[wanita-muslimah] Surat dari Komunitas Utan Kayu

2007-09-19 Terurut Topik radityo djadjoeri
Kami, di Komunitas Utan Kayu, tahu bahwa Saut Situmorang dan sejumlah 
pendukungnya tak henti-hentinya menyerang kami di internet. Maaf, kami tidak 
bisa membalas, bahkan belum bertanya, apa alasan kebencian itu. Kami sedang 
sibuk. 

Kami baru selesai menyelenggarakan Festival Sastra Internasional di Jakarta dan 
di Magelang, di bawah Borobudur, dengan sebuah tim yang diketuai Sitok 
Srengenge. Sementara itu, salah satu tim kami yang lain – yang tergabung dalam 
Kantor Berita Radio (KBR) 68H yang dipimpin Santoso -- sedang mempersiapkan 
membangun radio komunitas untuk pengungsi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. 

Ini prioritas kami. Menurut para korban lumpur, masyarakat tidak mendapatkan 
informasi yang benar tentang nasib pengungsi korban lumpur Lapindo. Targetnya 
akhir bulan September ini radio itu dapat beroperasi. Radio komunitas itu akan 
dibangun di pusat pengungsian korban Lapindo di Pasar Baru Porong. Di kawasan 
tersebut terdapat pengungsi sebanyak 2.305 orang. 

Jika kami mengerjakan itu, karena kami pernah mengerjakannya. Sebelumnya, KUK 
telah membangun beberapa radio komunitas untuk situasi darurat akibat bencana 
alam atau karena keadaan darurat lainnya yang menyebabkan penduduk di sebuah 
kawasan membutuhkan informasi dengan cepat. Ketika gempa bumi menghantam 
Yogyakarta, tim KBR 68H dari KUK membangun delapan stasiun radio komunitas, 
demikian juga ketika bencana alam menimpa kawasan-kawasan lain di Pangandaran 
dua stasiun radio, Pulau Seribu satu stasiun radio, dan di Bengkulu saat ini 
telah dibangun satu stasiun radio komunitas. 

Satu tim lain, dipimpin Ayu Utami, sedang bekerja bersama warga sekitar KUK 
untuk menghijaukan lingkungan -- meniru semangat dan cara para warga kampung 
kelas bawah di daerah Palmerah, Jakarta. Beberapa waktu sebelumnya tim kami, di 
dalamnya ada Goenawan Mohamad, mempelajari metode penghijauan oleh rakyat di 
wilayah itu. 

Dalam bulan Ramadhan ini, dengan dituan-rumahi a.l. Mohammad Guntur Romly, 
setiap Selasa malam kami mengadakan peng-kaji-an pemikiran Al Ghazali, filosof 
Islam abad ke-11. Sebelumnya telaah Al Farabi dan sebelumnya lagi Ibn Rushd.

Dengan mengumumkan itu semua – rinciannya akan kami susulkan -- kami ingin 
menyatakan: di bulan suci ini, kami tidak ingin bertengkar. Kami ingin bekerja 
baik-baik, dengan kemamuan kami yang terbatas. Mohon maaf kalau kami tidak 
melayani serangan.


Jakarta, 20 September 2007



Goenawan Mohamad dan kawan-kawan.

e-mail: [EMAIL PROTECTED]  
  blog: http://mediacare.blogspot.com  
   

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Surat dari Komunitas Utan Kayu

2007-09-19 Terurut Topik radityo djadjoeri
Kami, di Komunitas Utan Kayu, tahu bahwa Saut Situmorang dan sejumlah 
pendukungnya tak henti-hentinya menyerang kami di internet. Maaf, kami tidak 
bisa membalas, bahkan belum bertanya, apa alasan kebencian itu. Kami sedang 
sibuk. 

Kami baru selesai menyelenggarakan Festival Sastra Internasional di Jakarta dan 
di Magelang, di bawah Borobudur, dengan sebuah tim yang diketuai Sitok 
Srengenge. Sementara itu, salah satu tim kami yang lain – yang tergabung dalam 
Kantor Berita Radio (KBR) 68H yang dipimpin Santoso -- sedang mempersiapkan 
membangun radio komunitas untuk pengungsi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. 

Ini prioritas kami. Menurut para korban lumpur, masyarakat tidak mendapatkan 
informasi yang benar tentang nasib pengungsi korban lumpur Lapindo. Targetnya 
akhir bulan September ini radio itu dapat beroperasi. Radio komunitas itu akan 
dibangun di pusat pengungsian korban Lapindo di Pasar Baru Porong. Di kawasan 
tersebut terdapat pengungsi sebanyak 2.305 orang. 

Jika kami mengerjakan itu, karena kami pernah mengerjakannya. Sebelumnya, KUK 
telah membangun beberapa radio komunitas untuk situasi darurat akibat bencana 
alam atau karena keadaan darurat lainnya yang menyebabkan penduduk di sebuah 
kawasan membutuhkan informasi dengan cepat. Ketika gempa bumi menghantam 
Yogyakarta, tim KBR 68H dari KUK membangun delapan stasiun radio komunitas, 
demikian juga ketika bencana alam menimpa kawasan-kawasan lain di Pangandaran 
dua stasiun radio, Pulau Seribu satu stasiun radio, dan di Bengkulu saat ini 
telah dibangun satu stasiun radio komunitas. 

Satu tim lain, dipimpin Ayu Utami, sedang bekerja bersama warga sekitar KUK 
untuk menghijaukan lingkungan -- meniru semangat dan cara para warga kampung 
kelas bawah di daerah Palmerah, Jakarta. Beberapa waktu sebelumnya tim kami, di 
dalamnya ada Goenawan Mohamad, mempelajari metode penghijauan oleh rakyat di 
wilayah itu. 

Dalam bulan Ramadhan ini, dengan dituan-rumahi a.l. Mohammad Guntur Romly, 
setiap Selasa malam kami mengadakan peng-kaji-an pemikiran Al Ghazali, filosof 
Islam abad ke-11. Sebelumnya telaah Al Farabi dan sebelumnya lagi Ibn Rushd.

Dengan mengumumkan itu semua – rinciannya akan kami susulkan -- kami ingin 
menyatakan: di bulan suci ini, kami tidak ingin bertengkar. Kami ingin bekerja 
baik-baik, dengan kemamuan kami yang terbatas. Mohon maaf kalau kami tidak 
melayani serangan.


Jakarta, 20 September 2007



Goenawan Mohamad dan kawan-kawan.
   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]