[wanita-muslimah] Seandainya pendeta WM ini tahu ...... :)

2010-05-12 Terurut Topik wawan™ و و ﻦ
buat pendeta amerika yg mengagung2kan bible ...


Rasulullah *Shallallahu Alaihi Wa Sallam* menegur Umar r.a, ketika ia
membaca al-Qur’an dan Taurat secara berganti-ganti untuk memperbandingkan,
kata beliau SAW pada sahabatnya itu : “
*Buanglah itu!* *Demi DZAT yg jiwa
Muhammad berada ditangan-NYA, *seandainya Musa as masih hidup sekarang, maka
tidak halal baginya kecuali harus mengikutiku, akulah penghulu para nabi dan
akulah penutup para nabi**..”**
(HR Ahmad, III/387, di-*hasan*-kan oleh
Albani dlm *Al-Irwa’* VI/34 & *Al-Misykah* I/38)


 Said bin Tsabit meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:
 *“*Demi Allah yang
jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Musa berada di tengah – tengah
kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, maka kalian telah
tersesat. Sesungguhnya kalian adalah (umat yang menjadi bagianku) dan aku
adalah (nabi yang menjadi) bagian kalian”** (HR. Ahmad)


Dalam hadits lain, Al-Hafidh Abu Bakar berkata, meriwayatkan hadits dari
Jabir yang mengatakan, “Rasulullah saw bersabda, *“*Janganlah kamu sekalian
bertanya kepada Ahli Kitab tentang sesuatu, karena mereka tidak akan
memberikan petunjuk kepada kalian, dan sungguh mereka telah sesat.*
* (Kalau kamu menanyakan sesuatu kepada Ahli Kitab) maka sesungguhnya*
* kamu boleh jadi*
*membenarkan kebatilan atau membohongkan kebenaran. Maka seandainya Musa
hidup di antara punggung – punggung kalian (di kalangan kalian) tidak halal
baginya kecuali mengikutiku.”** (HR.Ahmad)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah *Radhiyallahu* *Anhu*, dari Rasulullah
*Shallallahu
Alaihi wa Salam* bahwasanya beliau bersabda*, “
*Demi Dzat yang jiwa Muhammad
ada di tangan-Nya, tidaklah seorang dari umat ini yang mendengar (agama)ku,
baik dia itu seorang Yahudi maupun Nasrani, kemudian dia mati dan belum
beriman kepada apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni
neraka.”** (Hadits Riwayat Muslim. Bab Wajibnya Beriman Kepada Risalah Nabi
Bagi Seluruh Manusia dan Penghapusan Agama-Agama Dengan Agama Beliau.)

Diriwayatkan dari Anas *Radhiyallahu Anhu*, dia menceritakan, ada seorang
anak Yahudi yang biasa mengambilkan air wudhu untuk Rasulullah *Shallahu
Alaihi wa Sallam* dan membawakan sandal beliau. Lalu anak itu sakit, maka
Rasulullah menjenguknya. Beliau kemudian berkata kepadanya,
 *“Wahai Fulan,
ucapkanlah Laa Ilaaha Illallaah. Lalu anak itu melihat kepada bapaknya dan
bapaknya pun diam. Kemudian beliau mengulanginya kembali, anak itu pun
kembali melihat bapaknya, maka ayahnya mengatakan, “Taatilah Abul Qasim
(Rasulullah saw).” maka anak itu pun mengucapkan, ‘Aku bersaksi .’ bahwa
tidak
ada Tuhan melainkan Allah Ta’ala, dan engkau adalah Rasul Allah

*Setelah itu Rasulullah keluar dan beliau berkata, “Segala puji bagi Allah
yang telah
mengeluarkannya dari neraka melalui aku.”** (HR. Ahmad)

Wallahu a'lam bishawab


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] seandainya ...

2009-02-07 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
PASTInya banyak orang Islam yang membela perusuh dan preman2 itu,walaupun sudah 
jelas-jelas anarkis. 
Menganggap semuanya adalah urusan politis yang ingin membungkam umat Islam.

Lau banyak orang Islam akan datang ke pengadilan mengintimidasi hakim. 
Menyumpahi saksi muslim sebagai orang yang bukan orang Islam.

Lalu tidak ada polisi yang dimutasi.

Begitu mas wawan, kira-kira.







  - Original Message - 
  From: wawanT ? ? ? 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 06, 2009 8:41 AM
  Subject: [wanita-muslimah] seandainya ...


  soal ka dprd sumut, jika yg demo dan mukuli
  itu ormas islam, apa jadinya ya ?

  *
  
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8572:fpi-kemana-suara-kaum-liberal-dalam-kekerasan&catid=1:nasional&Itemid=54
  *

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] seandainya ...

2009-02-05 Terurut Topik wawan™ و و ﻦ
soal ka dprd sumut, jika yg demo dan mukuli
itu ormas islam, apa jadinya ya ?


*
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8572:fpi-kemana-suara-kaum-liberal-dalam-kekerasan&catid=1:nasional&Itemid=54
*


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] SEANDAINYA --->

2008-04-28 Terurut Topik Aisha
Yang dinamakan fasih itu apa ya? Fasih membaca dan menulis lalu jadi alat untuk 
komunikasi? Yang seperti itu di arab mungkin banyak ya, tapi kenapa di Arab 
sana pun masih ada orang yang melakukan hal-hal yang dilarang atau tidak 
melakukan hal-hal yang diharuskan dalam Qur'an? Terus di Indonesia misalnya 
yang bahasa ibunya bukan bahasa Arab, ada orang-orang yang berlatar belakang 
pesantren lalu sekolah ke negara timteng sampai level S3 di bidang agama, 
mereka fasih juga berbahasa Arab ya karena mereka sekian tahun hidup di sana, 
melakukan penelitian dan menulis disertasi dalam bahasa Arab, kenyataannya ada 
juga yang jadi terdakwa dalam kasus korupsi padahal dalam Qur'an jelas sekali 
bahwa ngambil hak orang lain itu dilarang. Jadi masalah utamanya adalah 
kemampuan + kemauan untuk belajar memahami, menghayati dan menerapkannya dalam 
hidup. Fasih tidaknya itu salah satu syarat untuk bisa lebih paham, tapi ada 
juga yang tidak belajar Arab sampai fasih, jika dia belajar dengan otak dan 
hati, bisa saja dia memahami dan menghayati lalu berujung ke penerapan Qur'an 
dalam kehidupannya sehingga dia mempunyai akhlak mulia, bukan akhlak berangasan 
di milis..:)

salam
Aisha

>From : Lina Dahlan
Seandainya seluruh orang Islam fasih berbahasa Arab, tetap saja perlu tafsir 
terhadap Kitab Suci. Fasih or gak berbahasa Arab, masalah akan terus ada karena 
itulah hidup. Hidup adalah bagaimana mencari solusi terhadap masalah...:-). 
Lagi pula Islam itu toh agama universal yang perlu di dakwah kan keseluruh 
dunia, yang non-arabi sekalipun.

wassalam,


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] SEANDAINYA --->

2008-04-27 Terurut Topik binasmara
Bapak Chodjim dan lain-lain

Seandainya seluruh orang Islam fasih berbahasa
Arab, sehingga tidak perlu terjemahan dan penafsiran
terhadap isi kitab suci kemungkinan besar
masalah begini-begini tuh gak akan muncul
menyesatkan kelompok lain, menon-muslimkan
orang-orang yang ngaku islam... hehehehee

lha tapi gimana, wong doa pakai bahasa lain
yang lebih dipahami ja di larang... dipenjara
lagi... ehek-ehek-ehek. Wong berkumunikasi dengan
sesembahan kok gak tahu artinya wong minta
duit kok bilang doku padalah gak tahu kalau
doku itu artinya duit hehehehe salam itu
maknanya islam...

bnsmr

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Waskita: "Orang lain mengaku sebagai nabi didorong oleh nafsu
ataupun bisikan 
> syaitan."
> 
>


> Wah, kalau yang semacam ini namanya "judgement" dan kita menuduh
tanpa dilandasi kesaksian nyata. Anda boleh menuduh orang lain yang
mengaku sebagai nabi didorong oleh nafsu bila Anda menyaksikan sendiri
apa yang ada di dalam hati orang yang mengaku tersebut. Bila tuduhan
itu atas kebencian belaka, maka yang sebenarnya yang menuduh itulah
yang didorong oleh nafsu.
> 
> Bagaimana dengan agama Sikh dan Baha'i? Apakah kedua agama itu
bikinan setan? Apakah ada bukti bahwa ajaran keduanya merupakan ajaran
setan?
> 
> Wassalam,
> chodjim
> 
>   - Original Message - 
>   From: waskita adijarto 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, April 25, 2008 8:02 PM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah
Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad
> 
> 
>   1. Rasulullah menyatakan dirinya sebagai nabi karena mendapat
wahyu dan 
>   diperintahkan untuk menyampaikan hal tersebut ke seluruh umat
manusia. 
>   Rasulullah juga menyatakan dirinyalah nabi terakhir
> 
>   2. Orang lain mengaku sebagai nabi didorong oleh nafsu ataupun
bisikan 
>   syaitan
>   3. Konsekuensi (1) adalah orang lain yang mengaku nabi adalah nabi 
>   palsu, sedangkan Rasulullah adalah nabi yang asli.
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Seandainya Amrik nekat? - Abraham - ‘The Lord Will Protect His H ouse’

2007-07-09 Terurut Topik jano ko
Mas Total :

kalau misalnya Amrik menyerang kota suci Mekkah dan
 meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir seperti ini :

--

Janoko :

Masalahnya teman-teman di Amerika itu rational, selalu berfikir jernih, jadi 
tidak mungkin menyerang Mekah.
Kelihatannya panjenengan belum pernah membaca sejarah berdirinya Ka'bah ya ?
Ka'bah didirkan oleh Nabi Ibrahim.Nabi,bapak dari para Nabi yang dihormati oleh 
bangsa Yahudi, orang Nasrani dan Umat Islam.


Perlu saya ngongolkan informasinya dari Wikipedia ?

:)

--


Ini ada artikel tentang Ka'bah, silahkan dibaca, dihayati dan diresapi

http://www.islamonline.net/English/introducingislam/Worship/Pilgrimage/article02.shtml

The Symbolism & Related Rites of the  Ka`bah

By IOL Team  & Mona Abul - Fadl

Islam is a religion of relatively few symbols because  it is an open, rational 
and practical faith. Where symbols do occur, their  nature conforms with and 
confirms the nature of the faith

The central  and foremost symbol of Islam is the Ka`bah and the rituals 
associated with it.  In the Qur’an, God calls the Ka`bah Al-Bayt al-Haram (the 
Sacred House)  and Bayt Allah (House of God). This Sanctuary of God is a 
tangible point  in space and time to assemble and “visit”. It represents how 
the Muslim’s world  and life revolve around an exclusive and pure devotion to 
the One True God. The  pilgrim who visits the Ka`bah must be motivated by a 
consuming faith and pure  devotion, for there is little worldly enjoyment there 
in the midst of the  burning desert.


