[yonsatu] Re: [yonsatu]Domain yon1.mahawarman.net( Re: Alamatbaru)

2003-07-17 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Fri, 18 Jul 2003 00:11:02 +0700 Priyo Pribadi Soemarno (PPS) wrote:

> Kalau yang hotmail biar saja , untuk yang no'ong2 gitu ,...

Noong itu artinya apa sih ?

> Kalau mampir ketempat anda , enaknya jam berapa , biar tidak ngganggu 
> kesibukan anda ,..

After office hour :-)

> Kamis atau Jumat depan , yaa ?

Terserah aja kalau after office hour, tp lbh baik jangan Jumat krn kalau
tdk salah ingat saya harus nginep di tempat customer hari itu (install
mail/firewall server).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Sukhoi, Mikoyan dan PT DI

2003-07-17 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja
Bung Syarif & Bung Priyo PS Yth,
Saya yakin di PTDI yang padat teknologi
dipenuhi oleh intelektual yang berpikir.
PTDI harus mawas diri, jangan selalu minta tapi tidak pernah memberi.
Saya terlalu banyak mendengar kebokbrokan management di PTDI yang
berdampak buruk pada efisiensi.
Contoh yang paling menyolok adalah ketika salah satu staff di PT DI
(lupa namanya) ditahun 2001 ( 1999 ?) mengungkapkan korupsi besar2an di
PTDI yang kemudian ditindak lanjuti oleh BPK dan dibenarkan, akhirnya
staff tersebut dipecat.
Dan semua karyawan & staff PTDI hanya diam saja.
Yahbegitulah "siapa menanam angin pasti menuai badai"
Saya lihat pemerintah sudah bertekad untuk mempertahankan PTDI, demikian
pula BPPN sudah siap untuk swap loan to equity dan tentunya dengan
syarat bahwa apapun tindakan penyelamatan ( oleh fihak diluar PTDI)
akhirnya PTDI sendiri yang menentukan nasibnya sendiri.
Sudah saatnya PTDI mawas diri, jangan hanya mau menang sendiri dan
biasakan untuk selalu berusaha "memberi" dan jangan hanya
pandai"meminta".
Sudahkan PTDI siap membela kepentingan Bangsa ? Termasuk konsekwensi
rasionalisasi ( yang sudah hampir pasti) demi kelangsungan usaha yang
efisien dan menguntungkan?
Wass,


-Original Message-
From: Priyo Pribadi Soemarno [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 18, 2003 1:12 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Sukhoi, Mikoyan dan PT DI


Bang Syarif yth. ,
Saya termasuk diantara teman2  CORPS yang prihatin dengan nasib  PTDI .
Dalam tulisan yang lalu , saya telah menggaris bawahi suatu realita ,
bahwa 
krisis PTDI adalah cermin dari krisis bangsa kita . Khan ironis sekali ,

hanya dalam selang waktu beberapa hari sejak Indonesia meributkan Sukhoi
, 
..eeeh , ternyata kita menyimpan persoalan yang lebih besar . Apakah
para pemimpin kita peduli dengan keadaan kita ?? Khususnya sewaktu 
memesan Sukhoi tersebut , apakah terbersit pemikiran untuk melibatkan
PTDI 
?? Boro2 inget sama PTDI , wong melibatkan DepHan saja tidak 
Sebetulnya banyak yang bisa kita gunakan untuk bargaining power (kalau
mau 
,) ,
misalnya imbal beli  dan substitusi beberapa komponen perlatan tersebut 
dengan buatan PTDI , atau mengirim teknisi ahli radar dan alat 
komunikasi-navigasi untuk melayani si Sukhoi ini ,...
Tetapi ya itu..lah ,..wong sak karepe dewe ,...bintang empat juga ikut 
belanja ,...tidak bisa menahan diri ,...
Nah , persoalan PTDI adalah menyangkut potensi pertahanan yang penting ,

aset nasional yang bernilai tinggi dan sangat strategis , karena itu
harus 
dipulihkan dan dibebaskan dari pengaruh  "pialang2" .
Mungkin Bang Syarif dengan kedekatannya bersama DepHan bisa ikut
menggugah 
para penentu kebijakan di negara kita , bahwa arah perjalanan bangsa
kita 
perlu diluruskan kembali .
Sistim pertahanan rakyat semesta sudah jauh ditinggalkan , karena para 
pemimpinnya sibuk berdagang dan mencari komisi . Pembangunan sistim 
pertahanan dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada di Indonesia
, 
seharusnya menjadi prioritas utama , terlebih lagi karena sebenarnya
kita 
tidak punya cukup dana untuk belanja , ...
Bagaimana yaa , menggugah para pemimpin ,...mungkin kita masih 
terpecah-=pecah dan tidak solid , makanya suaranya kurang diperhatikan .
Salam hormat , Priyo PS
---

