Widya Çastrena Dharmasiddha !

At 12:12 10-10-2003 +0200, "HermanSyah XIV" wrote:

>Kalau rekan Sharif mengajak kita untuk segera mulai membenahi negeri ini, 
>saya setuju sekali.

Lha, aku kan cuma mengulangi seruan yang sudah ada ?!
:)

Sejak 24 Juli kemarin sampai 10 Oktober 2003, yang jamak kita dengar namun
lain kalau dirasakan sendiri. Sebagai prolog, sejak SD saya sudah
'terkenal', karena pernah melakukan unuk rasa melalui papan tulis, sewaktu
kelas 5/6.

1. Tanggal 24 Julis, saya menyempatkan diri datangdi kantor kelurahan
setempat untuk mengurus perpanjangan masa berlaku KTP. Sesuai dengan
persayaratan setempat, saya bawa bukti lunas pembayaran PBB tahun 2003 dan
surat pengantar dari RT. Dengan gagah berani, saya bertekad mengurus
sendiri, bahkan kalau perlu sampai ke kantor walikota. Selama ini saya
'indekost' pada orang tua di komplek BUMN, sehingga pengurusan KTP tidak
masalah.

Apa lacur, si oknum di kelurahan tetap saja meminta pembayaran. Biar, batin
saya dalam hati, nanti akan saya urus. Besoknya (1 x24 jam), saya antarkan
surat pengaduan pada lurah, mohon penyelesaian mengenai pungli si bawahan.
Namun hampir 2 bulan sejak saat itu, tidak ada berita, padahal sudah saya
cantumkan nomor telepon dalam surat. Setidaknya Oom lurah memanggil saya
untuk menyelesaikan pengaduan tersebut. Terpaksa, surat pun saya layangkan
pada walikota.

Dalam surat tersebut, saya nyatakan tidak bersedia berurusan mengenai KTP
tersebut dengan kantor kelurahan dan agar uang pungli dikembalikan.

Dua minggu kemudian, pegawai dari kecamatan menelepon ke rumah -padahal
nomor telepon kantor pun saya cantumkan- namun saya tidak ada di tempat.
Seminggu kemudian -karena saya tidak kunjung muncul di kantor kecamatan- KTP
diantarkan oleh aparat kelurahan pada Ketua RT, berikut uang hasil pungli.
Tiga hari kemudian (9 Oktober), Ketua RT berbaik hati mengantarkannya pada saya.

Jadi, selama ~2 bulan, secara resmi tidak ada dalam daftar kependudukan NKRI.


2. Padah suatu hari Sabtu bulan Oktober 2002 -ya, 2002, bukan 2003- saya
mengurus perpanjangan masa berlaku STNK di kantor Samsat Sumsel. Saya
diminta membayar sesuatu yang di luar aturan. Yang membuat kesal, pelakunya
adalah seorang polwan, yang biasanya saya anggap lebih 'manusia'
dibandingkan yang pria. Saya langsung melapor pada perwira piket, minta agar
ini diselesaikan. Kalau tidak, saya akan menemui Kadit Lantas hari itu juga,
di rumahnya.

Seketika jajaran piket menjadi 'hidup', karena kebetulan si pa piket adalah
pejabat tertua pada hari itu. Dalam 1 jam, uang pungli dikembalikan.
Sorenya, si polwan datang bertamu sambil terisak, didampingi orang dari
gereja. Kebetulan saya tidak ada. Dia minta maaf. Sengaja membawa orang yang
mengenal saya, karena sudah mengenal bahwa keluarga kami galak pada
institusi Polri, gara-gara sering dikadali.

Tanggal 10 Oktober 2003, saya ketemu lagi dengan si tante itu. Kali ini,
semua lancar. Tidak ada pungutan yang dikenakan pada saya, kecuali yang
resmi terpampang di papan pengumuman. Entah, apakah ada bea yang juga
digratiskan. Mungkin lebih baik bagi sejumlah oknum melepaskan 1 tapi
mendulang 1.000.000
;-)


Apa pesan cerita ? Bayangkan kalau semua galak seperti tokoh di atas itu.
Masalahnya, lebih banyak warga yang mau enak sendiri, yaitu maunya urusan
selesai dengan cepat, tidak mau repot, tidak mau antre, tidak mau menunggu,
menganggap diri serta urusan dan waktunya paling penting sendiri, sehingga
menyuap petugas yang berwenang untuk mengutamakan dirinya dan mengorbankan
kepentingan orang lain.

Kalau sudah seperti itu, mau rasanya menjadi presiden di Republik ini, yang
menjalankan aturan dengan tangan besi. Kita tergerak untuk merdeka justru
setelah merasa penderitaan lebih berat akibat dianiaya Jepang. Bangsa ini
harus dikerasi, tampaknya. Kalau hukuman mati dianggap mencederai HAM, lebih
baik diadakan hukuman kerja paksa saja.


>Ayo kita mulai..........Rambate rata hayo.....!

"http://www.sumsel.polri.go.id/bukutamu/index.php?from=20&more=20&key=";

Mari kita pakai sarana yang ada untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
mengenai kehidupan berbangsa dan memiliki rasa malu.


Sharif Dayan
--
-== (Defense site) http://www.ksatrian.or.id ==-
-== (Defense forum) [EMAIL PROTECTED] ==-
-== (Archive) http://groups.yahoo.com/group/hankam/messages/ ==-
-== (Main Depo) http://groups.yahoo.com/group/hankam/files/ ==-
-== (Depo 2) http://groups.yahoo.com/group/hankam2/files/ ==-
-== (Question) - <[EMAIL PROTECTED]>  ==-


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Reply via email to