RE: [zamanku] BBC: Chinese pandas arrive in Taiwan

2008-12-25 Terurut Topik betoroism...@yahoo.com
Ngak usahlah menunjuk dan menuduh islam suka berperang dan main rampok serta 
perkosa seenak burungnya dewe. Kenyataan dan fakta seperti itu sudah ratusan 
bahkan mungkin jutaan kali diinformasikan diseluruh dunia. Orang merinding 
duluan mendengar kata islam,di benak orang pasti darah dan mayat bertebaran 
yang terbersit. Segala sesuatu diselesaikan dg palu dan arit, itulah kenapa 
setiap habis sholat bukanya menjadi alim tapi makin menjadi lalim, semuanya 
diklaim atas nama aloh. Apa seh doa mereka saat sholat, apa karena kiblat 
mereka kabah warna hitam, dimana warna hitam identik dg kematian, sehinga 
dimanapun muslim berada maut senantiasa dekat, entah apa ini karena maunya aloh 
yang dewa perang?
Entahlah, hanya mereka sendiri yg bisa merubah tabiat dan perilaku mereka? 
Saya yakin kawan2 muslim saya orang baek semua, tapi karena kesalahan cetak di 
alquran iman mereka berubah jadi buas bin dajal. 
Mengutip jargon mbh OBAMA,
CHANGE. CHANGE. CHANGE.
 
I BELIEVE U R ALL A HUMAN
If not u r all devil.
 

-original message-
Subject: [zamanku] BBC: Chinese pandas arrive in Taiwan
From: "Jusfiq Hadjar" 
Date: 24/12/2008 1:00 pm


Pekin dan Taipeh  jelas berusaha menghindarkan perang...

Bandingkan dengan ajaran Islam yang menyuruh mukmin berperang...
--

:  NEWS
Chinese pandas arrive in Taiwan

Two giant pandas have arrived in Taiwan from China, a gift from Beijing to a 
self-governing island it considers part of Chinese territory.

Together their names (Tuan Tuan and Yuan Yuan) mean reunion, underscoring hopes 
that their arrival in Taiwan will spur unity between the two sides.

But the gesture is not welcomed by everyone in Taiwan.

The pandas were first offered three years ago, but were rejected by the 
president at the time.

That decision was reversed after Taiwan's nationalists - the Kuomintang - won 
the presidency in May.

Since then, diplomatic and economic links have improved. Last week daily 
passenger flights, new shipping routes and postal links between the two sides 
were established for the first time in six decades.

Steamed buns

Hundreds of security guards and armed police were on watch at Shuangliu airport 
in Chengdu, Sichuan province, ahead of Tuesday's operation to move the pandas, 
reports the BBC's Chris Hogg in Beijing.

A 20-strong team of animal experts had been in the region for 10 days to 
prepare for the bears' relocation - and they took special steamed corn buns, 
fresh bamboo and even motion sickness pills for the pandas for their trip.

On arrival, they will be quarantined for a month before being taken to their 
new glass and rock enclosure in Taipei zoo, where they are expected to attract 
about 30,000 visitors a day.

Military threat

Despite the publicity surrounding China's gesture, some in Taiwan caution that 
its significance should not be overstated, our correspondent says.

The island's President Ma Ying-jeou recently called again on the mainland to 
withdraw hundreds of missiles that are pointing at Taiwan.

For many Taiwanese the pandas are a nice gesture, but one that fails to address 
their main concern - the military threat from their more powerful neighbour.

Taiwan's pro-independence Democratic Progressive Party criticised the panda 
deal.

"Tuan Tuan and Yuan Yuan means a union, which perfectly matches Beijing's goal 
of bringing Taiwan into its fold," it said.

China and Taiwan have been ruled separately since the end of the Chinese civil 
war in 1949, but China claims sovereignty over Taiwan.

Story from BBC NEWS:
http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/asia-pacific/7796312.stm

Published: 2008/12/23 09:33:49 GMT

© BBC MMVIII

Print Sponsor


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  


[zamanku] Re: Yang Sedang Tenggelam Itu Kapitalist Atau Islam ???

2008-12-25 Terurut Topik thenewreal
Lalu idenya kamu apa Mus? kamu khan orang penting yang juga sering
ngaku pintar dalam banyak hal, ekonomi, politik dll. 
Kamu tahu nggak penyebab minyak terjun ke jurang? penyebabnya ap? nah
kalo tau sebabnya harusnya tau cara ngatasinya, khan? Kamu dah jadi
warga amerika ya?
Ulama bukan ekonom, ga usah terlalu dipikirin statemen mereka, gimana Mus?
kalo aku krn cuman karyawan swasta biasa, otak gw ga nyampe ke situ...

Peace,
Nur


--- In zamanku@yahoogroups.com, "Hafsah Salim"  wrote:
>
> Yang Sedang Tenggelam Itu Kapitalist Atau Islam ???
>   
> Ini adalah pertanyaan yang penting karena di Indonesia maupun negara2
> yang mayoritas Islam sekarang ini sedang gencar didengungkan tentang
> perekonomian Syariah yang naik daun karena menganggap ekonomi
> Kapitalist sedang dalam proses tenggelam.
> 
> Benarkah pendapat2 ulama itu dalam kenyataannya ???
> 
> Dalam dunia Islam, menyebarkan kebohongan bertujuan kepada penyebaran
> agama Islam jadi yang penting penyebaran Islamnya dan juga
> mempertahankan keimanan bagi mereka yang sudah Islam.  Masalah berita
> yang disebarkannya tidak benar bukanlah hal yang penting dan
> masyarakat komunitas Islam tidak tertarik untuk menelitinya karena
> cukup meyakini agamanya benar.
> 
> Namun hal inilah yang menjadi bencana dan tragedi krisis ekonomi dunia
> Islam menjadi paling parah, kelaparan, kriminal, dan pelacuran yang
> selama ini rendah angka2 statistiknya sekarang rata2 meningkat 2-5x
> dari biasanya.
> 
> Komunitas Islam tidak punya teknologi produksi 90% negara2 Islam
> mengandalkan penghasilannya dari minyak.  Harga minyak dunia sekarang
> jatuh kejurang, negara2 Arab yang mendominasi monopoli penjualan dan
> harga minyak dunia sekarang sudah hancur lebur, OPEC tidak berfungsi
> lagi, semua anggauta2 OPEC dipaksa untuk menurunkan produksinya agar
> harga minyak bisa dikatrol keatas namun ternyata sia2.  Harga minyak
> terus meluncur kebawah tak pelak lagi dalam tahun2 depan semua negara2
> Syariah akan mengalami bahaya kelaparan yang menggila.
> 
> Namun suasana sangat kritis di negara2 Islam ini tidak ditanggapi atau
> diresponi secukupnya, para ulama dan pemimpin2 negaranya bukan
> memikirkan cara2 mengatasi kemelut mereka ditahun mendatang malah
> mereka menutupi kenyataan2 ini dengan menebarkan berita bahwa
> terpuruknya negara2 maju dalam krisis ekonomi tidak berpengaruh kepada
> negara2 Islam.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>




RE: Balasan: RE: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab

2008-12-25 Terurut Topik betoroism...@yahoo.com
Justru itu bos, ane buat tuh kesimpulan karena ane yuakin se yuakin2nya manusia 
muslim tidak ada yang poenya iman, kalo poenya iman pasti kudu saling 
menyayange and mengasihi, nah kalo moslem buru2 ngulurin tangan persahabatan 
malah babatin uluran tangan kafir.  

Kalo pengen punya iman, ya kudu moertad, it is free.
-original message-
Subject: Balasan: RE: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab
From: "Roslan Salleh" 
Date: 24/12/2008 12:35 pm

Kesimpulan yg anda buat adalah bagi mereka yg tidak beriman..yg khuatir 
tidak bisa hidup kaya dan berpoya. 
   
  Faktanya masih saja dia dapat hidup dan merasa lebih bahagia dan tenang. Jiwa 
bebas dan tidak bergantung. 
   
  

"betoroism...@yahoo.com"  wrote:
  Kesimpulanya- setelah berhaji dan berjilbab kesengsaraan bertambah, 
makanya jangan naik haji, cuman dapat sial aja, makan antre, duit 
dikorupsi,pulang2 dicerain. 

-original message-
Subject: [zamanku] Sandrina malakiano tetep Berjilbab
From: "tawangalun" 
Date: 22/12/2008 10:55 am

Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah

Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di
belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya
sendiri yakin bahwa â€" sebagaimana Islam mengajarkan â€" di balik
kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan
boleh jadi tersembunyi kebaikan.

Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai
hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu
saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya
bekerja, Metro TV.

Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan
untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah
mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah
berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang
mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya di
tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan saya
berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orang
dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasa
pintu memang sudah ditutup.

Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang
tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta,
akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses
negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh
penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi
Metro TV.

Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada
sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri.
Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya
buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan
presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya
sudah menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI
Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV
internasional, TVRI Pusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun,
ketika saya kehilangan pekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah
besar bagi saya.

Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang
terbaik dan bahwa “dunia tak selebar daun Metro TV’, saya
bergeming dengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya
akan mendapat berkah dari-Nya.

HIKMAH BERJILBAB

Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu
saya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah
sakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di
Metro TV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari
di rumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu.
Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat
inap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari
di ruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU?

Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya
mendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik.
Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorak
keagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri
memberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi host
dalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan.

Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog
para profesor di acara “Ensiklopedi Al Quranâ€� selama Ramadhan
tahun lalu, misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran
dan pemahaman baru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin
atraktif, dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya.
Saya bertemu Islam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan
manusia, mengagungkan ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan
terhadap kemajemukan, dan melindungi minoritas.

Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan
mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan,
bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang
kesuci

Re: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali

2008-12-25 Terurut Topik cakbento
Tidak semua negara memiliki kekuatan ekonomi yg berimbang. Yg kita 
saksikan sekarang ini adalah pemaksaan negara ekonomi kuat agar negara2 
lain (yg lebih lemah secara ekonomi) untuk menerapkan Free trade. 
Keadaan ini tentu saja tidak adil. Negara yg industrinya masih lemah 
menginginkan perlindungan. Free trade ini bisa menjadi sarana penjajahan 
baru.
Apakah bentuk perdagangan akan menuju kesana dimasa mendatang. Hanya 
jika tercipta keseimbangan, selain itu mungkin perlu 'dirawat inap'. 
Masih banyak kasus sengketa dlm sistem ini.

Amerika sendiri menjadi negeri yg lucu, ketika memaksa para negara utk 
tidak terlibat dalam bisnis tetapi kini memilih bail out perusahaan2 di 
negaranya. Aturan2 global ternyata menguntungkan satu pihak.



ttbnice wrote:
>
> Tawang, FYI
>  
> Globalisasi itu bukan hukumnya amrik, tapi efek dari kepadatan manusia 
> dan jarak yg semakin pendek.
> Negara itu artinya tata tertib. Jadi Amerika itu adalah sebuah bentuk 
> tata tertib. Masalah persaingan bisnis (entah itu mobil maupun 
> komputer) adalah bentuk individual, bukan negara.
> Free Trade adalah bentuk perdagangan masa depan seiring dengan 
> mengglobalnya manusia. Alias mau tidak mau akhirnya akan seperti itu.
> Tenaga kerja adalah tanggung jawab negara, jika dibebaskan, bagaimana 
> nasib tenaga kerja asli negara tsb? Memang komplex. Tapi globalisasi 
> tenaga kerja akan datang saatnya.
>  
>
> *From:* betoroismoyo@ yahoo.com 
>
> Ane setuja kalo aturan bikinan wong tidak adil, tapi yang lebih 
> mengerikan sekaligus menjijikan adalah aturan nyang dibikin alloh, 
> ayat2 alquran sadis, miris, pedih, dan merusak nalar. Dalam hal ini 
> jelas ajaran manusia lbh manusiawi daripada ajaranya alloh.
> Kesimpulanya, alloh bodo bin buas.
>
>
> -original message-
> Subject: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali
>
> Yang aneh itu Hukumnya Amerika globalisasi itu.Tadinya ngusul agar
> seluruh barrier dihilangkan .lalu industri mobil Jepang bisa
> mengkolapskan industri mobil Amerika,kok Amerikanya kaing2?
> lalu kenapa tenaga kerja tidak ikut globalisasi? Mestinya tukang
> batu,tukang kayu dari Indonesia harus tidak dibatasi masuk Uni Eropa
> dll.Makane kalau aturan yang bikin uwong itu pasti gak adil.
>
> Shalom,
> Tawangalun.
>



[zamanku] Mudah-mudahan Tak Ada Apa-apa"

2008-12-25 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Apakah penjagaan keamanan  perayaaan Hari Natal dan Tahun Baru  
menunjukkan bahwa umat Kristiani  dimusuhi? Siapa sebenarnya musuh tsb? 
Bagaimana keadaan di hari mendatang?

Cendrawasih Pos
25 Desember 2008





"Mudah-mudahan Tak Ada Apa-apa" 

*Amankan Natal, Polda Siagakan 600 Personel
(Di Tiap Polres Disiapkan 2/3 Kekuatan) 
JAYAPURA-Kendati situasi Kamtibmas di Papua menjelang perayaan Natal, tetap 
aman dan kondusif, namun jajaran Polda Papua tetap melakukan pengamanan ekstra, 
guna memberikan rasa aman bagi warga yang merayakan natal. 


Untuk mengamankan perayaan Hari Raya Natal Tahun 2008, Polda Papua secara 
khusus menyiapkan 600 personelnya. "Untuk di Polda, kita siapkan 600 personel 
untuk mengamankan perayaan Natal,"kata Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bagus 
Ekodanto kepada wartawan usai memimpin gelar pasukan dalam Operasi Lilin Tahun 
2008 yang diikuti Polri, TNI UA, TNI AD dan TNI AL di Lapangan PTC, Entrop, 
Selasa (23/12) kemarin.


Selain itu, kata kapolda, di masing-masing Polresta/Polres juga disiapkan 2/3 
kekuatan personel dalam membantu pengamanan Natal tersebut. Yang jelas, 
pihaknya sudah menyiapkan personel untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak 
diinginkan pada saat umat Kristiani di seluruh dunia, khususnya di Papua.  Dan, 
pihaknya berharap dalam perayaan Natal tahun ini tidak terjadi hal-hal yang 
tidak diinginkan, atau hal-hal yang mengganggu situasi kamtibmas di Papua. 
"Mudah-mudahan, tidak ada apa-apa," harapnya.


Dalam pengamanan hari raya Natal ini, pihaknya akan menempatkan personel di 
beberapa lokasi antara lain tempat ibadah, tempat hiburan atau tempat rekreasi 
dan keramaian, sehingga masyarakat dapat melaksanakan ibadah Natal. Apalagi, 
lanjut Kapolda, masing-masing Polres dan Polresta juga mengembangkan pengamanan 
yang melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda non Kristen 
untuk membantu pengamanan Natal tahun ini. "Jadi, di masing-masing Polres dan 
polresta dikembangkan pengamanan dengan melibatkan pemuda non Kristen," 
ujarnya. Kapolda menambahkan dalam pengamanan Natal tahun ini, tidak ada titik 
rawan, namun pihaknya tetap mewaspadainya untuk mengantisipasi hal-hal yang 
tidak diinginkan.(bat)

<>

[zamanku] Kalla: Merah 'Berbahaya'

2008-12-25 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008122401084169

  Rabu, 24 Desember 2008 
 
  INDONESIA MEMILIH 
 
 
 
Kalla: Merah 'Berbahaya' 

  LEBAK (Lampost/Ant): Menjelang Pemilu 2009, segala sesuatu sering 
dijadikan simbol politik, tidak terkecuali warna dasar partai politik. Wakil 
Presiden Jusuf Kalla mengatakan hijau selalu cocok dengan kuning dan akan padu 
dengan biru. Namun, warna merah akan "berbahaya".

  "Warna hijau dan kuning sebenarnya cocok. Hutan menghijau. Tapi kalau 
tananam mau berhasil harus menguning," kata Wapres saat menghadiri acara 
menanam pohon dalam rangka Bulan Menanam Pohon di bukit kritis Desa Ciuyah, 
Sajira, Lebak, Banten, Selasa (23-12).

  Pernyataan Wapres soal warna tersebut kontan disambut tawa dan tepuk 
tangan ribuan warga. "Kalau padi mau dipanen itu menguning, akan cocok kalau 
langit biru," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

  Guyonan tidak berhenti pada warna kuning, biru, dan hijau. Ketika bagian 
pidatonya menyinggung masalah penanggulangan kebakaran hutan, kembali Kalla 
melontarkan guyonan merujuk pada warna khas partai politik tertentu. "Kalau 
merah biasanya bahaya. Merah kan kebakaran hutan. Hahaha...," kata Wapres 
sambil tertawa dan disambut tepuk tangan meriah.

  Pada Pemilu 2009 mendatang, Partai Golkar yang berciri khas warna kuning 
diperkirakan akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dengan karakter warna 
merah. Partai Demokrat dominan warna biru, sementara, sejumlah partai Islam, 
seperti PBB dan PPP yang mendukung SBY-JK, didominasi warna hijau.

  Usai berpidato, Kalla menanam pohon yang menandai dimulainya gerakan 
serupa serentak di Tanah Air. Gubernur Banten R. Atut Choisiyah, Menhut M.S. 
Ka'ban, dan Menteri PU Djoko Kirmanto, turut menanam pohon di lahan kritis 
bukit Desa Cieuyih itu.

  Pencitraan Golkar

  Secara terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S. 
Bakry dalam rilisnya kemarin menilai Golkar sulit melakukan politik pencitraan 
untuk mendongkrak elektabilitas. Semua itu karena posisi Jusuf Kalla yang 
kurang menguntungkan.

  Jabatan Kalla sebagai Wapres memosisikan Golkar sebagai "partai banci." 
Jika pemerintahan berhasil, Partai Demokrat akan lebih dominan daripada Golkar. 
Jika kondisi ekonomi membaik, ujarnya, Demokrat sebagai partai pemerintah akan 
menuai popularitas. Sebaliknya ekonomi memburuk, PDI Perjuangan akan menjadi 
harapan publik," kata Umar.

  Sementara itu, dalam kondisi ekonomi apa pun, baik atau buruk, Golkar 
tidak dapat mengambil keuntungan. Selain itu, tingkat elektabilitas Kalla yang 
rendah dalam sejumlah survei juga menyulitkan Golkar membangun politik 
pencitraan. "Jika Golkar memaksakan mengusung Kalla sebagai capres, sangat 
mungkin akan kalah," kata dia.

  Sebaliknya, jika Golkar mengusung kader lain yang elektabilitasnya bagus 
(misalnya Sultan), juga tidak mungkin karena hal ini dianggap mendahului Kalla. 
Kondisi dilematis ini membuat Golkar kehilangan kesempatan untuk mencitrakan 
diri sebagai partai besar yang memiliki kader-kader hebat pada Pilpres 2009.

  Menurut dia, peluang Golkar memenangi Pemilu 2009 sebenarnya belum 
tertutup. Berdasar survei LSN Oktober 2008, Golkar masih terpopuler (paling 
dikenal publik). "Bersama Partai Demokrat, Golkar juga menjadi partai 
terfavorit (paling disukai publik)," kata Umar.

  Jika elektabilitas Partai Golkar sekarang ini terbenam di bawah PDI-P dan 
Partai Demokrat, hal ini ini lebih banyak disebabkan kegagalan Golkar membangun 
pencitraan. Apabila awal 2009 nanti Golkar mengambil sikap tegas terkait 
posisinya di pemerintahan maupun menetapkan capres sendiri, masih ada 
kesempatan merebut simpati publik. "Ketegasan sikap Golkar menentukan politik 
pencitraan seperti apa yang hendak dibangun," kata dia. n DTC
 
<>

[zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali

2008-12-25 Terurut Topik tawangalun
Yang jelas usulan dari Barat kan? Maunya seluruh barang apapun kalau
mau masuk negara lain tidak boleh dihalangi oleh pemerintah setempat
yang biasanya dg memberi bea masuk yang tinggi.Tujuannya barang
dipasar dunia itu biar jor2-an mutu dan harga.Cuman anehnya kuli2 atau
pekerja kasar kok maunya tetep dihambat.
Buktinya Amerika sampai sekarang masih ngeluarin Green Card.Hanya yang
ngantongi Green Card itu yang boleh kerja di Amrik.Harusnya kalau mau
adil beneran ben wae pekerja kasar itu leluasa masuk uni eropa atau
Amrik coba mereka gelem pora.Kalau ora gelem berarti belum adil.
Jadi asalkan bikinan uwong jarang yang bisa adil.

Shalom,
Tawangalun.

- In zamanku@yahoogroups.com, "ttbnice"  wrote:
>
> Tawang, FYI
> 
> Globalisasi itu bukan hukumnya amrik, tapi efek dari kepadatan
manusia dan jarak yg semakin pendek.
> Negara itu artinya tata tertib. Jadi Amerika itu adalah sebuah
bentuk tata tertib. Masalah persaingan bisnis (entah itu mobil maupun
komputer) adalah bentuk individual, bukan negara.
> Free Trade adalah bentuk perdagangan masa depan seiring dengan
mengglobalnya manusia. Alias mau tidak mau akhirnya akan seperti itu.
> Tenaga kerja adalah tanggung jawab negara, jika dibebaskan,
bagaimana nasib tenaga kerja asli negara tsb? Memang komplex. Tapi
globalisasi tenaga kerja akan datang saatnya.
> 
> 
> 
> From: betoroism...@... 
> Sent: Tuesday, December 23, 2008 12:13 AM
> To: zamanku@yahoogroups.com 
> Subject: RE: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali
> 
> 
> Ane setuja kalo aturan bikinan wong tidak adil, tapi yang lebih
mengerikan sekaligus menjijikan adalah aturan nyang dibikin alloh,
ayat2 alquran sadis, miris, pedih, dan merusak nalar. Dalam hal ini
jelas ajaran manusia lbh manusiawi daripada ajaranya alloh.
> Kesimpulanya, alloh bodo bin buas.
> 
> 
> -original message-
> Subject: [zamanku] Re: Hukum Yang Dibawa nabi itu Adil Sekali
> From: "tawangalun" 
> Date: 22/12/2008 10:53 am
> 
> Yang aneh itu Hukumnya Amerika globalisasi itu.Tadinya ngusul agar
> seluruh barrier dihilangkan .lalu industri mobil Jepang bisa
> mengkolapskan industri mobil Amerika,kok Amerikanya kaing2?
> lalu kenapa tenaga kerja tidak ikut globalisasi? Mestinya tukang
> batu,tukang kayu dari Indonesia harus tidak dibatasi masuk Uni Eropa
> dll.Makane kalau aturan yang bikin uwong itu pasti gak adil.
> 
> Shalom,
> Tawangalun.
> 
> - In islamkris...@yahoogroups.com, "Hafsah Salim"  wrote:
> >
> > > "tawangalun"  wrote:
> > > Hukum Yang dibawa nabi itu pancen adil,
> > 
> > 
> > Biarpun adil tetap anda harus menerima kenyataan bahwa nabi Muhammad
> > ditolak diseluruh dunia. Hanya umat Islam yang diracuninya saja tetap
> > ber-angan2 dirinya.
> > 
> > Hukum agama lain juga lebih adil, contohnya, kalo orang lain boleh
> > masuk agamanya, maka umatnya juga bebas keluar pindah agamanya.
> > 
> > Hanya Islam yang paling biadab, orang lain boleh masuk Islam tapi umat
> > Islam sendiri yang pindah keluar dari Islam dituduh murtad dan
> > dipancung kepalanya.
> > 
> > Apakah adil merusak patung penyembah berhala??? Kalo Allah kamu tak
> > mau dirusak kabahnya, maka janganlah merusak patung berhala.
> > 
> > Terbukti HAM melindungi semua penyembah berhala sama sederajat dengan
> > muslimin dan agama lainnya.
> > 
> > Apakah Islam itu bisa adil memperlakukan penyembah berhala sama
> > sederajat dengan umat Islam sendiri??? Apakah orang kafir boleh
> > menjadi caliph  Jelas khan tidak adilnya 
> > 
> > Itulah sebabnya, anda harus berbesar hati untuk menerima kenyataan
> > bahwa Allah dan hukum2nya yang anda anggap adil itu ditolak diseluruh
> > dunia 
> > 
> > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > contohnya:
> > > 
> > > 1.Kalau seseorang memakan daging babi yang dia tdk tahu bahwa
itu babi
> > > maka dia tdk dosa,beda dg pak Polisi ada pengendara yang melanggar
> > > bahwa disitu jalan satu arah,maka orang tsb tetep ditilang.Makane
> > > jaman dulu ada orang nyuri jagung karena dia kelaparan gak dipotong
> > > tangannya,sebab pencuri tadi sudah nembung gak dikasih,padahal dia
> > > lapar sekali.Jadi Islam mempertimbangkan latar belakang pelanggaran.
> > > 
> > > 2.Orang yang doanya mahbul salah satu adalah :Presiden /Khalifah
yang
> > > Adil.Kenapa kok bukan Ustad yang adil?
> > > Allah itu tahu bahwa kesempatan korupsi Khalifah jauh lebih
besar dari
> > > seorang Ustad.Maka kalau AA Gym adil itu nilainya kecil ,sementara
> > > kalau SBY adil nilainya sangat besar.SBY bisa main mata dg
kontraktor
> > > minyak asing,sedang AA Gym gak bisa.
> > > 
> > > 3.Siapa yang mendapat Perlindungan ketika di Padang Mahsyar menanti
> > hisab?
> > > Salah satunya adalah:Pemuda yang hatinya dimasjid.Setiap ada
panggilan
> > > azan Pemuda tsb langsung menuju kemasjid.Kalau sudah bau tanah setua
> > > Item pasti biasa lah tapi kalau masih Pemuda itu pantas diacungi
> jempol.
> > > 
> > > Nah cobak Item kamu nyariin yang begitu2 di Kristen mana? ayo

[zamanku] Kapolri: Waspadai Demo Saat Natal

2008-12-25 Terurut Topik Sunny
Harian Komentar
24 Desember

  Kapolri: Waspadai Demo Saat Natal  
 


Jakarta, KOMENTAR
Polri mengadakan apel gelar pasukan Operasi Lilin 2008 di Monas, Jakarta Pusat. 
Sebanyak 47 ribu pasukan dikerahkan untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru. 
Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta mewaspadai maraknya 
demonstrasi kare-na PHK. "Salah satu prediksi kerawanan adalah maraknya unjuk 
rasa oleh LSM, maha-siswa dan karyawan yang ter-kena PHK karena krisis global," 
kata Kababinkam Mabes Polri Komjen Iman Hariyatna saat membacakan amanat 
Kapolri di Monas, Selasa (23/12).


Kapolri juga meminta agar mewaspadai ancaman teror bom di tempat ibadah, pusat 
perbelanjaan dan tempat hiburan menjelang Natal dan Tahun Baru ini. "Kita akan 
tempatkan pos polisi dekat tempat ibadah sehingga bisa merespon segera," 
katanya. Polisi juga akan mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas 
yang berpotensi terjadi selama Natal dan Tahun Baru. Selain itu, polisi juga 
akan mewaspadai tanah longsor karena curah hujan yang tinggi.(dtc)   


[zamanku] IHT: Young Jordanians rebel, embracing conservative Islam

2008-12-25 Terurut Topik Jusfiq Hadjar



 
Young Jordanians rebel, embracing conservative Islam 
By Michael Slackman
 
Wednesday, December 24, 2008 
AMMAN, Jordan: Muhammad Fawaz is a very serious college junior with a stern 
gaze and a
reluctant smile that barely cloaks suppressed anger. He never wanted to
attend Jordan University. He hates spending hours each day commuting.
As a high school student, Fawaz, 20, had dreamed of earning a
scholarship to study abroad. But that was impossible, he said, because
he did not have a "wasta," or connection. In Jordan, connections are
seen as essential for advancement and the wasta system is routinely
cited by young people as their primary grievance with their country.
So Fawaz decided to rebel. He adopted the serene, disciplined
demeanor of an Islamic activist. In his sophomore year he was accepted
into the student group affiliated with the Muslim Brotherhood, Jordan's
largest, most influential religious, social and political movement, one
that would ultimately like to see the state governed by Islamic law, or
Shariah. Now he works to recruit other students to the cause.
"I find there is justice in the Islamic movement," Fawaz said one
day as he walked beneath the towering cypress trees at Jordan
University. "I can express myself. There is no wasta needed."
Across the Middle East, young people like Fawaz, angry, alienated
and deprived of opportunity, have accepted Islam as an agent of change
and rebellion. It is their rock 'n' roll, their long hair and love
beads. Through Islam, they defy the status quo and challenge
governments seen as corrupt and incompetent.
These young people  60 percent of those in the region are under 25
 are propelling a worldwide Islamic revival, driven by a thirst for
political change and social justice. That fervor has popularized a more
conservative interpretation of the faith.
"Islamism for us is what pan-Arabism was for our parents," said
Naseem Tarawnah, 25, a business writer and blogger, who is not part of
the movement.
The long-term implications of this are likely to complicate American
foreign policy calculations, making it more costly to continue
supporting governments that do not let secular or moderate religious
political movements take root.
Washington will also be likely to find it harder to maintain the
policy of shunning leaders of groups like the Brotherhood in Egypt, or
Hamas in Gaza, or Hezbollah in Lebanon, which command tremendous public
sympathy.
Leaders of Muslim countries have tried to appease public sentiment
while doing all they can to discourage the West from engaging religious
movements directly. They see the prospect of a thaw in relations with
the West, and see these groups as a threat to their monopoly on power.
Authoritarian governments view relative moderation as more of a
political challenge than extremism, which is a security problem that
can be contained through harsh methods.
"What happens if Islamists accepted the peace process and became
more pragmatic?" said Muhammad Abu Rumman, research editor at the
newspaper Al Ghad in Amman. "People see them as less corrupt and as the
only real opposition. Israel and the U.S. might look at them
differently. The regime is afraid of the Brotherhood when it becomes
more pragmatic."
The financial crisis only adds to the anxiety of governments in the
Middle East that had hoped economic development could appease their
citizens, create jobs for legions of unemployed and underemployed young
people and dilute the appeal of Islamic movements. But the crisis and
the drop in oil prices have hit hard, throwing the brakes on
once-booming economies in the Gulf region, and modest economic growth
elsewhere in the region.
In this environment, governments are forced to confront a reality of
their own creation. By choking off democracy and free speech, the only
space where groups could gather and discuss critical ideas became the
mosque, and the only movements that had room to prosper were
religion-based.
Today, the search for identity in the Middle East no longer involves
tension between the secular and religious. Religion has won.
The struggle, instead, is over how to define an Islamic society and
government. Zeinah Hamdan, 24, has traveled a typical journey in
Jordan. She says she wants a more religious government guided by
Shariah law, and she took the head scarf at a younger age than anyone
else in her family.
But when she was in college, she was offended when an Islamist
student activist chastised her for shaking a young man's hand. She
wants to be a modern religious woman, and she defines that as working
and socializing in a coed environment.
"If we implement Shariah law, we will be more comfortable," she
said. "But what happens is, the people who come to power are
extremists."
Like others here, she is torn between her discomfort with what she
sees as the extreme attitudes of the Muslim Brotherhood and her
alienation from a government she does not consider to be Islamic
enough. "The middle is very difficult," she s

[zamanku] Menag Akui Bayari Perjalanan Anggota DPR

2008-12-25 Terurut Topik Sunny

http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1950:menag-akui-bayari-perjalanan-anggota-dpr&catid=3:nasional&Itemid=128

  Menag Akui Bayari Perjalanan Anggota DPR  
  Jakarta, (Analisa)


  Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni mengaku membayari beberapa anggota 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengikuti perjalanannya di Arab Saudi. 
Setelah melaporkan pelaksanaan Haji tahun 2008 kepada Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Menag mengatakan biaya itu 
bukan berasal dari iuran jemaah haji dan bukan dari Dana Abadi Umat (DAU).

  "Memang ada beberapa anggota DPR yang saya undang. Karena saya yang 
undang, saya yang mengajak, kewajiban saya bayar," ujarnya.

  Menag membantah laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang disampaikan 
ke Badan Kehormatan DPR pekan lalu, bahwa Depag diduga membiayai rapat dengan 
panitia kerja di DPR.

  Menurut ICW, Depag mengeluarkan biaya rapat hingga Rp1,23 miliar yang 
berasal dari kutipan sebesar Rp6.000 dari 205.000 anggota jemaah haji 2006. 

  Dalam laporan ICW yang juga disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK), juga terungkap biaya perjalanan dinas dua anggota Komisi VIII DPR, 
Zulkarnain Djabar dan Said Abdullah senilai 1.825 dolar AS untuk memantau 
penyelenggaraan haji pada 2006.

  ICW menyatakan perbuatan kedua anggota Dewan itu menerima biaya 
perjalanan dinas itu termasuk gratifikasi.
  Meski mengaku membiayai perjalanan beberapa anggota DPR, namun Menag 
tidak menjawab ketika ditanya apakah dana membiayai perjalanan anggota DPR itu 
berasal dari anggaran Departemen Agama.
  "Tidak ada korupsi itu. Bukan dari uang jamaah, bukan dari haji, apalagi 
DAU," ujar Menag.(Ant 


[zamanku] CNN.:Saudi judge refuses to annul marriage of girl, 8

2008-12-25 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Islam itu, saya bilang dan saya ulang hanyalah pantas untukanjing dan binatang 
buas

Lha nabi sunddel Muhamamd itu, menurut sumber yang dipercaya orang Islam 
mengawini Aisyah ketika tu bocah berumur 6 tahun dan dientotinnya ketika tu 
bocah berumur 9 tahun.
 
Dan nabi sundel kayak babi inilah yang dijadikan junjungan dan panutan oleh 
orang Islam.


 
CNN.com 
Saudi judge refuses to annul marriage of girl, 8

* Story Highlights
* Girl's father arranged her marriage to a 47-year-old to settle debts, 
lawyer says
* Lawyer: Girl's mother sought annulment, but judge ruled she isn't legal 
guardian
* Judge ruled girl may request divorce when she reaches puberty, lawyer says

>From Mohammed Jamjoom and Saad Abedine
CNN

(CNN) -- A Saudi judge recently refused to annul a marriage between an 
8-year-old girl and a 47-year-old man -- a union apparently arranged by the 
girl's father to settle his debts -- a lawyer in the case told CNN.

On Saturday, the judge, Sheikh Habib Abdallah al-Habib, dismissed a petition 
brought by the girl's mother because she "is not the legal guardian of the 
girl," the woman's lawyer Abdullah al-Jutaili said.

"Therefore, she cannot represent her daughter in these proceedings," al-Jutaili 
said.

Her parents are separated, he said.

According to the lawyer, the girl's father arranged the marriage in order to 
settle his debts with the man, who is "a close friend" of his.

The judge did ask for a pledge from the husband, who was in court, not to 
consummate the marriage until the girl reaches puberty, according to al-Jutaili.

The judge ruled that when the girl reaches puberty, she will have the right to 
request a divorce by filing a petition with the court, the lawyer said.

Christoph Wilcke, a Saudi Arabia researcher for Human Rights Watch, said his 
organization has heard many other cases of child marriages.

"We've been hearing about these types of cases once every four or five months 
because the Saudi public is now able to express this kind of anger, especially 
so when girls are traded off to older men," Wilcke said.

Zuhair al-Harithi, a spokesman for the Human Rights Commission, a Saudi 
government-run human rights group, said his organization is fighting against 
child marriages.

"The Human Rights Commission opposes child marriages in Saudi Arabia," 
al-Harithi said. "Child marriages violate international agreements that have 
been signed by Saudi Arabia and should not be allowed."

The spokesman said he did not have specific details about this case but his 
organization has been able to stop at least one other child marriage.

All AboutSaudi Arabia • Human Rights Watch
 
 
Links referenced within this article

Human Rights Watch
http://topics.edition.cnn.com/topics/Human_Rights_Watch
Saudi Arabia
http://topics.edition.cnn.com/topics/Saudi_Arabia
Saudi Arabia
http://topics.edition.cnn.com/topics/Saudi_Arabia
Human Rights Watch
http://topics.edition.cnn.com/topics/Human_Rights_Watch

 
Find this article at:
http://edition.cnn.com/2008/WORLD/meast/12/23/saudi.arabia.child.marriage/index.html
 
Click Here to Print 
 SAVE THIS | EMAIL THIS | Close 
 Uncheck the box to remove the list of links referenced in the article.
 
 
� 2008 Cable News Network.


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Re: Qur'an menyebut2 Injil, Maka Injil mana yang dimaksud?

2008-12-25 Terurut Topik thenewreal
Wah semua pada pinter ngebahas ilmu tafsir ya...
Tapi kenapa saya malah ga 'sreg' kali ini.

Keyakinan saya kok begini, simple saja, Allah menjaga Al-Quran dan
kitab2 yang laen itu bukan dalam bentuk fisik -ketika- ayat2 itu di
tulis, tapi justru tertulis dan dihafalkan oleh para Nabi dan
Rosulnya. Kondisinya sama saja Kitab taurat dihafal oleh para pendeta
(rabbi) di masanya, trus injil di hafal oleh Nabi Isa dan murid2nya
dan di turunkan ke murid2nya lagi secara turun temurun dan saya ga tau
sekarang spt apa di di kristen/katolik.
Trus Al-Qur'an juga sama, saya sering kok lihat di Kediri, Jombang, di
Cirebon, Bogor di pondok2 pesantren mereka (bnyk masih anak2 kecil,
seumuran SD/SMP, umumnya dah dewasa) menghafal Ayat2 Al-Qur'an itu.
Jadi mau di bakar ato dihancurkan Mushafnya sekalipun, Al-Qur'an ga
akan bisa dipalsukan lagi. 
Makanya banyak ditemukan Qur'an palsu dengan tambahan ayat2 baru. Dan
orang2 yang memalsukan ini menggunakan Al-Qur'an palsu itu untuk
mencoba nyerang balik ajaran2 Islam.
Mungkin ini maksud Allah...

Salam,
nur

--- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka  wrote:
>
> Mas Hendra dan All 
>   ---
>   Statement 1:
>   tidak ada satu pun kitab suci yang dijamin akan terus terjaga
keabadian dan kesuciannya sepanjang zaman. Tidak ada jaminan bahwa
kitab suci itu akan terus ada sepanjang zaman. 
>
>   Statement 2:
>   Namun di bagian akhir dari periode sejarah manusia, Allah SWT
berkehendak untuk menghentikan pengiriman nabi dan kitab suci kepada
manusia. Untuk itu, Allah SWT menurunkan sebuah kitab suci terakhir
yang sifat utamanya adalah terjamin tidak hilang dari muka bumi dan
tidak bisa dipalsukan.
>
>   Statement 3
>   Adakah satu ayat saja di dalam injil yang menjamin hal itu ? 
> 
>   ---
>
>   Anda bersandar di Statement ke 3 untuk Injil dan secara bersamaan
anda mengklaim bahwa tidak ada jaminan hingga Muhammad datang
>
>   Baik, saya buktikan bahwa Allah sendiri tidak dapat menjaga
UCAPANNYA, tentang Kesempurnaan dan menjaga FIRMANNYA
>
>   Dibawah ini saya buktikan bahwa Allah tidak mampu menjaga
keasliannya dan kesempurnaannya:
>
>   DUA Ayat di bawah ini adalah turun sebelum Hijriah, artinya mulai
dari SEJAK SAAT ITU SAMPAI ADA AYAT YANG MENGGANTIKANNYA!
>
>   15:9
>   Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al qur’an dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya
>
>   Tafsir Ibn kathir, Mujahid said in this Ayah: (We do not send the
angels down except with the truth) "[i.e.,] with the Message and the
punishment.'' Then Allah, may He be exalted, stated that He is the One
Who revealed the Dhikr to him, which is the Qur'an, and He is
protecting it from being changed or altered.
>
>   6:115
>   Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia
lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.
>
>   Tafsir Ibn Kathir, ‘(None can change His Words.) meaning, none
can avert Allah's judgment whether in this life or the Hereafter’
>
>   Teori Kesempurnaan Allah dipatahkan  sejak 127 ayat di gondol kambing:
>
>   Ibnu Majah meriwayatkan dari A'isyah, yang mengatakan bahwa ayat
rajam dan ayat Radha'ah yang ia simpan di bawah ranjang telah dimakan
kambing dan tidak ada lagi dalam Al-Qur'an. 
>   
> Lihat : 
>   a.   "Ta'wil Mukhtalaf Al-hadits" oleh Ibn Qutaibah, hal. 310. 
>   b.   Musnad Ahmad, jilid 6, hal. 269. dll. 
>   
> 2. Aisyah mengatakan : "Pada masa Nabi, Surat Al-Ahzab dibaca
sebanyak 200 ayat, tetapi ketika Utsman menulis mushaf ia tidak bisa
mendapatkannya kecuali yang ada sekarang" 
>   
> Ref. ahlusunnah : 
>   1.   Suyuthi, dalam "Al-Itqan", jilid 2, hal. 25. 
>   2.   Muntakhab Kanzul Ummal pada Musnad Ahmad, jilid 2, hal. 1. 
>   3.   Musnad Ahmad, jilid 5, hal. 132. dll. 
>   
> 3. Umar bin Khottob mengatakan : "Apabila bukan karena orang-orang
akan mengatakan bahwa Umar menambah-nambah aya ke dalam Kitabullah,
akan aku tulis ayat rajam dengan tanganku sendiri" 
> lihat :
>   a.   Shohih Bukhori bab "shahadah indal hakim fi wilayatil Qadla". 
>   b.   "Al-itqan" oleh Suyuthi, jilid 2, hal. 25 dan 26. 
>   c.   Nailul Authar, kitab hudud ayat rajam, jilid 5, hal. 105. 
>   d.   Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3, hal. 260. 
>   e.   "Hayatus Shohabah" oleh Kandahlawi, jilid 2, hal. 12. dll. 
>
>   Teori Kesempurnaan ternyata DONGENG belaka karena telah berkurang
dan Hilang bahkan sebelum di Mushafkan:
>
>   Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim
terbunuh dalam perang, tetapi kemudian hilang [Muhasibi, Fahm al Quran
an wa manih , p 399, Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479]
>
>   Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur'an yang telah
hilang.[Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82]
>
>   dan beberapa pakar yang kemudian menyatakan bahwa banyak bagian
qur'an telah hilang sebelum dikumpulkan.[Ibn Abi Dawud, Kitab al
Masahif, p 23 (mengutip pendapat Ibn Shihab (al Zuhri); Suyuthi, al
Itq

[zamanku] KPK Telusuri Kasus Dana Haji

2008-12-25 Terurut Topik Abdul Rohim

 











KPK Telusuri Kasus Dana Haji
"Nggak ada uang jemaah untuk rapat dengan Dewan."

JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar menyatakan 
lembaganya akan menindaklanjuti berkas laporan Indonesia Corruption Watch ihwal 
dugaan penyalahgunaan dana haji untuk rapat Departemen Agama dan Dewan 
Perwakilan Rakyat. Rapat membahas perihal biaya penyelenggaraan ibadah haji 
2006. "Kalau memang memenuhi unsur tindak pidana korupsi, akan kita usut," kata 
Antasari seusai peringatan Hari Kesejahteraan Nasional di Jakarta kemarin. 
Saat ini, ia melanjutkan, KPK sedang mendata dan meneliti laporan ICW tersebut. 
Setelah melakukan analisis dari fakta-fakta yang ada, Komisi akan 
menindaklanjuti ke penyelenggara haji, yaitu Departemen Agama. Soal siapa saja 
pejabat Departemen Agama yang akan dipanggil, kata Antasari, "Nanti tergantung 
faktanya." 
Departemen Agama diduga membiayai rapat dengan panitia kerja di DPR. Menurut 
dokumen yang dimiliki Tempo, biaya rapat mencapai Rp 1,23 miliar. Dana ini 
berasal dari kutipan Rp 6.000 dari 205 ribu anggota jemaah haji tahun 
2004--bukan 2006 seperti ditulis sebelumnya. Selain ke Badan Kehormatan DPR, 
ICW telah melaporkan hal itu ke Komisi Antikorupsi pekan lalu. 
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni membantah dugaan lembaganya membiayai 
rapat dengan panitia kerja di Dewan untuk pembahasan biaya penyelenggaraan 
ibadah haji 2006. "Nggak ada korupsi," kata Maftuh seusai melaporkan 
penyelenggaraan ibadah haji 2008 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di 
kantor kepresidenan kemarin. 
Dia juga membantah kabar yang menyebut dana itu diambil dari kutipan terhadap 
205 ribu anggota jemaah haji. "Nggak ada uang jemaah itu. Tanyakan saja ke ICW, 
jangan ke saya," kata Maftuh. 
Menurut dia, tudingan tersebut tidak benar dan Departemen Agama tak mungkin 
melakukan hal itu. 
Meski begitu, Maftuh mengaku memang pernah mengundang beberapa anggota Dewan 
untuk mengikuti perjalanan haji. "Saya yang undang, saya yang berkewajiban 
bayar, bukan dari uang jemaah, bukan dari haji, apalagi dari Dana Abadi Umat," 
kata Maftuh. Saat ditanya apakah dana yang ia pakai berasal dari anggaran 
belanja negara, ia menyatakan, "Yang penting bukan dari Dana Abadi Umat." 
Direktur Pengelola Biaya Penyelenggara Ibadah Haji Departemen Agama, Abdul 
Ghafur Djawahir, membantah kabar telah terjadi penyalahgunaan Dana Abadi Umat. 
Hal itu disampaikan terkait dengan beredarnya dokumen yang menunjukkan sejumlah 
dana mengalir ke Menteri Maftuh selaku Ketua Badan Pengelola DAU. 
"Sesuai dengan ketentuan, operasional pengurus bisa memanfaatkan Dana Abadi 
Umat," kata dia. Djawahir menyebut Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2001 
tentang Badan Pengelola Dana Abadi Umat sebagai acuannya. "Pengelola juga boleh 
mendapatkan honor dari situ," katanya. 
Dokumen yang dimiliki Tempo menyebut, antara lain, Maftuh rutin menerima 
tunjangan fungsional dari Dana Abadi Umat sejak November 2004 sampai April 2005 
(lihat Infografik). 
Penerimaan tunjangan dihentikan setelah Maftuh membekukan rekening Dana Abadi 
Umat pada Mei 2005 karena mendapat kritik dari sejumlah kalangan, termasuk 
anggota Dewan. DWI WIYANA | NININ DAMAYANTI | AQIDA SWAMURTI | ANTON APRIANTO 
Kutipan Enam Ribuan 
Enam ribu rupiah, boleh dibilang, recehan. Tapi, kalau dikumpulkan dari 205 
ribu anggota jemaah haji sepanjang 2004 (bukan 2006 seperti ditulis 
sebelumnya--Red), jumlahnya tak sedikit: Rp 1,23 miliar. Menurut dokumen yang 
diperoleh Tempo, dana itulah yang diduga dimanfaatkan oleh Departemen Agama 
untuk membiayai rapat dengan Panitia Kerja Komisi Haji (VIII) Dewan Perwakilan 
Rakyat. 
==> Jumlah dana: Rp 1,23 miliar 
==> Penggunaan: pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2006 
==> 8 Juni 2005: terbit surat permohonan uang rapat kepada Menteri Agama 
==>13 Juni 2005: keluar surat perintah membayar dari Menteri Agama 
==>24 Juni 2005: penyerahan uang dari bendahara BPIH kepada Kepala Bagian 
Perencanaan dan Keuangan BPIH 
Komentar: 
"Uang dari jemaah itu digunakan untuk biaya rapat DPR dengan pemerintah 
membahas anggaran BPIH."-- Ade Irawan, Koordinator Monitoring Pelayanan Publik 
Indonesia Corruption Watch. 
"Nggak ada uang dari jemaah itu."--Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni. 
"Rapat dengan mitra kerja dalam pembahasan apa pun, DPR pasti punya 
anggarannya." -- Jhonny Allen Marbun, Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR. 
"Rapat-rapat di gedung DPR dibiayai sendiri." --Agung Sasongko, anggota Komisi 
Haji DPR 
NASKAH: DWI WIYANA | AQIDA SWAMURTI | EKO ARI 
SUMBER | DOKUMEN SURAT MENYURAT DEPARTEMEN AGAMA | RENCANA ANGGARAN PENYUSUNAN 
BPIH 2006
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/12/24/headline/krn.20081224..151942.id.html


   Salam
Abdul Rohim
http://groups.google.com/group/peduli-jateng?hl=id


  

Re: [zamanku] Saya Tidak Pernah Merasa Kalah

2008-12-25 Terurut Topik Sunny

Artinya tidak  pernah mengenal kenyataan.  Adalah fatlal bila mempunyai seorang 
pemimpin yang tidak mengenal dan meyadari adanya kenyataan.  

  - Original Message - 
  From: Abdul Rohim 
  To: santrik...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 23, 2008 6:36 PM
  Subject: [zamanku] Saya Tidak Pernah Merasa Kalah


Megawati Soekarnoputri:
Saya Tidak Pernah Merasa Kalah
PELUNCURAN buku Mereka Bicara Mega di Hotel Sultan, Jakarta, awal 
Desember lalu, semarak. Ratusan orang memenuhi ballroom, termasuk Sri Sultan 
Hamengku Buwono X, yang spesial datang dari Yogyakarta. Namun, ”sripanggung” 
hari itu tentulah Megawati Soekarnoputri, dan buku yang diluncurkan merupakan 
kumpulan tulisan kolega dan tokoh politik tentang diri Ketua Umum Partai 
Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. 
Menjelang Pemilihan Umum 2009, Megawati makin membuka diri. Selama ini, 
ketika calon presiden lain gencar membangun citra lewat iklan dan media, 
Megawati banyak diam sehingga tmbul kesan tertutup—tentu tak bagus bagi calon 
pemimpin. 
Kesan itu mulai berubah. Perempuan 61 tahun itu kini lebih sering 
memberikan wawancara media. Bersama keluarga, ia tampil dalam acara televisi. 
Rabu pekan lalu, ia menerima Tempo di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta 
Pusat. 
Didahului makan malam bersama Taufiq Kiemas, suami Megawati, dan Ketua 
PDI Perjuangan Jakarta, Adang Ruchiatna, dengan menu nasi goreng, sate ayam, 
lontong, ayam goreng, dan kerupuk udang, Tempo kemudian menemui Megawati di 
ruang tamu yang disekat partisi bertatahkan ayat suci Al-Quran. Hampir dua jam, 
ibu tiga anak itu menceritakan latar belakang pencalonannya sebagai presiden, 
dan berbagai isu menyangkut dirinya. 
Megawati malam itu bergaun terusan bermotif mawar kecil berwarna merah 
dan biru. Ia menjawab lancar pertanyaan, meski sedang flu. Suaranya terdengar 
sedikit serak dan sengau. Selama wawancara, tujuh kali ia menyeka hidung dengan 
tisu, dan empat kali batuk kecil. Beberapa kali pula ia menyesap teh dari 
cangkir putih untuk memulihkan suaranya. 
Apa yang mendorong Anda maju kembali sebagai calon presiden? 
  Dalam kongres di Bali 2005 ditetapkan, ketua umum terpilih otomatis 
menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Lalu kami rapat kerja nasional. Di 
situ keputusan diperteguh dengan permintaan dari seluruh jajaran struktur 
partai. Kemudian diulangi lagi dalam rapat koordinasi nasional. Akhirnya, saya 
bersedia. Bukan sombong, jabatan (presiden) itu pernah saya emban. Yang mau 
saya lihat adalah bagaimana kesiapan Partai. Sebab, tanpa persiapan lebih baik, 
terutama dari pengalaman 2004, kami bakal menghadapi kesulitan besar. 
Sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan terkejut karena tak menduga 
jawaban Anda secepat itu? 
  Orang boleh saja ngomong, bersuara. Tapi kan yang ditanya saya? Nanti 
kalau saya tidak cepat menjawab, bisa saja saya dikatakan peragu. Dalam rapat 
koordinasi nasional, terkumpul seluruh aspirasi warga PDI Perjuangan yang ada 
dalam struktur partai, juga yang duduk di legislatif dan eksekutif. Saya 
melihat, kita perlu persepsi yang sama, baik di jajaran eksekutif, legislatif, 
maupun struktur partai. Ini tantangan, karena mengorganisasi 16 ribu peserta 
bukan hal mudah. Kita harus bisa mendisiplinkan mereka. Mereka datang, dan 
semua pendanaannya dilakukan gotong-royong. Menurut saya, sebagai Ketua Umum 
PDI Perjuangan, sekarang kondisi Partai sudah jauh lebih baik daripada 2004.
Pada 2004 ada 40 juta orang yang memilih Anda. Anda yakin mereka masih 
mendukung pada 2009 nanti? 
  Sampai sekarang pun saya tak pernah menyatakan kalah. Waktu itu media 
menyatakan saya tidak kesatria, tidak menyatakan kekalahan. Saya bilang, aduh, 
ini orang ngomong kok enak saja, ya. Sebagai pejuang, tak pernah saya merasa 
kalah. Ini untuk memberikan semangat ke warga saya. Saya menyatakan bahwa saya 
kurang suara. Mari kita rebut kembali. Saya tahulah sebetulnya permainan yang 
dilakukan pada waktu itu. 
Permainan apa? Kalau ada kecurangan, kenapa Anda tidak protes? 
  Begini, ya. Pemilihan langsung itu saya yang membuat. Waktu itu, 
sebagai presiden, saya dihadapkan pada pilihan: menguntungkan PDI 
Perjuangan—yang posisi puncaknya dengan sendirinya akan saya raih lagi sebagai 
presiden—atau memberikan kepada nation ini suatu hal yang konkret. Bahwa pemilu 
langsung bisa dilakukan di Indonesia. Waktu itu, media dan pengamat banyak yang 
bilang pemilu ini tidak akan berhasil, berdarah-darah, mungkin mundur, dan 
sebagainya. Kenapa, sih, komentar seperti itu yang harus dibesar-besarkan? 
Kapan kita akan maju kalau hanya negative thinking yang disebarkan, yang 
membuat rakyat akhirnya takut dan ragu? Makanya saya pikir, ya sudah, 
bismillah, pemilu langsung harus dilakukan. Waktu itu Menteri Koordinator 
Politik dan Keamanan saya sudah entah ke mana. Betul, kan? Di suatu 
pemerintahan, yang namanya menteri itu seharusnya ada di 

[zamanku] No abuse should go unpunished: HRC

2008-12-25 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=117485&d=24&m=12&y=2008

Wednesday 24 December 2008 (26 Dhul Hijjah 1429) 
 

  No abuse should go unpunished: HRC
  Walaa Hawari | Arab News 

  RIYADH: The women's branch of the governmental Human Rights Commission 
(HRC) will launch a yearlong media campaign to raise awareness in society about 
women's rights, it was announced here yesterday.

  "Punishment is essential in cases of violence and abuse against women," 
said Dr. Wafeeqa Al-Dakheel, supervisor to the HRC women's branch, which 
started functioning last May.

  Al-Dakheel said the women's branch is mainly concerned with introducing 
itself to society and building awareness about women's rights. 

  The organization is launching its one-year awareness campaign starting 
Monday. The campaign, similar to a high-profile one that was recently 
implemented to address inhumane treatment of domestic workers in Saudi 
households, will focus on the problem of domestic violence.

  The media awareness campaign will shed light on various forms of abuses 
and how men use their authority in a patriarchal society to justify violence 
against women. 

  The campaign, according to Al-Dakheel, will remind society of the growing 
body of law aimed at protecting women without contradicting Islamic tradition. 
The HRC has stated that one goal of this program is to rectify the problems 
that have allowed men at times to get away with horrendous acts of violence. 

  Legal and social consultations are going to be offered throughout this 
HRC campaign to enhance women's rights.

  The HRC women's branch also aims at readjusting and mending the gaps that 
allow violent criminals to go unpunished.

  One such gap is that many doctors fear reporting signs of abuse in their 
female patients to authorities out of concern of committing "tash'hir," an 
Islamic principle of violating privacy. 

  Hospitals are still not readily equipped with the so-called "rape kits" - 
medical kits that are used to collect physical evidence of sexual assault. If 
hospital examiners do not collect physical evidence of rape (such as semen or 
hair samples) or other forms of abuse (photographs and documentation of lesions 
that suggest battery) at the time they treat patients and then inform police, 
proof of abuse can be lost as the body heals. 

  This lack of protocol in collecting physical evidence could mean men who 
are accused of beating their wives or sexually assaulting family members could 
end up in a "he-said-she-said" situation in court and then be exonerated for 
lack of evidence.

  The campaign will include a number of activities and seminars covering 
such topics as the rights of divorced women, treatment of women with special 
needs, the rights of older women, the financial rights of women (such as 
protection against coercion by siblings to give up their right of inheritance, 
or preventing fathers from seizing their daughter's dowry money) and the rights 
of widows and spinsters. 

  "We in Saudi society tend to conceal our problems, which only causes them 
to get worse and turn into disasters," Al-Dakheel said. 

  She said women need to know that there are places they can go to complain 
against their abusers, but many women are geographically displaced and have no 
recourse without traveling long distances. 

  Al-Dakheel told Arab News that the women's branch of the HRC intends to 
seek the help of Saudi universities to build a database of abuse cases, their 
frequency and categories.

  "We are starting with studying the cases that are raised before us, 
categorizing them according to their nature and priorities," she said.
 


[zamanku] Natal

2008-12-25 Terurut Topik Abdul Rohim
Natal
Yesus mungkin tidak benar-benar lahir pada 25 desember, tetapi hari natal, 
pohon terang dan lagu malam suci memberikan makna kepada mereka yang percaya.
SIAPA sebenarnya yang lahir di Betlehem 25 Desember hampir 2.000 tahun yang 
lalu itu? Kita tidak tahu. Barangkali tak seorang bayi pun, suci atau tak suci, 
lahir di hari itu. Sebagian orang yang meneliti perkara ini pernah menyimpulkan 
bahwa hari kelahiran Yesus ditentukan kemudian dan tidak ada hubungannya dengan 
catatan dan akurasi sejarah: bahkan tanggal yang sekarang menjadi Hari Natal 
itu pada mulanya ada kaitannya dengan ritual pra-Kristen di Eropa, demikian 
juga halnya pohon Natal, dan entah apa lagi.

Tapi pentingkah itu semua, barangkali juga tidak. Cerita tentang Tuhan, para 
nabi, cerita tentang mukjizat, tentang pengorbanan jiwa, cerita tentang 
pengalaman religius dan hidup sebelum dan sesudah dunia, semua itu terlampau 
dahsyat untuk para penelaah fakta historis yang ketil dan cerewet. Dengan kata 
lain, iman adalah satu hal, pengetahuan tentang yang benar dan tidak benar 
adalah hal lain. Pada mula dan pada akhirnya ini adalah perkara makna, bukan 
kebenaran. Yesus mungkin tidak benar-benar lahir di tanggal 25 Desember di 
tahun nol atau satu, tetapi Hari Natal dan pohon terang dan lagu Malam Suci 
memberikan makna kepada mereka yang percaya, dan, seperti dalam pelbagai cerita 
yang didengar dan diulang-ulang untuk anak- anak, dengan makna itu keajaiban 
bisa terjadi.

Makna, bukan kebenaran. Soren Kierkegaard, pemikir Kristen dari Denmark yang 
disebut sebagai salah satu pemula filsafat eksistensialisme itu, pernah 
mengatakan bahwa agama pada esensinya bukanlah bujukan kebenaran sebuah ajaran, 
melainkan komitmen kepada suatu pendirian yang pada hakikatnya absurd, bahkan 
yang melecehkan akal kita. Untuk ada dan berarti, untuk exists, kita harus 
percaya, kata Kierkegaard, kita harus meloncat dari keraguan kepada iman, dan 
harus percaya kepada sesuatu yang sebenarnya sungguh repot untuk dipercayai.

Bagi sebagian orang, pendirian Kierkegaard teramat keras dan wungkul seperti 
alam Skandinavia, dan heroik seperti para pelaut Vikings, tetapi pada dasarnya 
juga posisi seperti itu bisa disebut juga sebagai posisi yang gampangan sama 
halnya dengan tekad mengenakan kacamata kuda sepanjang perjalanan hidup. Sebab 
makna yang diberikan agama kepada seseorang sering tidak membutuhkan tekad dan 
sikap heroik seperti itu. Berjuta- juta orang mendapatkan makna dari agama 
karena ia menjadi anggota dari sebuah komunitas: suatu pengambilan sikap yang 
bersahaja, tetapi berarti. Bagaimanapun juga ada dalam setiap agama kecuali 
barangkali yang dihayati kaum sufi dasar yang kuat mendorong dirinya untuk 
menjadi sesuatu yang menyemarakkan komunitas, "a celebration of community", 
untuk meminjam istilah Ernest Gellner, seorang ahli antropologi terkemuka yang 
banyak menelaah masyarakat Islam di Timur Tengah.

Dalam ikut serta menyemarakkan kebersamaan itu memang yang penting bukanlah 
pengetahuan yang benar tentang suatu doktrin. Makna semata-mata lahir karena 
orang, di dalam beragama, merasa tenteram, bahkan gembira, dalam ada bersama 
orang-orang yang seiman. Mereka merasa bisa lebih memahami tentang hidup, 
tentang yang benar dan tidak benar, yang adil dan tidak adil, dalam ritual yang 
dijalankan bersama dan itu berarti menuruti tradisi yang tertulis ataupun tak 
tertulis, turun-menurun dan bukan karena Sabda yang sudah baku dan sejak mula 
telah selesai.

Dalam keadaan itu, mereka umumnya tak merasa perlu mampu membaca Kitab Suci, 
mereka tidak repot mempersoalkan mana ajaran yang "murni", mereka tidak 
bersusah payah menaati doktrin yang berada di atas dan terpisah dari jejak 
sejarah dan budaya bagaikan rumus ilmu pasti dan bahkan tidak perlu mera- sa 
punya "doktrin". Barangkali, karena itu, mereka juga tidak punya pretensi untuk 
menjalankan cara yang "benar secara hukum". Agaknya dari sinilah acara seperti 
Perayaan Natal lahir dan berkembang, dan orang tidak merasa risau bahwa semakin 
lama semakin pudar "warna lokal" Palestina karena semakin digantikan "warna 
lokal" Eropa: salju yang tebal, Sang Bunda dan Sang Bayi yang berkulit putih, 
lagu Jingle Bells

Makna, bukan kebenaran. Yang mencemaskan ialah bahwa sering orang 
mencampuradukkan antara keduanya. Ketika yang bermakna bagi saya saya anggap 
sebagai kebenaran, saya pun akan cenderung hendak menjadikannya sebagai 
doktrin, yang tetap, baku, konsisten, dan universal seakan-akan apa yang 
spontan dan sebab itu tak bisa dipastikan harus dibasmi, seakan-akan yang 
"lain" sebab tak cocok dengan doktrin harus dihabisi. Mungkin tampak akan kuat, 
tetapi mungkin juga seperti bangunan baja yang tanpa kemeriahan, dingin, mati.

Goenawan Mohamad
 
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1994/01/01/CTP/mbm.19940101.CTP1528.id.html



   Salam
Abdul Rohim
http://groups.google.com/group/peduli-jateng?hl=id