Tidak logis…Tidak masuk akal…
 
Kita sering mendengar ucapan seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. 
Sebenarnya, Apakah yang disebut dengan tidak logis itu? 
Dan apa pula yang dimaksud dengan tidak masuk akal itu?
Kemudian, Apakah semua hal bisa dijelaskan dengan logika?
 
Mari kita lihat…
 
Dalam bahasa sehari-hari, kita sering mendengar ucapan seperti ini ; Alasannya 
tidak logis, berita itu tidak logis…, sekilas bagi kita seperti sudah maklum 
(mengetahui) dengan persis, apa maksud dari kata-kata itu…
 
Tapi coba kita check kembali, apakah kita betul-betul sudah mengetahui apa 
maksud dari kata-kata tersebut. ‘Logis’ yang dimaksud dalam kata-kata tersebut 
adalah ‘logika’ , jadi apakah logika itu?
 
Logika dalam definisi verbal, terdapat berbagai macam definisi tentangnya, 
namun hampir semua tukang definisi menyimpulkan, Logika adalah ‘Aturan Berpikir 
Benar’
 
Apakah aturan berpikir yang benar itu?
 
Aturan berpikir yang benar adalah inti dari kajian logika. Logika bisa 
digunakan sebagai alat untuk menguji, apakah berpikir seperti ini sudah benar? 
Ataukah berpikir yang seperti itu yang benar? Dalam perkara menguji aturan 
berpikir, peran logika persis seperti alat ukur (Meteran,red) untuk situkang 
jahit, Berapa ukuran baju si fulan? Berapa cm ?
 
Atau seperti bandulan pengukur tegak lurus sebuah bangunan, bagi tukang 
bangunan, dengan bandulan ini tukang bangunan bisa mengukur, Apakah dinding 
yang ia bangun sudah tegak lurus atau belum.
 
Karena ‘tugas’ logika  menangani hal-hal yang bersifat ‘aturan’ , maka logika 
juga bisa didefinisikan sebagai : ‘ Aturan yang mematok hukum-hukum berpikir 
untuk membedakan penalaran yang benar dari penalaran yang salah’
 
Dari tugas itu, sekarang sudah menjadi lebih jelas…bahwa logika tidaklah 
bertugas untuk mengukur dalamnya isi hati seseorang dan luasnya makna beberapa 
ayat-ayat dalam kitab suci yang abstrak. Karena tugas logika adalah untuk 
mengukur cara berpikir yang benar, kemudian timbul pertanyaan, apakah kalau 
cara berpikirnya sudah benar,  logika mampu juga untuk mengukur ISI dari 
pikiran itu?
 
Untuk menjawab itu, mari kita lihat tugas dan pekerjaan logika lebih kedalam 
lagi….
 
Apakah pekerjaan logika?
 
Logika bekerja dengan penalaran…
Kalau begitu sekarang kita harus tahu dulu, bagaimana penalaran (fikr) bekerja. 
Cara kerja penalaran adalah mengubah hal-hal yang belum diketahui menjadi 
pengetahuan baru. Yaitu melalui proses berpikir yang bertolak dari sebuah 
target yang sudah diketahui menuju serangkaian premis yang diketahui untuk 
menghasilkan pengetahuan baru. Untuk mengerjakan proses ini, pikiran akan 
membuat bentuk (form) dan tata tertib tertentu, sehingga pikiran bisa bekerja 
dengan aturan yang baku.
 
Jadi sekarang kita sudah tahu, bahwa pekerjaan logika adalah untuk 
mengendalikan gerak pikiran saat sedang berpikir supaya tetap mengikuti form 
(bentuk) yang sudah distandarisasi…


Bagaimana logika mengendalikan penalaran (fikr) ini?
 
Mengendalikan, bisa diartikan sebagai mengatur. Logika mengatur gerak pikiran 
saat sedang berpikir dengan mengendalikan kemungkinan benar dan kemungkinan 
salah…
 
Argumentasi didalam pikiran kita bagaikan sebuah bangunan. Yang disebut dengan 
sebuah bangunan adalah jika bagian-bagian pengikatnya yang berupa batako, 
semen, besi dan bahan-bahan bangunan lainnya diambil dari bahan pendukung yang 
benar sesuai dengan fungsinya masing-masing. Apabila salah satu dari bahan 
bangunan ini diambil dari materi yang salah, maka akan berakibat langsung 
dengan keutuhan bangunan tersebut.
 
Bagaimana proses berpikir benar yang mengikuti bentuk (form) itu  dikerjakan 
oleh logika?
 
Kita ambil contoh yang susunan bentuk (form) kata yang  Benar TAPI isinya KELIRU
 
A :  Setiap Manusia suka mencuri
B :  Alexander adalah manusia
 
Kesimpulan : Alexander suka mencuri
 
Bentuk (form) diatas adalah BETUL, tapi ISI nya menjadi salah, coba kita teliti 
lagi :
 
A : Setiap manusia suka mencuri = Bentuk BENAR, tapi isi salah (tidak mungkin 
setiap manusia suka mencuri)
B : Alexander adalah manusia = Bentuk dan isi BENAR
 
 
Kesimpulan : Alexander suka mencuri = Bentuk (form) nya benar tapi ISI nya 
menjadi salah ketika menyimpulkan Alexander suka mencuri.
 
Contoh lain :
 
Kata 1. : Alexander adalah manusia
Kata 2   : Alexander adalah anggota STUDY CLUB
Kesimpulan : Manusia adalah anggota STUDY CLUB
 
Coba kita perhatikan :
 
Alexander adalah Manusia = BETUL
Alexander adalah anggota STUDY CLUB = BETUL
 
Tapi menjadi KACAU ketika disimpulkan menjadi : Manusia adalah anggota STUDY 
CLUB. Kekacauan terjadi karena menarik kesimpulan dari 2 objek yang berbeda
 
Kalimat-kalimat yang seperti inilah yang sering kita dengar sebagai sebuah 
pernyataan yang tidak logis…tidak masuk akal ….
 
Dan…
Tugas logika sebenernya ngurusin hal-hal yang seperti ini…inilah pekerjaan 
utama logika J



Salam,



Iman K.
www.parapemikir.com 
 


      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke