = cahaya dan synthese = penyusunan). Secara gampangnya, 
zat hijau pohon adalah pabrik dengan mesin berupa cahaya matahari yang 
menghasilkan bahan bakar dan makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, 
hutan berperan mengubah CO2 menjadi oksigen.  

Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi radiasi 
menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika bahan 
bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen terjadilah 
reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali air dan CO2. 
Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari energi potensial 
kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan: Yang menjadikan api 
bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar (36:80).

Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2 itu 
menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2 dengan 
tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2 sifatnya seperti 
kaca mud

Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan

2009-12-26 Terurut Topik Ari Condro
abah !!!

emisi karbon terbesar justru berasal dari peternakan sapi.  apakah seluruh
orang makasar sudah siap sedia untuk makan ikan saja, tidak makan konro
bakar lompobatang lagi ?





2009/12/27 H. M. Nur Abdurahman 

>
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar
> 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan
>
> Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen,
> yaitu:
> Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan
> global melebih 2 derajat Celsius.
> Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus
> dilakukan secara tajam.
> Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang
> yang mengelola hutan.
> Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga
> 2020.
> Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam
> mengurangi emisi CO2.
> Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target
> pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020.
>
> Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat
> dan lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara
> lain melakukannya terhadap Indonesia.
>
> ***
> Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara Pemanasan
> Global - Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci
> sebelas tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas
> Globalisasi Panas Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya:
> =>
> http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html.
>
> Firman Allah:
> -- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41),
> dibaca: zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya:
> Lahirlah kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan
> manusia.
> Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah
> SWT dalam Al Quran:
> -- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin,
> 36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran
> faidza- antum minhu tu-qidu-n, artinya:
> -- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu
> dengan itu membakar.
>
> Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon
> (daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan
> terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah
> butir berwarna hijau.
>
> Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah
> (Al-Quran) dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka
> istilah zat hijau daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR
> (pohon) ALAKhDHR (hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya
> terdapat di daun melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih
> hijau warnanya, di akar yang tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan,
> ranting, daun, pucuk, ulam, bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar
> matahari zat hijau pohon ini menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara
> menjadi bahan bakar (juga makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu
> mengadakan proses penyusunan dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan
> makanan dengan pertolongan mesin penggerak berupa sinar matahari, sehingga
> proses itu disebut dengan proses foto-sintesis, (photon = cahaya dan
> synthese = penyusunan). Secara gampangnya, zat hijau pohon adalah pabrik
> dengan mesin berupa cahaya matahari yang menghasilkan bahan bakar dan
> makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, hutan berperan mengubah CO2
> menjadi oksigen.
>
> Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi
> radiasi menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika
> bahan bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen
> terjadilah reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali
> air dan CO2. Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari
> energi potensial kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan:
> Yang menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu
> membakar (36:80).
>
> Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2
> itu menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2
> dengan tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2
> sifatnya seperti kaca mudah ditembus sinar matahari, sukar ditembus panas.
> Udara dalam ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan tanah ibarat rumah
> kaca yang besar. Maka terperangkaplah panas dalam rumah kaca yang besar itu.
> Terjadilah pemanasan global, dan CO2 itu disebutlah pula dengan gas rumah
> kaca. Alhasil pemanasan global adalah akibat ulah manusia.
>
> Bagaimana caranya supaya pemanasan global tidak meningkat? Pertama, kurangi
> emisi CO2 dengan membatasi jumlah pabrik dan kendaraan bermotor. Kedua,
> pelihara hu

[wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan

2009-12-26 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM  
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar
903 Kaitan Antara  Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan

Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, 
yaitu: 
Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan 
global melebih 2 derajat Celsius. 
Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus dilakukan 
secara tajam. 
Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang yang 
mengelola hutan. 
Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga 2020.  
Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam 
mengurangi emisi CO2. 
Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target 
pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020. 

Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat dan 
lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara lain 
melakukannya terhadap Indonesia.

***
Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara  Pemanasan Global 
- Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci sebelas 
tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas Globalisasi Panas 
Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya:
=> http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html.

Firman Allah:
-- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41), dibaca: 
zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya: Lahirlah 
kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan manusia.
Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah SWT 
dalam Al Quran:
-- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin, 
36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran faidza- 
antum minhu tu-qidu-n, artinya: 
-- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu 
dengan itu membakar.

Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon 
(daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan 
terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah 
butir berwarna hijau.

Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah (Al-Quran) 
dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka istilah zat hijau 
daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR (pohon) ALAKhDHR 
(hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya terdapat di daun melainkan 
terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih hijau warnanya, di akar yang 
tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan, ranting, daun, pucuk, ulam, 
bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar matahari zat hijau pohon ini 
menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara menjadi bahan bakar (juga 
makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu mengadakan proses penyusunan 
dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan makanan dengan pertolongan mesin 
penggerak berupa sinar matahari, sehingga proses itu disebut dengan proses 
foto-sintesis, (photon = cahaya dan synthese = penyusunan). Secara gampangnya, 
zat hijau pohon adalah pabrik dengan mesin berupa cahaya matahari yang 
menghasilkan bahan bakar dan makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, 
hutan berperan mengubah CO2 menjadi oksigen.  

Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi radiasi 
menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika bahan 
bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen terjadilah 
reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali air dan CO2. 
Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari energi potensial 
kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan: Yang menjadikan api 
bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar (36:80).

Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2 itu 
menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2 dengan 
tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2 sifatnya seperti 
kaca mudah ditembus sinar matahari, sukar ditembus panas. Udara dalam ruang 
antara lapisan CO2 dengan permukaan tanah ibarat rumah kaca yang besar. Maka 
terperangkaplah panas dalam rumah kaca yang besar itu. Terjadilah pemanasan 
global, dan CO2 itu disebutlah pula dengan gas rumah kaca. Alhasil pemanasan 
global adalah akibat ulah manusia. 

Bagaimana caranya supaya pemanasan global tidak meningkat? Pertama, kurangi 
emisi CO2 dengan membatasi jumlah pabrik dan kendaraan bermotor. Kedua, 
pelihara hutan, minimalkan HPH! Eloknya kurangi main kayu dalam arti industri 
kayu dikurangi, cukup industri kertas saja. Itulah kutipan diperpadat dari Seri 
345. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 27 Desember 2009
http://waii-hmna.blogspot.com/2009/12/903-kaitan-antara-pemanasan-global.html

[Non-text portions of this message ha