Mumpung lagi hangat topiknya, ada pendapat lain...?
salam
Asodik
-Original Message-
From: Firdaus Ibrahim
Sent: Tuesday, 24 December 2002 12:29 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: BUMN (E-mail); Pertamina Groups (E-mail); Privatisasi Pertamina
(E-mail)
Subject: RE: [OilGas] FW: (OOT) [BUMN] Mogok Indosat Dukungan
Serikat-S erikat Pekerja dan Tokoh Lain
Pak Henda Yth,
Saya attach tulisan Bpk Herry Priyono, PhD mengenai Nasionalisme (mungkin
Pak Budhi bisa bantu forward ke Millis Migas). Menurut Pak Priyono,
Apabila Kapital (Modal) sudah dilepaskan dari Land (tanah -nasionalisme),
dan pekerja maka akan timbul kekacauan. Gejala sekarang ini (era
Globalisasi) adalah Kapital bebas terbang kemana-mana sehingga nasib buruh
terpinggirkan karena pemilik modal memiliki bargaining position yang
sangat kuat sehingga mereka bisa mengintervensi negara (intervensi
politik, tax holiday, dan berbagai kemudahan investasi lainnya) serta
mengintimidasi pekerja. Ingat kasus angkat kakinya SONY dari Indonesia.
Nasionalisme -- bagi orang-orang tertentu -- sudah tidak relevan
(Borderless States-Kenichi Ohmae). Hal tersebutlah yang menjadi agenda
globalisasi sekarang ini yang bermuara kepada terpinggirnya nasib para
pekerja, meningkatnya jurang kaya miskin, meningkatnya kerusakan
lingkungan, naiknya tarif-tarif pelayanan masyarakat, dll (Secara rinci
baca Globalization and its Discontent, Joseph Stiglitz, 2002).
Divestasi INDOSAT adalah salah satu bentuk laparnya ekspansi Kapital
Global yang tidak mengenal batas-batas teritori. Umumnya, ekspansi kapital
tersebut bukan bersifat green field tapi hanya mencaplok Unit-Unit Usaha,
khususnya milik publik (BUMN) dengan pola character assassination bahwa
BUMN sarang KKN, padahal banyak penelitian yang mengatakan MNC, IMF, World
Bank juga tidak luput dari praktek KKN.
Sebungan dengan itu, menurut hemat saya, professional dalam bidang
masing-masing saja masih kurang lengkap, tetapi harus ditambah dengan
wawasan kebangsanaan yang merupakan terjemahan Ideology atau Way of Life
bagi suatu bangsa sehingga tidak hanya berfikir jangka pendek, misalnya
melakukan OBRALISASI BUMN.
Salam,
FIrdaus
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, December 24, 2002 11:25 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [OilGas] FW: (OOT) [BUMN] Mogok Indosat Dukungan Serikat-S
erikat Pekerja dan Tokoh Lain
Saya ikut nimbrung nich bapak - bapak,
Kalau saya melihatnya sangat mengenaskan, bayangkan dimana mereka yang
memiliki keahlian dan kecakapan, yang juga seharusnya ikut memikul
tanggung
jawab seakan - akan hanya untuk dirinya sendiri dan kelompoknya. Saya rasa
sudah punah rasa Nasionalisme kita saat ini, dan sekarang kita berjuang
untuk rasa kelompok tertentu, golongan tertentu, profesionalisme tertentu,
dan sebagainya.Saya pribadi melihat fenomena hidup saat ini, bukannya
bertambah baik dan bertambah jernih pikiran kita.
Contoh saja BP Indonesia, dimana akibat campur tangan pemerintah yang
kurang profesional kalah dalam tender penjualan Tangguh NGL ke Cina,
akibatnya BP worldwide secara keseluruhan goncang, dan akibatnya di BP
Indonesia banyak dari karyawan yang statusnya juga tidak pernah pasti
dimana
utk tahun 2003 sudah ada keputusan untuk DC (direct contract) apalagi
Contract pihak ke-3 tidak akan ada perpanjangan kontrak. Ini dampak yang
secara langsung terjadi di BP Indonesia, ada juga dengan yang namanya
profesionalisme banyak diantara orang - orang yang memanfaatkan fasilitas
company secara obral dan tidak pernah memikirkan lingkungan, atau paling
tidak dari hati mereka sendiri dahulu, bahwa masih ada mereka-mereka yang
butuh pekerjaan dan kepastian.
-Original Message-
From: Bambang Kunto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, December 20, 2002 9:58 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [OilGas] FW: (OOT) [BUMN] Mogok Indosat Dukungan
Serikat-Serikat Pekerja dan Tokoh Lain
Saya juga termasuk yang ikut prihatin dengan kondisi akhir2 ini. Beginikah
kelanjutan yang namanya reformasi itu ?
Yang bisa kita lakukan agar bisa ke arah yang lebih baik antara lain ya
meningkatkan keahlian, profesionalisme, kompetensi dll. dari setiap orang.
Tapi itu saja tidak cukup. Tanpa yang namanya moral yang baik ,
profesionalisme atau keahlian akan sia2...Karena, saya meyakini biang
keladi
semua kondisi runyam ini adalah adanya KKN atau interest kelompok, yang
notabene dilakukan oleh orang2 yang punya keahlian/profesionalisme
Salam,
B.Kunto
triasEconomica.doc
---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.427 / Virus Database: 240 - Release Date: 6/12/02
-- Binary/unsupported file stripped by Listar --
-- Type: application/msword
-- File: triasEconomica.doc
--[YONSATU - ITB]--
Copy Darat