[zamanku] Fw: Re: Poligami ... sekedar sharing...bukan utk saling patahkan logika

2010-02-02 Terurut Topik mj
Dear Cyntha, 

thanks untuk penciptaan kata sabarame. tepat dan cukup sexy hahaha
Tidak bisa keluar ke Mediacare, karena sekarang sudah dialihkan ke milis 
Zamanku.
Emang tuh si apiko ngomongnya muter2 enggak pake logika lagi.
Masa perempuan disuruh mendekatkan diri pada Tuhan sementara suaminya 
mendekatkan diri ke harem2nya? sialan banget sarannya itu. 
Coba kalo istri pertamanya tidak mau dimadu, pasti disuruh minta cerai. Lalu 
apa artinya kata2 kawin lagi untuk menolong nasib perempuan? istrinya yang 
sudah susah senang dilakoni bersama diceraikan demi menolong perempuan lainnya? 
konyol bukan?

Melalui ini, sekalian mau ucapkan terima kasih kepada Manneke dan juga kawan2 
pria lainnya yang siap bela pernikahan monogami.
Poligami hanya bisa disingkirkan kalau perempuan dan laki2 berjuang bersama. 
Karena dari perempuan juga banyak yang menyokong poligami ini, jadi harus ada 
imbangannya dari laki2 juga. Tapi saya yakin, di masa yad. poligami ini akan 
lenyap, sebab poligami ini produk dari zaman primitif yang sudah tidak sesuai 
lagi untuk jaman modern.

mj




--- On Fri, 1/22/10, cyntha  wrote:
berhubung setelah berhari2 response saya atas postingan bung apiko tidak muncul 
di milis maka saya kirim padanya lewat japri, dan juga saya copy utk anda a.l. 
karena saya ciptakan istilah utk sebutan satu batang utk rame2 ... 'sabarame' : 
sabar menanti karena rame berhubung satu batang dipake rame2... begitu kira2?