>From: Sharif Dayan <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: yonsatu <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: [yonsatu] Sukhoi, Mikoyan dan PT DI
>Date: Thu, 17 Jul 2003 22:39:44 +0700
>
>Widya Çastrena Dharmasiddha !
>
>(juga dikirimkan ke [hankam])
>
>Saya prihatin dengan keadaan PT DI, karena selain merupakan 'cinta' 
>ke-dua saya, juga karena ia merupakan salah satu di antara sekian 
>banyak usaha kita untuk menjadi bangsa yang mandiri. Namun, sangat saya

>sesalkan bahwa ia tidak ditangani dengan baik baik oleh Pak Habibie.
>
>Saya masih ingat keluhan beliau, ketika meminta kredit ekspor pada 
>pemerintah RI, agar memudahkan penjualan pesawat-pesawat -waktu itu 
>namanyanya masih- IPTN. Apakah ini tidak terpikirkan sebelumnya ? Tapi 
>sudahlah, tidak ada artinya lagi diungkit.
>
>Apakah sudah terpikirkan bahwa PT DI -dalam hal ini pemerintah- 
>menggandeng kerja sama dengan perusahaan-perusahaan pembuat pesawat 
>tempur di Rusia, sehingga keberhasilan mendapatkan "option" yang 
>didapatkan saat kita membeli F-16 -yaitu 35 persen- dapat kita lakukan 
>lagi ?
>
>Dengan demikian sekali dayaung dua tiga pulau terlampaui : industri 
>kebanggaan dan harapan kita tersebut terselamatkan, lebih banyak daya 
>manusia -tentunya padat ilmu, bukan sekadar padat karya- yang dapat 
>dapat diserap, harga yang akan kita dapatkan akan lebih murah dan 
>terjadi alih teknologi.
>
>Mohon tanggapan Anda. Kalau ini juga bisa didiskusikan dengan pihak 
>PTDI
>dan
>pemerintah, mungkin akan lebih baik untuk kita.
>
>
>Sharif Dayan
>Bid. Litbang Ika Menwa Sumsel
>PS: saya menyusun tugas akhir di IPTN, di bawah bimbingan Dr. Ir. Adang

>Suwandi Ahmad, ekek.
>--
>-== (Defense 

[yonsatu] Re: Sukhoi, Mikoyan dan PT DI

2003-07-17 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Bang Syarif yth. ,
Saya termasuk diantara teman2  CORPS yang prihatin dengan nasib  PTDI .
Dalam tulisan yang lalu , saya telah menggaris bawahi suatu realita , bahwa 
krisis PTDI adalah cermin dari krisis bangsa kita . Khan ironis sekali , 
hanya dalam selang waktu beberapa hari sejak Indonesia meributkan Sukhoi , 
..eeeh , ternyata kita menyimpan persoalan yang lebih besar .
Apakah para pemimpin kita peduli dengan keadaan kita ?? Khususnya sewaktu 
memesan Sukhoi tersebut , apakah terbersit pemikiran untuk melibatkan PTDI 
?? Boro2 inget sama PTDI , wong melibatkan DepHan saja tidak 
Sebetulnya banyak yang bisa kita gunakan untuk bargaining power (kalau mau 
,) ,
misalnya imbal beli  dan substitusi beberapa komponen perlatan tersebut 
dengan buatan PTDI , atau mengirim teknisi ahli radar dan alat 
komunikasi-navigasi untuk melayani si Sukhoi ini ,...
Tetapi ya itu..lah ,..wong sak karepe dewe ,...bintang empat juga ikut 
belanja ,...tidak bisa menahan diri ,...
Nah , persoalan PTDI adalah menyangkut potensi pertahanan yang penting , 
aset nasional yang bernilai tinggi dan sangat strategis , karena itu harus 
dipulihkan dan dibebaskan dari pengaruh  "pialang2" .
Mungkin Bang Syarif dengan kedekatannya bersama DepHan bisa ikut menggugah 
para penentu kebijakan di negara kita , bahwa arah perjalanan bangsa kita 
perlu diluruskan kembali .
Sistim pertahanan rakyat semesta sudah jauh ditinggalkan , karena para 
pemimpinnya sibuk berdagang dan mencari komisi . Pembangunan sistim 
pertahanan dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada di Indonesia , 
seharusnya menjadi prioritas utama , terlebih lagi karena sebenarnya kita 
tidak punya cukup dana untuk belanja , ...
Bagaimana yaa , menggugah para pemimpin ,...mungkin kita masih 
terpecah-=pecah dan tidak solid , makanya suaranya kurang diperhatikan .
Salam hormat ,
Priyo PS
---

>From: Sharif Dayan <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: yonsatu <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: [yonsatu] Sukhoi, Mikoyan dan PT DI
>Date: Thu, 17 Jul 2003 22:39:44 +0700
>
>Widya Çastrena Dharmasiddha !
>
>(juga dikirimkan ke [hankam])
>
>Saya prihatin dengan keadaan PT DI, karena selain merupakan 'cinta' ke-dua
>saya, juga karena ia merupakan salah satu di antara sekian banyak usaha 
>kita
>untuk menjadi bangsa yang mandiri. Namun, sangat saya sesalkan bahwa ia
>tidak ditangani dengan baik baik oleh Pak Habibie.
>
>Saya masih ingat keluhan beliau, ketika meminta kredit ekspor pada
>pemerintah RI, agar memudahkan penjualan pesawat-pesawat -waktu itu
>namanyanya masih- IPTN. Apakah ini tidak terpikirkan sebelumnya ? Tapi
>sudahlah, tidak ada artinya lagi diungkit.
>
>Apakah sudah terpikirkan bahwa PT DI -dalam hal ini pemerintah- menggandeng
>kerja sama dengan perusahaan-perusahaan pembuat pesawat tempur di Rusia,
>sehingga keberhasilan mendapatkan "option" yang didapatkan saat kita 
>membeli
>F-16 -yaitu 35 persen- dapat kita lakukan lagi ?
>
>Dengan demikian sekali dayaung dua tiga pulau terlampaui : industri
>kebanggaan dan harapan kita tersebut terselamatkan, lebih banyak daya
>manusia -tentunya padat ilmu, bukan sekadar padat karya- yang dapat dapat
>diserap, harga yang akan kita dapatkan akan lebih murah dan terjadi alih
>teknologi.
>
>Mohon tanggapan Anda. Kalau ini juga bisa didiskusikan dengan pihak PTDI 
>dan
>pemerintah, mungkin akan lebih baik untuk kita.
>
>
>Sharif Dayan
>Bid. Litbang Ika Menwa Sumsel
>PS: saya menyusun tugas akhir di IPTN, di bawah bimbingan Dr. Ir. Adang
>Suwandi Ahmad, ekek.
>--
>-== (Defense site) http://www.ksatrian.or.id ==-
>-== (Defense forum) [EMAIL PROTECTED] ==-
>-== (Archive) http://groups.yahoo.com/group/hankam/messages/ ==-
>-== (Main Depo) http://groups.yahoo.com/group/hankam/files/ ==-
>-== (Depo 2) http://groups.yahoo.com/group/hankam2/files/ ==-
>-== (Question) - <[EMAIL PROTECTED]>  ==-
>
>
>--[YONSATU - ITB]--
>Online archive : 
>Moderators : 
>Unsubscribe: 
>Vacation   : 
>
>

_
The new MSN 8: advanced junk mail protection and 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: [yonsatu]Domain yon1.mahawarman.net( Re: Alamat baru)

2003-07-17 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum bung Syafril ,
On  Wed, 16 Jul 2003 06:42:54 +0700 Bung Syafril wrote :
>
>>
>Ini nama accountnya : [EMAIL PROTECTED]
>Sudah cocok namanya atau perlu diganti/disesuaikan ?
>
>(PPS) Namanya : [EMAIL PROTECTED]  , ini lebih singkat dan jelas 
>.
Kalau yang hotmail biar saja , untuk yang no'ong2 gitu ,...
Terimakasih bung Syafril ,..
Kalau mampir ketempat anda , enaknya jam berapa , biar tidak ngganggu 
kesibukan anda ,..
Kamis atau Jumat depan , yaa ?
Wassalam ,
Priyo PS
--
>
>List Administrator/Moderators yonsatu/[EMAIL PROTECTED]
>
>--[YONSATU - ITB]--
>Online archive : 
>Moderators : 
>Unsubscribe: 
>Vacation   : 
>
>

_
STOP MORE SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Sukhoi, Mikoyan dan PT DI

2003-07-17 Terurut Topik Sharif Dayan
Widya Çastrena Dharmasiddha !

(juga dikirimkan ke [hankam])

Saya prihatin dengan keadaan PT DI, karena selain merupakan 'cinta' ke-dua
saya, juga karena ia merupakan salah satu di antara sekian banyak usaha kita
untuk menjadi bangsa yang mandiri. Namun, sangat saya sesalkan bahwa ia
tidak ditangani dengan baik baik oleh Pak Habibie.

Saya masih ingat keluhan beliau, ketika meminta kredit ekspor pada
pemerintah RI, agar memudahkan penjualan pesawat-pesawat -waktu itu
namanyanya masih- IPTN. Apakah ini tidak terpikirkan sebelumnya ? Tapi
sudahlah, tidak ada artinya lagi diungkit.

Apakah sudah terpikirkan bahwa PT DI -dalam hal ini pemerintah- menggandeng
kerja sama dengan perusahaan-perusahaan pembuat pesawat tempur di Rusia,
sehingga keberhasilan mendapatkan "option" yang didapatkan saat kita membeli
F-16 -yaitu 35 persen- dapat kita lakukan lagi ?

Dengan demikian sekali dayaung dua tiga pulau terlampaui : industri
kebanggaan dan harapan kita tersebut terselamatkan, lebih banyak daya
manusia -tentunya padat ilmu, bukan sekadar padat karya- yang dapat dapat
diserap, harga yang akan kita dapatkan akan lebih murah dan terjadi alih
teknologi.

Mohon tanggapan Anda. Kalau ini juga bisa didiskusikan dengan pihak PTDI dan
pemerintah, mungkin akan lebih baik untuk kita.


Sharif Dayan
Bid. Litbang Ika Menwa Sumsel
PS: saya menyusun tugas akhir di IPTN, di bawah bimbingan Dr. Ir. Adang
Suwandi Ahmad, ekek.
--
-== (Defense site) http://www.ksatrian.or.id ==-
-== (Defense forum) [EMAIL PROTECTED] ==-
-== (Archive) http://groups.yahoo.com/group/hankam/messages/ ==-
-== (Main Depo) http://groups.yahoo.com/group/hankam/files/ ==-
-== (Depo 2) http://groups.yahoo.com/group/hankam2/files/ ==-
-== (Question) - <[EMAIL PROTECTED]>  ==-


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk

2003-07-17 Terurut Topik Rifki Muhida

--- Priyo Pribadi Soemarno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rif , perkembangan Yon I sementara ini memang tidak dapat segera
> didorong 
> atau didongkrak agar bisa mencapai masa jaya seperti dulu ,..
> Setiap upaya untuk memperkuat Batalyon akan menghadapi banyak
> kendala 
> ,...(meskipun juga merupakan tantangan) ...Kita lihatlah dari mulai
> usaha 
> membubarkan MENWA , pengurangan anggaran biaya latihan , larangan
> latihan 
> dengan menggunakan senjata , dll .,..semua kreatifitas dimatikan
> dengan 
> berbagai aturan ,.. terakhir ini , saya malahan dengar bahwa untuk
> ujian 
> saringan masuk mahasiswa baru ,.. dulu merupakan ajang pengabdian
> Batalyon I 
> , ... sekarang sudah dimasuki siapa saja ,..

Situasinya saat ini, dan ini sangat buruk,  selain minimnya sumber
daya manusia, juga adik-adik kita di menwa sudah kehilangan motivasi
untuk bangkit apalagi melawan upaya-upaya penghancuran menwa. Saya
melihat dari (dari jepang) ketak-berdayaan, telah menurunkan energi
mereka  jauh dibawah energi ambang untuk bertahan. Waktu akan
berjalan semenetara mereka perlahan menuju kehancuran. Katakanlah,
kita semua sedang berperang saat ini untuk melawan ketakberdayaan
ini.Minimal menaikkan beban psikologi mereka sehingga merasa mampu
untuk bertahan lebih bagus lagi menyerang.

> Mau masuk dari mana kita , apabila kita yang sudah alumni ingin
> ikut membantu menghidupkan lagi Batalyon ??

