Re: [wanita-muslimah] obrolan kilas balik

2009-04-11 Terurut Topik jano ko
Putri :
 
senyum..senyum. ...
 
---
 
ko_jano :
 
Nah, Mia sudah muncul, silahkan dek putri mengajak diskusi mia, saya kira mia 
bisa jadi teman diskusi yang sepadan untuk dek putri, soalnya si om-om itu kan 
beraninya cuma pada keroyokan:)
Selamat diskusi.
 
Coba dek putri tanya kepada si mia itu, kira - kira WM ini berpolitik praktis 
tidak
 
Salam
 
-o0o- 


--- On Sat, 11/4/09, izzuddin al qassam  wrote:


From: izzuddin al qassam 
Subject: Re: [wanita-muslimah] obrolan kilas balik
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Saturday, 11 April, 2009, 11:48 AM








senyum..senyum. ...

:putri

--- On Fri, 4/10/09, Mia  wrote:

From: Mia 
Subject: [wanita-muslimah] obrolan kilas balik
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Date: Friday, April 10, 2009, 8:20 PM

Kilas balik ke beberapa tahun lalu tahun 1999, dua tahun sesudah reformasi 
1997, di suatu pertemuan rutin dengan mitra kerja, terselip pembicaraan tentang 
SBY, tentu saja pada waktu belum ada panggilan inisialnya. Kita sedang bicara 
tentang urusan kerja bisnis, tapi pada waktu itu analis pasar modal merangkap 
jadi pengamat politik juga.

"Ada seorang jendral yang akan naik daun" kata tamu saya. Namanya siapa 
tuh...something Yudoyono? "

"O, ya? kata saya sedikit heran, kok orang ini kenal nama itu. "Namanya Susilo 
Bambang Yudoyono. Kata siapa, pak?"

"Itu menurut primbon jawa. Orang ini memenuhi tanda-tanda akan menjadi presiden 
RI".

"Hah?" saya terhenyak. Lho, orang ini disela-sela bahasa Inggris accent 
Amerikanya menyebut istilah 'primbon', kok bisa? Dia orang hitam Amerika, dan 
kita sedang terlibat hangat bicara tentang kota New York.

Obrolan dilanjutkan panjang lebar. Saya mengambil kesimpulan sepoi-sepoi, bahwa 
walaupun tamu saya memakai istilah 'primbon', pada dasarnya ada 3 atau 4 
kriteria pimpinan Indonesia yang menjadi 'analisa umum' di Barat sana: muslim, 
laki-laki, Jawa dan militer.

Dalam arti analis Barat menyimpulkan bahwa pemimpin yang masih digandrungi 
rakyat Indonesia adalah yang dalam kriteria ini.

Pada awal tahun lalu, saya terlibat pembicaraan sekilas di tengah-tengah suatu 
acara besar. Seorang pimpinan parpol berbisik tanya kepada saya: bu, menurut 
ibu kira-kira kita mesti mendukung presiden mana ya? 

"Mau jawaban jujur dari saya Pak"?

"Iya dong".

"Kupikir untuk termin kedua, wajar lah didukung presiden yang ada, karena 
pekerjaan nggak selese satu termin. Kecuali kalau dia di-impeach,atau ada 
persoalan krisis."

"Hmm..iya juga si.."

"Tapi keluarkan fatwa haram kalo ada usaha termin ke-3..."

"Kan cuman boleh dua termin"

"Keajaiban terjadi di negeri ini, siapa tau peraturan dibuat untuk pertahankan 
status quo, jadilah kita 30 tahun lagi balik ke orde-baru. Yang penting 
liat-liat dari sekarang apakah bermunculan pemimpin2 lain berkwalitas, tidak 
hanya dari layer pertama, tapi juga lapisan kedua dst."

"Untung sudah ada parlemen yang kita pilih bebas"

"Iya betul, tapi tetep saja pemimpin2 eksekutif mesti bisa kita tampilkan dari 
sekarang, kalo nggak pemimpin berkualitas bandit pada bermunculan tuh, seperti 
anu dan ono". Ngeri kan? 

salam

Mia











[Non-text portions of this message have been removed]

















  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] obrolan kilas balik

2009-04-10 Terurut Topik izzuddin al qassam
senyum..senyum

:putri

--- On Fri, 4/10/09, Mia  wrote:

From: Mia 
Subject: [wanita-muslimah] obrolan kilas balik
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, April 10, 2009, 8:20 PM
















  
  Kilas balik ke beberapa tahun lalu tahun 1999, dua tahun sesudah 
reformasi 1997, di suatu pertemuan rutin dengan mitra kerja, terselip 
pembicaraan tentang SBY, tentu saja pada waktu belum ada panggilan inisialnya.  
Kita sedang bicara tentang urusan kerja bisnis, tapi pada waktu itu analis 
pasar modal merangkap jadi pengamat politik juga.



"Ada seorang jendral yang akan naik daun" kata tamu saya.  Namanya siapa 
tuh...something Yudoyono? "



"O, ya?  kata saya sedikit heran, kok orang ini kenal nama itu.  "Namanya 
Susilo Bambang Yudoyono. Kata siapa, pak?"



"Itu menurut primbon jawa.  Orang ini memenuhi tanda-tanda akan menjadi 
presiden RI".



"Hah?" saya terhenyak.  Lho, orang ini disela-sela bahasa Inggris accent 
Amerikanya menyebut istilah 'primbon', kok bisa?  Dia orang hitam Amerika, dan 
kita sedang terlibat hangat bicara tentang kota New York.



Obrolan dilanjutkan panjang lebar. Saya mengambil kesimpulan sepoi-sepoi, bahwa 
walaupun tamu saya memakai istilah 'primbon', pada dasarnya ada 3 atau 4 
kriteria pimpinan Indonesia yang menjadi 'analisa umum' di Barat sana: muslim, 
laki-laki, Jawa dan militer.

Dalam arti analis Barat menyimpulkan bahwa pemimpin yang masih digandrungi 
rakyat Indonesia adalah yang dalam kriteria ini.



Pada awal tahun lalu, saya terlibat pembicaraan sekilas di tengah-tengah suatu 
acara besar.  Seorang pimpinan parpol berbisik tanya kepada saya: bu, menurut 
ibu kira-kira kita mesti mendukung presiden mana ya?  

"Mau jawaban jujur dari saya Pak"?

"Iya dong".

"Kupikir untuk termin kedua, wajar lah didukung presiden yang ada, karena 
pekerjaan nggak selese satu termin.  Kecuali kalau dia di-impeach,atau ada 
persoalan krisis."

"Hmm..iya juga si.."

"Tapi keluarkan fatwa haram kalo ada usaha termin ke-3..."

"Kan cuman boleh dua termin"

"Keajaiban terjadi di negeri ini, siapa tau peraturan dibuat untuk pertahankan 
status quo, jadilah kita 30 tahun lagi balik ke orde-baru. Yang penting 
liat-liat dari sekarang apakah bermunculan pemimpin2 lain berkwalitas, tidak 
hanya dari layer pertama, tapi juga lapisan kedua dst."

"Untung sudah ada parlemen yang kita pilih bebas"

"Iya betul, tapi tetep saja pemimpin2 eksekutif mesti bisa kita tampilkan dari 
sekarang, kalo nggak pemimpin berkualitas bandit pada bermunculan tuh, seperti 
anu dan ono". Ngeri kan? 



salam

Mia




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] obrolan kilas balik

2009-04-10 Terurut Topik Mia
Kilas balik ke beberapa tahun lalu tahun 1999, dua tahun sesudah reformasi 
1997, di suatu pertemuan rutin dengan mitra kerja, terselip pembicaraan tentang 
SBY, tentu saja pada waktu belum ada panggilan inisialnya.  Kita sedang bicara 
tentang urusan kerja bisnis, tapi pada waktu itu analis pasar modal merangkap 
jadi pengamat politik juga.

"Ada seorang jendral yang akan naik daun" kata tamu saya.  Namanya siapa 
tuh...something Yudoyono? "

"O, ya?  kata saya sedikit heran, kok orang ini kenal nama itu.  "Namanya 
Susilo Bambang Yudoyono. Kata siapa, pak?"

"Itu menurut primbon jawa.  Orang ini memenuhi tanda-tanda akan menjadi 
presiden RI".

"Hah?" saya terhenyak.  Lho, orang ini disela-sela bahasa Inggris accent 
Amerikanya menyebut istilah 'primbon', kok bisa?  Dia orang hitam Amerika, dan 
kita sedang terlibat hangat bicara tentang kota New York.

Obrolan dilanjutkan panjang lebar. Saya mengambil kesimpulan sepoi-sepoi, bahwa 
walaupun tamu saya memakai istilah 'primbon', pada dasarnya ada 3 atau 4 
kriteria pimpinan Indonesia yang menjadi 'analisa umum' di Barat sana: muslim, 
laki-laki, Jawa dan militer.
Dalam arti analis Barat menyimpulkan bahwa pemimpin yang masih digandrungi 
rakyat Indonesia adalah yang dalam kriteria ini.

Pada awal tahun lalu, saya terlibat pembicaraan sekilas di tengah-tengah suatu 
acara besar.  Seorang pimpinan parpol berbisik tanya kepada saya: bu, menurut 
ibu kira-kira kita mesti mendukung presiden mana ya?  
"Mau jawaban jujur dari saya Pak"?
"Iya dong".
"Kupikir untuk termin kedua, wajar lah didukung presiden yang ada, karena 
pekerjaan nggak selese satu termin.  Kecuali kalau dia di-impeach,atau ada 
persoalan krisis."
"Hmm..iya juga si.."
"Tapi keluarkan fatwa haram kalo ada usaha termin ke-3..."
"Kan cuman boleh dua termin"
"Keajaiban terjadi di negeri ini, siapa tau peraturan dibuat untuk pertahankan 
status quo, jadilah kita 30 tahun lagi balik ke orde-baru. Yang penting 
liat-liat dari sekarang apakah bermunculan pemimpin2 lain berkwalitas, tidak 
hanya dari layer pertama, tapi juga lapisan kedua dst."
"Untung sudah ada parlemen yang kita pilih bebas"
"Iya betul, tapi tetep saja pemimpin2 eksekutif mesti bisa kita tampilkan dari 
sekarang, kalo nggak pemimpin berkualitas bandit pada bermunculan tuh, seperti 
anu dan ono". Ngeri kan? 


salam
Mia