Siaran Pers
  No. 040/Pensosbud/X/07 
   
  Harold Crouch: Indonesia Tidak Akan Menjadi Negara Islam 
  
Praha, 26 Oktober 2007 - Dalam ceramahnya di aula KBRI Praha Kamis 25 Oktober 
2007 yang lalu, Dr  Harold Crouch meyakinkan masyarakat Indonesia, mahasiswa 
dan para pemerhati  Indonesia yang hadir bahwa Indonesia tidak akan menjadi 
negara Islam. 
   
  Ahli ilmu politik dari The Australian National University (ANU) tersebut 
dengan gamblang menyampaikan berbagai alasan untuk mendukung pernyataannya 
tersebut. Berjalannya proses demokratisasi, desentralisasi, adanya perubahan 
konstitusi, dan penegakan hukum yang semakin baik, serta lancarnya Pemilu dan 
Pilkada di Indonesia disebutkan sebagai telah membuat Crouch yakin bahwa 
Indonesia dapat menjawab berbagai tantangan yang mengarah ke perubahan yang 
tidak baik, termasuk disintegrasi bangsa. Kenyataan seperti itulah juga yang 
meyakinkannya bahwa Indonesia tidak akan mengubah dirinya menjadi negara Islam. 
   
  Pada awalnya Crouch yang juga dikenal sebagai seorang ahli yang banyak 
menulis mengenai peran politik tentara di Indonesia mengaku sempat skeptis 
terhadap perubahan yang terjadi pada awal pasca reformasi. Namun setelah 
melihat adanya perubahan institusi politik yang membaik maka pemikirannya pun 
berubah. Crouch menegaskan bahwa secara formal institusi politik di Indonesia 
sudah sesuai dengan ukuran demokrasi internasional. 
   
  Ketika menyinggung tentang peran militer dalam panggung politik dewasa ini, 
Crouch melihat aspek pembiayaan militer sebagai hal serius yang harus segera di 
atasi, “ Seperti saya, akademisi yang menginginkan anak saya mendapat 
pendidikan bermutu, tentara juga demikian,” katanya menjelaskan.
   
  Dalam acara yang juga dihadiri oleh Dubes RI untuk Ceko, Salim Said, Crouch 
secara singkat menyinggung juga soal hubungan bilateral antara Indonesia dan 
Australia. Mengenai soal di sekitar hubungan kedua negara yang bertetangga 
dekat itu, Crouch menyatakan bahwa pemerintah Australia berkali-kali menegaskan 
keinginan mereka untuk menjalin hubungan yang baik dan kerjasama yang erat 
dengan Indonesia. "Sebagai negara yang bertetangga hubungan baik dan kerjasama 
yang menguntungkan adalah pilihan terbaik bagi keduanya," tutur Crouch.  
   
  Crouch juga menyadari bahwa seringkali terjadi perbedaan pandangan di tataran 
masyarakat kedua negara terutama mengenai konsep Hak Asasi Manusia (HAM). Namun 
diharapkan perbedaan tersebut dapat dieliminir dengan mengurangi kesenjangan 
informasi (information gap) yang selama ini terjadi. 
   
  Pada akhir ceramahnya, Crouch mengingatkan bahwa meskipun terjadi perubahan 
yang membaik, masih terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan 
oleh Indonesia seperti pembangunan ekonomi yang menyangkut kehidupan rakyat dan 
penyelesaian konflik lokal yang dapat mengganggu jalannya sistem politik di 
Indonesia.
   
  Ceramah yang diakhiri dengan tanya jawab tersebut, merupakan kegiatan tetap 
KBRI Praha dalam rangka peningkatan wawasan warga Indonesia dan pemerhati 
Indonesia di Ceko. Selain Dr. Harold Crouch, beberapa waktu sebelumnya telah 
pula tampil Prof. Dr. R. W. Liddle dari Ohio State University, Dr. Syafii Anwar 
dari Jakarta dan Prof. Dr. Martin Van Bruinissen dari Universitas Utrech, 
Belanda.
   
  Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi:
   
  Azis Nurwahyudi
  Bagian Penerangan Sosial dan Budaya  KBRI Praha, Ceko
  E-mail: [EMAIL PROTECTED] 

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke