[zamanku] Fundementalis Nasrani di internet....

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Saya memang bertanya-tanya, bangsat Nasrani yang tidak menyalahkan  kekerasan 
dan kekejaman serdadu Israel itu  pengikut gereja apa saja?

Karena saya juga tahu bahwa Vatikan dan WCC menolak serangan Israel ke Gaza dan 
mereka menentang kekerasan dan perang..

Beerapa orang diantara mereka ternyata kreasionis yang tahun 2009 ini masih 
menentang teori Darwin, saat Vatikan sudah bilang bahwa teori Darwin itu bukan 
sekedar  hypotese dan Genesis itu tidak bisa dibaca secara harafiah dan saat 
gereja Anglikan sudah minta maaf kepada  Darwin. Dan salah seorang dri mereka 
itu melahap saja omong kosong Ron Wyattt tentang "roda kereta kuda firaun" yang 
dikibulakkannya ditemukan di dasar Laut Merah". sebagai bukti Moses memang 
pernah ngungsi dari Mesir

Ternyéta mereka itu ya orang-orang Nasrani yang super dungu doang ..



 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Tuhan, Fuerbach dan Pascal Boyer....

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Lebih dari  seabad setengah yang lalu Fuerbach sudah menyimpulkan bahwa bukan 
Tuhan nyang menciptakan manusia, tapi manusia yang menciptakan Tuhan.

Anhrtoplog Perancis Pascal Boyer menulis buku yang berjudul: "Et l'home crea 
les dieux" (Dan manusiapun menciptakan Tuhan)...

Peneleitian neuroscientist yang mutaakhir juga menunjukkan bahwa benak manusia 
itu memang tersusun sedemikian rupa hingga manusia itu condong untuk percaya 
kepada adanya Tuhan, hantu blau, dedemit dan setan lainnnya.

Tapi ya nggak ada bukti bahwa Tuhan,, hantu blau, dedemeit dan setan itu memang 
ada.

Yang ada cuma omong kosong dan kibulan aja yang bilang Tuhan, setan, hanti blau 
atau dedemit itu memang ada.


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Terjebak dalam Kegelapan

2009-02-07 Terurut Topik arief dani
Terjebak dalam Kegelapan
Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani An-Naqshbandi QS
Lefke, Cyprus


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina 
Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Uwais al-Qarani RA (para Awliya dimakamkan di dekatnya) tidak tidur, beliau 
hidup, di perut bumi. Awal mula kufur adalah keyakinan bahwa di dalam kuburnya, 
orang tidur dalam jangka waktu yang tak terhingga. Artinya, kalian tidak pernah 
bangkit lagi. Ketika kalian tidur—berakhirlah sudah, kalian tidur dan tidak 
pernah bangun lagi. Itulah pola pikir orang-orang yang bersifat materialis dan 
atheis. 

Sekarang orang-orang mengikuti gaya hidup orang-orang Barat, dan mereka memberi 
ide-ide bodoh yang tidak masuk akal kepada orang-orang, membuat mereka tidak 
percaya kepada sesuatu yang berasal dari Surga. Mereka menyangkal keberadaan 
Rasul, kitab-kitab suci, dan segala yang berasal dari Surga. Dan itu adalah 
gaya hidup baru, sesuatu yang baru di mana Muslim juga berkata, “Tidur di sini 
selamanya, kalian tidak akan bangun, kalian tidak akan kembali lagi. 

Kesempatanmu (firsat hayati) sudah berakhir, dan kalian berada di jalan yang 
tidak berujung. Kalian pergi dan baru saja terpisah dari kami dan kami tidak 
akan pernah bersamamu lagi.” Dan ini membuat orang-orang bertambah sedih, tidak 
bahagia, tidak punya harapan, dan jatuh ke dalam kegelapan dan akan berakhir di 
sana, dia tidak akan datang bersamamu lagi.

Setiap kejahatan berasal dari negri-negri Barat dan semua ide buruk berasal 
dari para filosof. Mereka mempunyai khayalan dan imaginasi, mereka membayangkan 
dan mengatakan sesuatu dan orang-orang yang tidak berpikir dengan cepat 
mengejar mereka dan berkata, “Engkau benar,” dan setiap gagasan yang berasal 
dari filusuf itu bertentangan dengan semua keyakinan surgawi. Mereka 
menggunakannya dalam berbagai hal, bekerja dengannya sampai ide itu membuat 
pengaruh pada pikirannya. 

Mereka menggunakan surat kabar, majalah, TV, media penyiaran, bioskop, film, 
sinema, dan segalanya. Ide itu mereka tempatkan sebagai racun, dan lebih 
istimewanya lagi mereka mengontrolnya, mereka berusaha untuk mengontrol 
segalanya, termasuk di bidang pendidikan. Sejak awal mereka sudah memberikan 
ide-ide mereka kepada murid-murid sekolah dasar hingga sekolah tinggi dan 
universitas. Dan ketika mereka lulus, mereka menjadi atheis, tidak percaya 
kepada sesuatu yang bersifat spiritual. Mereka bagaikan batu atau kayu dan 
robot, mereka hanya makan, minum dan bekerja.

Di luar ide-ide ini mereka tidak pernah sanggup memikirkannya. Pikiran mereka 
menjadi rusak terhadap segala sesuatu yang berasal dari Surga. Mereka menjadi 
robot tanpa perasaan, pikiran atau pemahaman, karena mereka terjebak dalam 
sifat materialistik mereka dan mereka berada dalam kegelapan. Matahari tidak 
pernah menyinari mereka lagi di siang hari. Dan malam hari akan menjadi lebih 
buruk bagi mereka. Lewat kegelapan mereka semakin ketakutan dan tidak punya 
harapan dan kesedihan yang mendalam menutupi mereka.

Itu adalah awal hukuman bagi orang-orang yang menyangkal spiritualitas dalam 
umat manusia dan makhluk spiritual dalam umat manusia. Itulah yang menjadi 
sumber semua krisis, masalah, kesulitan, dan penderitaan yang dialami manusia. 
Itulah alasan utamanya. Tidak ada jalan untuk menyelamatkan mereka dengan aspek 
material. Mereka tidak dapat melakukan apa pun. Berlari, seperti orang yang 
terjatuh ke dalam sumur yang dalam—dia tidak dapat melakukan apapun kecuali 
menangkap apa yang dikirimkan kepadanya, misalnya seutas tali, dia bisa 
menangkapnya dan mungkin saja dia bisa dikeluarkan. 

Jika dia tidak mengambil apa yang dikirimkan kepadanya itu, dia tidak akan bisa 
menyelamatkan dirinya dan selamanya akan berada di sana, tinggal di sana sampai 
mati. Itulah alasan bahwa Allah SWT mengirimkan tali surga-Nya kepada umat 
manusia agar mereka menangkap dan menjaganya, sehingga mereka bisa keluar dari 
segala krisis, kesulitan, penderitaan dan masalah. Biang masalah yang sejati 
adalah orang-orang atheis. 

Pertama, mereka membuka pintu bagi semua bangsa dan masyarakat umum sehingga 
orang-orang mengejarnya. Ketika orang berduyun-duyun mendatanginya, tiba-tiba 
pintu itu tertutup. 

Seperti orang-orang Mesir di masa lampau yang membawa mumi fir’aun, mereka 
masuk dan meletakkan mumi itu di sebuah ruangan yang telah disiapkan. Ada 
sebuah pintu masuk yang dibangun secara khusus agar mereka bisa memasukinya. 
Ketika mereka meninggalkan tubuh itu di sana, mereka lalu bergerak dari suatu 
tempat yang telah mereka persiapkan, sentuhan membuat bebatuan runtuh dan 
menutup ruangan di mana tergeletak tubuh fir’aun itu. 

Jadi tak seorang pun yang tahu bagaimana mereka bisa masuk, karena keempat 
dindingnya terlihat sama, tidak tahu dari dinding yang mana mereka masuk untuk 
meletakkan tubuh itu. Kadang-kadang mereka juga membawa ratu bersamanya. Ratu 
i

[zamanku] SD: Biodiversity Hotspot Enabled Neanderthals To Survive Longer In South East Of Spain

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Apa homo naendertahalensis ini dulu ikut perahu Nabi Nuh?

Nggak eh...

Orang Islam dan orang Nasrani yang dungu-dungu kayak anjing masih saja pada 
bersedia melahap omong kosong dan kibulan yang mereka baca di al-Mushaf dan 
Bible...

Dungu.

Dungu kayak anjing belaka semuanya.



   Web address:
 http://www.sciencedaily.com/releases/2009/02/
 090202140046.htm 
Biodiversity Hotspot Enabled Neanderthals To Survive Longer In South East Of 
Spain

Present day landscapes of Gibraltar (above) and reconstructed landscapes of 
Gibraltar from 30,000 years ago (below). (Credit: Museum of Gibraltar)

ScienceDaily (Feb. 2, 2009) — Over 14,000 years ago during the last Pleistocene 
Ice Age, when a large part of the European continent was covered in ice and 
snow, Neanderthals in the region of Gibraltar in the south of the Iberian 
peninsula were able to survive because of the refugium of plant and animal 
biodiversity. Today, plant fossil remains discovered in Gorham's Cave confirm 
this unique diversity and wealth of resources available in this area of the 
planet.

The international team jointly led by Spanish researchers has reconstructed the 
landscape near Gorham's Cave in Gibraltar, by means of paleobotanical data 
(plant fossil records) located in the geological deposits investigated between 
1997 and 2004. The study, which is published in the Quaternary Science Reviews, 
also re-examines previous findings relating to the glacial refugia for trees 
during the ice age in the Iberian Peninsula.

"The reconstructed landscape shows a wide diversity of plant formations in the 
extreme south of the Iberian peninsula from 32,000 to 10,000 years ago," José 
S. Carrión explains. He is the principal author and researcher from the 
University of Murcia. The most significant finding amongst the steppe 
landscape, pine trees, holm oaks, oak trees, deciduous trees, and others, is 
the presence of "plant elements indicative of a warm environment," states 
Carrión.

This research shows that the plant diversity discovered in the cave is "unique" 
in the context of the ice age that affected the entire European continent. The 
area of Gibraltar and the adjacent mountain ranges made up a "large refugium 
for plant and animal biodiversity during the coldest periods of the Pleistocene 
Ice Age" and made it possible for the Neanderthals to survive for 10,000 years 
longer than the rest of Europe.

The researchers suggest that the caves situated between the coasts of Malaga 
and Gibraltar "represent an area that favours the survival of a large diversity 
of environments." The analysis of the refugia in the Peninsula shows that there 
were many other places where trees provided a refugium, "but this never 
compared to the diversity of species in the south, south west and south east," 
emphasizes Carrión.

In search of comfort

In Gibraltar, the Neanderthals could have had access to more than 140 caves, 
which provided them with a wealth of resources. The research mentions a 
corridor along the coasts of the south east of Spain that the Neanderthals 
possibly used in order to avoid the steep terrain found in the interior 
mountain ranges which had inhospitable climatic conditions during this 
Quaternary Period.

The existence of this biodiversity hotspot with a supply of plant and animal 
foodstuffs available "would explain the extraordinary endurance of the 
Neanderthals in the south west of Europe," emphasizes the researcher. On the 
other hand, the Neanderthals in the south of Europe had become adapted to 
surroundings that had semi forest vegetation, as well as fishing resources off 
the coast, which encouraged their survival.

The inhabitants of Gorham's Cave were omnivorous and ate land mammals (mountain 
goats, rabbits, quails, duck and pigeon) and marine foods (monk seals, dolphin, 
fish and mussels). They also ate plants and dried fruits such as those found in 
the cave that date from 40,000 years ago. They adapted easily to their 
environment and took advantage of what this provided.

The paleobotanical data collected by the researchers from the Museum of 
Gibraltar, the Catalonian Institute of Human Paleoecology and Social Evolution, 
the Laboratory of Archaeobotany (CSIC), the University of Wales (United 
Kingdom), the University of York (United Kingdom), Pyrenean Institute of 
Ecology (CSIS) and the University of Murcia, were obtained by studying carbon 
remains and fossilised pollen grains found in the packed sediment in the cave 
and in coprolites (fossilised faeces of animals) from hyenas and canids 
(wolves, jackals, foxes, etc).

Journal reference:

   1. Carrión et al. A coastal reservoir of biodiversity for Upper Pleistocene 
human populations: palaeoecological investigations in Gorham's Cave (Gibraltar) 
in the context of the Iberian Peninsula. Quaternary Science Reviews, 2008; 27 
(23-24): 2118 DOI: 10.1016/j.quascirev.2008.08.016

Adapted from materials provided by Plataforma SINC, via AlphaGalil

[zamanku] Butuh Info artinya "Pahala" ?

2009-02-07 Terurut Topik mangucup88
Yth rekan2 yang budiman
Mungkin ada rekan-rekan atau para pembaca yang bisa bantu mang Ucup 
yang ingin belajar mengenai arti kata maupun maknanya dari 
kata "Pahala" dari sudut pandangan agama Muslim dan juga berdasarkan 
Al Quran.

Agar tidak mengganggu kenyamanan di milis ini, maka saya mohon agar 
jawaban dari email ini dikirimkan langsung ke alamat email saya:
mang.ucupgmail.com

Untuk bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih sebelumnya.
Salam persahabatan dengan tabik jabat tangan erat
Mang Ucup




[zamanku] Man gets 30 lashes for smoking on plane

2009-02-07 Terurut Topik Deddy Mansyur
MUI bisa mempelajari peraturan yang dibawah ini.

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan 

Man gets 30 lashes for smoking on plane
February 3, 2009 - 10:17AM 
A Sudanese man has been sentenced to 30 lashes for smoking on a domestic Saudi 
Arabian Airlines flight, local media reported on Monday.

The unnamed man had refused to put out his cigarette on the flight to the Red 
Sea port city of Jeddah from Qurayyat in northern Saudi Arabia, the Saudi 
Gazette said.

He was arrested by police when the aircraft landed in Jeddah and sentenced to 
30 lashes by a local court on Sunday. 

The man apologised and said he was attending clinic to help him stop smoking, 
according to the report.

AFP





[zamanku] Menguak Tabir Masa Lalu

2009-02-07 Terurut Topik wirajhana eka
Menguak Tabir Masa Lalu
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/02/02/brk,20090202-158040,id.html
Senin, 02 Februari 2009 | 17:37 WIB
 
TEMPO Interaktif, Jakarta: Jesica sering uring-uringan di kantor. Manajer 
promosi sebuah biro iklan ini merasa gagal saat menuangkan ide-idenya. "Saya 
merasa memiliki ganjalan terus. Sepuluh tahun berkarier, tidak pernah menemukan 
hasil membanggakan. Seperti katak dalam tempurung, tidak pernah berkembang," 
ujarnya getir, saat ditemui pada acara seminar terbatas Past Life Regression 
(PLR) di Dharmawangsa Square, Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
Namun, seusai Jesica mengikuti metode PLR atau regresi alias pengingatan ke 
kehidupan lampau, ia tahu siapa dirinya. Di kehidupan sebelumnya, sekitar 
1850-an, dia menemukan dirinya adalah dayang kesayangan istana sebuah kerajaan 
di Jawa Barat yang sering berbuat jahat. "Ternyata dulu kehidupan saya pernah 
menjadi dayang favorit yang selalu menghalalkan segala cara dengan menggoda 
para pembesar istana," tuturnya ringan. Setelah mengikuti PLR, ia lebih lapang 
menerima kenyataan pahit kehidupan sebelumnya. Dia bersyukur PLR menjadi 
penyembuhan psikologi.
 
Eddy Soetyono, pembicara seminar ini, menjelaskan, beragam trauma di kehidupan 
lampau bisa menjadi penyebab berbagai persoalan sekarang. Nah, melalui 
pengingatan ke kehidupan lampau (past life regression) disingkat regresi, 
masalah-masalah itu bisa diatasi. "Melalui pengalaman kembali kehidupan lalu, 
gejala yang kini dialaminya akan berangsur hilang dan hasilnya perasaan damai 
serta nyaman yang mendalam akan muncul," Eddy menngungkapkan.
 
Pakar past life ini mengatakan, metode tersebut untuk mengobati masalah 
kepribadian yang tidak dapat diatasi ilmu kedokteran biasa. Dampak terapi ini 
lebih dari sekadar menghilangkan aneka keluhan, sebab proses penyembuhannya 
terjadi di setiap tingkat eksistensi seseorang, termasuk fisik, emosi, dan 
spiritual. "Manfaat mereka yang sudah terbiasa melakukan PLR, yakni semakin 
mudah dan cepat memahami diri, meningkatkan kualitas, termasuk meningkatkan 
kepercayaan diri. Menunjang kesehatan fisik dan emosi serta membuka jendela 
spiritual yang kemudian memberikan makna baru, bagi seseorang," dia menjelaskan.
 
Eddy menuturkan, metode PLR biasanya memakai meditasi dan visualisasi sebagai 
penyembuhan keluhan psikologis serta fisik. Metode ini banyak ditulis para ahli 
terapi kondang, seperti Brian L. Weiss M.D. dalam buku Through Time Into 
Healing (1992), Many Lives, Many Masters, Mirrors of Time (2002), lalu Michael 
Newton, Ph.D, dalam Destiny of Souls dan Journey of Souls. Kemudian, Richard 
Webster, pakar hypnotherapi Selandia Baru lewat buku Practical Guide to Past 
Life Memories, Soul Mates: Relationships Across Time.
 
Pada terapi past life-nya Brian Weiss, teknik penyembuhan yang melibatkan klien 
untuk kembali mengalami kehidupan masa lalu. Saat masa kecil, saat di 
kandungan, dan terutama saat ia hidup di berbagai kehidupan yang berbeda dengan 
hidupnya kini, bisa ratusan, bahkan ribuan tahun lampau. Brian, seperti 
dituturkan Eddy, merupakan Kepala Departemen Psikiatri di Mount Sinai Medical 
Center, Miami Beach, Florida, AS, dan penulis buku Past Life ke dalam 30 
bahasa. Brian memaparkan, kebanyakan orang memasuki hidup lampaunya lewat 
hipnosis. Beberapa cara lain pun bisa ditempuh, misalnya meditasi atau 
pengalaman spontan seperti de javu (perasaan seseorang pernah bertemu atau 
kenal dengan suatu tempat atau orang tertentu, padahal sebelumnya tidak pernah 
menemuinya).
 
Terapi ini dapat membantu orang menghilangkan gejala-gejala kronis lain, 
seperti fobia, kepanikan, mimpi yang menyeramkan, takut misterius, kegemukan, 
relasi yang cenderung rusak dan berulang dengan orang lain, sakit fisik, juga 
penyakit tertentu. "Brian mengatakan, past life membuat orang kembali sadar dan 
ingat akan pengalamannya. Pengalaman itu muncul sendiri tanpa diperintah. 
Ketika sampai pada suatu masa, kita akan bisa melihat, merasakan hati, dan ikut 
terlibat dengan diri sendiri atau orang-orang yang kita lihat dalam rekaman 
film pikiran kita itu,"Eddy, yang punya pelanggan politisi, pejabat hingga 
selebritas, mengungkapkan.
 
"Mengerti adalah kunci terapi ini. Pengertian yang menyembuhkan. Pengertian 
melenyapkan ketakutan dan membuka jendela, tempat cinta akan muncul dan 
melenyapkan segala keraguan dan kecemasan serta menyegarkan jiwa dan memelihara 
relasi," kata Eddy lagi. Yang selalu dituju terapi ini adalah mengingat dan 
membangkitkan masa lampau kita hingga segala trauma otomatis lenyap.
 
