Pengusaha Tunggang Langgang Kamis,11/17/2005 7:28:20 AM -
Cinta itu buta, sehingga bisa nabrak-nabrak seperti Hartadi, 50 tahun, dari
Semarang (Jateng) ini. Bagaimana tidak? Sudah jelas Ny. Atwinah, itu masih
istri sah orang lain, kok dibawa ke mana-mana. Tapi giliran diminta
menikahi oleh suaminya, dia berbelit-belit. Paling konyol, Kendro, 46 tahun,
yang berniat baik malah dihadiahi kapak hitam di kepalanya. Keruan saja
tukang kayu itu masuk rumahsakit.
Ini kisah pengusaha yang dilanda asmara, tapi mengacu pada paham Ken Arok
dalam sejarah Singosari. Ketika dia terkena dewi amornya Ny. Atwinah yang
cantik dan putih bersih, dia jadi lupa segalanya. Demi kenikmatan sesaat
Hartadi berani menghalalkan segala cara. Memang belum seperti Ken Arok
betulan, namun setidaknya dia sudah berani main kasar demi cintanya pada
Atwinah yang menawan bak Ken Dedes tersebut.
Umumnya orang jatuh cinta, pasti mengacu kepada kepatutan dan etika. Itu
artinya, sasaran tembak pastilah diambil pada wanita yang masih legan atau
belum punya keluarga. Lha pengusaha kemampo (setengah tua) dari Genuk,
Semarang itu lain. Ketika yang ditaksirnya, Atwinah, sudah punya keluarga,
dia masih jalan terus. Onward no retreat (maju terus pantang mundur),
begitu katanya seperti kata Bung Karno jaman Ganefo dulu.
Mencintai Atwinah, bagi Hartadi sangat penuh romantika dan dinamika. Ada
sejuta tantangan di depannya, karena harus berani kucing-kucingan dengan
Kendro, suaminya yang selama ini bekerja sebagai tukang kayu. Dan karena
status sosial suami Atwinah tersebut jauh di bawahnya, Hartadi merasa punya
bargaining position (posisi tawar) yang tinggi. Dia yakin seyakinnya bahwa
Atwinah bakal bisa ditaklukkan lewat pendekatan ekonomi.
Atwinah sebetulnya bukan lagi muda. Dalam usianya yang 42 tahun kini, empat
anak sudah lahir pula dari rahimnya. Tapi bagi Hartadi, itu bukan
masyalllah. Berkat kepiawiannya merawat badan, wanita dari Desa Babadan
Kecamatan Sayung (Demak) itu tetap menawarkan sejuta pesona. Dia masih enak
dikeloni dan perlu, begitu katanya dalam aroma ngeres.
Ternyata dugaan Hartadi tidak meleset amat. Menyaksikan dirinya yang turun
naik mobil sedan mulus, Atwinah tak berkebaratan ketika diajak jalan-jalan.
Padahal dalam mobil tersebut, pengusaha kemampo itu mulai operasional.
Karena duduknya sama-sama di jok depan, setiap memindah persneling tangan
Hartadi mencoba menyentuh paha Atwinah. Bahkan dalam sebuah kesempatan, dia
mencoba mencium tangan si putih bersih tersebut. Tapi sayang, tangannya
ditahan sambil bilang: hh...!
Itu pada awalnya! Tapi pada perjalanan-perjalanan berikutnya, istri Kendro
ini sudah mulai jinak-jinak merpati. Jangankan cium tangan dan cium bibir,
dijamah pabrik indomilk-nya pun dia tak berkelit. Maka kelanjutannya, ya
terserah Hartadilah. Dalam sebuah hotel di Semarang, Atwinah berhasil
dipergauli sebagaimana istri sendiri. Sang pengusaha pun keluar dari kamar
hotel dengan wajah sumringah.
Ndhemeni bojone wong jan temanja tenan (menyelingkuhi istri orang enak
sekali), katanya tanpa beban. Keasyikan menyelingkuhi bini si tukang kayu,
Hartadi makin mengobral janji. Asal Atwinah selalu siap digauli bak istri
sendiri, dia sanggup memberikan uang Rp100 juta dan menanggung biaya sekolah
ke-4 anaknya tersebut. Maka makin tunduklah istri Kendro. Hanya dengan modal
paha, dia bisa memperoleh dana Kompensasi Pendidikan yang begitu banyak.
Tindak perlu antri-antrian, dan dapatnya bukan Rp100.000,- tapi seratus
juta!
Akan tetapi, lama-lama praktek selingkuh itu ketahuan Kendro. Untungnya dia
lelaki penyabar. Dengan tenangnya dia mendatangi Hartadi di Genuk, dan
dimintai mengakuisi alias mengawini Atwinah saja. Sayangnya, jawaban PIL
Atwinah itu mbulet (berbelit-belit), sehingga Kendro jadi marah. Sayangnya,
ketika terjadi perkelahian, tukang kayu itu yang terpojok. Dia pingsan
digetok kapak hitam, sehingga masuk rumah sakit. Polisi Semarang kini tengah
memburu Hartadi yang mencoba kabur.
Hartadi sih, sudah asyik bergoyang malah mencoba lari tunggang langgang!
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of radityo djadjoeri
Sent: Monday, November 21, 2005 4:16 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Adam bukan Islam!
Wah, pak Gubernur tahu darimana kalau Adam itu Islam?
Adam itu jelas bukan Islam, dia tak pernah mengucap dua kalimat syahadat..
Jadi semua Nabi juga bukan Islam, kecuali Muhammad saja...
Sekarang juga Muhammad mungkin nyesel, kok Islam jadi kacau seperti
ini.
Ungkapkan opini Anda di:
http://mediacare.blogspot.com
http://indonesiana.multiply.com
-
Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI :