Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Nimbrung : Mau menyampaikan apa yg saya lihat, dengar dan baca :-) 1. Amrozi cs memang bukan pelaku langsung, kan yg pelaku langsung ikut sama2 mati. 2. Amrozi cs hanyalah 'seksi repot' yg merancang bom adalah DR Azahari [ yg sudah mati] ketembak di Malang. Kelompok ini bekerja berdasarkan 'perintah-instruksi' bahkan mungkin tidak kenal satu sama yg lain. Imam Samudra bahkan baru kenal secara fisik dengan Amrozi setelah dipenjara. Tapi pemilik toko emas di Serang yg dirampok mengenali Imam Samudra sebagai perampok dari suara dan tatapan matanya meskipun ditutup dengan topi ninja. 3. Eksekusi memang 'sengaja' diulur-ulur karena masih menanti hingga tertangkapnya Nurdin M Top. Jika Nurdin M Top tertangkap katanya kronologi, sebab musabab bom bali akan terungkap. Tapi kan batas dari kehakiman tidak bisa ditunda lama lagi, kemungkinan gak sampai akhir tahun. Sementara itu inteljen, densus 99 trus mencari-cari keberadaan Nurdin M Top yg licin bagai belut dan pintar menyamar. 4. Gimana mau rekonstruksi kalo Amrozi cs sendiri nggak ngerti terlalu banyak tentang merakit bom; rekonstruksi memang ada tapi cuma perkara mobil putih minibus yg dijadikan pembawa bom yg bahkan no chasisnya sudah di ubah di bengkel keluarga Amrozi, tapi tetap saja masih kelihatan. 5. Kalo memang mereka tidak bersalah, lha TPM Mahendratta - tim pembela muslim akhirnya kan mengakui bahwa kliennya bersalah. Lantas mereka mengulur-ulur waktu eksekusi dengan mengajukan alasan2 diantaranya kliennya seharusnya/meminta di eksekusi secara hukum islam - dipancung bukan ditembak mati. Karena ditembak mati tidak sesuai HAM, kegagalan, penderitaan lebih terasa menyakitkan jika peluru tidak tepat sasaran. Pembahasan ini sempat di perdebatkan diacara talk show tv. 6. Amrozi cs 'mengancam' jika mereka jadi dihukum tembak, Al Qaeda akan menuntut balas. Mereka juga 'nyukurin' hakim yg memvonis hukuman mati bagi mereka sambil ketawa2: kualat katanya. Hakim itu adalah jaksa Urip Tri Gunawan yg ketangkap trima suap dari Ayin dan divonis hukum 20 tahun. 7. Waktu solat Ied kemarin Amrozi secara pribadi dihadapan kamera tv menyatakan mohon maaf yg sebesar-besarnya pada umat Islam di Bali yg menjadi korban bom mereka. 8. Masyarakat Bali yg paling getol mempertanyakan keseriusan pemerintah untuk masalah eksekusi Amrozi cs. Katanya mereka sudah mengalah; mustinya di Bali eksekusi itu dilakukan, tapi rencananya kan di Cilacap. Begitu juga gubernur Bali yg baru Mangku Pastika yg dulunya berhasil menangkap teroris ini 'ngomporin' warganya' juga pihak luar. 9. Akhirnya memang dalam setiap masalah kita selalu menyalahkan pihak lain untuk urusan apapun; Amrik lah, kambing hitamlah. Krisis ekonomi Amrik karena sisitim perbankan yg pake sistim bunga lah, Kita tidak pernah mau melihat beginilah situasi -kondisi umat Islam yg sebenarnya di Indonesia, terus saling bertikai sesamanya. Kemiskinan, keterpinggiran, memudahkan siapa saja untuk mudah dicuci otak dan surga dengan 72 bidadari adalah solusinya :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 09, 2008 4:40 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Mbak Mia yang smart, Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan- pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang pasti kita tau media itu siapa punya? Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak apa dijatuhkan kepadanya. Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300 Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron. Buat Mas Ary, Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak usah ditemenin ya?...:-)) wa
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Yang nggak ngerti itu kenapa harus "dipaksa" buyback. Biarin aja orang njual murah, kalo punya duit ya dibeli saja. Kalo perusahaannya memang bagus, ngapain ikut-ikut jual. Malah rugi. Jangan menari atas gendang orang lain. Yang mumet Amrik, kita kok ikut-ikutan stress. Nggak dapet utangan dolar lagi ya sudah pake yang ada. Ato jangan-jangan yang punya perusahaan2 itu perusahaan Amerika juga? Makanya kemandirian bangsa itu penting, walau dunia sudah mengglobal. Index di Pasar Saham India, Korea dll. malah naik tuh... ketika yang Amrik dan Eropa terjun bebas... Kita sih malah cuman ikut dapet jeleknya terus Minyak naik, kita susah. Minyak turun gak ikut turun. Harga ekspor mahal, barang sedikit. Harga ekspor turun, barang tetep sedikit. - Original Message - From: IrwanK To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 09, 2008 5:46 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Katanya sih gak boleh su'udzon Mbak.. :-) Mendingan pikirin aja, apa yang bakal terjadi dengan seruan buy back saham BUMN.. ada ulasan soal itu di milis lain.. jangan" itu cuma 'BLBI' yang kesekian. lah wong sekarang konglomerat pada kekurangan modal/likuid, BUMN beli lagi duit nyampe ke mereka.. nah, sisanya ditanggung rakyat lagi.. berapa tahun ke depan.. Najib eh nasib anak kost.. (lagu project p, jadul).. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com 2008/10/9 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> > Mbak Mia yang smart, > Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan- > pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media > Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada > sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang > pasti kita tau media itu siapa punya? > > Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara > ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak > apa dijatuhkan kepadanya. > > Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung > percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas > yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa > polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi > ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300 > > Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: > Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega > yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg > dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn > setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). > > Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah > diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari > eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika > Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron. > > Buat Mas Ary, > Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju > dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya > dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak > usah ditemenin ya?...:-)) > > wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Dear all, happy lebaran! > > > > Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, > politiknya > > dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati > > emangnya jaran dilakukan? > > > > aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. > Bener2 > > geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak > > papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita > > tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI > > terhadap Ahmadiyah, misalnya. > > > > ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian > > rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. > > > > Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil > > orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi > kemungkaran > > atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan > > teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur > > politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, > sehingga > > malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini > > mempengaruhi keputusan sebagian ki
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
mbak Lina, Sebaiknya memang tidak berandai-andai dong, tapi punya dasar dengan informasi walaupun dari media. 1. Amrozi ditangkap bukan waktu bawa karbit 1 ton di L300. Karbit 1 ton di L300 itulah yang diduga bom. Bandingkan sama McVeigh Oklahoma 1993 yang pake pupuk 1 truk~3ton. Amrozi ditangkap waktu buron. 2. (Orang) Amrik itu punya setannya sendiri. Kita juga punya setannya sendiri. Ketika Amrik temenan sama setannya, masak kita ikut-ikutan temenan sama setan kita? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 09, 2008 4:40 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Mbak Mia yang smart, Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan- pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang pasti kita tau media itu siapa punya? Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak apa dijatuhkan kepadanya. Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300 Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron. Buat Mas Ary, Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak usah ditemenin ya?...:-)) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear all, happy lebaran! > > Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, politiknya > dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati > emangnya jaran dilakukan? > > aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. Bener2 > geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak > papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita > tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI > terhadap Ahmadiyah, misalnya. > > ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian > rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. > > Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil > orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi kemungkaran > atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan > teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur > politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, sehingga > malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini > mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga > sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah > yang dilarang. > > Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita nggak > mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa menganggap > mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita? > > Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para > pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk > dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya Herni..:-) > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" > wrote: > > > > > > Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi. > > > > Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg menunggu > jandanya ? :)) > > > > > > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network > > > > -Original Message- > > From: "Lina Dahlan" > > > > Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 > > To: > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending > executions > > > > > > Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang > > bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Logika serupa mirip dengan penyebutan 'hantu' oleh orba.. orang ditakut"i dengan sosok 'hantu'.. jadi, kalau gak mau ketemu 'hantu', nurut aja deh sama orba.. konon, seilmu seguru jangan saling ganggu.. begitulah bunyinya.. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com 2008/10/9 Dwi Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> > Gimana dengan "pengakuan" Hajjah Irena Handono, > yang berulang-ulang tampil di seminar, media, tabligh akbar, di > Indonesia tentunya. > Siapakah sutradaranya? > > > On Thu, Oct 9, 2008 at 5:40 AM, Lina Dahlan <[EMAIL > PROTECTED]> > wrote: > > Mbak Mia yang smart, > > Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan- > > pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media > > Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada > > sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang > > pasti kita tau media itu siapa punya? > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Gimana dengan "pengakuan" Hajjah Irena Handono, yang berulang-ulang tampil di seminar, media, tabligh akbar, di Indonesia tentunya. Siapakah sutradaranya? On Thu, Oct 9, 2008 at 5:40 AM, Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mbak Mia yang smart, > Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan- > pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media > Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada > sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang > pasti kita tau media itu siapa punya? >
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Katanya sih gak boleh su'udzon Mbak.. :-) Mendingan pikirin aja, apa yang bakal terjadi dengan seruan buy back saham BUMN.. ada ulasan soal itu di milis lain.. jangan" itu cuma 'BLBI' yang kesekian. lah wong sekarang konglomerat pada kekurangan modal/likuid, BUMN beli lagi duit nyampe ke mereka.. nah, sisanya ditanggung rakyat lagi.. berapa tahun ke depan.. Najib eh nasib anak kost.. (lagu project p, jadul).. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com 2008/10/9 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> > Mbak Mia yang smart, > Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan- > pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media > Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada > sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang > pasti kita tau media itu siapa punya? > > Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara > ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak > apa dijatuhkan kepadanya. > > Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung > percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas > yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa > polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi > ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300 > > Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: > Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega > yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg > dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn > setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). > > Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah > diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari > eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika > Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron. > > Buat Mas Ary, > Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju > dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya > dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak > usah ditemenin ya?...:-)) > > wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Dear all, happy lebaran! > > > > Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, > politiknya > > dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati > > emangnya jaran dilakukan? > > > > aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. > Bener2 > > geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak > > papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita > > tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI > > terhadap Ahmadiyah, misalnya. > > > > ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian > > rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. > > > > Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil > > orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi > kemungkaran > > atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan > > teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur > > politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, > sehingga > > malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini > > mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga > > sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah > > yang dilarang. > > > > Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita > nggak > > mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa > menganggap > > mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita? > > > > Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para > > pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk > > dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya > Herni..:-) > > > > salam > > Mia > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > "Ari Condro" > > wrote: > > > > > > > > > Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi. > > > > > > Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg > menunggu > > jandanya ? :)) > > > > > > > > > > > > Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network > > > > > > -Original Message- > > > From: "Lina Dahlan" > > > > > > Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 > > > To: > > > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse > pending > > executions > > > > > > > > > Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang > > > bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? > > > > > > wassalam, > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > "Sunny" wrote: > > > > > > > > Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi! > > > > > > > > - Original Messag
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Waduh waduh, Kalau mendengar uraian mas ary setijadi dan mbak mia, seolah olah amrozi dan imam samudra itu pelaku kejahatan. Padahal mereka kan berjihad secara tulus iklhas demi islam ? Yo po ora ? --Original Message-- From: Ary Setijadi Prihatmanto Rekaman videonya pengakuan Amrozi dkk. itu juga ada (CMIIW, ada di youtube juga). Bahkan dengan tegas bilang tidak merasa menyesal atas perbuatannya. Hanya menyesal karena ada muslim yang tewas, untuk korban yang non-muslim dibilang sial saja ada di situ, mereka berhak dilindungi keselamatannya karena tidak berada di bawah perlindungan Negara Islam. Dengan model gaya seperti itu, IMHO hakim tidak mengada-ada atau dipengaruhi saat memutuskan hukuman mati. Malah sekarang anehnya pengacaranya selain masih bilang mereka tidak bersalah tapi malah mulai mempersoalkan cara hukuman mati dengan di tembak, dan minta untuk dipancung saja. Aneh, pembelaannya nggak fokus Di sisi lain, agak bangga juga melihat biar dipenjara, seorang muslim masih bisa buat buku... salah satunya buku tentang bercocok tanam lagi...hebat!!! Kebijakan luar negeri Amerika memang harus ditentang, tapi tentu saja tidak dengan malah berteman dengan setan. ;-) - Original Message - From: Mia Dear all, happy lebaran! Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, politiknya dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati emangnya jaran dilakukan? aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. Bener2 geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI terhadap Ahmadiyah, misalnya. ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi kemungkaran atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, sehingga malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah yang dilarang. Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita nggak mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa menganggap mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita? Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya Herni..:-) salam Mia Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Rekaman videonya pengakuan Amrozi dkk. itu juga ada (CMIIW, ada di youtube juga). Bahkan dengan tegas bilang tidak merasa menyesal atas perbuatannya. Hanya menyesal karena ada muslim yang tewas, untuk korban yang non-muslim dibilang sial saja ada di situ, mereka berhak dilindungi keselamatannya karena tidak berada di bawah perlindungan Negara Islam. Dengan model gaya seperti itu, IMHO hakim tidak mengada-ada atau dipengaruhi saat memutuskan hukuman mati. Malah sekarang anehnya pengacaranya selain masih bilang mereka tidak bersalah tapi malah mulai mempersoalkan cara hukuman mati dengan di tembak, dan minta untuk dipancung saja. Aneh, pembelaannya nggak fokus Di sisi lain, agak bangga juga melihat biar dipenjara, seorang muslim masih bisa buat buku... salah satunya buku tentang bercocok tanam lagi...hebat!!! Kebijakan luar negeri Amerika memang harus ditentang, tapi tentu saja tidak dengan malah berteman dengan setan. ;-) - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 08, 2008 2:12 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Dear all, happy lebaran! Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, politiknya dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati emangnya jaran dilakukan? aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. Bener2 geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI terhadap Ahmadiyah, misalnya. ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi kemungkaran atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, sehingga malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah yang dilarang. Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita nggak mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa menganggap mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita? Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya Herni..:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi. > > Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg menunggu jandanya ? :)) > > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network > > -Original Message- > From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 > To: > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions > > > Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang > bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? > > wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > > > Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi! > > > > - Original Message - > > From: Lina Dahlan > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse > pending executions > > > > > > Hayooo...jadi di eksekusi gak neh??? > > > > wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > > > > > http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers- show- > no- > > remorse-pending-executions.html > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi. Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg menunggu jandanya ? :)) Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi! > > - Original Message - > From: Lina Dahlan > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions > > > Hayooo...jadi di eksekusi gak neh??? > > wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > > > http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show- no- > remorse-pending-executions.html > > > > > > Sunday, October 5, 2008 4:31 AM > > > > Bali bombers show no remorse pending executions > > > > > > Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central > Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National > > Three Islamic militants expected to be executed soon for the 2002 > Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had no > regrets. > > > > Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow > inmates held prayers on a field outside their prison to mark the > Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters in > what were expected to be their last public comments. > > They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the resort > island were meant to punish the United States and its allies. Most of > those killed were foreign tourists, especially Australians. > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Pembela mereka adalah Tim Pembela Islam, mereka dan pemerintah yang tahu alasannya. Mereka bilang bahwa kalau diexekusi akan ada pembalasan, jadi mungkin pemerintah gemetar. - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, October 06, 2008 10:56 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi! > > - Original Message - > From: Lina Dahlan > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions > > > Hayooo...jadi di eksekusi gak neh??? > > wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" wrote: > > > > http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show- no- > remorse-pending-executions.html > > > > > > Sunday, October 5, 2008 4:31 AM > > > > Bali bombers show no remorse pending executions > > > > > > Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central > Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National > > Three Islamic militants expected to be executed soon for the 2002 > Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had no > regrets. > > > > Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow > inmates held prayers on a field outside their prison to mark the > Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters in > what were expected to be their last public comments. > > They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the resort > island were meant to punish the United States and its allies. Most of > those killed were foreign tourists, especially Australians. > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions
Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi! - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions Hayooo...jadi di eksekusi gak neh??? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show-no- remorse-pending-executions.html > > > Sunday, October 5, 2008 4:31 AM > > Bali bombers show no remorse pending executions > > > Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National > Three Islamic militants expected to be executed soon for the 2002 Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had no regrets. > > Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow inmates held prayers on a field outside their prison to mark the Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters in what were expected to be their last public comments. > They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the resort island were meant to punish the United States and its allies. Most of those killed were foreign tourists, especially Australians. [Non-text portions of this message have been removed]