Mungkin yang dimiliki alumni hanya uang dan pikiran (saran, ide dll),
kita tidak mungkin untuk terjun langsung karena waktu mahasiswa kita
telah habis. Dengan uang dan pikiran yang masih tersisa mari kita
berikan semampu yang bisa kita lakukan agar yon I bisa bangkit.

> Ada juga ide membuat semacam ROTC , tetapi masih akan memakan waktu
> yang 
> panjang , karena harus disetujui pula oleh kawan2 di DPR ,...
> lantas , 
> bagaimana ??

Menurut saya sebaiknya ROTC bukan prioritas kita, karena terlalu
sulit untuk bisa terealisasi segera. "Perjuangan" untuk
membangkitakan menwa harus kita fokuskan saat ini untuk membangkitkan
motivasi adik-adik kita, yang saat ini sedang terjun bebas.

> Dalam pertemuan CORPS MENWA yang diprakarsai oleh mas Tjipto , saya
> pernah 
> menyampaikan masalah ini dan mengumpamakan pendidikan MENWA di
> Universitas 
> sebagai sumber mata air jernih dan suci yang akan mengalir menuju
> kelembah2 
> pegunungan dan akhirnya akan bermuara di samudera luas .
> Karena air yang mengalir tersebut kadang terlalu menggelora dan
> mungkin 
> dorongan tenaganya terlalu besar , maka yang ketakutan berusaha
> menutup mata 
> air tersebut . Tetapi mereka tidak mungkin mampu mengurusi air yang
> sudah 
> mengalir kemana-mana ,...(yaitu yang sudah jadi alumni yang
> tersebar 
> diseluruh dunia) ,...

Sebuah organisasi internasional yang paling solid di dunia, yaitu
Rotary Club, yang anggotanya mencapai jutaan (1. 243.431 orang) dan
tersebar diseluruh dunia, mampu melakukan konsolidasi dengan
sedemikian rapi, padahal mereka tidak memiliki pijakan sekuat menwa.
Mereka hanya bergerak sebagai kekuatan moral menyatukan pandangan
universal, seperti humanisme, perdamaian dll, selain mereka
beranggotakan orang2 top di suatu negara. Saya belakangan ini
mengamati Organisasi ini terutama di jepang, termasuk aktifitasnya,
untuk memodelkanya ke alumni menwa. Di jepang organisasi ini sangat
terkenal dan solid, terutama aktivitas sosialnya, misalnya dengan
pemberian beasisiwa (e.g.,untuk ratusan mahasiwa asing
perbulan/perorang akan menerima 150.000 yen atau 10 juta rupiah).
Sampai saat ini telah 10.173 mahasiswa asing dari 94 negara di jepang
telah menerima beaiswa ini (sejak 1970 an). Uang beasiswa ini mereka
peroleh dari sumbangan rutin perorang/perbulan setiap
rotarian/anngota rotari (di jepang ada 120 000 rotarian terbagi atas
1.312 clubs). Keberadaan beasiswa Rotari Jepang, membuat organisasi
ini sangat disegani di jepang, dan membuat anggota merasa bangga.
Klub-klub yang mereka sebut sebagai Seiwa klub mememiliki peran
penting untuk mengumpulkan dana beasiwa ini. 
Diawali dengan pemberian beasiswa, kegiatan2 klub kemudian bergerak
menjadi kekuatan network bisnis yang handal. 
Alumni menwa yang dibesarkan dari satu sumur dan senasib seharusnya
(di Indoensia) bisa lebih kuat dari organisasi ini (Rotari). Kita
telah memiliki spirit organisasi yang menurut saya luar biasa
hebatnya mengapa kita tidak bisa bersatu. Mengapa kita kita mencoba
berdiri sebagai kekuatan sosial dan kekuatan spirit untuk membangun
perdamaian/kebahagian dan nasionalime bangsa indonesia. Pemberian
beasiswa kepada adik-adik kita dimenwa (terutama yang miskin) menurut
saya akan memiliki dampak psikologis yang luar biasa, selain bagi
masyarakat ITB, bangsa indonesia, juga kepada keutuhan alumni menwa
itu sendiri. Pemberian beasiswa akan mencegah sentimen pribadi antar
kita, bahwa uang kolektif yang kita peroleh melaui sumbangan bulanan
akan disalah gunakan untuk bisnis atau lain-lain, tetapi murni untuk
sosial lebih-lebih nasionalisme. Dengan naiknya biaya pendid