Eddy pun mencontohkan fenomena Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang ia 
lihat melalui past life-nya sebagai the agent of change atau kesatria yang 
membawa perubahan kehidupan di dunia abad ke-17 . "PLR-nya Obama luar biasa. 
Dulu ia memang kesatria kerajaan di abad ke-17 yang sempat meniti dan menjalani 
kesuksesan di kerajaan Nusantara," kata Eddy.[HADRIANI P]


  

[zamanku] Hudan Hidayat: Sapardi adalah Pembunuh Terbesar Sastra Indonesia

2009-02-07 Terurut Topik Anwar Holid
Hudan Hidayat: Sapardi adalah Pembunuh Terbesar Sastra Indonesia
--Oleh Anwar Holid

Diskusi Sastra Internet dan Masa Depan Sastra pada 31 Januari 2009 saat ulang 
tahun apresiasi-sas...@yahoogroups.com memunculkan pernyataan kontroversial dan 
gugatan terhadap media cetak.

JAKARTA - Acara ultah grup milis apresiasi-sas...@yahoogroups.com di PDS HB 
Jassin berlangsung meriah, akrab, banyak kejutan, menyenangkan, dan berbobot. 
Acara bertema "Sastra Milik Siapa?" itu berlangsung singkat-singkat, tapi 
berkesan. Yang paling mengesankan--dan berlangsung paling lama--boleh jadi 
diskusi Sastra Internet dan Masa Depan Sastra, bersama para pembicara yang 
telah lama bergelut dengan media tersebut, ialah Enda Nasution, Saut 
Situmorang, Nuruddin Asyhadie, ditambah Hudan Hidayat, dimoderatori Agus Noor.

Diskusi puncak itu penuh dengan gugatan, terutama dari Hudan dan Saut. Enda 
memberi siasat bagaimana agar sastra di Internet bisa memanfaatkan kekuatan 
yang mereka miliki dan justru tak terdapat pada media cetak, salah satunya 
ialah immediacy (kekinian), yang bersifat langsung, tanpa jeda dan ada link 
yang memungkinkan setiap hal bertaut. Celetukan Agus Noor menarik dan sering 
bikin ketawa, membuat diskusi hidup dan setia pada jalur. Sementara uraian 
Nuruddin Asyhadie terlalu serius untuk forum yang sudah cair oleh acara 
sebelumnya; dia menerangkan signifikansi sastra di media Internet, meskipun 
sampai sekarang tampaknya makin mirip dengan sastra cetak. Uraiannya mirip 
dengan tulisan Eka Kurniawan beberapa bulan lalu, mengusung jargon "code is 
poetry."

Ajakan Saut Situmorang untuk melawan sastra koran dan menguatkan sastra 
Internet memang bersemangat dan berapi-api. Dia bilang, kalau mau menguatkan 
sastra Internet, penulis (sastrawan) harus berani meninggalkan sastra koran, 
jangan menulis atau langganan harian. Dia menyatakan sastra Internet sampai 
sekarang masih belum diakui keberadaannya oleh sejumlah kalangan, terutama 
kritikus dan para redaksi sastra koran--apalagi 4-5 tahun lalu. Sebagian kritik 
menilai, sastra Internet ialah tong sampah. Ironik, sekarang para pengkritik 
itu beberapa di antaranya malah menfaatkan blog dan semacamnya, terutama situs 
jaringan sosial seperti milis dan Facebook.

Gugatan Hudan Hidayat serius dan bikin telinga pendengar panas. Berkali-kali 
dia bilang, "Sapardi adalah pembunuh terbesar sastra Indonesia. Termasuk di 
antaranya Agus R. Sardjono dan Putu Wijaya." Hudan dan Saut secara terbuka 
menyatakan kecaman terhadap Goenawan Mohamad, Nirwan Dewanto, juga Dewan 
Kesenian Jakarta. Pernyataan keras seperti ini memang butuh klarifikasi atau 
forum lebih khusus lagi. Bila aku perhatikan dari Internet, pertentangan mereka 
berlangsung terbuka, terutama terkait persoalan politik sastra. Penyair senior 
Suparwan G. Parikesit meminta Hudan menjelaskan pernyataannya yang kontrovesial.

Mungkin perlu ada acara semacam "Pengadilan Sastra" untuk polemik yang justru 
berpotensi kontraproduktif (buruk) terhadap perkembangan sastra Indonesia 
secara keseluruhan. Tapi di sisi lain, publik sastra butuh orang berani, 
revolusioner, dan kuat seperti Saut. Aku dengar dia dijuluki "the lone wolf" 
sastra Indonesia atas sikap dan pendiriannya. Dalam beberapa hal, antara lain 
keberanian, kehadiran Saut memang bikin rusuh, menggemparkan. Hudan 
menyemangati peserta agar lebih tangguh berkarya, lebih kuat, biar mampu 
merebut masa depan sastra Indonesia. Dia menilai bahwa koran masih penting 
(terutama karena ada faktor kekuatan finansial di sana), tapi jelas 
memperlihatkan pemihakan kepada sastra Internet. Memang banyak yang mendukung 
sastra Internet, tapi ranah ini juga masih memiliki persoalan genting, misalnya 
tentang mutu/isi yang juga harus diperhatikan dan diperbaiki, juga ada kesan 
bahwa Internet malah menghadirkan fenomena kesekilasan yang
 melunturkan kedalaman dan perenungan.

Media massa cetak jelas masih memiliki keunggulan, namun sastra Internet juga 
punya faktor menentukan, misalnya interaktivitas, yang justru mampu melibatkan 
publik secara lebih intens. Apa persoalan terbesar sastra Internet ialah bahwa 
media ini masih gagal memenuhi kebutuhan finansial para sastrawan dan 
pegiatnya? Acara seperti ini melontarkan lagi pikiranku pada diskusi tradisi 
sastra Indonesia di Jawa Barat. Namun fakta menunjukkan bahwa media kini bukan 
merupakan persoalan. Makin banyak penulis mampu menulis baik di Internet dan 
media cetak. Persoalan kini lebih pada ekspresi, aktualitas, dan kedekatan pada 
media. 

Beranggotakan beberapa ribu orang, milis 
apresiasi-sas...@yahoogroups.com--dikenal dengan sebutan "apsas"--termasuk 
komunitas sastra Indonesia terbesar di Internet. Milis ini dimoderatori delapan 
orang, yang rata-rata tinggal di luar negeri. Salah satu moderatornya ialah 
Sigit Susanto, penulis dua jilid buku Menyusuri Lorng-Lorong Dunia, yang 
tinggal di Swiss. Sejumlah anggota milis ini telah menerbitkan buku, baik 
sendiri maupun bersama.[]

Oleh Anwar Holid, bekerja

[zamanku] Prabowo Jadi Sukarno Kecil ?

2009-02-07 Terurut Topik Hafsah Salim
Prabowo Jadi Sukarno Kecil ?

Kalo Sukarno masih hidup, maka Prabowo akan dihukum mati sebagai
pengkhianat, sebagai antek Nekolim penjual negara.

Prabowo lebih cocok disebut sebagai Suharto kecil bukan Sukarno kecil
karena Suharto lah yang mengangkat dirinya jadi jendral sebelum
waktunya, sebelum matang pendidikannya, sebagai jendral karbitan.

> Menurut Permadi, dia tidak merapat ke Gerindra,
> setelah lepas dari PDIP. Yang dia ingin dekati
> hanya Prabowo yang dianggapnya sebagai jelmaan
> Soekarno. "Prabowo adalah Soekarno kecil. 


Ayah Prabowo justru pengkhianat bangsanya karena berjasa mengacaukan
ekonomi Indonesia dibawah Bung Karno.

Soemitro adalah ayah Prabowo yang melarikan diri ke Malaysia sewaktu
pengganyangan Malaysia oleh Bung Karno.

Kehancuran ekonomi dizaman Bung Karno dimotori oleh Soemitro yang
mempercepat terjadinya G30S untuk menumbangkan kekuasaan Sukarno oleh
Suharto.  Akhirnya, Suharto memutuskan perjalanan hidup Bung Karno di
RS Gatot Subroto.

Setelah Bung Karno koit, Soemitro sekeluarga dipanggil pulang oleh pak
Harto, Soemitro kemudian diangkat jadi menteri ekonomi sedangkan
Prabowo anaknya dinikahi dengan anak pak Harto.

Melalui KKN Suharto inilah Prabowo kemudian masuk AKABRI dan dikarbit
menjadi jendral paling muda dan paling mudah cara2nya.

Jadi darimana rumusnya sehingga Prabowo bisa disamakan dengan Sukarno
kecil ???  Mengkhianati Sukarno bukanlah artinya Sukarno Kecil tetapi
kita sebut musuhnya Sukarno.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









[zamanku] SD: Dinosaur Fossils Fit Perfectly Into The Evolutionary Tree Of Life, Study Finds

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Boleh dibilangtiam hari, teori Darwin disempurnakan orang..

Dan tidak bisa dibantah lagi bahwa mutasi dan eviolusi itu terjadi.

Manusiai, homo sapiens sapiens juga jelas adalah hasil evolusi...
 
Tapi orang Islam dan banyak orang Nasrani yang dungu-dungu kayak anjing masih 
percaya kepada omong kosong dan kibulan di al-Mushaf dan Bible yang bilang Adam 
dan Siti Hawa (Eva) itu diciptakan oleh Tuhan yng  tdiak berbukti ada.

Dungu-dungu kabeh.




 Web address:
 http://www.sciencedaily.com/releases/2009/01/
 090126082351.htm  


Dinosaur Fossils Fit Perfectly Into The Evolutionary Tree Of Life, Study Finds
enlarge

Dr
Matthew Wills from the University of Bath used statistical methods to
assess the accuracy of dinosaur evolutionary trees. (Credit: Image
courtesy of University of Bath)
ScienceDaily (Jan. 30, 2009) — A recent study by researchers at the University 
of Bath and London’s
Natural History Museum has found that scientists’ knowledge of the
evolution of dinosaurs is remarkably complete.
Evolutionary biologists use two ways to study the evolution of
prehistoric plants and animals: firstly they use radioactive dating
techniques to put fossils in chronological order according to the age
of the rocks in which they are found (stratigraphy); secondly they
observe and classify the characteristics of fossilised remains
according to their relatedness (morphology).
Dr Matthew Wills from the University of Bath’s Department of Biology
& Biochemistry worked with Dr Paul Barrett from the Natural History
Museum and Julia Heathcote at Birkbeck College (London) to analyse
statistical data from fossils of the four major groups of dinosaur to
see how closely they matched their trees of evolutionary relatedness.
The researchers found that the fossil record for the dinosaurs
studied, ranging from gigantic sauropods to two-legged meat eaters such
as T. rex, matched very well with the evolutionary tree, meaning that
the current view of evolution of these creatures is very accurate.
Dr Matthew Wills explained: “We have two independent lines of
evidence on the history of life: the chronological order of fossils in
the rocks, and ‘trees’ of evolutionary relatedness.
“When the two tell the same story, the most likely explanation is
that both reflect the truth. When they disagree, and the order of
animals on the tree is out of whack with the order in the rocks, you
either have a dodgy tree, lots of missing fossils, or both.
“What we’ve shown in this study is that the agreement for dinosaurs
is remarkably good, meaning that we can have faith in both our
understanding of their evolution, and the relative completeness of
their fossil record.
“In other words, our knowledge of dinosaurs is very, very good.”
The researchers studied gaps in the fossil record, so-called ‘ghost
ranges’, where the evolutionary tree indicates there should be fossils
but where none have yet been found. They mapped these gaps onto the
evolutionary tree and calculated statistical probabilities to find the
closeness of the match.
Dr Wills said: “Gaps in the fossil record can occur for a number of
reasons. Only a tiny minority of animals are preserved as fossils
because exceptional geological conditions are needed. Other fossils may
be difficult to classify because they are incomplete; others just
haven’t been found yet.
“Pinning down an accurate date for some fossils can also prove
difficult. For example, the oldest fossil may be so incomplete that it
becomes uncertain as to which group it belongs. This is particularly
true with fragments of bones. Our study made allowances for this
uncertainty.
“We are excited that our data show an almost perfect agreement
between the evolutionary tree and the ages of fossils in the rocks.
This is because it confirms that the fossil record offers an extremely
accurate account of how these amazing animals evolved over time and
gives clues as to how mammals and birds evolved from them.”
The study, published in the peer-reviewed journal Sytematic Biology,
was part of a project funded by the Biotechnology & Biological
Sciences Research Council (BBSRC) that aimed to combine different forms
of evolutionary evidence to produce more accurate evolutionary trees.

 
Journal reference:
1. Wills et al. The Modified Gap Excess Ratio (GER*) and the 
Stratigraphic Congruence of Dinosaur Phylogenies. Systematic Biology, 2008; 57 
(6): 891 DOI: 10.1080/10635150802570809
Adapted from materials provided by University of Bath.
Email or share this story:
Need to cite this story in your essay, paper, or report? Use one of the 
following formats: 
 APA

 MLA 
University of Bath (2009, January 30). Dinosaur Fossils Fit Perfectly Into The 
Evolutionary Tree Of Life, Study Finds. ScienceDaily. Retrieved February 1, 
2009, from http://www.sciencedaily.com­/releases/2009/01/090126082351.htm 
 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang 

[zamanku] Orang Nasrani Indonesia korban kibulan orang Eropa....

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Yang membawa ajaaran Nasranai ke Indonesia  adalah orang Portugis, Sepanyiol, 
Belanda  dan akahir-alkhir ini  orang Amerika

Dana orang-orang Nasrani Indonesia yang dungu-dungu  kayak anjing mau saja jadi 
koban kibulan orang Eropa itu yang bilang  ada tuhan sepertai yagn diriwayatkan 
oleh Bible...

Dungu.

Buktinya nggak ada.


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] FACEBOOK - Sampai Dengan DELETE Memisahkan Kita !

2009-02-07 Terurut Topik mangucup88
Nama Mang Ucup berikut foto smooth-nya telah tertayang di Facebook. 
Abrakadabra bimsalabim...sontak hanya dalam jangka waktu tiga minggu 
saja, sudah bisa mempunyai sahabat baru lebih dari 375 orang. Apakah 
dengan kuasa menambah stok 375 rekan baru ini berarti sesuatu hal 
yang patut dibangga-banggakan kepada publik and all everybody. 
Karena memiliki sahabat yang kian berjibun banyaknya, bukankah 
sebuah pencapaian prestasi nyata? Mungkin karena dilanda perasaan 
narcisi kali ya. Memang tidak bisa dipungkiri lagi, kini Anak-anak 
Baru Gedhe (ABG) saling berlomba-lomba, sepak sana, terjang situ; 
demi memperebutkan siapa yang memiliki sahabat paling banyak, paling 
caem, terganteng ataupun paling cantik di Facebook

Facebook adalah sebuah web jaringan sosial atau bahasa akompleksnya 
tempat mejeng, berhaha-hihi, berlenggokkanan berlenggangkiri--yang 
paling banyak dikunjungi dewasa ini. Berdasarkan statistik ter-up 
date yang ada, rata-rata setiap anggota (member) Facebook mempunyai 
sedikitnya 100 sahabat. Jumlah anggota Facebook awal tahun 2009 ini 
saja sudah mencapai lebih dari 150 juta jiwa. Dus fantastisnya, 
setiap hari jumlah itu kian menggelembung bertambah banyak sekitar 
600 ribu anggota baru. Konon kabarnya, apabila nama Anda tidak 
tercantum di Facebook itu sama dengan "U are nobody". Yang bila 
benar itu adanya, berarti itu bisa menihilkan aforisma terkenal yang 
pernah dikoar-koarkan oleh filsuf Yunani Decartes (baca: Deca) pada 
abad Eropa klasik dengan perkataannya: "cognito ergo sum" yang 
berarti: "saya ada, karena saya di Facebook".

 Singkat cerita wabil esensinya, sabahat adalah tempat di mana kita 
bisa berbagi suka dan duka maupun tempat curhat. Bahwa setiap orang 
membutuhkan sahabat, itu sebuah keniscayaan.  Hanya sayangnya, 
kebanyakan manusia sekarang ini--mungkin karena terlanjur hidup 
serba hedonis, individualis dan narcisi serta cenderung amoralis--
tidak memiliki banyak waktu lagi untuk menjalin persahabatan 
(friendship), persekutuan dalam artian lebih luas. Maka Anda tidak 
perlu terheran-heran apabila di Eropa sana menjamur bisnis yang 
menawarkan jasa "Rent a Friend". 
 
Cermati jeli fenomena budaya di masa kontemporer ini. Kita lebih 
senang mencari sahabat secara instan layaknya membikin mie seduh, 
bisa melalui Facebook, Friendster, MySpace dan banyak lagi. Memang 
mudah dan murah, hanya dengan satu keterampilan meng-Klik saja, Anda 
sudah bisa mendapatkan seorang sahabat yang jauh domisilinya di 
tengah lautan Atlantik sana. Sama seperti juga bunga, buat apa susah-
susah menanam bunga; lebih baik beli atau tinggal petik saja. Banyak 
orang menduga bahwa Facebook, Friendster itu adalah situs hanya 
untuk para ABG mejeng. 

Tetapi kenyataannya ini tidak benar. Berdasarkan data valid 
demografi yang pernah dipublikasikan oleh Facebook; nyatanya anggota 
terbanyak dan teraktif adalah mereka yang usianya sudah di atas 
kepala tiga, 30 tahun. Maklum mulai dari usia inilah yang paling 
banyak merasa kesepian. Rekan-rekan seusia mereka sudah sibuk dengan 
dunia mereka masing-masing, keluarga masing-masing; sehingga tak ada 
waktu luang untuk berbagi, sharing sekedar ber-say Hello dengan 
teman kampung semasa masih muda dulu.

Apakah sahabat yang didapatkan melalui internet atau Facebook ini 
bisa diposisi sejajarkan sebagai seorang sahabat benaran ataukah 
lebih tepatnya hanya sebagai kenalan sekilas pandang saja. Sebab 
dalam ikatan persahabatan model Facebook itu tidak melibatkan faktor 
emosional.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa persahabatan itu sama saja seperti 
juga tanaman yang membutuhkan pemeliharaan. Artinya perlu diberikan 
pupuk, disiram setiap hari agar bisa tumbuh dengan baik. Tetapi 
dengan jumlah kenalan yang sedemikian banyaknya seperti ala 
Facebook, Friendster itu membikin Anda tidak mungkin melakukan 
proses-proses pemupukan kasih sayang, penyiraman air cinta kasih 
pada seluruh teman Anda tersebut. 

Soalnya sederhana saja, Anda tidak punya banyak waktu untuk 
melakukannnya secara intensif, juga teman-teman dunia maya Anda 
tadi. Berbeda hal dengan pertemanan di darat yang terjalin secara 
alamiah, natural dan tidak terkesan dibuat-buat; menjadikan ikatan 
batin model persahabatan sejati inilah yang membikin mesra dan 
indahnya hidup di dunia ini.

Tetapi bagi saya pribadi, kenalan atau sahabat di Facebook pun sama 
nilainya seperti para sahabat lainnya, kenapa bisa demikian? Mereka 
telah menghargai saya di mana mereka mau meluangkan waktunya khusus 
untuk berkenalan dengan saya. Tidakkah itu berarti ia telah 
mengorbankan sesuatu yang paling berharga miliknya ialah "WAKTU" 
walaupun mungkin ini hanya beberapa detik sekalipun.

Melalui persahabatan atau kenalan di Facebook tersebut membuktikan 
bahwa mereka mau menerima saya sebagai sahabat, rekan yang berdiri 
sejajar, duduk sama rendah. Hal ini tidak mungkin didorong tanpa 
adanya rasa simpati, empati sosial ataupun perasaan senang terhadap 
diri saya. Bahkan dari koordinat pertemanan Facebook itu

[zamanku] Mengindonesiakan Indonesia

2009-02-07 Terurut Topik teddy sunardi
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/01/31/125041/1077290/471/mengindonesiakan-indonesia

Mengindonesiakan Indonesia
Mohammad Hamdan - suaraPembaca



Jakarta - Indonesiakah St Moritz?
Gugatan Terbuka Untuk Petinggi Negeri Ini.

Mendengar sebuah mega proyek bernama St Moritz decak kagum saya seraya saat
itu juga. Ini pasti akan banyak sekali menyerap lapangan kerja karena pasti
akan sangat padat modal sekaligus juga tentunya akan sangat padat karya.

Seandainya kita --atau proyek itu di Indonesia? Dan saya pun mengira itu
sebuah baliho besar iklan property di negara luar sana. Maklum saya membaca
sekilas saja ketika harus juga berkendara.

Seperti judul di atas Indonesiakah St Moritz? Ya, ternyata ia tak jauh dari
rumah saya. Masih di bilangan Jakarta Barat yang setiap harinya saya lewati
karena harus menunggangi jalan Tol Tangerang-Tomang untuk sampai ke tempat
saya beraktivitas seperti biasanya.

Seketika itu juga timbul kekecewaan saya bahwa kenapa harus memakai idiom
asing? Setidaknya Bahasa Indonesia serta Bangsa Indonesia ini kaya dengan
khasanah-khasanah yang "berbau" Indonesia. Kenapa tidak terpikir Bang Pitung
Penthouse & Residence?

Bukankah Pitung adalah ikon perjuangan rakyat Jakarta? Selain mengenalkan
kembali kepada anak dan cucu kita bahwa 'once upon a time' ada legenda
perjuangan melawan penjajahan Belanda juga kalau anda buat situsnya nama
Bang Pitung itu saja sudah mendistribusikan khasanah ke-Indonesiaan untuk
mendunia. Kapan lagi Indonesia dan keindonesiaan melegenda sekaligus
mendunia.

Pasti tidak lama dari itu akan muncul sebuah sinema yang mereproduksi film
yang pernah dibintangi oleh artis besar Indonesia Almarhum Dicky Zulkarnaen.
Dan bukan tidak mungkin filmnya meledak dan tidak lama dari itu akan muncul
berbagai anasir sosial dan budaya yang berimplikasi pada ranah ekonomi.

Mengindonesiakan Indonesia
Ada sebuah film laga aksi dari Thailand bertitle GARUDA. Saya tercengang. Oh
ya, kok bisa? Itu kan bahasa kita kok bisa-bisanya dipakai orang Muangthai.
Sejurus kemudian saya tersadar belum ada satu pun sinema Indonesia yang
memakai kosa kata GARUDA.

Lambang negara ini yang kita banggakan ini dan memiliki prestis "kesaktian"
dan tingkat kanuraga'an yang mumpuni dalam setiap nilainya. Sehingga tidak
mengherankan ia bisa diangkat menjadi sebuah title sinema yang diproduksi
teman kita serumpun di Thailand sana.

Dan kawan kita serumpun tersebut ternyata jauh lebih jeli karena mereka
sangat sadar untuk memenangkan pertarungan global ini kita sejauh mungkin
memperbesar jejaring sambil menginventori apa saja khasanah yang bisa
diklaim sebagai kekayaan mereka. Kita tentu sangat paham apa arti klaim tadi
dan implikasi ekonominya.

Mereka membenamkan peperangan besar bernama globalisasi justru dengan
mengartikulasi klaim idiom-idiom. Ini sama persis dengan kasus rasa
sayang-sayange. Tak becusnya kita menggali kekayaan kultural warisan nenek
moyang justru segera dipelihara dengan baik dan bernilai sangat profetisnya
justru oleh "kawan serumpun".

Serta memasukkan ke dalam jejaring komunikasi pencitraan tadi artikulasi
idiom yang mampu mengangkat citra keindonesiaan. Bukan saja itu melainkan
juga mereklamasi prestasi para leluhur kita setingkat Maha Patih Gajah Mada,
yang mampu mengukirkan penguasaan hingga sebagian filipina dengan Sumpah
Palapa-nya. Untung saja Soeharto sudah memakai Palapa sebagai nama satelit
kita karena jika kalah cepat bukan tidak mungkin jadi nama PLTN pertama di
Laos.

Seraya saya juga mengingatkan ada sebuah mega proyek di seputaran Jakarta
ini yang menggelikan menurut nalar keindonesiaan saya. Pertanyaannya
sedehana saja. Di manakah anasir keindonesiaan yang bisa kita letakkan?

Jujurnya saya mengguggat proyek-proyek seperti dan sebesar St Moritz yang
justru tidak memakai sama sekali atribut dan unsur keindonesiaan. Kalau
boleh tidak menggantinya dengan kata menghilangkan. Kita boleh modern tanpa
meninggalkan sejengkal pun keluhuran nilai budi dan pekerti lokal. Kita
boleh tinggal landas dan memacu adrenalin pembangunan. Namun, teramat sayang
meninggalkan lokalitas yang justru menjadi kekayaan dan modal kultural kita.

Saya tidak dapat membayangkan apa jadinya kita 100 tahun lagi ketika
anak-anak cucu kita sudah sangat familiar dengan grammar English, dan lupa
dengan kosa kata Bahasa (Indonesia, red.), bahwa ada keunikan dan keluhuran
yang bergitu bernilainya dari keindonesiaan. Ironisnya elo-elo pada tauk ga?
yang bahkan elo dan gue udah diadopsi abis, oleh tetangga serumpun.

Jangan-jangan kita akan sekedar menjadi pasien rumah sakit korban lelaki,
dan mendapat piala pusingan ketertinggalan budaya sekaligus ekonomi di abad
mendatang. Sementara nyang punya kite dicomot tetangga. Terus nyang kite
pake malah kita mesti import.

Bagaimana mungkin anda bisa menduniakan Indonesia kalau anda tidak berupaya
untuk mengindonesiakan Indonesia. Ini sebuah momentum sangat serius, dan
sekali lagi ini juga menjadi cambuk menjadi paradigma kita sebagai bangsa
yang bangga denga

[zamanku] Hanya Sekali

2009-02-07 Terurut Topik uztad murtad
Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan 
memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah 
jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan 
digelutinya. ''Why not the best,'' katanya selalu, mengutip seorang mantan 
presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di 
Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih memilih 
menuntaskan pendidikan kedokteran.

Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, 
meski berbeda profesi. Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat 
sebagai staf 
diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah 
kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama 
hijaiyah ''alif'' dan huruf terakhir ''ya'', jadilah nama yang enak didengar: 
Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud menjadikannya sebagai 
anak yang pertama dan terakhir.

Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin 
menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, 
dan dari satu negara ke negara lain.

Setulusnya saya pernah bertanya, ''Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk 
ditinggal-tinggal? '' Dengan sigap Rani menjawab, ''Oh, saya sudah 
mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK !'' Ucapannya itu 
betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara 
profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat 
telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang 
mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, 
tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik 
pesawat terbang, dan uang yang banyak.''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif 
besar nanti.'' Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng 
menjelang tidurnya.

Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut 
dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih pengertian 
anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik 
buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ''memahami'' orang tuanya. Buktinya, kata 
Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya 
yang bukan perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang 
sekali ngambek.Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan 
penuh ceria. Maka, Rani menyapanya ''malaikat kecilku''.Sungguh keluarga yang 
bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh 
penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak 
dimandikan baby sitter. ''Alif ingin Bunda mandikan,'' ujarnya penuh harap. 
Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia 
menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan 
keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan 
Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski 
wajahnya cemberut. Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ''Bunda, 
mandikan aku!'' kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya 
berpikir, mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak 
lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga.

Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ''Bu 
dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.'' Setengah 
terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah swt sudah punya rencana 
lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya. Rani, ketika 
diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. 
Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah memandikan putranya. 
Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk 
suatu saat memandikan anaknya sendiri. Dan siang itu, janji Rani terwujud, 
meski setelah tubuh si kecil terbaring kaku. ''Ini Bunda Lif, Bunda mandikan 
Alif,'' ucapnya lirih, di tengah jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani 
menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung 
di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, ''Ini 
sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, 
kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan?'' Saya diam saja. Rasanya Rani 
memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung seperti tak 
bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ''Ini konsekuensi sebuah pilihan,'' 
lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak. Angin senja 
meniupkan aroma bunga kamboja. Tiba-tiba Rani berlutut. ''Aku ibunyaaa!'' 
serunya histeris, lant

[zamanku] Cak Nun : Rekor Masuk Neraka

2009-02-07 Terurut Topik Abdul Rohim



 





Andaikan makhluk yang bernama fatwa sudah sejak dulu menemani bangsa Indonesia, 
tentu masyarakat kita menjadi terbiasa bergaul dengannya sehingga tidak mudah 
uring-uringan seperti yang hari-hari ini terjadi. 


Misalnya pada awal 1900-an kaum ulama melontarkan fatwa bahwa Kebangkitan 
Nasional bangsa Indonesia itu wajib hukumnya (sehingga tidak bangkit itu haram 
hukumnya). Demikian juga mempersatukan seluruh pemuda Indonesia itu fardhu 
kifayah( semua orang tidak bersalah asal ada sebagian yang menjalankannya). 

Sumpah Pemuda itu fardhu ‘ain, kewajiban bagi setiap orang, kalau tidak 
bersumpah bergabung dalam persatuan Indonesia haram hukumnya. Berikutnya begitu 
Hiroshima- Nagasaki dibom atom, ulama Indonesia sigap melontarkan fatwa bahwa 
memproklamasi kan kemerdekaan Republik Indonesia itu wajib sehingga masuk 
neraka bagi siapa saja yang menolak 17 Agustus 1945.

Lantas diikuti oleh ratusan atau bahkan ribuan fatwa berikutnya: demokrasi itu 
wajib (meskipun di dalamnya ada komunisme itu haram).Tidak menaati UUD 1945 itu 
haram. Konstituante dan Piagam Jakarta dicari formula fatwanya. Katakanlah 
sejak pra-Kebangkitan Nasional hingga era Reformasi sekarang ini Majelis Ulama 
Indonesia (MUI) sudah menelurkan lebih dari 5.000 fatwa. 

Makhluk Suci dari Langit 

Sementara kita simpan di laci dulu perdebatan tentang positioning antara negara 
dengan agama. Kita istirahat tak usah bergunjing ulama itu sejajar dengan umara 
(pemerintah) ataukah di atasnya ataukah di bawahnya. Juga kita tunda 
menganalisis lebih tinggi mana tingkat kekuatan fatwa kaum ulama dibandingkan 
undang-undang dan hukum negara.

 

Entah apa pun namanya makhluk Indonesia ini: negara sekuler, demokrasi 
religius, kapitalisme sosialis atau sosialisme kapitalis,atau apa pun. Kita 
mengandaikan saja bahwa produk kaum ulama,khususnya MUI, berposisi sebagai 
inspirator bagi laju pasang surutnya pelaksanaan kehidupan bernegara dan 
berbangsa. 

Sebutlah ulama adalah partner pemerintah. Kaum ulama adalah makhluk suci 
berasal dari langit, memanggul amanat Allah sebagai khalifatullah fil ardli 
Indonesia. Kita semua pun bersyukur karena dalam menjalankan demokrasi kita 
ditemani oleh utusan-utusan Tuhan.Dulu para rasul dengan mandat risalah, para 
nabi dengan mandat nubuwah, dan para ulama dengan mandat khilafah. 

Tidak semua soal kehidupan mampu diilmui oleh akal manusia, maka kita senang 
Tuhan kasih informasi dan tuntunan, terutama menyangkut hal-hal yang otak dan 
mental manusia tak sanggup menjangkau dan mengatasinya. Kaum ulama dalam 
majelisnya terdiri atas segala macam ahli dan pakar. 

Ada ulama pertanian, ulama ekologi, ulama perekonomian, ulama kehutanan, ulama 
kesehatan dan kedokteran, ulama, ulama kesenian dan kebudayaan, ulama fiqih, 
ulama tasawuf dan spiritualisme, ulama olahraga, dan segala bidang apa pun saja 
yang umat manusia menggelutinya karena memang seluruhnya itulah lingkup tugas 
khilafah atau kekhalifahan. 

Tradisi Fatwa dalam Negara 

Akan tetapi tradisi itu tak pernah ada.Fatwa terkadang nongol dan sangat 
sesekali. Mendadak ada fatwa tentang golput tanpa pernah ada fatwa tentang 
pemilu, pilkada, pilpres dengan segala sisi dan persoalannya yang sangat 
canggih. Tiba-tiba ada fatwa tentang rokok tanpa ada fatwa tentang pupuk kimia, 
tentang berbagai jenis narkoba, suplemen makanan dan 
minuman,penggusuran,pembangunan mal, industri, kapitalisasi lembaga 
pendidikan,serta seribu soal lagi dalam kehidupan berbangsa kita.

 

MUI mengambil bagian yang ditentukan tanpa pemetaan konteks masalah bangsa, 
tanpa skala prioritas, tanpa pemahaman konstelasi serta tanpa interkoneksi 
komprehensif antara berbagai soal dan konteks. Itu pun fatwa membatasi diri 
pada ”benda”. Makan ayam goreng halal atau haram? ”Dak tamtoh,” kata orang 
Madura.Tak tentu.Tergantung banyak hal.Kalau ayam curian,ya haram. 

Kalau seseorang mentraktir makan ayam goreng sementara teman yang ditraktirnya 
hanya dikasih makan tempe, lain lagi hukumnya. Makan ayam goreng secara 
demonstratif di depan orang berpuasa malah bisa haram, bisa makruh, bisa sunah. 
Haram karena menghina orang beribadah. Makruh karena bikin ngiri orang 
berpuasa. 

Sunah karena dia berjasa menguji kesabaran orang berpuasa. Beli sebotol air 
untuk kita minum, halal haramnya tak terletak hanya pada airnya. Kalau mau 
serius berfatwa perlu dilacak air itu produksi perusahaan apa, modalnya dari 
uang kolusi atau tidak, proses kapitalisasi air itu mengandung kezaliman sosial 
atau tidak? 

Kalau kencing dan buang air besar mutlak wajib hukumnya. Sebab kalau orang 
menolak kencing dan beol, berarti menentang tradisi metabolisme tubuh ciptaan 
Allah SWT. Berzikir tidak wajib, bahkan bisa makruh atau haram. Misalnya suami 
rajin salat dan berzikir siang malam, istrinya yang setengah mati cari nafkah. 
Atau kita wiridan keraskeras di kamar ketika teman sekamar kita sedang sakit 
gigi. 

Hak Tuhan 

Butuh ruangan lebih lebar untuk menguraikan berbagai perspektif masalah ya

[zamanku] Re: (Jawaban) Pertanyaan tentang DAK pendidikan dari Soe NTT yang dilaksanakan oleh PT. Bintang Ilmu

2009-02-07 Terurut Topik Robert Sianturi
Sebagai
lembaga yang mengaku Komite Peduli Pendidikan harusnya, ikut membantu
problem insan pendidikan, dengan memberikan usul dan saran kepada
Departemen Pendidikan. Kok malah cenderung membela pihak yang merugikan
dunia pendidikan nasional.
Jika memang ini keputusan Departemen
pendidikan, seharusnya Departemen atau mentrinya, memberikan teguran
atau sejenisnya, kepada Agen Tunggal yang ditunjuk oleh Departemen
Pendidikan itu. Sehingga sekolah segera dapat melaksanakan peningkatan
mutu pendidikan demi kemajuan para siswa.
Malah saya bertanya2
kenapa pejabat Departemen Pendidikan menunjuk PT. Bintang Ilmu dan
groupnya, perusahaan yang telah jelas2 berkali2 merugikan dunia
pendidikan dan merampok uang negara untuk dilarikan keluar negeri ini
sebagai satu2nya pelaksana peningkatan mutu pendidikan di Indonesia?
Setelah
 terbukti seperti di Propinsi Nusa Tenggara Timur terjadi seperti ini, tetap 
diam dan tidak menegur sama sekali, Ada apa???

Dari: Komite Peduli Pendidikan 
Topik: (Jawaban) Pertanyaan tentang DAK pendidikan dari Soe NTT
Tanggal: Jumat, 30 Januari, 2009, 1:47 AM







Untuk
menjawab pertanyaan dari kalangan Pendidikan yakni Kepala Sekolah atau
dinas pendidikan di NTT sebagaimana diungkapkan oleh bapak Theo Mbete,
maka kami berikan kliping koran Harian Pagi Timor express ini.

1.
Bahwa memang benar bahwa PT. Bintang Ilmu & Group  adalah satu2nya
agen tunggal resmi dari departemen pendidikan nasional, yang bertugas
melayani sekolah dasar di Indonesia untuk peningkatan mutu pendidikan
melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan. Tentunya
Departemen Pendidikan Nasional tidak gegabah dalam mengambil keputusan
penunjukan ini. Apalagi penujukan ini sudah sesuai dengan prosedur hukum
Untuk
itu tentunya keputusan resmi Departemen Pendidikan Nasional ini
harusnya dipatuhi oleh seluruh jajaran Dinas pendidikan Propinsi, Dinas
Pendidikan Kota/Kabupaten Seluruh Indonesia.

2. Oleh karena itu benar adanya keputusan
Bupati TTS, yang langsung memberikan rekomendasi tertulis kepada PT.
Bintang Ilmu sebagai Distributor Tunggal pengadaan sarana peningkatan
mutu DAK 2008. Dan PT. Bintang Ilmu telah menunjuk agen2nya yang akan
melayani sekolah disana. Maka yang boleh mengikuti verifikasi hanyalah
perusahaan yang mendapat penujukan sebagai agen dari PT. Bintang Ilmu.
Nantinya yang lolos verifikasi perusahaan inilah yang akan melayani
sekolah2 disana.

3. Hal ini memang ada protes dari LSM setempat,
ini karena ke tidak mengertian bahwa hal ini adalah keputusan dari
Departemen Pendidikan Nasional dan Bupati maupun Dinas pendidikan
setempat hanyalah pelaksana. 
Jadi tidak benar tuduhan bahwa Bupati
menerima fee atau imbalan dari PT. Bintang Ilmu sehingga memberikan
rekomendasi tertulis kepada Dinas pendidikan setempat dan oleh Dinas
pendidikan setempat, rekomendasi Bupati dan jawaban dari PT. Bintang
Ilmu tentang perusahaan daerah mana saja yang ditunjuk tersebut
diberikan kepada sekolah2. Sekolah dilarang berhubungan dengan
perusahaan diluar perusahaan yang telah ditunjuk  secara resmi tersebut
Jika
saja LSM atau pihak yang berkompeten lainnya mengikuti sosialisasi
tentang program DAK ini tentunya paham, karena dalam sosialisasi yang
disitu juga dihadiri oleh pejabat Departemen Pendidikan Pusat sudah
jelas dalam katalog yang dibagikan kepada peserta bahwa PT. Bintang
Ilmu adalah Agen Tunggal peningkatan mutu pendidikan melalui DAK 2008.

4.
Untuk itu Sekolah dan Dinas pendidikan sebaiknya tidak terpengaruh
info2 tidak benar yang berasal dari pihak yang tidak mengerti managemen
pendidikan.


Harian Pagi
Timor Express 

www.timorexpress. com 

 

Rabu, 08 Oct 2008, | 26 

Perusahaan Penyalur DAK Dilarang Saling Kapling 

SOE,
Timex – 

 

Berdasarkan rekomendasi Bupati TTS tertanggal 16 September
2008 terhadap PT Bintang Ilmu sebagai distributor tunggal pengadaan komponen
peningkatan mutu DAK 2008 khusus bidang pendidikan di Dinas P dan K Kabupaten
TTS, maka PT Bintang Ilmu telah menetapkan empat perusahaan.

Hal ini dikemukakan Plt Kasubdin Sarpen Dinas P dan K Kabupaten TTS, Yesaya
Boymau kepada wartawan kemarin di SoE. Menurut Boymau, empat perusahan yang
mendapat rekomendasi dari PT Bintang Ilmu untuk mendistribusikan barang-barang
komponen mutu DAK 2008 di Kabupaten TTS adalah, PT Globalindo Universal
Multikreasi milik Ajub Trianus Tasoin, toko buku Sumber Multi Sarana milik Agus
Wirawan, CV Indah Jaya milik Aloysius Bhato dan toko buku Intan Defan milik
Anita Agus Wirawan.



Boymau menegaskan, dari empat perusahaan yang telah ditunjuk PT Bintang Ilmu,
pihak Dinas P dan K akan membuat rekomendasi kepada empat perusahan itu untuk
ditawarkan ke sekolah-sekolah. Boymau menegaskan, dari empat perusahaan itu
tidak ada yang menggunakan sistem patok mematok atau kapling mengkapling
sekolah penerima.



Karena, sekolah sendiri yang akan menentukan perusahan mana dari empat
perusahaan itu untuk bekerjasama. Begitupun jika sudah ada kesepakatan antara
sekolah dengan perusahaan, barang-barang k

[zamanku] Kajian : Seteguh Gandhi, Se-Menyentuh Rumi oleh Gede Prama

2009-02-07 Terurut Topik arief dani
Seteguh Gandhi, Se-Menyentuh Rumi oleh Gede Prama
Minggu 1 Februari 2009, Jam 13.00-15.00 di Rumi Cafe
oleh Gede Prama


Apa yang teringat pertama kali, ketika kita mendengar Gede Prama, adalah 
suaranya yang khas, intonasi suaranya, Gede Prama mengingatkan lagi akan berkah 
terbesar yang kita dapatkan. Dengan suaranya yang menyejukkan hati, Gede Prama 
bercerita tentang berkah terbesar yang semua orang dapatkan yaitu kesabaran.

Mawlana Jalaludin Rumi dan Gandhi adalah dua tokoh besar yang berjuang dengan 
kesabaran dan keteguhan hati, keduanya menyentuh jutaan hati manusia, dan 
membawa kepada spiritualitas, mendekat kepada Cahaya Ilahi. Gede Prama sangat 
menyintai kedua tokoh besar tersebut.

Seteguh Gandhi, Se-Menyentuh Rumi, merupakan hasil sebuah kontemplasi Gede 
Prama yang akan dibawakan pada :

Hari/Tgl : Minggu, 1 Februari 2009, jam 13.00 - 15.00
Tempat : Rumi Cafe, Jl. Iskandarsyah Raya, Kav 12-14, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170. Dekat Harley Davidon, Pasaraya Blok M
Biaya : Hanya Rp. 100.000 saja termasuk Snack, Minuman & Coffee
Live Show : Whirling Dervishes Rumi dari Haqqani Sufi Institute Indonesia
Pendaftaran : ariefd...@yahoo.com, atau HP. 0888 133 5003, 0816 830 748
tempat terbatas, pendaftaran paling lambat Jumat 30 Jan 2009

Tentang Gede Prama

Gede Prama adalah motivator yang sangat menyentuh, Gede Prama memiliki 
pembawaan yang tenang dan menghanyutkan. Kata-kata yang keluar selalu 
dipikirkan masak-masak dan meneduhkan bagi yang mendengarnya.


Masa Kecil Gede Prama

Pak Gede Prama lahir di Desa Tujan yang terletak di Bali bagian Utara. Sejak 
kecil beliau merupakan pribadi yang patut akan hukum atau ada yang berlaku di 
sekitarnya. Jiwa pemberontak mungkin jauh dari kepribadiannya. Ini terlihat 
ketika orang tuanya sering mengumpulkan anak-anaknya untuk diberikan wejangan, 
Gede Prama tidak kabur seperti yang dilakukan kakak-kakaknya.

Sikap Gede Prama ini bukan berarti pesimistis terhadap lingkungan atau lebih 
suka nrimo daripada bereaksi. Beliau sebenarnya melatih pikirannya agar selalu 
berpikir positif. Walaupun menurut beliau hal ini tidak bisa tercipta secara 
langsung, untuk itu ia selalu melatihnya terus menerus.
Masa sekolah atau menuntut ilmu

Sebelum berkarir, pak Gede Prama menempuh pendidikan tinggi di Universitas 
Lancaster Inggris dan mendapatkan gelar BA. Gelar MBA sendiri diraih ketika 
kuliah di Institut Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Beliau juga mulai 
mempelajari karya-karya filosofi penulis terkenal seperti Foucault, Lyotar, 
Khalil Gibran dan Derrida.

Selain mempelajari karya-karya filosofi, beliau juga berlatih meditasi yang 
dilakukan secara rutin. Dari latihan ini beliau mendapatkan ketenangan yang 
memudahkan beliau mengembangkan pikiran positif dalam segala hal.

Karir Gede Prama

pak Gede Prama mungkin pribadi yang unik dimana ia berkarir di bidang managemen 
dan bisnis sekaligus menjadi motivator beserta filosofinya tentang kehidupan 
mulia ini. Berikut adalah daftar perjalanan karir beliau

- Tahun 1986-1989: Asisten manager di anak perusahaan Marsushita Electric
- Tahun 1989-1990: Office of the President Manager Matari Inc. Jakarta
- Tahun 1990-1993: Dosen MBA Sekolah Manajemen Prasetiya Mulya
- Tahun 1997-1999: Anggota Dewan Komisaris PT Air Mancur
- Tahun 1999-2000: Direktur SDM & Operasi PT Air Mancur
- Tahun 2000-2002: Presiden Direktur PT Air Mancur
- Tahun 1993 hingga sekarang: Presiden Direktur Dynamics Consulting Jakarta

Sebagai motivator atau konsultan Bp Gede Prama pernah menjadi konsultan 
manajemen RCTI, Blue Bird, PT Kodja Bahari, Air Mancur dll. sebagai pembicara 
seminar sudah tidak terhitung banyaknya mulai undangan dari organisasi 
keagamaan, perusahaan, maupun seminar tentang motivasi diri dan bisnis.

Selain bekerja sebagai trainee, beliau juga adalah seorang penulis buku yang 
produktif. Sekitar 23 buku sudah berhasil diterbitkan dan mendapatkan apresiasi 
yang baik dari masyarakat. Buku-buku ini lebih banyak ke topik filosofi dan 
cara menjalani hidup dengan pikiran positif.

Kemudian pak Gede Prama juga pernah menerbitkan audio book seperti Praktek 
kepemimpinan berdasarkan Air, Memimpin dengan Hati, Meraih Harta dengan Cinta, 
Cinta membuat kita bersayap.

Gede Prama dan Filosofi :

Mungkin Gede Prama tidak bisa lepas dari dunia filosofi karena memang merupakan 
ketertarikannya kepada dunia ini sejak kecil menghantarkan dirinya menjadi 
seorang yang sukses secara material. Beliau menyebutkan Keberhasilannya berawal 
dari sebuah Keyakinan. Keyakinan akan potensi kita untuk menjadi pribadi yang 
sukses.

salam rumi
rumi cafe
arief hamdani, 0816 830 748
www.rumicafe.blogspot.com


  


[zamanku] Filsafat dan Tasawuf

2009-02-07 Terurut Topik Iman K.
Salam,

Sekarang kita akan melihat secara umum, bagaimanakah sebenarnya hubungan antara 
filsafat dengan mistisisme, yang dalam konteks filsafat Islam disebut dengan 
tasawuf. 

 

Tasawuf dipahami sebagai mistisisme Islam -kadang disebut juga Sufisme- (karena 
dinisbatkan kepada ahli tasawwuf yang disebut sufi). Tasawuf dimasukkan oleh 
Ibn Khaldun ke dalam kelompok ilmu-ilmu naqliyyah (agama). Sebagai salah satu 
ilmu naqliyyah, maka tasawuf, didasarkan pada otoritas, yaitu Al-Qur'an dan 
Hadits, dan  bukan pada nalar rasional seperti filsafat.

 

Tasawuf dan Filsafat memang bisa kita bedakan, karena sementara yang pertama  
bertumpu pada wahyu dan penafsiran esoterik (batini) sedangkan yang kedua 
bertumpu pada akal. 

 

Meskipun begitu, tidak selalu berarti bahwa kedua disiplin ini bertentangan 
satu sama lainnya. Walapun untuk kebanyakan orang, filsafat akan terasa aneh 
karena mereka hanya menafsirkan agama secara harfiah atau eksoterik. 

 

Menurut Ibn Rusyd, kalau terkesan bahwa filsafat seolah-olah bertentangan 
dengan agama, maka kita harus melakukan ta'wil kepada naskah-naskah agama. 
Alasannya adalah karena naskah-naskah agama bersifat simbolis dan kadang 
memiliki banyak makna.

 

Dari sudut boleh tidaknya penafsiran eksoterik atau ta'wil, maka filsafat dan 
tasawuf, seiya-sekata. Tetapi dilihat dari metode penelitiannya maka keduanya 
berbeda.

 

Filsafat memanfaatkan dimensi rasional pengetahuan, sementara tasawuf dimensi 
spiritual. Namun, karena keduanya (dimensi rasional dan spiritual) adalah 
dimensi sejati dari kebenaran sejati yang sama, maka keduanya berpotensi untuk 
saling melengkapi.

 

Menurut Al-Farabi dan Ibn Sina, sumber pengetahuan para filosof dan para nabi 
(termasuk para sufi), adalah sama dan satu, yaitu akal aktif (al-'aql 
al-fa'al), atau malaikat Jibril dalam istilah agamanya. Hanya saja sementara 
para filosof mencapai pengetahuan darinya (akal aktif) melalui penalaran 
akal-beserta latihan yang intensif, sementara para Nabi (sufi) memperolehnya 
secara langsung tanpa perantara, tanpa usaha.

 

Sementara itu, untuk memperoleh pengetahuan para filosof menggunakan penalaran 
diskursif, para Nabi (sufi) menangkapnya lewat daya mimitik imajinasi (menurut 
Al-Farabi) atau akal suci atau intuisi (menurut Ibn Sina).

 

Sehingga bisa kita saksikan bahwa, bahasa filsafat bersifat rasional, sementara 
bahasa profetik/mistik bersifat simbolis dan mitis. Namun menurut kedua filosof 
muslim tersebut, baik filsafat maupun tasawuf berbicara tentang kebenaran yang 
sama. Hanya saja mereka menggunakan cara dan bahasa yang berbeda. 

 

Perbedaan yang mencolok antara modus pengenalan rasional dan pengenalan 
intuitif atau mistik adalah, bahwa pengetahuan akal membutuhkan "perantara", 
berupa konsep atau representasi-semisal kata-kata atau simbol-untuk mengetahui 
objek yang ditelitinya. Dan mungkin karena itu, maka modus pengenalan rasional 
(falsafi) disebut ilmu hushuli (acquired knowledge). 

 

Untuk mengetahui pikiran seorang misalnya, kita harus mempelajari 
pikiran-pikirannya dengan membaca tulisan-tulisan atau mendengarkan 
ceramah-ceramahnya. Berbeda, tentunya, dengan orang itu sendiri, ketika ia 
ingin memahami pemikiran-pemikirannya sendiri, ia tidak perlu atau tergantung 
pada kata-katanya, karena orang itu dapat memahaminya dengan begitu saja, tanpa 
representasi apapun.

 

Oleh karena sifatnya yang tidak langsung itulah, maka pengetahuan rasional 
tidak bisa betul-betul menangkap objeknya secara langsung. Modus pengetahuan 
seperti itu, menurut Rumi, akan sama dengan orang yang berusaha memetik 
setangkai bunga mawar dari "M.A.W.A.R." 

 

Anda, kata Rumi, "tidak akan mampu memetik mawar dari M.A.W.A.R., karena anda 
baru menyebut namanya. Cari yang empunya nama!".

 

Berbeda dengan modus pengenalan rasional, pengenalan intuitif atau mistik 
(seperti yang dialami oleh para Sufi atau nabi) bersifat langsung, dalam arti 
tidak butuh pada simbol atau representasi  apapun. Ia tidak butuh pada bacaan, 
huruf atau bahkan konsep dan sebangsanya. 

 

Contoh yang mudah dari pengenalan seperti ini adalah, misalnya, pengetahuan 
kita tentang diri kita sendiri, atau yang biasa disebut self-knowledge. Untuk 
mengetahui diri kita sendiri, apakah kita perlu perantara, seperti halnya 
ketika kita hendak mengerti orang lain? Tentu saja tidak.

 

Kita tahu tentang diri kita-dengan begitu saja, karena keinginan kita dengan 
diri kita adalah satu dan sama. Pikiran kita misalnya, bahkan bisa dikatakan 
telah menyatu dengan diri kita. Ia hadir dan dan tidak bisa dipisahkan lagi 
dari diri kita. Itulah sebabnya, mengapa modus pengenalan ini disebut ilmu 
hudhuri (knowledge by presence / presential knowledge). 

 

Karena objek yang diteliti (misalnya pikiran atau keinginan) telah hadir dalam 
diri kita, bahkan telah menyatu dalam diri kita, maka terjadi kesatuan 
(identitas) antara subjek dan objek, antara yang berpikir dengan yang 
dipikirkan, antara alim dan maklum. Akibatnya, maka

[zamanku] KATHARSIS 15 ~ Efek Teknologi dan Kekekalan Alam Kehidupan

2009-02-07 Terurut Topik alvin hadiwono

Apakah ada sesuatu yang hidup dan mati?, Bagiku melampaui keduanya adalah hidup 
yang sesungguhnya. Apakah penyakit dan efek samping dari sebuah peralatan 
teknologi yang diciptakan manusia merupakan sesuatu yang negatif?, karena ia 
mengancam apa yang disebut hidup oleh manusia itu sendiri! Bagiku, peralatan 
teknologi tersebut memiliki tenaga pencipta yang sama dengan sang penciptanya 
sendiri, yaitu manusia. Peralatan ciptaan dan manusia sesungguhnya saling 
berinteraksi dan menyesuaikan satu sama lain untuk meneruskan keberlansungan 
hidup (istilah ini memiliki makna yang berbeda dengan apa yang disebut "hidup" 
oleh manusia pada umumnya). Penyesuaian timbal balik itu adalah setara secara 
esensial, walau manusia selalu meng-objekkan atau menjadi tuan dari peralatan 
yang diciptakannya. Alam melahirkan manusia, manusia menciptakan peralatan yang 
dapat membunuh dirinya sendiri dan alam. Tapi, sesungguhnya hal tersebut tidak 
memusnahkan alam yang aku maksudkan.
Alam yang kumaksudkan bersifat hidup dan di dalam-nya terdapat makna kekal yang 
sebenarnya. Biarpun apa yang dimaksud manusia sebagai hewan, tumbuhan, dirinya 
sendiri, bahkan bumi dan alam semesta tidak ada lagi, tapi alam kehidupan masih 
tetap berjalan.Kehidupan begitu bebas. Manusia hanyalah sebuah pemadatan kecil 
yang terbentuk agar ia dapat hidup secara fisik konkret. Turunan panjang ini 
secara alami memang harus terjadi, sehingga dapat membentuk segala kenyataan 
yang ada di sekelilling kita. Kenyataan - kenyataan yang tidak dapat 
digolongkan ke dalam baik dan buruk begitu saja, melainkan rangkaian tindakan 
dari kedua sifat tersebut yang mungkin dapat meningkatkan KESADARAN… 
  
Katharsis-holydiary (15012006-16: 46) 
http://katharsis-holydiary.blogspot.com 
http://daily-spiritualstory.blogspot.com


  Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di 
Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[zamanku] Ngapain sih???

2009-02-07 Terurut Topik Tionghoa Indonesia
Mengapa HARUS memilih PDS nomer 25 di PEMILU ?
 Apa KELEBIHAN PDS dibandingkan partai politik lain ??? 

Hanya ada satu Partai Politik yang berbasis Kristen di Indonesia yang memiliki 
SATU FRAKSl utuh di DPR-RI. 
Satu-satunya parpol yang TELAH BERBUAT dan TERUS BERJUANG untuk membela 
kepentingan Umat Kristiani dan Kolompok Minontas lainnya di seluruh Republik 
Indonesia (Sejak ada Fraksi PDS, Anggaran Bimas Kristen telah mengalami 
kenaikan hingga 936 %, baru pertamakali dalam sejarah Republik Indonesia ini. 
Sekolah Minggupun dibiayai Negara). 
Satu-satunya Parpol yg BERANI menolak dengan TEGAS RUU Perbankan Syariah Surat 
Berharga Syariah Negara & RUU Pornografi yang jelas-jelas tidak aspiratif bagi 
kelompok minoritas. 
Satu-safunya Ketua Umum Parpol dan Ketua Fraksi yang KRISTIANI 
Satu-satunya Fraksi di DPR-RI yang anggotanya tidak terlibat korupsi hingga 
saat ini 
Jika ada RUMAH sendiri buat apa INDEKOST di tempat lain...?
Jika ada Partai sendiri buat apa PILIH partai lain...?
Usahakan KESEJAHTERAAN KOTA/BANGSA dimana ENGKAU ditempatkan, dan hanya dimana 
ada KEADILAN dan KEBENARAN maka disitu akan tumbuh DAMAI SEJAHTERA 
(Mari kita wujudkan bersama perjuangan PDS).
 
PILIHAN ADA DITANGAN ANDA .. NASIB UMAT KRISTEN INDONESIA & KELOMPOK 
MINORITAS LAINNYA. 
BERBUATLAH YANG TERBAIK BAGI BANGSA & NEGARA KITA  INDONESIA
INGAT SEMBOYAN NEGARA KITA : BHINNEKA TUNGGAL IKA
Biar berbeda-beda suku - agama - ras - golongan tetapi kita tetap SATU BANGSA 
INDONESIA.
Inga.. Inga BUKAN SATU AGAMA !!!
TELITI SEBELUM MEMILIH...
 
COBLOS NOMER 25 SAJA, ITULAH PARTAI DAMAI SEJAHTERA yang sudah punya DEWAN 
PIMPINAN KOMISARIAT di luar negeri, tidak ada yang lain.
 
Ikuti Info PDS : REG SEJAHTERA (kirim SMS ke) 3949

Interaktif : SEJAHTERA pertanyaan/kritikan, (kirim SMS ke) 3949








DAMAI NEGERIKU
SEJAHTERA BANGSAKU
MELALUI DUKUNGAN
PARTAI DAMAI SEJAHTERA








 













Ingat SEMBOYAN ini, Kitab Keluaran 18:21, Keluaran 23:8, Ulangan 16:19, Ulangan 
27:25, Mazmur 100: 1 - 5 dan 1 Korintus 1:10, Amsal 3:5
















MARI KITA BERSATU PADU
UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


  

[zamanku] Orang Nasrani yang dungu kayak anjing....

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Beberapa gereja di dunia ini, bagusnya bersedia mendengarkan pendapat ilmuwan..

Demikianlaha misalnya gereja katolik juga tidak lagi menentnag mati-matian 
darwinisme dan gereja Anglikan  sudah minta maaf kepada  Darwin.

Tapi masih banyak gereja yang dungu-dungu dan yang masih percaya bahwa Tuhan 
itu menciptakan Adam dan Hawa (Eva).

Dalam hal ini mereka sama saja dungunya dengan orang Islam.
.



Orang Nasrani yang dungu kayak anjing

 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] 29 Jan

2009-02-07 Terurut Topik Romo maryo




"Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang
atau di bawah tempat tidur”

(Ibr 10:19-25; Mrk 4:21-25)

 

“Lalu Yesus berkata kepada mereka:
"Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di
bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada
sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang
rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk
mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Ia berkata lagi:
"Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur
akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena
siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai,
apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.” (Mrk 4:21-25), 
demikian kutipan Warta Gembira hari
ini.

 

Berrefleksi
atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai
berikut:

·   Anak-anak pada umumnya bersifat egois, apa-apa atau
siapa aja dinnyatakan atau diakui sebagai ‘milikku’, dan dengan demikian boleh
dikatakan sebagai ‘pengumpul’ bukan ‘pemberi’. Maka hemat saya jika orang
dewasa juga masih bersikap mental ‘pengumpul’ berarti yang bersangkutan egois.
Sabda hari ini mengajak dan memanggil kita untuk memberi alias bersikap sosial,
memperhatikan sesamanya lebih-lebih dan terutama yang miskin dan berkekurangan.
Marilah kita sadari dan hayati bahwa hidup kita 
dan segala sesuatu yang kita miliki atau kuasai saat ini adalah anugerah
Tuhan yang kita terima melalui orang-orang yang berbaik hati kepada kita atau
yang mengasihi kita. Karena semuanya anugerah Tuhan selayaknya semuanya
kuhayati dan kufungsikan sesuai dengan kehendakNya antara lain dengan
‘meneruskan atau menyalurkan’ hidup kita dan segala sesuatu yang kita miliki
dan kuasai kepada saudara-saudari kita, lebih-lebih dan terutama yang miskin
dan berkekurangan. Lebih-lebih ilmu pengetahuan, kecerdasan, keterampilan atau
keahlian, bakat dst.. ketika diberikan kepada orang lain tidak akan berkurang
melainkan semakin bertambah, berkembang dan mantap, sebagaimana dilakukan oleh
para guru/pendidik/pembina, pengajar, dst.. Ketika sedang memberikan rasanya
serentak juga akan menerima, yaitu berupa tanggapan, pertanyaan, kritik, saran
dst, yang memotivasi kita semakin cerdas, terampil dan ahli. Dalam dunia
pendidikan hal ini kiranya dapat dilaksanakan dengan sikap bereksplorasi, entah
oleh para guru/pendidik maupun murid/peserta didik. Maka kami berharap sikap
mental bereksplorasi ini sedini mungkin diajarkan, ditanamkan atau dibiasakan
pada anak-anak, sejak di dalam keluarga sampai dewasa dan meninggal dunia. 

·   “Marilah kita
teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling
mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibr 10:23-24).
Sebagai orang beriman kiranya pengharapan kita sepenuhnya terarah kepada Tuhan,
yang telah menciptakan dan menganugerahi segala sesuatu kepada kita dalam dan
oleh kasih. Orang yang berpengharapan berarti hidup bergairah, ceria, dinamis
dan gembira serta “saling mendorong dalam
kasih dan dalam pekerjaan baik”. Saling mengasihi dan berbuat baik satu
sama lain itulah panggilan dan tugas perutusan kita semua. Apa yang disebut
baik senantiasa berlaku universal atau umum, dimana saja dan kapan saja, tanpa
batas ruang dan waktu, sebagaimana kasih juga bebas merdeka (ingat kasih sering
disimbolkan dengan cincin yang bulat, yang berarti utuh dan tanpa batas). Hemat
saya panggilan untuk saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik itu
pertama-tama dan terutama harus dibiasakan di dalam keluarga, sebagai komunitas
dasar/basis bagi hidup beriman, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang
kemudian diharapkan diperdalam dan diperkembangkan di sekolah-sekolah serta
berbagai kegiatan atau usaha bersama .Tanda bahwa orang berpengharapan pada
Tuhan, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik adalah yang
bersangkutan semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesamanya, semakin banyak kenalan
berarti semakin banyak sahabat. Dalam doa-doanya ia senantiasa mengenangkan dan
mendoakan  saudara-saudarinya atau
sesamanya; demikian juga ketika ada saudara atau sesama yang membutuhkan
bantuan dengan segera ia membantunya. Orang tidak menunda-nunda berbuat baik,
menunda berbuat baik berarti egois dan dengan demikian akan tumbuh berkembang
menjadi pribadi yang tidak bermutu. 

 

“ TUHANlah yang empunya bumi serta
segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang 
mendasarkannya
di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. "Siapakah yang
boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang
kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan,”
(Mzm 24:1-4b)

 

Jakarta, 29 Januari 2009




  
__

Re: [zamanku] Re: Islam Belum Pernah Melahirkan Ilmuwan !!!

2009-02-07 Terurut Topik surya mahakama ismail
WAK ROSLAN, ramai orang Islam selalunya mengatakan bahawa nabi2
sebelumnya mengajarkan tauhid. Saya nak tanya nabi2 ugama apakah mereka
ini? Islam-kah? Yahudi-kah? Kristian-kah?

Wak Rsolan selalunya menyebut bahawa umat Kristian percaya adanya dosa
warisan, dari mana waka faham hal ini. Kerana Alkitab umat Kristian
tidak menyebut adanya dosa warisan, yg ada iaitu dosa pertama atau dosa
asal.

Wak Roslan haqul-yakin bahawa Allah itu Esa. Kenyataannya di Qur'an
Allah sering menyebut dirinya sbg KAMI dan bahkan sbg DIA. Bahasa Arab
berlainan dengan Bahasa Melayu tidak mengenal 'royalty we'. Setiap kali
orang Arab mengatakan 'kami' mereka berbicara tentang setidaknya dua
orang. Kalau ada ayat Qur';an di mana penulisnya mengatakan 'Dia adalah
Allah - bla bla bla', maka yang berciara bukanlah Allah sendiri tetapi
orang lain. Mungkin Wak Roslan bolih terangkan kepada kami apakah Surat
Al Fatiha diucapkan oleh Allah SWT ataukah oleh orang lain?

Gabriela Rantau


--- In zamanku@yahoogroups.com, Roslan Salleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nak masuk Mekah.kota suci agama Allah yg esa..mesti kena jadi
penganut yg suci. Itu adalah undang-undang dan ditentukan oleh Allah.
>
> Apatah yg sering memutar dan mencari kesalahan umat Islam (agama
Islam adalah amat cantik).tak usah sibuk-sibuk nak ke Mekah. Tuhan
kamu yg dikatakan ada anak, mempunyai 3 dimensi (patung), mempunyai dosa
warisan, atau yg tiada tuhan langsung kehidupan umpama haiwan dan yg
serupa.pergi saja melawat tempat lain.
>
> Artikel-artikel anda putar-putar tajuknya negatif terhadap
Islam.apakah anda fikir yg diri anda itu amat baik? Agama secara
umumnya mengajar berbuat baik.dan kita claim kita juga baik, namun
kita sendiri sering mencari negatif tentang umat Islam.Kita bukan
berdebat..malahsering melontar fitnah. Sedangkan hakikat ketuhanan
agama sendiri amat songsang..amat bodohamat tak logik.
Apakahkamu menyangka dengan sering melontar ucapan kejahatan..umat
Islam akan menerima mudah-mudah. Hanya yg tolol, miskin, yg enggan
memikir, mungkin menerima kemyataan yg salah tersebut.
>
> Ketuhanan agama kelian menampakkan kebodohan dan tidak menggunakan
langsung kekuatan akal akal. Rislah seluruh Nabi-Nabi ...adalah hanya
mengesakan Allah, mensucikan hanya Dia. Tidak ada anak Tuhan, tidak ada
dosa warisan, tidak ada anak disalib utk hapuskan dosa manusia, padri
boleh hapuskan dosa, kitab-kitab suci diubah dan sering direvisi,
ucapan-ucapan seks keterlaluan dan menghina wanita di dalam bibel dll.
>
> Ketuhanan yg songsang..adalah pokok segala kejahatan pada Tuhan
dan akan kekal selamanya di dalam neraka. Memang itu yg sepatutnya bagi
pensyirik2 Allah.
>
>
> Ketut [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Mbah, kl sekadar "dibiarkan hidup" itu bukan setandar manusiawi
jaman ini mbah.
> Coba deh kita jujur, bicara fakta2 saja, ngga usah berhayal2. Ini
fakta jaman ini.
>
> 1. Apakah orang kafir boleh memasuki mekah ?
> 2. Apakah di arab boleh membangun tempat suci (baru) selain masjid
?
> 3. Apakah orang muslim arab/negara2 islam bisa pindah agama sesuka
hatinya dan melakukan itu secara terbuka tanpa terganggu kehidupannya?
> 4. Apakah malaysia telah menerima permohonan pindah agama lina joe
sehubungan dengan pernikahannya dengan pria kristiani ?
>
> Itu dulu deh.
> Lalu bandingkan jawaban2 diatas dengan jawaban atas pertanyaan2 ini 
:
>
> 1. Apakah ada larangan bagi sekelompok orang yang diidentifikasi
berdasarkan agamanya untuk memasuki sebuah kota di dunia ?
> 2. Apakah ada larangan membangun tempat suci di US, Jerman, Inggris,
India dll ? ini secara umum lho, bahwa ada 1-2 kasus, membangun rumah
biasa juga kl tidak sesuai tata kota biasanya dilarang.
> 3. Apakah di amerika, india, china, jerman, prancis, orang2 kl mo
pindah agama harus berurusan dengan dan minta ijin pada
pengadilan/pemerintah ?
> 4. Apakah ada kasus model lina joe itu di negara kafir amrik,
jerman, prancis, belanda ?
>
> Itu dulu mbah.
>
>
>
>
> - Original Message -
> From: tawangalun
> To: zamanku@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, November 06, 2008 5:33 AM
> Subject: [zamanku] Re: Islam Belum Pernah Melahirkan Ilmuwan !!!
>
>
> Dimana ada kekuasaan Islam non muslim aman:
> Di Mesir:Kristen Koptic masih hidup.
> Di Cordoba ketika Muslim berkuasa,Kristen tetep ada.
> Sekitar Taj Mahal sekarang Hindhu tetep banyak,padahal disitu dulu
> rojo Islam.
> Kenapa setelah Cordoba jatuh Spanyol Islamnya habis? padahal pernah
> disana 700 th.Karena Islamnya habis dibantai.Kok bisa2nya ngatain
> Otoman kejam.Waktu Umar mnguasai Yerusalem,wong Yahudi dan Kristen
> dibiarkan berziarah ketempat suci mereka.Itu diakui oleh Yahudi
> lo,sebab jaman dikuasai Kristen Yahudi dilarang menziarahi tempat2
> sucinya.
>
> Shalom,
> Tawangalun.
>
> - In zamanku@yahoogroups.com, "gkrantau" gkrantau@ wrote:
> >
> > BANG TAWANG, anda sengaja melupakan bhw Ottoman Empire menjadi besar
krn
> > kekejaman mereka. Bayangkan bangsa2 yg dijajah setiap taon hrs
> > menyerahkan satu anak la

[zamanku] Jauhkan Diri Dari Dosa Besar

2009-02-07 Terurut Topik Verri DJ


Jauhkan Diri dari Dosa Besar

Oleh : Ferry Djajaprana

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu 
mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa kecil) dan 
kami masukkan kamu ke tempat yang mulia/surga" (QS An Nisa : 31)


Dalam hidup ini kita  pernah berbuat salah dan dosa, dosa besar ataupun 
kecil, disadari maupun tidak. Demikianlah karena manusia adalah tempatnya 
salah. Kalau kita bertobat Allah akan mengampuni dan mencurahkan rahmatnya 
kepada kita sehingga akan mencapai kebaikan dunia maupun akhirat. 
Sebaliknya bila kita lupa bertobat sampai ajal menjemput, maka kita akan 
celaka.


"Adapun mengenai orang yang  bertobat, beriman dan beramal saleh, ada 
harapan bahwa ia tergolong orang yang beruntung" (Al Qasas [28]:67).


Ayat ini mengandung harapan,  bahwa bagaimanapun besarnya kesalahan dan 
dosa yang telah dilakukan asalkan mau bertobat maka dosa itu akan 
diampuni.Untuk itu sebaiknya janganlah sampai kita terjerumus melakukannya.


Yang termasuk dosa besar adalah : mempersekutukan Allah dengan yang lain 
(syirik), membunuh manusia beriman (mukmin), sihir termasuk didalamnya 
mendatangi peramal, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari 
peperangan, menuduh wanita baik-baik berbuat zina, menyakiti hati orang 
tua, berzina, bersaksi palsu, meninggalkan sholat, menghina sahabat Rosul 
Saw, memutus tali silaturahmi, meninggalkan dakwah amar maruf, 
minum-minuman keras, makan makanan haram, tidak membayar zakat, tidak 
belajar agama dan lain-lain.


Firman Tuhan di atas menegaskan bahwa tobat harus dibuktikan dengan iman, 
dan iman wajib dibuktikan dengan amal saleh. Apabila  semua sudah dipenuhi, 
maka Insya Allah dosa besar akan diampuni, sehingga menjadi orang yang 
beruntung, baik dunia maupun akhirat. Keuntungan di dunia adalah jiwa 
bersih, tenang  dan bahagia, tidak merasa dikejar-kejar dosa dan rasa 
bersalah yang menjadikan stres bahkan dimudahkan rejekinya, keuntungan 
akhirat adalah masuk surga. Karena itu tidak ada alasan untuk tidak 
bertobat kepada Allah sedini mungkin.


Http://ferrydjajaprana.multiply.com



[zamanku] Disaat Saya Tua

2009-02-07 Terurut Topik mangucup88
Disaat Saya Tua
Tulisan aslinya berjudul "Disaat Daku Tua" berupa terjemahan dari 
tulisan dalam bahasa Mandarin

*Tulisan ini berlaku bagi setiap orang, sebab yang sekarang usianya
masih muda belia sekalipun; pada suatu saat Anda juga akan mencapai
titik persimpangan dimana tulisan ini akan berlaku bagi diri anda
sendiri. Percayalah !*

Disaat Saya Tua…..
Disaat saya tua,  diriku bukan lagi seperti pada saat dimana saya 
masih muda
oleh sebab itu maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku

Disaat saya menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat saya tidak lagi dapat mengingat bagaimana caranya 
mengikatkan tali sepatu
Ingatlah saat-saat bagaimana saya mengajarimu,
membimbingmu untuk melakukannya

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus
ucapan yang membosankan mu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, saya harus mengulang dan mengulang terus sebuah 
cerita
yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam 
mimpi

Disaat saya membutuhkan bantuanmu untuk memandikanku,
ini sebenarnya bukanlah kehendaku 
Ingatkah dimasa kecilmu, bagamana saya dengan berbagai cara
membujukmu agar engkau mau mandi

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah mentertawaiku
Renungkanlah bagaimana saya dengan sabarnya saya menjawab setiap
Pertanyaan "Mengapa"… ini dan …itu
yang Engkau ajukan berkali-kali disaat itu

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku
Bagaikan dimasa kecilmu
saya menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan

Disaat aku membutuhkan dan memohon pertolonganmu,
bahkan menjerit berkali-kali memohon bantuan agar Engkau datang
tapi kenyataannya seringkali Engkau tidak ada waktu, 
karena kesibukan bisnismu
tetapi ketika Kau masih bayi, hanya dengan bunyi lembut isak tangismu
Saya sudah datang untuk menolongmu, karena aku menjagamu
24 jam sehari; siang dan malam

Disaat saya melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu pada saya untuk mengingatnya
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku
Asalkan Engkau berada disisiku untuk mendengarkanku,
Saya telah merasa bahagia sekali

Disaat Engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih
Maklumilah diriku, dukunglah saya, bagaikan saya terhadapmu
Disaat engkau mulai belajar tengtang kehidupan

Dulu saya menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
kini temanilah saya hingga akhir jalan hidupku.
Berilah saya cinta kasih dan kesabaranmu,
Saya akan menerimanya dengan senyuman yang penuh rasa syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu

Mang Ucup sang Kakek Tua
Facebook
Email: mang.ucupgmail.com






[zamanku] Awliya Knowledge

2009-02-07 Terurut Topik arief dani
Awliya Knowledge
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Thursday, Mar 01, 2007 | Oakland, CA US
SufiLive.com

A`udhu billahi min ash-shaytan ir-rajeem
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Raheem

Ati` Allah wa ati` ar-rasula wa uli ’l-amri minkum - Obey Allah, obey the 
Prohet and obey those in authority among you. [4:59]

In the previous session we made an introduction and speaking awliyaullah and 
about how Allah swt gave awliyaullah what he did not give others and prepared 
them so that they can guide the Ummah towards the Last Days and through the 
Last Days to reach Judgment Day in the best way, taking from what the Prophet 
(s) has given them through the knowledge of realities, which is knowledge of 
dhaahir and knowledge of the hidden.

When Abdul Wahhaab ash-Sha`rani was asked about ilm al-baatin, he said that to 
us there is only one `ilm, `ilm adh-dhaahir, because for us everything is not 
hidden. For us is the knowledge of realties; already these discoveries have 
been made so we know what has been hidden. According to the level of the wali, 
what is hidden from them he might know it. So to them, there are not two 
different kinds of knowledge. There is knowledge always appearing to them and 
this is the knowledge of realities. We explained about that - about the 
importance of awliyaullah. The session yesterday was different… you were asking 
about the essence, so it was the session before.

Awliyaullah: what is there job? What Grandshaykh said has a very, very deep 
meaning. He said it in a way that I feel shy to say it but we have to be more 
polite, because a wali can say about himself whatever he likes but a student 
cannot repeat as he says it; we have to try to put it in a way that is 
acceptable to us.

That awliyaullah …what am I going to say? Awliyaullah are people who are 
cleaners; they clean what we make dirty. They have been carrying that 
responsibility which is a heavy responsibility. La yukallifullahu nafsa illa 
wu`saha. According to their levels, awliyaullah carry the dirtiness of their 
followers (put in a polite way; he used another word). We dump our dirtiness on 
them. That is why it is said that on the Day of Judgment, from Allah’s infinite 
mercy or love to His servant, for ummat an-Nabi, that they believed in him and 
didn’t associate anyone with him, Allah swt sends His mercy on them and because 
of that we will be feeling shy and sweating because we were running away and 
throwing our dirtiness everywhere and in return Allah swt is sending His mercy 
on us.

Awliyaullah are inheriting from Muhammadun Rasulullah the manifestation from 
the verse, “wa ma arsalanaaka illa rahmatan lil-`alameen. - We have sent you 
not except as a mercy to humanity.” And how do we explain that mercy? It is 
impossible to give the explanation of that meaning in full; whatever we say, it 
falls short.

When we say that Allah swt has mercy on me and my family it means we have a 
good life; we’re not sick, we have healthy children, we have good parents, we 
are eating well, we are breathing well; we are living well, we are not in a 
difficulty. It means anything that you can explain as a favor is a mercy that 
Allah swt favored you with. Breathing is a mercy. If that breathing stops, 
y’Allah swt goes away. So every action, even the smallest one, is a mercy. And 
who is that mercy? - It is Muhammad (s). Allah swt said, “We sent you not 
except as mercy.” So it means all these mercies we are receiving are coming to 
us through the Prophet (s).

It is not shirk. The Prophet (s) said, “ana al-Haashir, wa ana al-Maahi, wa ana 
Abu'l-Qaasim, wa ana Taha wa Yasin.” – ‘I am the one taking sins away and on 
resurrection the one to whom all people run on Judgment Day. And I am Taha and 
Yasin. And I am Abul –Qaasim. Allah swt gave me the responsibility of dividing 
that mercy on humanity.’

So that heavy burden that is on awliyaullah, from what they inherit of the 
mercy of the Prophet (s) , they carry our dirtiness. As we were explaining two 
sessions before, Grandshaykh said, “The Prophet (s) said to me in my 
seclusions, your job” (he said to Grandshaykh, Shaykh Abdullah al-Faiz 
ad-Daghestani, Sultan al-Awliya) “is that you have to carry the dirtiness of 
everyone and you have to be able to take responsibility for what they have 
done. You have to purify them and clean them and you have to present them to me 
and I present them to the Divine Presence.”

That is big. That is two lines but it makes you stunned. It makes us look into 
it carefully: that the Prophet (s) is saying “your job” - it means he has been 
assigned a job. It means he has been assigned an authority from the Prophet (s) 
meaning from the Prophet (s) to him and from Allah swt to the Prophet (s) that 
he has to carry from everyone.

What does carry from someone mean? It means he has to be in everyone’s [all 
human beings] lives. He has to be with everyone in every moment of his or her 
life or how will he carry from everyone? How will he know what the

[zamanku] Filsafat dan Agama

2009-02-07 Terurut Topik Iman K.
Salam,



Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa telah terjadi hujatan dan 
penentangan yang begitu keras dan sekaligus membabi buta dari beberapa kalangan 
mengenai kehadiran filsafat ke dalam kajian/wilayah agama. Mereka mengatakan 
filsafat sangat bertentangan dengan ajaran agama, khususnya agama Islam.

 

Apakah betul bahwa filsafat sangat bertentangan dengan agama?

 

Mengutip apa yang dikatakan oleh Al-Kindi, bahwa filsafat dan agama 
sesungguhnya adalah sama-sama berbicara dan mencari kebenaran, dan karena 
pengetahuan tentang kebenaran itu meliputi juga pengetahuan tentang Tuhan, 
tentang keesaan-Nya, tentang apa yang baik dan berguna, maka barang siapa saja 
yang menolak untuk mencari kebenaran dengan alasan bahwa pencarian seperti itu 
adalah kafir, maka sesungguhnya yang mengatakan kafir tersebutlah yang 
sebenarnya kafir.

 

Diantara filsuf muslim yang paling peduli untuk menjawab perihal hubungan 
filsafat dengan agama ini adalah Ibn Rusyd. Ibn Rusyd bahkan menulis sebuah 
karya khusus untuk menjelaskan bagaimana sesungguhnya dan seharusnya hubungan 
antara filsafat dan agama. Menurut Ibn Rusyd, antara filsafat dan agama 
sesungguhnya tidak ada pertentangan. Agama alih-alih melarang, bahkan justru 
mewajibkan pemeluknya untuk belajar filsafat.

 

Jika filsafat mempelajari secara kritis tentang segala wujud yang ada dan 
merenungkannya sebagai petunjuk 'dalil' adanya sang pencipta dari satu sisi dan 
syari'ah pada sisi yang lain telah memerintahkan untuk merenungkan segala wujud 
yang ada, maka sesungguhnya antara apa yang dikaji oleh filsafat dan apa yang 
dianjurkan oleh syari'ah telah saling bertemu. Dengan kata lain bisa dikatakan 
bahwa mempelajari filsafat sesungguhnya telah diwajibkan oleh syari`ah.

 

Penekanan al'quran didalam surat 59 ayat 2 yang berbunyi : "Fa`tabiru ya uli al 
abshar" (Renungkanlah olehmu, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan 
(visi)) sesungguhya lebih kepada penekanan pentingnya untuk  menggunakan akal, 
atau gabungan antara penalaran intelektual (filsafat) dan penalaran hukum 
(syari'at).

 

Demikian juga surat 185 ayat 7 yang mengatakan :

 

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala 
sesuatu yang diciptakan Allah"

 

Juga adalah ayat yang menganjurkan supaya manusia menggunakan akal dan 
penalarannya untuk mempelajari totalitas wujud. Dengan demikian maka 
sesungguhnya syari`at telah mewajibkan kepada kita untuk menggali pengetahuan 
tentang alam semesta ini dengan penalaran. Namun demikian, untuk bisa melakukan 
penalaran yang benar maka disyaratkan seseorang itu harus mengetahui terlebih 
dahulu beberapa metode atau cara berpikiran yang logis dengan mempelajari ilmu 
logika supaya bisa melakukan pembuktian yang demonstratif.

 

Ibn Rusyd kemudian membandingkan kewajiban mempelajari ilmu logika sebagai alat 
untuk berfilsafat dengan kewajiban yang ditetapkan oleh para fuqaha untuk 
mempelajari katagori-kategori hukum yang termuat dalam ushul al-fiqh.

  

Ibn Rusyd menyatakan jika para fuqaha menyimpulkan kewajiban untuk memperoleh 
pengetahuan tentang penalaran hukum dari ayat "fa`tabiru ya uli al abshar", 
maka alangkah lebih pantas jika ayat tersebut dijadikan sebagai dalil wajibnya 
untuk mempelajari pengetahuan rasional (rasional reasoning) bagi mereka yang 
ingin mengetahui Tuhan dan ciptaan-Nya.

 

Bagi mereka yang tetap ngotot mengatakan bahwa belajar filsafat tersebut adalah 
bid`ah, Ibn Rusyd mengatakan, "anggaplah filsafat itu bid`ah karena tidak 
terdapat dikalangan orang-orang Islam pertama (salaf). Tetapi apakah hal serupa 
tidak berlaku juga bagi studi penalaran hukum (ushul al-fiqh) yang tercipta 
juga setelah periode salaf. 

 

Bagaimana mungkin jika yang satu dikatakan tidak bid`ah tetapi yang lainnya 
dikatakan bid`ah padahal keduanya membicarakan penalaran  hukum dan penalaran 
rasional yang sama-sama diciptakan setelah periode salaf.





Salam,



Iman K.
http://www.parapemikir.com


[zamanku] Learn Another Language

2009-02-07 Terurut Topik life.key09

Learn Another Language

In spite of the diversified cultures and the people living at far-off
places, the world seems to be no more than one single unit. This is no
doubt, the result of the tremendous progress of communication.
Online Secondary Education Degree

PhD Degrees Pay

TOEFL stands for The Test of English as a Foreign Language.

Online MBA Program




[zamanku] Tentang seruan "Waspadai anak-anak PKI !"

2009-02-07 Terurut Topik Umar Said
 Tulisan ini juga disajikan dalam website http://kontak.club.fr/index.htm

 Catatan A. Umar Said

Tentang seruan “Waspadai anak-anak PKI !”

Tulisan ini dimaksudkan sebagai ajakan kepada para pembaca untuk sama-sama
merenungkan secara dalam-dalam tentang pernyataan Asisten Intelijen Kasdam
1/Bukit Barisan, kolonel (Inf) Arminson., yang menekankan perlunya upaya
sistematis dari “segenap komponen bangsa mencegah anak-anak PKI  menyusup
masuk birokrasi, apalagi sampai menjadi pejabat” dan ucapan-ucapan lainnya
tentang bahaya laten komunis yang sekarang mulai muncul dengan
terang-terangan dalam berbagai bentuk..

Pernyataannya tersebut disiarkan oleh harian Duta Masyarakat (18 Januari
2009)  sebagai bagian dari berbagai tulisan mengenai PKI, seperti yang
disajikan oleh website http://kontak.club.fr/index.htm

(harap baca “Bung Karno : sumbangan dan pengorbanan PKI besar sekali !).

Agaknya, setelah membaca dan merenungkan isi pernyataan petugas (yang cukup
penting) dari Intel ini maka banyak orang bisa menarik kesimpulan bahwa
selama golongan militer didominasi oleh orang-orang yang berfikiran sejenis
kolonel intel tersebut di atas, maka  negara dan bangsa kita akan tetap
terus menanggung berbagai penyakit yang parah. Sebab, apa yang dinyatakan
oleh petugas intel ini, sama sekali bukanlah pendapat atau sikap pribadinya
seorang diri saja, melainkan ia berbicara dalam kualitasnya sebagai perwira
militer.

Jelaslah kiranya bagi kita semua bahwa ucapan-ucapan kolonel intel yang
demikian ini  mencerminkan sebagian sikap atau garis politik pimpinan
militer (terutama Angkatan Darat) yang selama puluhan tahun sudah bersikap
anti Bung Karno dan anti-PKI, yang juga dengan kekuasaan Orde Barunya telah
melakukan banyak dan bermacam-macam kejahatan dan pelanggaran HAM.

Pernyataannya itu merupakan tambahan bukti lainnya lagi, bahwa golongan
militer pendukung Suharto masih tetap merupakan perusak persatuan rakyat dan
bangsa Indonesia, seperti yang telah dilakukan selama 32 tahun kekuasaan
rejim militer. Karena itu,  kiranya pantaslah disebutkan bahwa,  pada
hakekatnya, pimpinan militer pendukung Suharto sebenarnya bisa dipandang
sebagai musuh bangsa  Indonesia.

Marilah sama-sama kita coba telaah isi pernyataan tersebut dari berbagai
segi dan sudut pandang, yang selengkapnya adalah sebagai berikut :

 “Asisten Intelijen Kasdam I/Bukit Barisan, Kolonel (Inf) Arminson,
mengatakan, pemerintah dan segenap komponen bangsa perlu mengambil
langkah-langkah antisipatif untuk mencegah agar anak-anak PKI tidak bisa
mengulang kembali sejarah gelap bangsa Indonesia. Dia menilai modus
perjuangan PKI agar bisa hidup lagi di Indonesia hingga saat ini juga tidak
pernah berubah. Yakni selalu memanfaatkan isu kemiskinan, ketidakadilan di
bidang sosial, ekonomi dan hukum, serta berupaya mendiskreditkan kelompok
atau institusi yang dianggap menghambat atau mengancam perjuangannya. PKI
dengan ideologi komunisme selalu berusaha menyebarluaskan kebohongan untuk
mencapai tujuannya.

“Anak-anak PKI juga dididik menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan
tersebut. "Mereka pelaku berbagai tindakan kekejaman di masa lalu sehingga
tak boleh diberi kesempatan untuk mengulang lagi kekejamannya itu," katanya.
Langkah-langkah antisipasi untuk mencegah PKI bangkit lagi antara lain
konsistensi pemerintah dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan,
kesehatan, kesejahteraan, dan rasa keadilan masyarakat guna mencegah upaya
penggalangan dari kelompok komunis yang selalu memanfaatkan isu
keterbelakangan, kemiskinan dan ketidakadilan yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat.

“Ditekankannya, bahaya laten komunis dengan segala tipu muslihat,
kebohongan, dan kekejamannya bukan semata musuh TNI tapi musuh seluruh
bangsa Indonesia dan semua pihak harus mencegah setiap upaya pihak mana pun
yang ingin mencabut TAP MPRS No. XXV Tahun 1966 yang menetapkan PKI sebagai
partai terlarang di Indonesia. Langkah antisipasi lain adalah dengan
membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali komunis
melalui sarana diskusi, seminar, penyuluhan, ceramah, kemudian mewaspadai
upaya penyusupan ideologi tersebut ke tubuh berbagai komponen bangsa baik
pemerintah, TNI/Polri, ormas maupun komponen bangsa lain. Harus ada upaya
sistematis dari semua komponen bangsa agar anak-anak PKI tidak bisa menyusup
masuk birokrasi, apalagi sampai menjadi pejabat.

"Langkah berikutnya adalah mencantumkan kembali materi pelajaran tentang
bahaya laten komunis di semua lembaga pendidikan, sementara masyarakat luas
harus ikut serta mewaspadai, memantau serta melaporkan kepada pihak berwajib
jika melihat adanya kegiatan berkaitan dengan penyebaran ajaran atau paham
komunis," katanya. Lebih jauh disebutkan, era reformasi dan keterbukaan
dewasa ini telah dimanfaatkan kelompok/kalangan komunis untuk bangkit
kembali. Beberapa indikasi ke arah itu antara lain dapat disimak dari
pernyataan salah seorang generasi muda keturunan PKI pada 17 April 1996,
bahwa "Partai sudah berdiri,

[zamanku] Kekuatan Tradisi Sastra Indonesia di Jawa Barat

2009-02-07 Terurut Topik Anwar Holid
Kekuatan Tradisi Sastra Indonesia di Jawa Barat
--Oleh Anwar Holid

Majelis Sastra Bandung mengadakan diskusi untuk menggali akar tradisi dan 
tonggak-tonggak sastra Indonesia yang terjadi di Jawa Barat.

BANDUNG - Aku melangkah cepat-cepat begitu turun dari angkot di jalan Aceh, 
soalnya titik-titik hujan sebesar biji jagung sudah mulai berjatuhan, kuatir 
sampai di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) dalam keadaan basah kuyup. Untunglah 
aku menang, dan sampai di pintu gedung itu bertemu dengan Matdon (Rais 'Am Kyai 
Majelis sastra Bandung), sekalian salaman dengan Wawan Juanda dari Republik 
Entertainment. Di gedung itu sudah berdatangan sejumlah orang, terutama 
anak-anak ASAS dari UPI.

"Habis dari mana nih, pakai batik segala?" kata seseorang. Aku memang 
mengenakan batik biru; sebuah baju aneh untuk datang ke acara sastra. Dengan 
baju ini, dulu banyak orang mengira aku adalah seorang PNS. "Habis dari 
kondangan," jawabku tertawa. Aku disarankan mengenakan batik oleh penata 
kostum, yang aku turuti dengan senang hati karena itu membuat aku lebih rapi. 
Kadang-kadang, aku ingin sesekali malah pakai dasi dan lebih rapi lagi, seperti 
pernah aku lakukan dulu waktu kerja di M_. Tapi sekarang aku tak punya dasi. 
Entah ke mana dasi milikku dulu.

Waktu memutuskan akan datang ke acara di hari Minggu, 25 januari 2009 ini, aku 
bingung dengan tema diskusi: menengok tradisi sastra di Jawa Barat. Tema ini 
penuh jebakan. Dalam kepalaku ada dua pertanyaan: tradisi sastra yang mana? 
Sastra Indonesia atau sastra Sunda. Apalagi yang bicara adalah Soni Farid 
Maulana dan Hawe Setiawan. Yang pertama terkenal sebagai penyair kawakan, yang 
kedua dikenal sebagai kritikus dan pegiat budaya Sunda. Benar juga, ketika 
memulai bicara, Hawe mengungkapkan kekhawatiran serupa. Untunglah, rupanya 
Majelis Sastra Bandung ingin membicarakan tradisi sastra Indonesia di Jawa 
Barat. 

Soni Farid Maulana membicarakan dinamika Bandung sebagai pusat puisi, penyair, 
dan gerakan puisi. Cakupan pembicaraannya nyaris khusus mencuplik tentang 
Bandung. Salah satu yang dia ungkap ialah fakta betapa sejumlah sastrawan yang 
tumbuh di Bandung akhirnya hijrah ke berbagai kota---terutama Jakarta--ketika 
ada tawaran atau kesempatan yang lebih menarik ada di sana. 

Sementara Hawe Setiawan melihat tradisi dari sudut pandang yang jauh lebih luas 
dan menyeluruh. Menurut Hawe, ada empat hal yang harus diperhatikan bila kita 
mau bicara soal tradisi, yaitu:
1/ Lokasi penulis, terutama dalam hal geografis; tradisi sastra di Jawa Barat 
tidak hanya terjadi di Bandung, melainkan di kota-kota lain, baik itu Tasik, 
Cirebon, Garut, dan semua wilayah Jawa Barat.

2/ Genre; sastra ialah mencakup semua turunannya, bukan hanya puisi; ada prosa 
dan drama di sana.

3/ Bahasa; bukan hanya bahasa Indonesia yang aktif digunakan oleh penduduk Jawa 
Barat, melainkan juga bahasa ibunya, yaitu Sunda. Bahkan ada sebagian orang 
Sunda keturunan Cina yang menulis dalam bahasa Mandarin, aktif berkarya di 
media internasional,  dan mendapat reputasi mengagumkan di sana. Hawe 
menyatakan, sejumlah sastrawan Jawa Barat menulis secara bilingual, tapi ada 
juga yang memilih bahasa Sunda. Atau ketika muda menulis dalam bahasa 
Indonesia, dan ketika memasuki masa tua menulis dalam bahasa Sunda. Tradisi ini 
telah berlangsung cukup lama.

4/ Tradisi itu sendiri, bahwa tradisi merupakan proses, semangat kolektif, 
memiliki sejarah yang panjang, didukung oleh politik, industri, dan media.

Hawe menautkan kekuatan tradisi itu dengan Bandung sebagai kota yang industri 
kreatifnya sudah maju. Dia menyebut soal DIY (do it yourself), kerajinan, 
industri fashion & clothing, musik, makanan, seni, dan kreatif lain. Tapi 
sastra, seperti apa? Yang paling menonjol dalam amatan keduanya ialah tradisi 
kreatif dalam komunitas, gerakan, dan perayaan yang sudah tumbuh, sementara 
industri belum.

Lontaran pembicaraan ini membuatku bertanya: dengan persoalan bahasa dan 
potensi kreativitasnya, kenapa sastrawan Bandung gagal menjadikan sastra 
sebagai penopang hidupnya, kenapa para sastrawan gagal hidup layak dari 
kegiatan sastranya? Kenapa industri sastra tidak tumbuh di Bandung, agar para 
sastrawan bisa mendapat bagian keuntungan finansial yang pantas dari 
aktivitasnya. Kalau para seniman lain bisa hidup dari kegiatannya, kenapa 
sastrawan tidak?

Hawe dan Soni sepakat bahwa persoalan finansial dan ekonomi, kaya-miskin, 
bukanlah bagian dari proses kreatif sastra. Aku juga sepakat soal ini, tapi itu 
membuatku miris. Mendadak aku ingat pernyataan Saut Situmorang: bahwa sastrawan 
yang hebat ialah sastrawan yang hanya peduli pada kualitas pencapaian 
sastranya, tak peduli tubuhnya hancur oleh apa pun.

Diskusi berlangsung dalam guyuran hujan, dalam ruangan pengadilan dahulu Bung 
Karno dan kawan-kawan digugat oleh pemerintah kolonial Belanda. Penyelenggara 
acara ini, Majelis Sastra Bandung, didirikan oleh Matdon dan kawan-kawan di 
GIM, melontarkan slogan "ruang sastra yang sebenarnya."

[zamanku] Sains

2009-02-07 Terurut Topik Iman K.
Salam,

Dibarat dewasa ini filsafat - khususnya metafisika - dianggap bukanlah sebagai 
sains. Sebagaimana yang dikatakan August Comte, bahwa filsafat dalam bentuk 
metafisika adalah fase kedua dalam perkembangan manusia, setelah agama yang 
disebut sebagai fase pertamanya.

Adapun yang disebut dengan fase ketiga atau fase yang paling modern dalam 
perkembangan manusia adalah sains yang bersifat positivistik ( yang dapat 
dilihat oleh indra lahir manusia ).

Dan karena sains merupakan perkembangan terakhir - fase ketiga- maka manusia 
modern harus meninggalkan fase-fase sebelumnya yang dianggap sudah kuno seperti 
fase agama -teologis- dan metafisika filosofis jika ingin tetap bisa dikatakan 
sebagai manusia modern.

Apakah kita harus meng amin-i saja apa yang dikatakan oleh August Comte 
tersebut? 

Mari kita lihat dari sisi yang lain...

Berbeda dengan apa yang terjadi dibarat, dalam tradisi ilmiah Islam filsafat 
tetap dipertahankan hingga kini dalam posisi ilmiahnya yang tinggi sebagai 
sumber atau basis bagi ilmu-ilmu umum yang biasa kita sebut sebagai sains, 
yakni cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengan dunia empiris, dunia fisik.

Dalam tradisi Islam, Filsafat adalah induk dari semua ilmu yang menelaah ilmu 
rasional (aqliyyah) seperti metafisika, fisika dan matematika. Adapun 'sains' 
dalam tradisi ilmiah Islam adalah termasuk kedalam kelompok ilmu rasional 
dibawah ilmu-ilmu fisik, sehingga mau tidak mau sains harus tetap menginduk 
kepada filsafat, khususnya kepada metafisika filsafat. Alih-alih sains 
dikatakan terlepas dari filsafat sebagaimana yang disinyalir oleh 
August Comte, filsafat justru dipandang sebagai induk dari sains.

Para Filosof Muslim memandang bahwa terdapat sumber abadi dan sejati bagi 
segala apapun yang ada dijagad raya ini, yang pada gilirannnya akan dijadikan 
sebagai objek penelitian ilmiah. Sumber sejati ini penting dibicarakan untuk 
mengetahui asal usul dari objek apapun yang akhirnya kita pilih untuk diteliti, 
tak terkecuali objek-objek fisik. Tanpa sumber sejati seperti yang disebutkan 
diatas maka tidak mungkin ada apapun yang bisa kita jadikan sebagai objek 
penelitian kita.

Tuhan, itulah sumber sejati yang dimaksud, darimana segala sesuatu itu berasal. 

Dalam Islam, alam raya ( yang akan dijadikan objek penelitian oleh sains) 
disebut sebagai ayah/ayat  atau tanda-tanda Tuhan. Menurut Muhammad Iqbal, alam 
tak lain adalah medan kreativitas Tuhan. Oleh karena itu barang siapa saja yang 
meneliti dan mengadakan kajian terhadap alam semesta, maka sesungguhnya dia 
sedang melakukan penelitian terhadap cara Tuhan bekerja dalam penciptaan atau 
dalam bahasa yang lebih populer, maka sesungguhnya orang (sains) tersebut 
sedang melakukan penelitian tentang sunnatullah.

Dengan melihat apa yang dikatakan Muhammad Iqbal tersebut, maka seharusnya 
setiap orang yang mengadakan kajian dan penelitian terhadap alam maka 
seyogyanya makin bertambahlah kepercayaannya (imannya) kepada sang Pencipta 
(Tuhan) dan bukan malah sebaliknya seperti yang sering terjadi didunia barat 
dimana mereka malahan berusaha menyingkirkan Tuhan dari arena penelitiannya.

Selain sebagai basis metafisik ilmu (sains), filsafat juga bisa dijadikan 
sebagai basis moral bagi ilmu dengan alasan bahwa tujuan menuntut ilmu dari 
sudut aksiologis adalah untuk memperoleh kebahagiaan bagi siapa saja yang 
menuntutnya.

Filsafat, khususnya Metafisika adalah ilmu yang mempelajari sebab pertama atau 
Tuhan, yang menempati derajat tertinggi dari objek ilmu. Oleh karena itu sudah 
semestinyalah jika metafisika dijadikan basis etis penelitian ilmiah karena 
ilmu ini akan memberikan kebahagiaan kepada siapa saja yang mengkajinya.

Kembali perlu kita ingat, bahwa dalam tradisi ilmiah Islam, filsafat disebutkan 
sebagai sumber segala ilmu rasional (aqli) seperti matematika, fisika dan 
metafisika serta sub-devisi-sub-devisi mereka seperti :

Sub-devisi Matematika :
Aritmatika-Geometri-Aljabar-Musik-Astronomi dan Teknik.
Sub-devisi Fisika :
Minerologi-Botani-Zoologi-Anatomi-Kedokteran dan Psikologi
Sub-devisi Metafisika :
Ontologi-Teologi-Kosmologi-Antropologi-Eskatologi.

Maka dari itu, tidaklah mengherankan kalau filosof besar jaman dulu seperti 
Ibnu Sina dan Mulla Sadra menguasai bukan hanya metafisika filsafat tetapi juga 
seluruh cabang ilmu rasional dan sub-devisi-sub-devisinya. Tiba kepada kita 
sekarang ini, bagaimana mungkin kebanyakan dari mereka (orang barat) malah 
menyingkirkan induk ilmu (Filsafat) itu dari sains yang jelas-jelas merupakan 
anak kandung dari filsafat iitu sendiri. 


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com



[zamanku] Estupido

2009-02-07 Terurut Topik Deddy Mansyur
very very mucho mucho estupido!!!

Indonesian Muslims banned from practicing yoga
By ROBIN McDOWELL, Associated Press Writer Robin Mcdowell, Associated Press 
Writer - Mon Jan 26, 2:58 pm ET

JAKARTA, Indonesia - Muslims in Indonesia are banned from practicing yoga 
that contains Hindu rituals like chanting, the country's top Islamic body 
said Monday, echoing concerns by some religious groups elsewhere about its 
effect on their faith.

Though not legally binding, most devout Muslims will likely adhere to the 
ruling because ignoring a fatwa, or religious decree, is considered a sin.

The decision in the world's most populous Muslim state follows similar 
edicts in Malaysia and Egypt as the ancient Indian exercise gained 
popularity worldwide in recent years.

Cleric Ma'ruf Amin said the Ulema Council issued its ruling over the weekend 
after investigators visited gyms and private yoga classes across the 
sprawling nation. Amir said those performing yoga purely for health or sport 
reasons will not be affected.

But yoga practitioners immediately criticized the decision.

"They shouldn't be worrying about this," said Jamilah Konny Fransiska, a 
yoga teacher on the northern island of Batam, adding that all of her 
students perform yoga solely to strengthen their bodies and minds.

"There is little or no spiritual element to it," she said. "The clerics 
should be focusing only on purely religious matters, not this."

Yoga - a blend of physical and mental exercises aimed at integrating mind, 
body and spirit - has become so popular in the United States that many 
public schools have started offering it as part of their physical education 
programs.

But there, too, yoga has come under fire, with some Christian 
fundamentalists arguing its Hindu roots conflict with their own teachings.

A few secular parents are also opposed, saying its spiritual elements could 
violate rules demanding separation of church and state.

Though there is no Jewish law against yoga, which is widely practiced in 
Israel, some movements that insinuate idol worship are frowned upon, but not 
banned, by rabbis. This is to avoid misunderstandings that followers are 
praying to entities other than God, the sun for instance.

Indonesia is a secular country of 235 million people, 90 percent of them 
Muslim. Most practice a moderate form of the faith, though an increasingly 
vocal extremist fringe has gained ground in recent years. They have in some 
cases succeeded in influencing government policy, because many leaders 
depend on the support of Islamic parties.

The Ulema Council decided to investigate the need for a yoga ban after 
religious authorities in neighboring Malaysia issued their own fatwa late 
last year.

Many people there protested, insisting they had been performing yoga for 
years without losing their faith. Eventually, even Prime Minister Abdullah 
Ahmad Badawi had to step in, assuring Malaysians they could continue with 
the exercises as long as they didn't chant.

Amir, the cleric, said the same rule applied to Muslims here.

"We only prohibit activities that can corrupt Islamic values," he said.

The Ulema Council's annual meeting on fatwas over the weekend also debated 
whether to issue an edict banning smoking in Indonesia, one of the world's 
largest tobacco markets.

But cleric Amin Suma said Sunday those talks ended in a deadlock.

___

Associated Press Writer Ali Kotarumalos contributed to this report from 
Jakarta.








[zamanku] Obama di pasar kaget

2009-02-07 Terurut Topik Diskusian Aneka

Alkisah obama sedang jualan di pasar kaget, menggantikan pedang yang lama yg 
sudah tua dan sering darah tinggi
 
Obama : Di jual, di jual silahkan beli JANJI, satu kilo 1 dollar ambil 4 kilo 7 
dollar
Ibu2   : Waduh bang hari gini kok masih jualan JANJI. Dikampung saya ginian mah 
banyak, apalagi ntar musim kampanye… wah diobral
Obama: Silahkan pilih bu, ini JANJI baru kok masih anget. Boleh ngutang... 
bayar pakai anting2 ibu juga boleh.. pakai tambang emas di kampung ibu juga 
boleh….
Ibu2 : Hah.. abang nih mau jualan apa nyopet sih... kok pake lirik2 anting 
saya.. Gak ah…mendingan saya beli ikan asin…lima rebu dapet opatjanji mah 
basi…paling juga gombal…
 
Si ibu pun ngeloyor sambil kesel.  Kalo si ibu tau bahwa pedangan janji ini 
sering
nyetor duit dan kongkalikong dengan preman dipojok pasar itu yang bengis 
dan beraninya cuma cari korban perempuan dan anak2, pasti ibu itu 
kelenger alias pingsan….bukan cuma kesel
 
(guyunan ini sudah dihak paten, kalo mau ngutip permisi dulu ya…hehehe)
 
Baca terus berita di: http://www.diskusian.blogspot.com
 


  

[zamanku] Akal sehat vs Fanatisme sempit

2009-02-07 Terurut Topik rizal lingga
Ketika orang-orang Muslim melayu Indonesia dan Malaysia sibuk memboikot produk2 
Amerika, orang-orang Palestina yang baru saja habis dibom oleh Israel malah 
membeli apel dan pisang segar dari Israel dan dijual kepada sesama Palestina di 
Gaza. Tentara Pakistan yang Muslim diperbatasan malah membeli Teh Made in India 
daripada buatan Pakistan sendiri.
Mengapa? Karena mereka memiliki akal sehat lebih baik dari fanatisme 
membabi-buta dari beberapa Muslim melayu ini. 
Seperti kata Iklan: "Mengenai soal rasa lidah tak bisa berdusta". Dan mereka 
orang Palestina dan Pakistan jujur dengan lidah mereka sendiri!
 
Saya sama sekali tidak heran kalau Armansyah sekeluarga
dengan enteng sering makan di KFC di Palembang, ataupun Rona atau Dani atau 
Hendy di kota masing2. Dan apakah Whe en juga? Dan yang lainnya bagaimana?
 
Sungguh menyedihkan dan memalukan!




  

[zamanku] (Reuters) : Digital scans of "Lucy" take pre-humans inside out

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Ilmuwan  terus saja melengkapi serta menyempurnakan teori evolusi Darwin..

Tapi orang Islam dan orang Nasrani yang dung-dungu kayak anjing masih saja  
bersedia melahap omong kosong dan kibulan  yagn ada di Bible dan al-Mushaf 
tentang Tuhan yangt dikibulkan mencptakan Adam dan Hawa (Eva)..

Lagian nggak ada bukti bahwa Tuhan yang diriwayatkan Bible dan al-Mushaf 
itumemagn ada...

Yang ada cumanomong kosong dan kibulandoang.

-

Print | Close this window
Digital scans of "Lucy" take pre-humans inside out
Sat Feb 7, 2009 5:53am EST

HOUSTON (Reuters) - Digital X-rays have turned Lucy, perhaps the world's 
best-known pre-human, inside out, and may answer questions about how our 
ancestors came down from the trees and walked, scientists said on Friday.

The team at the University of Texas in Austin, in collaboration with the 
Ethiopian government, completed the first high-resolution computed tomography 
or CT scan of the human ancestor, who lived 3.2 million years ago.

"These scans we've completed at the University of Texas permit us to look at 
the internal architecture -- how her bones are built," anthropology professor 
John Kappelman, who helped lead the work scanning all 80 pieces of the 
skeleton, told Reuters in an interview.

Scientists hope studying a "virtual" Lucy will offer further clues about the 
human ancestor's lifestyle. Lucy, found in Ethiopia in 1974, is the 
best-preserved example of Australopithecus, a species of pre-human.

"It opens it up to people who, instead of having to travel to some distant 
museum to see the original, can actually call it up on the desktop," Kappelman 
said.

Kappelman said the scans could tell more about how Lucy's bones fit together -- 
and thus whether she and her kind climbed trees as well as walked.

"We're quite certain this set of studies we're going to be conducting here with 
the CT data are going to go some distance to resolving this long-standing 
question," Kappelman said.

Lucy's fossil is visiting the United States as part of a world premiere exhibit 
organized by the Houston Museum of Natural Science. The 3-foot- (1-meter) tall 
skeleton is about 40 percent complete.

"It's going to help us fill us in what was one of the earlier stages ... of our 
evolution to really better understand the behaviors of an extinct cousin. In 
some ways it's like ... being able to tune the time machine back to 3 million 
years ago, jump in and pop back and be able to reconstruct what this fossil was 
doing on a day-to-day basis," Kappelman said.

"She's arguably now and I think will be for a long time, the most famous fossil 
on planet Earth," he added.

(Editing by Maggie Fox and Peter Cooney)

© Thomson Reuters 2008. All rights reserved. Users may download and print 
extracts of content from this website for their own personal and non-commercial 
use only. Republication or redistribution of Thomson Reuters content, including 
by framing or similar means, is expressly prohibited without the prior written 
consent of Thomson Reuters. Thomson Reuters and its logo are registered 
trademarks or trademarks of the Thomson Reuters group of companies around the 
world.
Thomson Reuters journalists are subject to an Editorial Handbook which requires 
fair presentation and disclosure of relevant interests.


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] BBC : Can Israel's right deliver peace?

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
 BBC NEWS
Can Israel's right deliver peace?

By Tim Franks
BBC News, Jerusalem

It took several minutes before Binyamin Netanyahu was able to speak.

On that bright afternoon, he had arrived at the City of David, the 
archaeological site in Jerusalem close to the Old City.

It is a place which the rest of the world regards as occupied territory.

Around Mr Netanyahu was a seething, noisy, bad-tempered mass of cameramen and 
reporters. They pressed in on him from all sides.

Mr Netanyahu's PR representatives finally managed to persuade them to step back 
one metre.

It was just enough space for the man whom most Israelis expect to be their next 
prime minister after general elections on 10 February to deliver his message.

"[For] 3,000 years, this place has been the capital of the Jewish people. And a 
government of Likud will keep Jerusalem united, under Israeli sovereignty," he 
said.

But history has shown that time and again, the Israeli right has indeed moved.

Right-wing withdrawals

To begin with, there was Menachem Begin, the first right-wing Israeli prime 
minister.

Thirty years ago, he concluded a peace treaty with Egypt, which involved Israel 
withdrawing from the Sinai peninsula - a huge area Israel had conquered in the 
1967 war.

In the nineties, in his first tenure as prime minister, Mr Netanyahu agreed to 
hand over parts of the West Bank, and much of Hebron, to Palestinian control.

Four years ago, Ariel Sharon took Israeli settlers out of Gaza.

Neither of these withdrawals brought a peace deal closer.

Indeed, both men won power, in part, precisely because they positioned 
themselves as rejecting the Oslo accords of the early nineties.

And the assassination of Yitzhak Rabin, the Labour prime minister who signed 
those accords, robbed history of discovering whether significant territorial 
concessions would have followed.

What we do know is that the withdrawals ordered by Mr Netanyahu and Mr Sharon 
were reviled by those on the hard right.

And, according to Silvan Shalom, deputy prime minister and foreign minister in 
the last Likud government, they exploded the myth of the left as the only 
partners of peace.

"History shows us that the leftists never withdrew from an inch of any 
territory," he says, from his 29th-storey office in Tel Aviv.

He adds quickly that he is not suggesting that the next Israeli government 
should now withdraw from any territory.

"But I would like you to know that anyone who is trying to blame us, that if we 
come to power, there will be a confrontation with the Palestinians, they're 
absolutely wrong. History shows that we always have better relations with the 
Arab world and the Palestinians, than those coming from the left," he says.

'No regrets'

And what of those who have had to do the leaving? Amnon Be'eri is one of them: 
he marks, on a map above his desk, the point in the northern Sinai where he and 
his family spent his teenage years.

The settlement of Yamit was home to about 2,500 people.

Mr Be'eri says it was idyllic, "an amazing beach - wide, thick sand, 
tropical... the ultimate". For his Bar Mitzvah, his parents bought him a 
surfboard.

But despite the attractions, he says that he and the rest of his family 
willingly left, when the the Sinai was traded in 1982 for a peace agreement 
between Israel and Egypt.

"At least in our family," he recalls, "we never regretted it.

"I think it was a good price to pay for peace. Egypt was the largest and 
strongest enemy of Israel, and since the withdrawal from the Sinai, it's a very 
reliable and stable border."

The sense of certainty that the right will win this election runs across 
Israel, and into places such as Ofra, one of the longest-established 
settlements in the West Bank.

You might expect that the settlers here would be delight at the apparent 
resurgence of the right.

But Yisrael Harel, a former chairman of the settlers' association, is not 
celebrating.

His dream, and that of other ideological settlers, that the Israeli government 
will announce the annexation of the West Bank, remains distant, he says.

Indeed, he has a warning, which he delivers only slightly tongue-in-cheek.

"Historically, only leaders from the so-called right have made territorial 
concessions. So paradoxically - although for me it's not a paradox, because no 
leader of the left will dare to do it - those who are pro-concessions to the 
Arabs should vote Netanyahu."

Which is not to say that Mr Netanyahu, should he become prime minister, would 
be about to withdraw from the West Bank.

Peace with Syria?

But further north, there are the Golan Heights. The Golan is not part of 
historic Palestine; rather, it was conquered from Syria in the war of 1967.

And as Tom Segev, one of Israel's foremost historians, points out, should the 
Americans be keen to push a peace deal with Syria, Mr Netanyahu might be 
receptive.

"Netanyahu is a man who thinks America, he grew up in America," says Mr Segev.

"He may well go fo

[zamanku] Pengumuman PENTING!

2009-02-07 Terurut Topik Tionghoa Indonesia
Khusus untuk seluruh teman Indonesia, anggota PARTAI DAMAI SEJAHTERA dengan 
nomer urut 25 yang berdomisili di luar negeri
 
Pada Pemilu 9 April 2009 nanti, kita yang berada di luar negeri hanya boleh 
memilih satu orang saja, jadi hanya satu tanda saja yang boleh kita contrengkan 
pada kertas Pemilihan Suara untuk Daerah Pemilihan 2 Jakarta, atau disebut 
DAPIL 2 JKT.
 
Letak PARTAI DAMAI SEJAHTERA dengan nomor urut 25 pada kertas pemungutan suara 
ada di Kolom Pertama baris ke empat dalam kertas suara, jadi kita tidak perlu 
pusing pusing membaca yang lainnya, langsung saja cari ke Kolom satu baris ke 
empat saja, lalu beri tanda salah satu dari peserta. Pemilihan pada tanggal 9 
April 2009 itu hanya memilih Calon Legislatif saja, bukan memilih Presiden 
Republik Indonesia, harap hal ini bisa dimaklumi.
 
Kami mohon berita ini bisa dikirim ulang kepada seluruh teman teman Indonesia 
yang berada di luar negeri, terutama kepada seluruh anggota PARTAI DAMAI 
SEJAHTERA, terima kasih atas bantuannya.
 
PARTAI DAMAI SEJAHTERA adalah satu satunya PARTAI yang terbukti TIDAK 
BERKORUPSI DI MPR/DPR RI, dan telah memiliki KREDIBILITAS LUAR BIASA HEBAT di 
seluruh Indonesia dan di luar negeri, serta memiliki VISI dan MISI yang amat 
mengagumkan untuk masa depan negara kita NKRI.
 
PARTAI DAMAI SEJAHTERA bukan hanya menebar janji janji kosong, tetapi sudah 
bisa memberi BUKTI BUKTI NYATA PADA SAAT INI JUGA DALAM SEGALA AKTIFITASNYA, 
BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI.
 
Salam hangat
 
atas nama DEWAN PIMPINAN PUSAT
dan DEWAN PIMPINAN KOMISARIAT
PARTAI DAMAI SEJAHTERA
dikirim dari Seoul, Republik Korea
 
ditujukan khusus untuk seluruh anggota
PARTAI DAMAI SEJAHTERA yang
berada di luar negeri.
 
Bagi yang bukan anggota PARTAI DAMAI SEJAHTERA, maka berita ini boleh didelete 
saja, terima kasih.
www.partaidamaisejahtera.com


 
FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)








DO NOT BE OVERCOME BY EVIL, BUT OVERCOME EVIL WITH GOOD 
(ROMANS 12:21)
 
JANGANLAH KAMU KALAH TERHADAP KEJAHATAN, TETAPI KALAHKANLAH KEJAHATAN DENGAN 
KEBAIKAN ! 
(ROMA 12:21)






MARI KITA BERSATU PADU
UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

 


  

Re: [zamanku] Paus Benediktus Menyerah Ditekan Yahudi - Penolakan Holocaust oleh Uskup Inggris Richard Williamson

2009-02-07 Terurut Topik Sunny
Tawang,

Kamu kurang tahu atau tidak tepat diinformasikan.  Supaya kamu  tahu betul, 
saya beritahukan bahwa di Europa  [Uni Europa] sesuai peraturan hukum yang 
berlaku dilarang menghina siapapun  berdasarkan ras, agama, etnik, warna kulit. 
Jadi bukan saja orang Yahudi. Kalau ada orang Arab yang kamu cinta gadisnya 
dihina berdasarkan kriteria yang saya sebutkan bisa kamu ajukan masalahnya ke 
pengadilan.  Kalau benar penhinaan dilakukan, si penghina dihukum penjara atau 
didenda, atau juga didenda dan hukuman penjara.

Uskup itu bukan menghina, tetapi menyatakan bahwa jumlah orang yang mati itu 
tidak enam juta, itu bukan menghina tetapi menurut pendapat umum  dia 
menyangkal kenyataan, maka itu diprotes. Jadi jangan disulap masalahnya  
seperti ahli ilmu sihir menyulap wahyu.   

Kalau kamu ada waktu setelah melakukan ibadah haji atau umroh, jangan terus 
pulang ke Indonesia, tetapi jalan-jalan sedikit ke Europa, antara lain ke 
Polandia, di Polandia ada  bekas beberapa kamp konsentransi yang dijadikan 
museum, yaitu Auschwitz [bahasa Polandia : Oswiecim],  Stuthoff [bah. Polandia 
: Sztutowo], bisa lihat.

Wass

 

  - Original Message - 
  From: tawangalun 
  To: zamanku@yahoogroups.com ; islamkris...@yahoogroups.com ; 
prole...@yahoogroups.com ; debat_islam-kris...@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 06, 2009 10:02 PM
  Subject: [zamanku] Paus Benediktus Menyerah Ditekan Yahudi - Penolakan 
Holocaust oleh Uskup Inggris Richard Williamson



  Kalau menghina Islam atau Nabi Muhammad di Eropa bebas dilakukan 
  tanpa sanksi hukuman. Alasannya kebebasan berpendapat atau HAM.

  Namun jangan coba2 menghina Yahudi. Bisa dikenakan pasal 
  AntiSemitisme. Jangankan menghina, menolak cerita Holocaust saja 
  dianggap kejahatan.

  Uskup Inggris dipaksa minta maaf karena menolak Holocaust oleh 
  Yahudi. Padahal pendolakannya cukup ilmiyah.

  Bayangkan menurut Yahudi: "Sejumlah data mengungkapkan korban 
  holocoust mencapai sembilan hingga 11 juta jiwa". Angkanya saja tidak 
  pasti 9-11 juta Yahudi katanya tewas akibat Holocaust.

  Lantas jumlah Yahudi yang selamat berapa? Jumlah seluruh Yahudi di 
  Eropa (terutama di Jerman) memang sampai lebih dari 11 juta?

  Lah jumlahnya di Israel saja tidak sampai 7 juta sementara di Jerman 
  hanya 200 ribu, di Perancis cuma 600 ribu sementara di Inggris yang 
  bebas NAZI hanya 300 ribu. Jadi 11 juta Yahudi tewas akibat Holocaust 
  sulit dipercaya. Hanya orang bodoh atau yang benar2 pro Yahudi saja 
  yang mau mempercayainya.

  Oleh karena itu wajar jika Uskup Inggris tsb meragukan Holocaust. 
  Angkanya terlampau berlebihan dan tidak masuk akal.

  http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/200902/s24835
  81.htm
  Vatikan perintahkan Uskup Inggris tarik ucapannya.

  Vatican memerintahkan kepada uskup Inggris Richard Williamson untuk 
  menarik kembali pernyataannya mengenai Holocaust atau pembunuhan 
  massal terhadap umat Yahudi pada perang selama perang dunia ke II.

  Keputusan Paus terbaru ini mengakhiri keresahan akibat pernyataan 
  yang dilontarkan oleh Uskup Richard Williamson yang kini dikucilkan.

  Pada bulan November lalu, Uskup Williamson menyatakan tidak ada kamar 
  gas selama perang dunia ke II dan ia menilai hanya sekitar 300 ribu 
  umat Yahudi yang tewas dalam kamp konsentrasi Nazi yang diciptakan 
  oleh Hitler. Sejumlah data mengungkapkan korban holocoust mencapai 
  sembilan hingga 11 juta jiwa..

  Dua puluh tahun yang lalu Uskup Williamson dikucilkan atas persoalan 
  yang berbeda.

  Dalam pernyataannya, Vatikan meminta agar Uskup Williamson tidak lagi 
  bicara mengenai Holocoust bila ia ingin kembali mengabdikan diri 
  kepada gereja Katolik Roma.

  Vatikan juga mengatakan Paus tidak tahu mengenai pernyataan Uskup 
  Williamson ketika Paus menghapus pengucilan Williamson bulan lalu.

  Shalom,
  Tawangalun.


  

[zamanku] Aljazeera: Israeli air raids hit Gaza

2009-02-07 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
 
UPDATED ON:
Saturday, February 07, 2009
15:36 Mecca time, 12:36 GMT  
News Middle East
Israeli air raids hit Gaza

Palestinian fighters fired two rockets into southern Israel before the air 
raids [AFP]

Israel has launched several air raids against targets in southern Gaza near the 
border with Egypt, causing damage but no injuries, Palestinian security sources 
say.

The attacks targeted "open areas" near the town of Rafah and tunnels along the 
border with Egypt, residents said.

An Israeli military spokesman confirmed that the "Israeli air force intervened 
in the Gaza Strip" late on Friday.

"Our planes attacked four tunnels that were dug under the border with Egypt and 
used for weapons smuggling," the spokesman told the AFP news agency.

"An arms depot was also targeted and the explosives that were stocked there 
exploded," he said.

The raids came hours after Palestinian fighters fired two rockets at southern 
Israel without causing damage or deaths, according to a military spokesman.

Shalit talks fail

The Israeli raids came after reports that indirect talks between Israel and 
Hamas over a prisoner swap to free Gilad Shalit, a captured Israeli soldier, 
had failed.

Shalit was captured by Gaza groups in a 2006 cross-border raid.

Osama al-Muzaini, a Hamas official who is involved in the negotiations, said on 
Friday that the talks had shown little progress and that any claims by Israel 
that progress had been made were "election-motivated".

"There has been no progress in the [Shalit] file for several months and that is 
because [Israel] remained unwilling to pay the price," he told the Reuters news 
agency.

Israeli report

Muzini was responding to a report published on the website of Israel's Haaretz 
newspaper quoting unnamed Israeli officials as saying significant progress had 
been made in truce talks and Shalif's freedom.

Muzaini did not mention where the talks had been held or who led the mediation.

Hamas has demanded the release of 1,400 prisoners in exchange for Shalit.

Muzaini said Israel had only agreed to 71 names from the list of 450 
long-serving prisoners Hamas had proposed more than a year ago.
 Source: Agencies

 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Mulanya Menyalahkan Israel Kemudian UN Melakukan Kesalahan Sama

2009-02-07 Terurut Topik Hafsah Salim
Mulanya Menyalahkan Israel Kemudian UN Melakukan Kesalahan Sama

Dengan ber-api2 kepala UN humanitarian aid menyalahkan pemerintahan
Israel yang katanya menghambat pengiriman makanan dan obat2an untuk
korban2 serangan Israel.

Meskipun kenyataannya Israel membantu sepenuhnya para petugas UN untuk
menunaikan tugasnya, namun bukanlah ucapan terima kasih melainkan
kutuk serapah yang dialamatkan kepada Israel.

Setelah rombongan UN Humanitarian Aid yang membawa makanan dan obat2an
ini berhasil melalui perbatasan yang bebas dari orang2 Israel, mereka
dicegat oleh polisi2 Hamas yang menodongkan senapan dan pelontar
roketnya dan merampas semua bantuan yang seyogyanya di-bagi2kan kepada
rakyat jelata yang tidak berdosa.  Puluhan ribu selimut, makanan dan
obat2an yang sedianya sudah di-tunggu2 oleh masyarakat yang
membutuhkan akhirnya jadi milik anggauta2 Hamas.

Kembali kepala rombongan UN ini mencaci maki Hamas beserta Israel yang
katanya penyebab kesemuanya ini.  Namun investigasi pihak Israel
menyatakan bahwa memang si kepala UN Humanitarian yang keturunan Irak
ini memang sengaja membuat skenario perampokan oleh Hamas untuk
memberikan semua supplai ini kepada pasukan Hamas yang sudah senin
kemis ini.

Israel mulanya disuruh keluar dari Gaza, setelah Israel keluar Gaza
malah para petugas UN itu dirampok Hamas dan Israel disalahkan tidak
memberikan pengawalannya, padahal bagaimana mungkin bisa mengawal kalo
tidak boleh masuk ke Gaza ???

Namun Pemerintah dan Tentara Israel sama sekali tidak terpengaruh caci
maki para petugas UN ini, mereka tetap memperhatikan bagaimana supplai
yang dibawa UN ini semuanya jatuh kepada HAMAS padahal izin masuk
mereka menyatakan menolak untuk membantu Hamas.

Setelah semua bantuan UN ini berhasil dirampok Hamas, kepala
Humanitarian UN menyatakan bantuan UN dihentikan hingga Hamas
mengembalikan semua bantuan yang dirampoknya itu, sandiwara yang cukup
baik tentunya tapi bukan untuk komoditas Israel tentunya.  Israel akan
mempertimbangkan sikapnya tanpa perlu lagi menanyakan kepada UN.

Resminya UN tidak mengakui Hamas, namun Israel juga tidak bertindak
atas hal2 yang resmi ini.  Yang pasti, nasib rakyat di Gaza memburuk
bukan oleh Israel melainkan oleh UN dan Hamas.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










[zamanku] Octuplets' mom ternyata orang Arab Islam !!!

2009-02-07 Terurut Topik Hafsah Salim
Octuplets' mom ternyata orang Arab Islam !!!
   
Arab dan Islam, kembali menjadi sorotan negative bagi masyarakat
Amerika, disatu pihak mereka selalu melontarkan kebencian kepada
Amerika tetapi dilain pihak ribuan bahkan jutaan berusaha masuk untuk
menikmati kehidupan mewah yang gratis di Amerika.

Nadya Sulaiman bersama suaminya masuk ke Amerika dan hidup sebagai
pengangguran yang ditanggung welfare Amerika.  Mereka berdua beranak
pinak hingga enam anak. Setelah mempunyai enam anak Nadya bekerja
disuatu perusahaan untuk kemudian membuat claim palsu tentang
kecelakaan sehingga mendapatkan worker compensation hingga lebih dari
2 juta dollar.

Dengan jumlah uang sebanyak itulah dia membayar seorang dokter untuk
menanamkan 8 embryo yang telah dibuahi oleh suami pengangguran ini dan
melahirkan bayi kembar delapan yang menjadi pergunjingan diseluruh
dunia.  Biaya untuk melahirkan kedelapan bayi ini tentu melalui SC
yang biayanya jutaan dollar yang ditanggung negara Amerika karena
wanita ini mengaku sebagai single mom dan tidak bekerja.

Masalah ini akhirnya masuk ke biro investigasi federal untuk
diselidiki segala latar belakangnya sehingga ditemukan berbagai hal
yang diduga sebagai penipuan yang merugikan negara dan pembayar pajak
di Amerika.

Nadya mengaku bahwa kedelapan bayi tsb berasal dari sperma suaminya,
dan dia tidak mau menerangkan dimana suaminya sekarang.  Dokter yang
melakukan penanaman kedelapan embryo ini sekarang juga dalam
investigasi apakah ada pelanggaran code ethic professi mengingat Nadya
pasien-nya ternyata sudah mempunya 6 orang anak yang menjadi beban
tanggungan negara, namun kenapa sang dokter tetap menanamkan lagi 8
embryo lagi sehingga sekarang jumlah anak Nadya ada 14 orang yang
kesemuanya harus ditanggung beban negara.

Jutaan surat pembaca dari berbagai media terkenal menampilkan
kemarahan rakyat Amerika yang mengusulkan untuk mendeportasi Nadya dan
suaminya kembali ke Irak.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







[zamanku] What is Terrorism and who are the terrorists?

2009-02-07 Terurut Topik Diskusian Aneka
What is Terrorism and who are the terrorists? 
  
By Dr. Perwazekhudi 
  
Dispute on this issue has been going on throughout the world, especially since 
9/11. The world’s leading Scholars, thinkers and politicians, have not yet; 
come up with a one Single most definition of terrorism or terrorist which will 
be acceptable to all. So far, whoever has defined terrorism; it is either 
politically motivated or religiously biased. Therefore we are not able to 
develop common consciences over this crucial issue. The matter even gets more 
complex when each country, state, Nation or a group of Individuals, start 
creating their own definition according to their need. If this latest trend, 
continues and the world peace loving majority did not come to a common ground 
on this issue, than those people who are charged with political & religious 
zealous will keep their tunnel vision, focused only on very few terrorist 
organizations namely Al-Qaeda & few alike, while hundreds of other terrorist 
groups (including few States & nations) will
continue their barbaric activities under our noses, in the name of survival, 
self-defense, law and order, civil disobedience etc etc. Therefore, we the 
common people, of this planet have the responsibility to identify and fight 
against all & every evil, without any discrimination or personnel biased.. 
Having said that, I would like to present you, with my understanding of this 
menace: 
  
“Any one, who deliberately, in his right state of mind, causes harm to another, 
life or lives (Human and or Animal) and property(s) without any legal & or 
Moral Justification, supported by the local (country, state) and or 
international law, in my humble opinion, is a terrorist and whatever, comes 
out, as a result, of his action, is Terrorism”. By, “anyone” I mean, single or 
a group of individuals, country, State or Nation and when I say “harm”, it 
could be anything from a simple injury, harassment and vandalism to a killing, 
massacre and mass destruction as well as psychological, social and financial 
trauma to others. 
  
After this explanation, it is not so hard to figure out that Terrorism is not a 
new invention of 21st century, but existed throughout human history. However, 
most of us start hearing about this, only after the unfortunate incident of 
9/11. Even though, in the late 20th century we would hear sporadically, about 
terrorist activities but with the growth of electronic media, especially the 
Internet, news are spreading in the world within matter of seconds, compare to 
days & even months in the past. Here are few examples, of past, recent past and 
present, terrorists & terrorism: 
  
1. Long before Islam & Christianity, Egyptian pharaoh expelled thousands of 
Jewish, Children, women, Elderly to Sinai dessert where they lived for forty 
years. Even though considering the nature of Jews (not Jewish or Israelis), who 
might have created some problem for the King but no matter what, punishing the 
entire Nation for the mistake of only few, is not an excuse. 
  
2. Destruction (1st) of the Salomon’s temple, a national heritage of Jewish, by 
Nebuchadnezzar and subsequent exile of Israelites, from their homeland, is 
another example of an act of terrorism. However keep in mind, none of these 
people, mentioned in 1 & 2 were Muslims or Christians, but rather worshipers of 
kings, Queens or multiple other gods like today’s Hindus in India. 
  
3. Similarly, second & third time destruction, of the Salomon’s temple by the 
Greeks & Romans respectively, who were either Zoroastrians or some other types 
of Polytheists. 
  
4. The entire world especially, Muslim & Christian, cannot forget the atrocity 
of the “crusaders” who slaughtered hundreds of thousand, Muslims, their 
children, females & elderly in a cold blood. These people, just like Yazeed, 
were the followers of a Peaceful religion but this time, it was Christianity. 
  
5. Who can ever forget the world’s most infamous terrorists namely Hitler & 
Stalin, who killed millions of innocent people elsewhere, including in their 
respective countries. Interestingly, both were born Christian; however Stalin, 
in his adulthood became a communist. 
  
6. Who is the inventor of Atomic bomb? Of course a JEW, Albert Einstein, who 
used his God given brain and knowledge to produce an evil, for the destruction 
of his own race and Civilization? 
  
7. Now, who were those, who bombed the Hiroshima & Nagasaki with the Atom bomb, 
killing thousands of innocent Japanese, destroying their, buildings, livestock, 
plantations and the rest is well known to all of us? These were some of the top 
decision makers, in the American government and establishment, who were, also 
supposedly Christians but not by their action. 
  
8. Similarly the Kamikaze suicide air attacker, who bombed the Pearl Harbor, 
killing thousands American soldiers plus injured several thousand other without 
any mercy. They were from Japan, which is predominantly Buddh