bung jusfiq,

ternyata anda punya keraguan yang besar terhadap kata-kata anda sendiri
ya? semacam inferiority complex begitu? sebelum posting ini, anda kan
sudah menyebut saya tidak cerdas, saya aminkan, sama sekali tidak
keberatan. selesai toh? eh, ternyata tidak. karena rupanya anda masih
mengulang kata-kata yang sama sebagai pembuka posting kali ini. (yang
juga biasa anda lontarkan pada lawan debat anda di pelbagai milis lain,
bukan?).

tapi agar anda betul-betul yakin, saya tidak keberatan untuk sekali lagi
menyatakan bahwa saya memang tidak cerdas. bahkan seandainya anda mau
berbaik hati mengirimkan karya luxenberg dalam bahasa jerman itu all the
way from leiden, dan saya bisa membaca 3 dari 8 bahasa yang disebutkan
richard kroes digunakan luxenberg, tetap saja saya tidak akan pernah
cukup cerdas untuk bisa memahami karya  itu.

lalu yang anda yakini sebagai  "argumentasi ad hominem soal agama
luxenberg" itu maksudnya apa?

astaga,  itu bukan cuma dugaan "yang busuk lagi nista" yang dilakukan de
blois, bung. komentar de blois itukan saya pinjam di posting pertama
jawaban saya untuk anda. di posting kedua, saya meminjam richard kroes
karena anda sudah tidak percaya pada de blois.  coba baca lagi dengan
cermat. (anda kok kayaknya sewot sekali dengan de blois sampai tidak
percaya bahwa dia juga paham syriac? apa anda bisa?)

kroes bilang, mengutip hans jansen, profesor islamic studies di uni
leiden, luxenberg bukanlah seorang profesor di universitas jerman
seperti klaim yang bersliweran selama ini, melainkan seorang kristen
lebanon, dan karena itu mempunyai agenda apologetik kristiani. kalau ini
juga termasuk yang anda yakini sebagai argumentasi ad hominem, solusinya
kan luar biasa mudah bung: tanyakan langsung kepada prof. hans jansen!

mustahil? tentu tidak: jansen mengajar di uni leiden, anda tinggal di
leiden ... bingo!

berapa repotnya sih untuk melakukan itu kalau memang anda mau berbagi
ilmu buat pembaca di indonesia? (bukan cuma di milis ini, karena anda
kan kelewat bersemangat untuk "jualan paket"
luxenberg-lueling-wansburg-plus bonus sejak tahun lalu-jan van reeth,
yang sudah anda gadang-gadang di pelbagai milis sejak beberapa tahun
silam?)

masak cuma soal "huri" terus yang menjadi concern anda, bung, yang itu
pun masih dalam koridor, katakanlah, exegesis, seandainya anda enggan
menggolongkannya sebagai upaya hermeneutis.

jadi bagaimana bung jusfiq? bersedia mengontak pak jansen?

kalau bertemu hans jansen, minimal lewat telpon lah, anda kan bisa
bertanya soal akurasi kutipan richard kroes itu. kalau jawabannya ya,
kejar lagi jansen dengan pertanyaan, "dari mana anda dapat info bahwa
luxenberg itu kristen lebanon"? kalau jansen tak bisa menyediakan data
valid atas pertanyaan anda tersebut, layangkan pertanyaan maut di atas
yang tadi anda niatkan untuk de blois, "berarti anda, profesor hans
jansen, melakukan argumentasi ad hominem terhadap seorang christoph
luxenberg". punkt.

kalau anda bisa melakukan itu, bung, dan membukukannya dalam sebuah
karya tersendiri, percayalah nama anda akan termasuk dalam pusaran
nama-nama besar itu.

terakhir, nama saya tak perlulah disertakan tanda kutip seperti cara
penulisan "christoph luxenberg". itu nama asli saya kok bung jusfiq. 
kalau masih ragu, silakan tanya langsung pada bung jj kusni yang sudah
bertemu muka dengan saya, dan bahkan lebih dari sekali menulis tentang
saya sebagai obyek materi jurnalnya.

omong-omong soal nama ini, mohon pencerahan dari anda, apakah "jusfiq
hadjar utusan.allah" itu sejenis oxymoron baru dalam dunia bahasa atau
gejala apa?

salam,

~a~

ps:  jadi kapan kita berdiskusi lebih dalam tentang MATERI ulasan
christoph  luxenberg sendiri, bung jusfiq? jangan hanya berputar-putar
terus ah.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "utusan.allah"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Anda jelas tidak cerdas...
>
> Saya jelaskan fungsi kritik, karena orang anda membawa kritik yang
> diberikanoleh Fr. de Blois dan seakan-akan dengan kritik itu maka
> tulisan Luxenberg bisa 'ditertawakan".
>
> Yang jelas: semua kritik itu sekarang sudah bunggkam, sementara
> Luxenberg telah menerbitkan edisi ke tiga bukunya dalam bahasa Jerman.
>
> Dan orientalis Belgia van Reeth setelah menelusuri kembali
> istilah "huri" dan menganalisa surah al-Fatihah yang ternyata juga
> berasal dari teks Nasrani, menyimpulkan bahwa metode Luxenberg itu
> sungguh subur (fertile).
>
> Yang busuk lagi nista pula yang dilakukan oleh de Blois dan yang di
> amini oleh "akmal n. basral" ini adalah argumen ad hominem dengan
> mengungkit-ungkit agama Luxenberg.




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke