Re: [wanita-muslimah] Re: Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada Internal Agama

2008-04-17 Terurut Topik Panoet Danardono
Salam,

Pak RSA

Ikhwanul muslimin, salafi, JT, JI, NU, Muhamadiyah, FPI, DDII, FUI,
HT, Ahmadiyah, Arqam, LDII, Syiah IJABI, OASE, JIL  - pilih salah
satu mana yang Islam, berarti yang lainnya nggak Islam (kapling Islam)...
Atau cari koalisi dari salah dua, tiga atau empat, dan selain anggota
koalisi itu nggak Islam (kapling Islam). Begitu khan ???. CMIIW.

Islam kok kapling2an. Bingung aku. :-)

Salam



2008/4/17 rsa [EMAIL PROTECTED]:

   Mas TN,
 Yang duluan ganggu kapling islam siapa toh?
 Santai boss!
 Eh, anda ini sedang ganggu kapling siapa ya? saya masih ragu ni anda
 di kapling mana ...

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Thesaints Now
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Maksa amat sih...hayo saya TANTANG pada rukun semuanya mau enggak,
 baik itu
  Ikhwanul muslimin, salafi, JT, JI, NU, Muhamadiyah, FPI, DDII, FUI,
 HT,
  Ahmadiyah, Arqam, LDII, Syiah IJABI, OASE, JIL pokoke semuanya deh
 jadi
  warga Indonesia yang baik.
 
  Gak usah ganggu kapling yang lain. Ahmadiyah melakukan kegiatan di
  kaplingnya sendiri dan punya kelas sendiri gak pernah gangguin
 kapling yang
  lain. Jadi Ustadz sekolah lain jangan berusaha ngambil sekolahan
 orang
  ahmadiyah. FUI enggak usah nyusup kemana-mana balik aja deh aktif di
  Liqo-Liqo kapling mu sendiri.
  Tana Doang kamu itu mungkin Ikhwanul Muslimin atau di kapling mana
 saja,
  tolong ya jangan ngaku-ngaku satu-satunya yang mewakili Islam. Main
 saja
  sana di kapling mu sendiri
 
  On 4/17/08, Tana Doang [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Ole sio sayange, masalah Ahmadiyah bukan masalah kebebasan
 beragama,
   melainkan masalah penistaan agama Islam.
   Salam
   La Tando (MQ)
  
   - Original Message -
   From: Dwi W. Soegardi
   To: 
   wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.comwanita-muslimah%
 40yahoogroups.com
   Sent: Thursday, April 17, 2008 3:25 AM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah
 Serahkan pada
   Internal Agama
  
   Maksudnya, diserahkan kepada internal agama itu gimana ya?
   Kepada MUI, FUI, HTI, FPI, .?
  
   Kok Hakim Mahkamah Konstitusi bukannya menjelaskan pasal-pasal UUD
   yang berkaitan dengan kebebasan warga menjalankan ibadah dengan
 cara
   yang diyakininya?
  
   On 4/16/08, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] muh_syafei%
 40yahoo.com
   wrote:
Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada Internal Agama
   

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada Internal Agama

2008-04-17 Terurut Topik Ari Condro
Jihad gagal.  Lanjutkan dgn bom.  Bom gagal, ganti dgn bikin anak banyak 
banyak.  Ada yg jadi abnormal ? Yg itu kan outlier.  Jadiin aja seniman, 
biasanya bakat :). Atau dia sekreatif bonobo :)

Kasih aja bom, langsung jihad, langsung bidadara (bidadarinya homo soalnya), 
maknyu !   :)







Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: rsa [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 17 Apr 2008 10:54:36 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada 
Internal Agama


Tenang mas, berpikirnya santai saja, dan fokus jadi gak meracau 
 gitu ... okeh? hehehe
 
 Soal bubar2an:
 Mereka yang meyakini wahyu Allah via Muhammad SAW, pasti juga akan 
 membasmi segala kemungkaran dan kesesatan ... nah sekiranya sebagai 
 manusia, ikhtiar dan jihad ini gagal, kan selalu ada Allah yang siap 
 dengan segala perangkatnya untuk menangani kaum mbeling ini, mau di 
 zaman onta ke, zaman onta isi bensin, ga peduli, dilaknat ya 
 dilaknat ... silakan saja ngumpet di blog masing-masing kalo 
 sanggup! ;-)
 Tidak sekali dua kan Allah 'turun tangan'? ;-)
 
 Soal mazhab dan agama:
 Saya muslim, maka Islam adalah yang benar, yang lain jelas bathil bin 
 mungkar. Gampang kan? Jadi soal agama lain ya itu bukan urusan saya 
 atau siapapun untuk membubarkan, selama memang kita ada aturan main 
 dan tidak main langgar kapling. contohnya spt piagam madinah di zaman 
 onta itu ...! kan tidak serta merta agama selain islam disuruh bubar 
 kan? justru setelah sebagian mereka khianat dan melanggar 
 kesepakatan, bukan mereka disuruh bubar, tapi yang pria hanya 
 dipenggal saja kepalanya, dan sisanya yang tidak pantas dihukum ya 
 diusir ... habis perkara. ini contoh Rasul lho ... gampang kan?
 :-) 
 Soal madzhab, dari sumber mana Syiah dianggap madzhab? kitabnya lain, 
 hadisnya lain, menganggap semua shahabat kec Ali RA dan yang mereka 
 pilih-pilih adalah kafir, dst. Silakan saja kaum syi'i klaim mereka 
 islam, toh nyatanya aqidah mereka beda. mulanya memang politis, tapi 
 setelahnya ... sangat amat terlalu aqidah ... mas! ;-)
 
 soal qadianiyah/mirzaniyah:
 memang mereka agama? agama apa? islam? islam ko pake ada kitab lain 
 dan nabi lain setelah Rasulullah? sama dengan syiah, silakan saja 
 mereka klaim diri mereka islam, tapi fakta jelas bicara.
 
 so?
 
 saya sih mendukung pihak yang benar yang bersandar pada kitabullah 
 dan sunnaturrasuulullah ... gampang.
 :-)
 
 salam,
 satriyo
 sunni tulen
 
 --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Alexander Soebroto 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Zaman sekarang perbedaan keyakinan seharusnya diselesaikan dengan 
  dialog/debat atau diskusi ilmiah.
  
  zaman sekarang bukan jaman onta lagi, dimana akses terhadap 
 komunikasi masih 
  sangat terbatas.
  
  Kalau tetap ndak ada titik temu, khususnya di indonesia maka 
 semuanya harus 
  mau bersikaf 'fair' , yakni mengacu kepada UUD45 sebagai kitab 
 pegangan 
  berbangsa dan bernegara.
  
  UUD45 jelas menegaskan, menjamin kehidupan beragama terhadap semua 
 warga 
  negaranya (indonesia).
  
  Lha kalau mau menang sendiri piye ...
  
  ORang beragama kok dilarang-larang...melarang orang beragama apa 
 tidak 
  termasuk melanggar UUD45.
  
  Kalau Ahmadiyah sesat?
  Sesat dimananya, tidak semua orang ahmadiyah mengganggap Pak Gulam 
 Ahmad itu 
  nabi.
  
  Ini persis seperti dua Mazhab besar lainnya, yaitu Suni dan Syiah.
  
  Tidak semua suni percaya imamah
  
  Apa mereka juga harus dibubarkan?
  
  Tidak?
  
  KEnapa tidak? oh karena mereka dah terlalu besar jadi takut malah 
 kita yang 
  dibubarkan :)
  
  Kristen juga sama, tidak semua kristen menganggap
  Yesus itu Tuhan.
  
  Kalau kita beda keyakinan dengan orang, bersikap fairlah...
  Apa karena kita mayoritas maka gampang aja melarang-larang yang 
 minoritas?
  
  Bayangkan kalau kita yakin terhadap sesuatu, dan karena disekitar 
 kita tidak 
  ada yang setuju dengan keyakinan kita, apakah adil kalau mereka 
 membekuk 
  kita hanya karena beda keyakinan.
  
  Kalau mau fair,
  Fairlah dengan anjuran Nabi Muhammad, bahwa sekalipun berperang 
 maka 
  janganlah kamu melampaui batas dengan merusak dan membakar rumah 
 dan pohon 
  kurma.
  
  lha peristiwa kemarin itu, yangm membakar rumah dan merusak itu 
 siapa ya?
  
  Ketua MUI itu tidak bisa ngapa-ngapain dalam ber-argumen, ketika 
 adu nalar 
  dengan ahmadiyah di TV, jawabannya cuma 'pokoknya' 'pokoknya' 
 diarab 
  sudah dilarang maka diindonesia juga harus dilarang
  
  
  walah
  
  
  Salam
  
  Alexander Soebroto
  www.parapemikir.com
  
  
  - Original Message - 
  From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
  To: Milis wm wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
  yahoogroups.com
  Sent: Thursday, April 17, 2008 7:03 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah 
 Serahkan pada 
  Internal Agama
  
  
   Orang yg membela 

Re: [wanita-muslimah] Re: Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada Internal Agama

2008-04-17 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, masalah Ahmadiyah bukan masalah kebebasan beragama, tetapi 
masalah blasphemy terhadap agama Islam. Pemecahannya gampang sekali. Sio, 
pakailah identitas dengan nama agama Qadiyaniyah. Selesai. Ummat Islam tidak 
akan menggugat lagi

Salam
La Tando (MQ)


  - Original Message - 
  From: rsa 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 17, 2008 6:54 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah Serahkan pada 
Internal Agama


  Tenang mas, berpikirnya santai saja, dan fokus jadi gak meracau 
  gitu ... okeh? hehehe

  Soal bubar2an:
  Mereka yang meyakini wahyu Allah via Muhammad SAW, pasti juga akan 
  membasmi segala kemungkaran dan kesesatan ... nah sekiranya sebagai 
  manusia, ikhtiar dan jihad ini gagal, kan selalu ada Allah yang siap 
  dengan segala perangkatnya untuk menangani kaum mbeling ini, mau di 
  zaman onta ke, zaman onta isi bensin, ga peduli, dilaknat ya 
  dilaknat ... silakan saja ngumpet di blog masing-masing kalo 
  sanggup! ;-)
  Tidak sekali dua kan Allah 'turun tangan'? ;-)

  Soal mazhab dan agama:
  Saya muslim, maka Islam adalah yang benar, yang lain jelas bathil bin 
  mungkar. Gampang kan? Jadi soal agama lain ya itu bukan urusan saya 
  atau siapapun untuk membubarkan, selama memang kita ada aturan main 
  dan tidak main langgar kapling. contohnya spt piagam madinah di zaman 
  onta itu ...! kan tidak serta merta agama selain islam disuruh bubar 
  kan? justru setelah sebagian mereka khianat dan melanggar 
  kesepakatan, bukan mereka disuruh bubar, tapi yang pria hanya 
  dipenggal saja kepalanya, dan sisanya yang tidak pantas dihukum ya 
  diusir ... habis perkara. ini contoh Rasul lho ... gampang kan?
  :-) 
  Soal madzhab, dari sumber mana Syiah dianggap madzhab? kitabnya lain, 
  hadisnya lain, menganggap semua shahabat kec Ali RA dan yang mereka 
  pilih-pilih adalah kafir, dst. Silakan saja kaum syi'i klaim mereka 
  islam, toh nyatanya aqidah mereka beda. mulanya memang politis, tapi 
  setelahnya ... sangat amat terlalu aqidah ... mas! ;-)

  soal qadianiyah/mirzaniyah:
  memang mereka agama? agama apa? islam? islam ko pake ada kitab lain 
  dan nabi lain setelah Rasulullah? sama dengan syiah, silakan saja 
  mereka klaim diri mereka islam, tapi fakta jelas bicara.

  so?

  saya sih mendukung pihak yang benar yang bersandar pada kitabullah 
  dan sunnaturrasuulullah ... gampang.
  :-)

  salam,
  satriyo
  sunni tulen

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Alexander Soebroto 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Zaman sekarang perbedaan keyakinan seharusnya diselesaikan dengan 
   dialog/debat atau diskusi ilmiah.
   
   zaman sekarang bukan jaman onta lagi, dimana akses terhadap 
  komunikasi masih 
   sangat terbatas.
   
   Kalau tetap ndak ada titik temu, khususnya di indonesia maka 
  semuanya harus 
   mau bersikaf 'fair' , yakni mengacu kepada UUD45 sebagai kitab 
  pegangan 
   berbangsa dan bernegara.
   
   UUD45 jelas menegaskan, menjamin kehidupan beragama terhadap semua 
  warga 
   negaranya (indonesia).
   
   Lha kalau mau menang sendiri piye ...
   
   ORang beragama kok dilarang-larang...melarang orang beragama apa 
  tidak 
   termasuk melanggar UUD45.
   
   Kalau Ahmadiyah sesat?
   Sesat dimananya, tidak semua orang ahmadiyah mengganggap Pak Gulam 
  Ahmad itu 
   nabi.
   
   Ini persis seperti dua Mazhab besar lainnya, yaitu Suni dan Syiah.
   
   Tidak semua suni percaya imamah
   
   Apa mereka juga harus dibubarkan?
   
   Tidak?
   
   KEnapa tidak? oh karena mereka dah terlalu besar jadi takut malah 
  kita yang 
   dibubarkan :)
   
   Kristen juga sama, tidak semua kristen menganggap
   Yesus itu Tuhan.
   
   Kalau kita beda keyakinan dengan orang, bersikap fairlah...
   Apa karena kita mayoritas maka gampang aja melarang-larang yang 
  minoritas?
   
   Bayangkan kalau kita yakin terhadap sesuatu, dan karena disekitar 
  kita tidak 
   ada yang setuju dengan keyakinan kita, apakah adil kalau mereka 
  membekuk 
   kita hanya karena beda keyakinan.
   
   Kalau mau fair,
   Fairlah dengan anjuran Nabi Muhammad, bahwa sekalipun berperang 
  maka 
   janganlah kamu melampaui batas dengan merusak dan membakar rumah 
  dan pohon 
   kurma.
   
   lha peristiwa kemarin itu, yangm membakar rumah dan merusak itu 
  siapa ya?
   
   Ketua MUI itu tidak bisa ngapa-ngapain dalam ber-argumen, ketika 
  adu nalar 
   dengan ahmadiyah di TV, jawabannya cuma 'pokoknya' 'pokoknya' 
  diarab 
   sudah dilarang maka diindonesia juga harus dilarang
   
   
   walah
   
   
   Salam
   
   Alexander Soebroto
   www.parapemikir.com
   
   
   - Original Message - 
   From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
   To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, April 17, 2008 7:03 AM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Jimly : Soal Aliran Ahmadiyah 
  Serahkan pada 
   Internal Agama
   
   
Orang yg membela pelaku bom bali jelas jelas menista agama. 
  Teroris