Mawar Merah Café Bandar: "SENANDUNG DI SELA HUJAN"
"Senandung Di Sela Hujan" adalah judul sebuah cerpen karya Mei Rose nama pena dari Agnes Veronica A.S. [selanjutnya saya sebut Mei] dari Surabaya yang diterbitkan oleh majalah seni-sastra-budaya Aksara, Jakarta [Edisi Agustus-September 2003]. Minat Mei akan sastra berawal sejak ia masih berada di bangku SMP dan pada saat itu cerpennya sudah menghiasi halaman Harian Jawa Pos.Pemuatan cerpen ini oleh Jawa Pos sangat mendorongnya untuk berkecimpung lebih jauh dalam dunia sastra baik puisi, cerpen, esai bahkan novel walau pun kemudian ia jurusan pendidikan formal yang diselsaikannya adalah jurusan Tekhnik Elektro Sekolah Tinggi Tekhnik Surabaya. Esainya berhasil memenangkan lomba yang diselenggarakan oleh Rayakultura -Garda Budaya Indonesia [Agustus 2005] sedangkan salah sebuah cerpennya termasuk salah satu dari 15 cerpen terbaik hasil lomba cerpen perdamaian tahun 2003 dan kemudian dihimpun dalam buku "Metamorfosa Cicak Di atas Peta'. Cerpen-cerpennya telah diterbitkan antara lain dalam Majalah Aksara, Femina, Swara Cantika, Nationwide Lion Air, Surya, Kartini, Chic, dan lain-lain... Sedangkan karya-karya puisinya ikut serta mengisi antologi puisi 'Dian Sastro for President' [On-Off, Yogyakarta], 'Menyisir Rindu' dan 'Negeri Terluka' [Risalah Badai Jakarta & Logung Pustaka,Yogyakarta, April 2005]. Catatan singkat di atas memperlihatkan bahwa Mei mempunyai 'jam terbang' kepenulisan yang memadai sehingga dari segi tekhnik penulisan, Mei tidak bisa dikatakan sebagai pendatang baru lagi di dunia sastra Indonesia kekinian. Hal ini antara lain dibuktikan, selain, oleh hadiah-hadiah yang ia telah peroleh, juga ditunjukkan oleh cerpennya "Senandung Di Sela Hujan" yang disiarkan oleh Majalah Aksara, Jakarta. Tema yang diangkat oleh Mei dalam cerpen ini sebenarnya sangat sederhana yaitu kisah percintaan antara dua remaja. Antara Mei dan Anthony. Bahkan ia persembahkan secara khusus kepada tokoh Anthony itu sendiri. Apakah cerita ini merupakan cerita benar, nyata, atau khayalan, atau campuran antara keduanya, hal ini tidak penting bagi saya. Sebab yang menarik perhatian saya, bagaimana tema umum di kalangan remaja diangkat oleh penulis. Tidak semua orang mampu mengangkat tema sederhana dan lumrah, cinta remaja secara menarik dengan tekhnik cerpen yang terpenuhi. Saya katakan temannya sangat sederhana, karena cerpen ini bertutur tenang sepasang remaja yang hidup bersama di satu keluarga hanya di asuh oleh seorang janda. Orangtua Anthony kedua-duanya telah meninggal, maka kemudian Anthony diasuh oleh ibu Mei. Dari kehidupan bersama sehari-hari ini kemudian antara Mei dan Anthony tumbuh perasaan ajaib yang bernama cinta. Penulis mengatakan karena sang ibu tidak menyetujui percintaan mereka, maka Mei dikirim ke Paris dengan uang saku pas-pasan. Pengiriman Mei ke Paris disengaja oleh sang ibu untuk memisahkan kedua remaja ini. Setiap Mei minta pulang ke tanahair, sang ibu menolaknya. Sementara itu, pada suatu di Paris Mei mendapat berita bahwa Anthony meninggal karena mengidap kanker. Berita ini membuat Mei jatuh sakit selama seminggu. Ketika tiba saatnya pulang, Mei langsung mencari kuburan Anthony. Dan di sinilah Mei mulai mempermainkan perasaan pembacanya dengan menciptakan suasana-suana gaib sehingga kita merasakan adanya ketegangan. Penulis menggambarkan bahwa ia melihat seseorang dan kuda, hujan dan petir tiba-tiba, melukiskan ketakutannya dalam suasana alam dan apa yang dilihatnya tapi tiba-tiba menghilang. Pembaca pun tidak tahu apakah Mei mengatakan sosok yang dilihatnya itu 'hantu' atau memang orang atau kuda. Semuanya ini kemudian baru menjadi jelas bahwa di akhir cerita ketika Mei mengatakan bahwa apa yang dilihatnya adalah bukan hantu tapi kenyataan.Sama nyatanya ketika Anthony dan Mei berpelukan mesra dan berlari seperti remaja mereka dahulu di padang luas di bawah hujan. Kepergiannya ke Paris, berita kematian Anthony, semuanya adalah siasat sang ibu untuk menguji seberapa sungguh cinta kedua remaja itu sebelum menyatakan persetujuan definitif. Mei berhasil membangun plot ceritanya. Mei tidak mau mengkahiri ceritanya dengan klimaks terlalu jauh apalagi ceritanya berakhir dengan 'happy ending'. Karena Mei juga seorang penyair maka ia mengakhiri cerpennya secara puitis dengan menggambarkan bahwa ia dan Anthony berlari di padang hijau di bawah hujan. Dalam bercerita, Mei nampak sangat sabar. Dengan bahasa yang terjaga dan rapi, ia melukiskan suasana serta perkembangan suasana secara singkat rinci sehingga kita bisa membayangkan dengan jelas bahkan merasakan langsung suasana yang ia lukiskan. Setelah membaca cerpen Mei ini saya jadi teringat akan kesimpulan Sapardi Djoko Damono setelah membaca puisi-puisi Goenawan Mohammad yang antara lain menulis: "Di dalam hampir semua sajaknya, Goenawan Mohamad menggunakan segala macam muslihat untuk kita hayati. Bahkan lebih dari itu, ia menggunakan pasemon, sesuatu yang menurutnya lebih dari sekedar muslihat, seperti yang terkandung dalam konsep allusion. Katanya, "Pengalaman membawa kita untuk mengenal sifat yang seperti itu [baca:pasemon] dalam kesusastraan: permainan dan ketegangan yang menghanyutkan dan mencekam, pengelakan dab penundaan yang tak habis-habisnya untuk menemukan makna, pertemuan dengan makna yang muncul menghilang dalam kebebasan dan kesendirian kita" [Lihat: Sapardi Djoko Damono: Mencoba Menghayati Si Malin Kundang, in: Ayu Utami dan Sitok Srengenge [ed.], "Goenawan Mohamad, Sajak-Sajak Lengkap 1961", Penerbit Metafor Intermedia Indonesia, Jakarta, Agustus 2001, hlm.210. Ya, "permainan dan ketegangan yang menghanyutkan dan mencekam, pengelakan dan penundaan yang tak habis-habisnya untuk menemukan makna" ini jugalah yang saya dapatkan ketika membaca cerpen Mei "Senandung Di Sela Hujan", judul yang juga cukup puitis. Makna? Apa lalu makna dan atau pesan yang mau disampaikan oleh Mei melalui cerpennya ini? Adakah pesan yang mau ia sampaikan ataukah ia hanya sekedar bercerita untuk bercerita? Apabila membandingkan cerpen ini dengan karya-karya Mei lainnya seperti pusi dan esai, maka Mei bukanlah Mei jika tidak meninggalkan pesan.Dalam esainya yang mendapat hadiah yang saya sebutkan di atas, Mei nampak peduli pada perdamaian. Sedangkan dalam sanjak-sanjaknya yang terdapat di antologi puisi "Negeri Terluka", selain peduli pada perdamaian, Mei pun sangat hirau pada masalah lingkungan dan sosial.[Lihat: Antologi Puisi: "Negeri Terluka", hlm-hlm. 6-9]. Dan pesan yang mau disampaikan oleh Mei melalui cerpen "Senandung Di Sela Hujan", saya pahami tidak lain setelah menggambarkan bahwa hidup bukanlah sesuatu yang ramah tapi sebaliknya sering sangat garang, penuh dengan cobaan yang menanyai taraf kemanusiaan kita, lebih penting lagi bahwa dalam menghadapi hidup yang berperangai demikian, kita dituntut untuk "selalu gagah" jika menggunakan istilah seorang penyair-cerpenis perempuan dari Kalimantan Timur. Pesan-pesan ini disampaikan oleh Mei secara puitis. Dalam perbandingan, pengungkapan diri Mei melalui cerpen agaknya jauh lebih berhasil dibandingkan jika ia menggunakan medium puisi. Barangkali! Karena perjalanan kesastrawanan Mei masih panjang. Februari 2005. ------------ JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/