[zamanku] Fw: Re: Poligami ... sekedar sharing...bukan utk saling patahkan logika
Dear Cyntha, thanks untuk penciptaan kata sabarame. tepat dan cukup sexy hahaha Tidak bisa keluar ke Mediacare, karena sekarang sudah dialihkan ke milis Zamanku. Emang tuh si apiko ngomongnya muter2 enggak pake logika lagi. Masa perempuan disuruh mendekatkan diri pada Tuhan sementara suaminya mendekatkan diri ke harem2nya? sialan banget sarannya itu. Coba kalo istri pertamanya tidak mau dimadu, pasti disuruh minta cerai. Lalu apa artinya kata2 kawin lagi untuk menolong nasib perempuan? istrinya yang sudah susah senang dilakoni bersama diceraikan demi menolong perempuan lainnya? konyol bukan? Melalui ini, sekalian mau ucapkan terima kasih kepada Manneke dan juga kawan2 pria lainnya yang siap bela pernikahan monogami. Poligami hanya bisa disingkirkan kalau perempuan dan laki2 berjuang bersama. Karena dari perempuan juga banyak yang menyokong poligami ini, jadi harus ada imbangannya dari laki2 juga. Tapi saya yakin, di masa yad. poligami ini akan lenyap, sebab poligami ini produk dari zaman primitif yang sudah tidak sesuai lagi untuk jaman modern. mj --- On Fri, 1/22/10, cyntha wrote: berhubung setelah berhari2 response saya atas postingan bung apiko tidak muncul di milis maka saya kirim padanya lewat japri, dan juga saya copy utk anda a.l. karena saya ciptakan istilah utk sebutan satu batang utk rame2 ... 'sabarame' : sabar menanti karena rame berhubung satu batang dipake rame2... begitu kira2? balasan utk bung apiko sbb: waduh... malah makin panjang lagi postingannya sampai perlu 2X me-response postingan saya yang tidak sampai 10 baris... :) saya tidak pernah kuatir mengenai logika patah karena logika saya tidak akan pernah patah. saya hanya tidak mengerti apa maksud kalimat pertama dari postingan anda tentang isteri yang ditinggal gilir menggunakan waktu luang untuk bermesraan sepuasnya dengan Tuhannya. Mengenai saya berpikir secara horizontal, ya benar itu lah saya. Saya akui bahwa Yang Maha Kuasa itu ada dan kekal, tapi saya bukan seorang yang religius, saya lebih mementingkan berpikir secara horizontal karena untuk berpikir secara vertikal itu sulit bagi saya, terus terang saya sangat sulit untuk bisa mengetahui apa logika Allah. saya kira kalau saya berpikir vertikal terus2 maka bisa2 lupa menginjak bumi... saya sudah sangat berterimakasih pada Yang Maha Kuasa bahwa saya lahir dan dibesarkan bukan di masa perang dan bukan pula di daerah konflik/bencana alam dan saya selalu mohon pada-Nya agar selalu dijauhkan dari azab sengsara... hanya sedemikian saja saya berpikir vertikal... bagi saya yang penting bisa menjalani hidup ini dengan 'baik' dan 'benar', 'baik' sesuai dengan akalbudi hati nurani yang telah Allah karuniakan pada saya dan 'benar' dengan cara tidak melanggar hukum negara. Dalam acara rutin kumpul2 ibu2 rt yang saya hadiri, pendakwah pernah satu kali menceramahkan topik poligami, a.l. Nabi menganjurkan poligami untuk menolong anak2 yatim. Selesai ceramah, para ibu sepakat bilang: "pak ustadz, kami setuju untuk menolong anak2 yatim, tapi suami tidak perlu menikahi ibu anak2 yatim itu." syukurlah di kompleks perumahan kami tidak ada pelaku poligami. Aa Gym yang begitu tenar dan dicintai masyarakat, langsung popularitasnya turun drastis setelah memiliki isteri ke-2, padahal istri ke-2 ini janda yang sudah punya anak pula... mungkin karena janda itu cantik dan lebih muda daripada isteri pertama...lalu untuk apa Aa menikah lagi sedangkan isteri pertamanya sudah memberikan keturunan yang cukup banyak, 7 anak sudah dilahirkannya. Menilik kedua kejadian diatas maka kesimpulan saya, the silent majority dari masyarakat Indonesia menolak poligami. sampai kapanpun saya akan masuk dalam kelompok yang menolak poligami... bagi saya pelaku poligami bagaikan hewan ternak saja, dimana satu pejantan diperlukan untuk sejumlah betina... sedangkan Allah menciptakan manusia lebih tinggi martabatnya daripada sekedar hewan ternak... ya betul hewan ternak bagai ayam dan itik...karena bagi hewan2 liar justru banyak macam jenisnya yang tidak melakukan poligami ( tidak hafal hewan apa saja yang tidak melakukan poligami, bisa tanya pada ahlinya )... sehingga menurut hemat saya maka apabila manusia melakukan poligami maka akan sama saja dengan melecehkan martabatnya sendiri yang merupakan karunia Allah...seandainya misalnya suami saya mau punya isteri nr.2,3,4 dengan alasan diperbolehkan oleh agama, ya silahkan saja saya tidak akan menghalangi kehendak bebasnya... tapi harus benar2 adil...lalu karena hanya keadilan materi yang bisa diukur maka hanya itu yang saya minta...selanjutnya mengenai melayani suami, saya akan melepaskan hak dan kewajiban saya dan mempersilahkan suami untuk mendapatkannya dari nr.2,3,4, karena saya tidak mau ambil bagian dalam aktivitas 'sabarame' ... sebagaimana juga saya tidak akan minta cerai untuk kawin lagi dengan laki2 lain karena saya tidak ingin menj
[zamanku] Re: re; poligami...skedar sharing...
Yah sorry saja Ade, saya tidak tahu sebelumnya di islam ada ajaran seperti di bawah ini . Surat An-Nisa ayat 3. Surat itu memang awalnya Allah menganjurkan orang2 beriman mengawini perempuan2 yatim (bukan yatim piatu!). Tapi kalau khawatir tidak bisa berlaku adil, maka thabaalakum minan nisa, kawinilah wanita lain yang kamu senangi matsnâ wa tsulâtsâ wa rubâ’a in adaltum dua, tiga, atau empat. Dari dulu saya tahunya Muhamad menganjurkan mengawini janda2 yang ditinggal gugur suaminya pada waktu perang. Nah ini bolehlah menurut saya. Semua rakyat harus berkorban. Perempuan2 istri pertama harus menerima kenyataan ini demi menghargai pahlawan2 mereka yang telah gugur demi apapun juga. Suami2 harus rela menafkai janda2 dan anak2 yatim dari kawan2nya yang telah gugur itu. dlsb.lah. Tetapi dengan dtunjukkannya surat Al-Nisa ayat 3 tsb. terus terang saya jadi mikir kok aneh ya, ada ajaran agama yang membolehkan lelaki ngumbar nafsu syahwatnya. Makanya, saya bilang, mendingan Apiko Joko Mulyono tidak usah buka2 ayat yang sudah tidak pas lagi untuk jaman sekarang. Sekarang sudah tidak ada perang yang menewaskan hanya kaum laki2. Perang sekarang menewaskan tidak pandang bulu. laki - perempuan - anak2. Jadi tidak hanya tinggal janda2 saja. Ingat, waktu jamannya orde baru pemerintah melarang poligami untuk pegawai negri? Mengapa? karena negara akan kewalahan dengan pengeluaran ekstra. makin banyak istri makin banyak pengeluaran dan kemungkinan korupsi marak. Nyatanya kan sekarang begitu. Larangan poligami dicabut, marak pula korupsi sampai menyeluruh. Ini juga contoh bahwa poligami sudah tidak cocok untuk jaman sekarang. peace juga. mj --- On Mon, 1/25/10, Ade Armando wrote: From: Ade Armando Subject: Re: re; poligami...skedar sharing... To: marthaja...@yahoo.com, "apiko joko mulyono" , cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, mann...@interchange.ubc.ca Date: Monday, January 25, 2010, 7:57 AM Dengan mengatakan ini, Martha menyatakan 'Islam adalah agama yang ketinggalan jaman'.. Tentu saja, menurut Martha, agama yang tidak ketinggalan jaman adalah agamanya sendiri, yaitu Jangan-jangan Anda ini pengikut Pat Robertson ya? atau Jerry Falwell? From: mj To: apiko joko mulyono ; cynth...@yahoo.com; errolsiah...@yahoo.com; zamanku@yahoogroups.com; im_arma...@yahoo.com; mann...@interchange.ubc.ca Sent: Mon, January 25, 2010 10:45:46 PM Subject: Re: re; poligami...skedar sharing... joko mulyono makin banyak ngomong, makin men-jelek2kan agamanya sendiri. makin nyata kalo agama islam itu cuma layak untuk jamannya saja. sudah tidak cocok untuk jaman sekarang. mending kaya ade armando gitu, ngaku terus terang enggak usah bawa2 ayat agamanya yang sudah ketinggalan jaman. ini hanyalah response dari tulisan anda sendiri. mj --- On Mon, 1/25/10, apiko joko mulyono wrote: From: apiko joko mulyono Subject: re; poligami...skedar sharing... To: "apiko joko mulyono" , marthaja...@yahoo.com, cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, im_arma...@yahoo.com Date: Monday, January 25, 2010, 12:05 AM Bung Manneke, "Ribuan kali sebut-sebut Qur'an tapi bungkam seribu bahasa ketika ditantang menunjukkan di mana letaknya dalam Qur'an Tuhan mengizinkan poligami DENGAN PEREMPUAN LEBIH MUDA yang bukan yatim piatu." Bukalah Surat An-Nisa ayat 3. Jangan lupa ambil air wudhu dulu ya. Supaya ente bisa berpikir jernih dan dibimbing Allah. Surat itu memang awalnya Allah menganjurkan orang2 beriman mengawini perempuan2 yatim (bukan yatim piatu!). Tapi kalau khawatir tidak bisa berlaku adil, maka thabaalakum minan nisa, kawinilah wanita lain yang kamu senangi matsnâ wa tsulâtsâ wa rubâ’a in adaltum dua, tiga, atau empat. Menurut ustadz Rachmat S. Labib, Ketua Tajnah Tsaqofah HTI, penyebutan wanita lain itu adalah bisa yang di luar anak-anak yatim. Sebab kalau tafsirnya tidak begitu, maka ayat itu menjadi aneh, kawinilah perempuan2 yatim, tapi jika khawatir tidak bisa berlaku adil, kawinilah perempuan2 yatim, dan tidak konsisten dengan praktek Nabi.. Kalaupun ditafsirkan harus dengan perempuan yatim, maka disebutkan perempuan yatim yang kamu sukai. Nah, kalau perempuan yang kamu sukai, berarti boleh dong nikahi perempuan yatim yang lebih muda dari umur si pria, yang masih perawan, pendeknya yang kamu senangi. Tafsir poligami harus dengan yatim juga menjadi tidak konsisten dengan praktek poligami Nabi Saw. dan para sahabatnya. Adalah fakta bahwa pernikahan Rasul tidak semuanya dengan perempuan2 yatim. Malah dengan Siti Aisyah, yang cantik, cerdas, dan perawan. Hafzah binti Umar pun bukanlah perempuan yatim, walau statusnya janda, dan beliau usianya lebih muda dibanding Rasul. Ada keterangan bahwa Hafzah lahir pada saat peristiwa pemindahan Hajar Aswad ke dalam Kakbah. Saat itu Rasulullah berusia 35 tahun, 5 tahun sebelum Muhammad menerim
[zamanku] Re: re; poligami...skedar sharing...
joko mulyono makin banyak ngomong, makin men-jelek2kan agamanya sendiri. makin nyata kalo agama islam itu cuma layak untuk jamannya saja. sudah tidak cocok untuk jaman sekarang. mending kaya ade armando gitu, ngaku terus terang enggak usah bawa2 ayat agamanya yang sudah ketinggalan jaman. ini hanyalah response dari tulisan anda sendiri. mj --- On Mon, 1/25/10, apiko joko mulyono wrote: From: apiko joko mulyono Subject: re; poligami...skedar sharing... To: "apiko joko mulyono" , marthaja...@yahoo.com, cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, im_arma...@yahoo.com Date: Monday, January 25, 2010, 12:05 AM Bung Manneke, "Ribuan kali sebut-sebut Qur'an tapi bungkam seribu bahasa ketika ditantang menunjukkan di mana letaknya dalam Qur'an Tuhan mengizinkan poligami DENGAN PEREMPUAN LEBIH MUDA yang bukan yatim piatu." Bukalah Surat An-Nisa ayat 3. Jangan lupa ambil air wudhu dulu ya. Supaya ente bisa berpikir jernih dan dibimbing Allah. Surat itu memang awalnya Allah menganjurkan orang2 beriman mengawini perempuan2 yatim (bukan yatim piatu!). Tapi kalau khawatir tidak bisa berlaku adil, maka thabaalakum minan nisa, kawinilah wanita lain yang kamu senangi matsnâ wa tsulâtsâ wa rubâ’a in adaltum dua, tiga, atau empat. Menurut ustadz Rachmat S. Labib, Ketua Tajnah Tsaqofah HTI, penyebutan wanita lain itu adalah bisa yang di luar anak-anak yatim. Sebab kalau tafsirnya tidak begitu, maka ayat itu menjadi aneh, kawinilah perempuan2 yatim, tapi jika khawatir tidak bisa berlaku adil, kawinilah perempuan2 yatim, dan tidak konsisten dengan praktek Nabi.. Kalaupun ditafsirkan harus dengan perempuan yatim, maka disebutkan perempuan yatim yang kamu sukai. Nah, kalau perempuan yang kamu sukai, berarti boleh dong nikahi perempuan yatim yang lebih muda dari umur si pria, yang masih perawan, pendeknya yang kamu senangi. Tafsir poligami harus dengan yatim juga menjadi tidak konsisten dengan praktek poligami Nabi Saw. dan para sahabatnya. Adalah fakta bahwa pernikahan Rasul tidak semuanya dengan perempuan2 yatim. Malah dengan Siti Aisyah, yang cantik, cerdas, dan perawan. Hafzah binti Umar pun bukanlah perempuan yatim, walau statusnya janda, dan beliau usianya lebih muda dibanding Rasul. Ada keterangan bahwa Hafzah lahir pada saat peristiwa pemindahan Hajar Aswad ke dalam Kakbah. Saat itu Rasulullah berusia 35 tahun, 5 tahun sebelum Muhammad menerima wahyu yang pertama. Rasulullah juga mendapat hadiah wanita dari penguasa Mesir Muqauqis, bernama Maria Al-Misyriahn dari suku Qibti. Beliau menerima hadiah itu dalam rangka menjalin hubungan baik dengan masyarakat Mesir. Saat diserahkan, status Maria adalah budak, yang lalu dinikahi Rasul setelah dimerdekakan. Kalau status hadiah tentu semestinya yang sebaik mungkin. Walaupun Maria adalah seorang budak, beliau bukan budak nenek-nenek. Kalau Nabi dikasih hadiah budak perempuan untuk dinikahi, dan budak itu sudah tua, jelek, tentu bisa bermakna penghinaan. Mosok ngasih hadiah kok yang jelek kualitasnya. Apa Manneke mau saya kasih hadiah perempuan nenek-nenek ompong peot, miskin, janda, dan berstatus anak yatim? Kalau kalau mau main akal-akalan, situ kali yang tidak berakal:) Tafsir itu juga konsisten dengan anjuran Nabi agar menikahi perempuan yang perawan dan subur. Kalau anjuran berarti bukan perintah. Artinya kalau mau nikahi janda dan berstatus yatim, tentu itu simbol kesalehan si pria. Kalau aku sih jika poligami maunya kombinasi saja: janda, umurnya tidak terpaut jauh, miskin juga tidak apa-apa, kesalehannya setaraf dengan saya, kalau bisa yang cantik, kalau pun tidak cantik ya jangan terlalu jelek. (yang jelek--misalnya giginya mrongos, kuning dan bau jigong--- janda tua serta yatim piatu biarlah itu jatahnya Manneke, mau dinikahi monogami silakan, tapi kalau mau cepat mati ya silakan nikahi empat perempuan yang jelek akhlaknya sekaligus jelek pula fisiknya..:)) Setelah turun ayat poligami, sahabat-sahabat Nabi yang sudah berpoligami, juga tidak lantas rame-rame mengganti istri2nya dengan menikahi perempuan2 yatim. Mereka tetap dengan istri2nya yang ada, yang dulu mungkin ada yang dinikahi dalam keadaan perawan, orang merdeka, dan bukan janda. "Saya kira Cynthia sangat tepat memakai ilustrasi hewan untuk membandingkannya dengan manusia sebab Apiko ini isi otaknya dan perilakunya lebih cocok disetarakan hewan daripada manusia. Memang jangan-jangan Apiko tidak lebih tinggi deratajatnya dari ayam atau kambing dalam urusan seks." Ini serangkaian kalimat yang merendahkan saya. Kawan-kawan baik yang pro maupun anti poligami, yang sehat akalnya, tentu bisa menilai kualitas Manneke cukup dari kalimat-kalimat yang dia bikin ini. Tetapi insya Allah, ini tidak mempengaruhi saya untuk selalu bersikap santun (sesuai dengan anjuran Bung Ade Armando). Orang boleh menistakan saya sesukanya. Tetapi nista atau tida
[zamanku] Re: re; poligami...skedar sharing...
oh ya ada yang terlewat dijawab. Saya katolik yang sangat anti aliran karismatik. Saya juga tidak terlalu menghayati agama saya sampai harus tiap minggu kegereja dll. Jadi saya termasuk aliran liberal yang berpikir dengan logika dan hati nurani saya, bukan berdasarkan kitab suci. Hukum negara yang umum, bagi saya adalah yang terbaik. Mengenai Pat Robertson, itu pendeta gila menurut saya. Beberapa hari lalu saya berdebat sama teman saya yang pendeta di amrik mengenai ini. Jerry Falwell saya kurang tahu. tapi memang dia juga pendeta evangelish yang sama dengan Pat Robertson. salam, mj --- On Mon, 1/25/10, Ade Armando wrote: From: Ade Armando Subject: Re: re; poligami...skedar sharing... To: marthaja...@yahoo.com, "apiko joko mulyono" , cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, mann...@interchange.ubc.ca Date: Monday, January 25, 2010, 7:57 AM Dengan mengatakan ini, Martha menyatakan 'Islam adalah agama yang ketinggalan jaman'.. Tentu saja, menurut Martha, agama yang tidak ketinggalan jaman adalah agamanya sendiri, yaitu Jangan-jangan Anda ini pengikut Pat Robertson ya? atau Jerry Falwell?
[zamanku] Re: Poligami
ah, saya sebetulnya sudah mau stop. tapi baca tulisan apiko tadi, jadi gatal lagi hehehe... mau kasih komen satu lagi aja. "makin anda ngotot mengajari kami non muslim bahwa poligami itu baik dalam ajaran islam, makin jeleklah citra islam dimata non muslim." lebih baik ada cari alasan lain sajalah, jadi citra jelek islam berkurang. Maaf saya bilang berkurang, sebab teroris2 juga kebanyakan ngomong tindakan barbarnya sesuai ajaran islam. mj --- On Tue, 1/19/10, mediacare wrote: From: mediacare Subject: Poligami To: zidane_...@yahoo.co.id, m_arma...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, marthaja...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, "uge basar" Date: Tuesday, January 19, 2010, 12:23 AM Diskusi tentang poligami dipindahkan ke milis zamanku. Bung Errol, Apa alasan seseorang monogami? Bisa macam-macam bukan? Begitu juga seseorang poligami, alasannya bisa macam-macam. Kalau alasan orang monogami, misalnya, karena istri yang ada sudah sempurna: cantik, sexy, perawan, dan muda, maka jika orang poligami menikahi istri kedua juga: lebih cantik, lebih sexy, perawan dan lebih muda dari istri pertama, maka anggap saja itu hadiah atas kesediaannya menikahi istri pertama yang tidak lebih cantik, tidak lebih sexy, janda, tidak lebih pintar, dan lebih tua. Kalau dari sudut logika itu, orang yang monogami malah bisa dikatakan egois, karena alih-alih memilih wanita yang jelek, janda, yang cacat, tapi malah milih yang cantik dulu, yang sexy dulu, yang muda dulu, dan yang perawan, biar punya alasan untuk tidak menikahi yang janda tua, yang buta, yang cacat, pendeknya yang penuh kekurangan. Jangan karena ketidakmampuan untuk menikah lagi lalu dijadikan alasan untuk menyerang seorang lelaki yang punya kualitas memadai untuk poligami. Yang monogami belum tentu seorang lelaki yang berkualitas baik dari aspek agama, ekonomi, atau aspek yang lain. Banyak lelaki monogami yang kualitas agamanya pas-pasan. Kalau mau nikmati perempuan lain mendingan "jajan" karena ingin menghindari tanggungjawab seumur hidup. Cukup bayar sesuai kesepakatan, habis perkara. Kenapa orang yang punya kecenderungan seperti ini tidak menikah lagi saja? Toh agama juga membolehkan kok. Rasulullah Saw menyatakan," Barangsiapa yang hendak menikah demi menghindari diri dari perzinaan, Allah (berjanji) akan mencukupkan rezekinya." Hadits ini berlaku bagi siapa pun lelaki yang beriman yang memutuskan menikah, baik menikah pertama, kedua, ketiga atau keempat. Hukum poligami itu awalnya mubah (boleh), dan bisa menjadi wajib jika tidak menikah lagi akan terjerumus dalam perzinaan.. Kalau Allah membolehkan poligami, sudah pasti ada hikmah luar biasa di dalamnya, hikmah terendah adalah manusia terhindar dari perzinaan, agar setiap manusia jelas nasabnya, agar manusia memetik pelajaran dari keputusannya mengambil tanggungjawab besar berupa mengambil istri lebih dari satu, agar manusia belajar adil, belajar sabar, poligami juga bisa jadi sintesa ajaran monogami yang tidak manusiawi di satu pihak dan praktek pelacuran atau sistem harem yang menindas, yang berlangsung sejak ratusan abad yang lalu, dan lain-lain. Itulah sebabnya, saya ingin katakan: hukum poligami jelas lebih indah dan manusiawi (Islam) dibanding hukum monogami mutlak (Kristen). Lebih jauh, poligami lebih bermartabat daripada monogami tapi diam-diam poligaminya di gang "Dolly" atau memelihara wanita simpanan. Ini jika persoalannya adalah persoalan kebutuhan seksual. Kenyataannya, orang poligami alasannya pasti bisa lebih kompleks dari yang kita duga selama ini. Ada alasan psikologis, sosial, politik, budaya, dan lain-lain. ( di Mauritania, para warga perempuannya malah berdemo menuntut pemerintah membolehkan warga lelakinya poligami, coba browsing aja berita yang sudah lama ini). Kalau Anda menuntut seorang lelaki yang mau poligami supaya dengan cara-cara yang benar menurut agama, sebaiknya itu juga ditanyakan pada diri sendiri: apakah ketika Anda mau menikah juga sudah dengan niat dan cara yang benar? Jangan-jangan Anda cuma ngiri lihat lelaki punya istri dua, tiga atau empat, atau cuma ingin jadi dianggap membela perempuanpeace deech... Kesimpulan: Poligami itu persoalan agama, jadi lakukan itu sesuai dengan cara-cara agama, baik niat maupun prosesnya. Patokan utama poligami adalah QS An-Nisa: ayat 3 serta ayat-ayat yang relevan dengan masalah poligami.