The Ka`bah is the simple cube stone building in  Makkah. Within a few hundred 
meters of it are other sites associated with the  sanctification of Umm 
Al-Quraa (the Mother of Cities, i.e., Makkah).  These sites are two little 
hills named Marwa and Safa and the Well of Zamzam.  The water of this well 
originally sprang from under the feet of the infant  Ishmael (Isma`il) and has 
flowed ever since then for the pilgrims. Indeed, this  water made settlement in 
Makkah possible. These sites are integral to the rites  of Hajj and are 
enclosed in the Noble Sanctuary
The  foundations of the Ka`bah were laid by Abraham (Ibrahim) and his son 
Ishmael  (Isma`il — peace be upon them), and it was consecrated to the worship 
of the One  True God. However, over the millennia, human folly added to the 
Ka`bah so that  by the half millennium preceding Prophet Muhammad (peace and 
blessings be upon  him), the worship conducted there had degenerated into 
paganism and idolatry.  The Ka`bah was surrounded by more than three hundred 
idols. The Abrahamic  origins of the faith and its heritage of pure monotheism 
were all but buried.  Yet it retained its aura of sacredness, and one “heretic” 
sect refused the  customs of the people to nurture a memory and conviction of 
the One True God.  Another residue of the Abrahamic tradition was a cult of 
peace and asylum  related to the Sanctuary.
By the time  Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) was born, 
Makkah was  submerged in polytheism and idolatry. Only vestiges of the pure 
faith remained  in a symbol and a tradition. Thus, the mission of the Prophet 
Muhammad (peace  and blessings be upon him) was the fulfillment of Revelation, 
of the Message of  Guidance, not its beginning. It came to restore the faith to 
its original  purity.

Hence the  message of Islam was not new. What was new was the form of this 
message, its  dimensions and scale. The message would henceforth be preserved 
in a Book (the  Qur’an) that  would be immune to the ravages of time and the 
folly of man but that would be  accessible to all who sought the Guidance. The 
repository of the faith was in  the Community at large. No group could claim 
the privilege of special knowledge  or a mission not open to others. No group 
or individual could come between the  human being and Creator. Clergies and 
theocracies would be obsolete. These are  the chief implications of the new 
form of this Last Guidance. They underline the  liberating essence of its core 
concept and foundation: tawheed.  
 This  liberating essence constitutes the revolutionary component and the 
regenerative  momentum of the faith. These elements continue to retain their 
force and  relevance because of the uncontaminated purity of its sources and 
its core  tenets. Here are some aspects of the enduring symbolism of the Ka`bah:


The Ka`bah is symbolic of an essence: the idea of the  prime and the core. It 
has remained at the center of a continuous tradition of  human worship and 
devotion. It symbolizes the integrating and unifying power of  monotheism in 
human life.

The idea of the prime and the core reinforces and confirms  the basic concepts 
of Islam as the religion of pure monotheism, and hence as the  one true 
religion for all men and for all time. Abraham is upheld in the Qur’an  not for 
his ancestry of the Arabs, but for being the model and the archetyp

[wanita-muslimah] Seandainya Amrik nekat?

2007-07-08 Terurut Topik total_sacrifice
kalau misalnya Amrik menyerang kota suci Mekkah dan
meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir seperti ini :

http://www.popularm echanics. com/technology/ military_ law/4203874. html

apakah Allah Swt akan memerintahkan pasukan Ababil
atau yg lebih hebat lagi untuk menghadangnya?

mohon penjelasannya.



[wanita-muslimah] Seandainya Einstein Masih Hidup

2007-04-03 Terurut Topik Lina Dahlan
 
 
 
03 April 2007 
Seandainya Einstein Masih Hidup 
Ahmad Syafii Maarif 

Albert Einstein (1879-1955), kelahiran Jerman yang pada 1940 menjadi 
warga negara Amerika, lebih dikenal sebagai fisikawan dengan teori 
relativitasnya. Jarang kita tahu bahwa Einstein di hari-hari tuanya 
juga seorang pemikir filosofis yang tajam dan reflektif. Komentarnya 
tentang agama, seni, ilmu, dan moral masih tetap relevan dengan 
suasana dunia di permulaan abad ini. Sebuah hasil renungan yang 
mendalam memang dapat melintasi bilangan kurun dan abad.

Dalam salah satu karyanya berjudul Out of My Later Years (New York: 
Philosophical Library, 1950), kita akan menemukan pandangan-
pandangan singkatnya tentang berbagai masalah aktual yang dihadapi 
dunia dan umat manusia. Kita kutip bagian tulisannya yang muncul 
tahun 1937, tidak lama jelang meledaknya Perang Dunia II (1939-1945).

"Semua agama, seni, dan ilmu adalah cabang-cabang belaka dari pohon 
yang sama, bertujuan untuk memuliakan hidup manusia, mengangkatnya 
dari lingkungan yang semata-mata eksistensi fisikal dan membimbing 
individu ke arah kebebasan. Bukanlah hanya karena kebetulan 
universitas-universitas yang lebih tua berkembang dari sekolah-
sekolah kependetaan. Baik gereja maupun universitas --sepanjang 
keduanya menjalankan fungsinya yang benar-- mengabdi kepada 
kemuliaan individu. Semuanya berupaya untuk memenuhi tugas besar ini 
dengan jalan menebarkan pengertian moral dan kultural, menolak 
penggunaan kekuatan kejam dan kasar." (Hlm 9).

Simak baik-baik ungkapan 'penggunaan kekuatan kejam dan kasar' 
(brute forces). Bukankah 'kekuatan kejam dan kasar' seakan-akan 
telah menjadi norma dunia modern dengan jubah demokrasi dan hak-hak 
asasi manusia? Bahwa demokrasi dan hak asasi manusia itu baik dan 
perlu ditegakkan, kita sepenuhnya sepakat. Tetapi, jika semuanya 
dipakai sebagai kedok untuk menutupi nafsu menjajah untuk menguasai 
kekayaan bangsa lain, jelas merupakan pelanggaran moral yang sangat 
serius dan tidak dapat dimaafkan. Oleh sebab itu, harus dilawan 
dengan cara kita masing-masing, tetapi tidak memakai "kekuatan kasar 
dan kejam."

Einstein memuji Mahatma Gandhi dengan perlawanan non-violent-nya 
terhadap brutalitas Eropa. Inilah lukisan Einstein tentang 
Gandhi: "Seorang pemimpin rakyatnya, tanpa dukungan otoritas luar 
manapun, seorang politikus yang keberhasilannya tidak terletak atas 
keahlian, juga tidak karena penguasaan peralatan teknikal, tetapi 
semata-mata atas kekuatan kepribadiannya yang meyakinkan." (Hlm 
240). 

Jika kita jejerkan dengan pemimpin yang haus darah, lapar kekuasaan 
yang di mata Einstein adalah pertanda kebobrokan, maka contoh yang 
diperagakan Gandhi memang patut dibanggakan. Kita bisa membayangkan 
betapa sengit dan dahsyatnya sikap yang akan diambil Einstein dan 
Gandhi sekiranya mereka sempat menyaksikan drama brutalitas terhadap 
Afghanistan dan Irak, dua bangsa malang yang tidak mampu 
mempertahankan diri dalam menghadapi para penjarah yang kasar dan 
kejam, dengan tidak menafikan kondisi domestik keduanya yang juga 
sarat masalah.

Rahim dunia sekarang ternyata telah menjadi mandul untuk melahirkan 
pribadi-pribadi kokoh penaka karang, seperti Gandhi dan Einstein, 
untuk melawan segala bentuk kekejaman, kekasaran, dan sikap semau 
gue. PBB yang bertugas untuk memelihara perdamaian dunia menjadi 
tidak berkutik berhadapan dengan negara adikuasa yang hobinya 
merampok kedaulatan negara lain. Keputusan Dewan Keamanan dengan 16 
anggota, tetap dan tidak tetap, untuk menjatuhkan sanksi atas 
Program Nuklir Iran sementara Israel tidak diberi sanksi apa-apa 
adalah pertanda bahwa dunia modern semakin tidak adil dan tidak 
beradab. Kita tidak tahu ungkapan semacam apa yang akan ke luar dari 
mulut dan tangan Einstein sekiranya dia sempat menonton gelombang 
kebiadaban dan brutalitas yang dilakukan rezim Bush dan para 
pendukungnya terhadap bangsa-bangsa lemah di muka bumi. 



-
---
Berita ini dikirim melalui Republika Online 
http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di : http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?
id=288253&kat_id=3