balasan utk bung apiko sbb:
waduh... malah makin panjang lagi postingannya sampai perlu 2X me-response 
postingan saya yang tidak sampai 10 baris... :)
saya tidak pernah kuatir mengenai logika patah karena logika saya tidak akan 
pernah patah. saya hanya tidak mengerti apa maksud kalimat pertama dari 
postingan anda tentang isteri yang ditinggal gilir menggunakan waktu luang 
untuk bermesraan sepuasnya dengan Tuhannya.
Mengenai saya berpikir secara horizontal, ya benar itu lah saya. Saya akui 
bahwa Yang Maha Kuasa itu ada dan kekal, tapi saya bukan seorang yang religius, 
saya lebih mementingkan berpikir secara horizontal karena untuk berpikir secara 
vertikal itu sulit bagi saya, terus terang saya sangat sulit untuk bisa 
mengetahui apa logika Allah. saya kira kalau saya berpikir vertikal terus2 maka 
bisa2 lupa menginjak bumi... saya sudah sangat berterimakasih pada Yang Maha 
Kuasa bahwa saya lahir dan dibesarkan bukan di masa perang dan bukan pula di 
daerah konflik/bencana alam dan saya selalu mohon pada-Nya agar selalu 
dijauhkan dari azab sengsara... hanya sedemikian saja saya berpikir vertikal... 
bagi saya yang penting bisa menjalani hidup ini dengan 'baik' dan 'benar', 
'baik' sesuai dengan akalbudi hati nurani yang telah Allah karuniakan pada saya 
dan 'benar' dengan cara tidak melanggar hukum negara.
Dalam acara rutin kumpul2 ibu2 rt yang saya hadiri, pendakwah pernah satu kali 
menceramahkan topik poligami, a.l. Nabi menganjurkan poligami untuk menolong 
anak2 yatim. Selesai ceramah, para ibu sepakat bilang: "pak ustadz, kami setuju 
untuk menolong anak2 yatim, tapi suami tidak perlu menikahi ibu anak2 yatim 
itu." syukurlah di kompleks perumahan kami tidak ada pelaku poligami.
Aa Gym yang begitu tenar dan dicintai masyarakat, langsung popularitasnya turun 
drastis setelah memiliki isteri ke-2, padahal istri ke-2 ini janda yang sudah 
punya anak pula... mungkin karena janda itu cantik dan lebih muda daripada 
isteri pertama...lalu untuk apa Aa menikah lagi sedangkan isteri pertamanya 
sudah memberikan keturunan yang cukup banyak, 7 anak sudah dilahirkannya.
Menilik kedua kejadian diatas maka kesimpulan saya, the silent majority dari 
masyarakat Indonesia menolak poligami.
sampai kapanpun saya akan masuk dalam kelompok yang menolak poligami... bagi 
saya pelaku poligami bagaikan hewan ternak saja, dimana satu pejantan 
diperlukan untuk sejumlah betina... sedangkan Allah menciptakan manusia lebih 
tinggi martabatnya daripada sekedar hewan ternak... ya betul hewan ternak bagai 
ayam dan itik...karena bagi hewan2 liar justru banyak macam jenisnya yang tidak 
melakukan poligami ( tidak hafal hewan apa saja yang tidak melakukan poligami, 
bisa tanya pada ahlinya )... sehingga menurut hemat saya maka apabila manusia 
melakukan poligami maka akan sama saja dengan melecehkan martabatnya sendiri 
yang merupakan karunia Allah...seandainya misalnya suami saya mau punya isteri 
nr.2,3,4 dengan alasan diperbolehkan oleh agama, ya silahkan saja saya tidak 
akan menghalangi kehendak bebasnya... tapi harus benar2 adil...lalu karena 
hanya keadilan materi yang bisa diukur maka hanya itu yang saya 
minta...selanjutnya  mengenai melayani suami, saya
 akan melepaskan hak dan kewajiban saya dan mempersilahkan suami untuk 
mendapatkannya dari nr.2,3,4, karena saya tidak mau ambil bagian dalam 
aktivitas 'sabarame' ... sebagaimana juga saya tidak akan minta cerai untuk 
kawin lagi dengan laki2 lain karena saya tidak ingin menj

[zamanku] Re: re; poligami...skedar sharing...

2010-02-02 Terurut Topik mj
Yah sorry saja Ade, saya tidak tahu sebelumnya di islam ada ajaran seperti  di 
bawah ini .



Surat An-Nisa ayat 3.

Surat itu memang awalnya Allah menganjurkan orang2 beriman
mengawini perempuan2 yatim (bukan yatim piatu!). Tapi kalau khawatir
tidak bisa berlaku adil, maka thabaalakum minan nisa, kawinilah wanita lain 
yang kamu senangi matsnâ wa tsulâtsâ wa rubâ’a in adaltum dua, tiga, atau empat.



Dari
dulu saya tahunya Muhamad menganjurkan mengawini janda2 yang ditinggal
gugur suaminya pada waktu perang. Nah ini bolehlah menurut saya. Semua
rakyat harus berkorban. Perempuan2 istri pertama harus menerima
kenyataan ini demi menghargai pahlawan2 mereka yang telah gugur demi
apapun juga. Suami2 harus rela menafkai janda2 dan anak2 yatim dari
kawan2nya yang telah gugur itu. dlsb.lah.

Tetapi
dengan dtunjukkannya surat Al-Nisa ayat 3 tsb. terus terang saya jadi
mikir kok aneh ya, ada ajaran agama yang membolehkan lelaki ngumbar
nafsu syahwatnya.



Makanya, saya bilang, mendingan Apiko Joko Mulyono tidak usah buka2 ayat yang 
sudah tidak pas lagi untuk jaman sekarang.
Sekarang sudah tidak ada perang yang menewaskan hanya kaum laki2.
Perang sekarang menewaskan tidak pandang bulu. laki - perempuan -
anak2. Jadi tidak hanya tinggal janda2 saja.



Ingat, waktu jamannya orde baru pemerintah melarang poligami untuk pegawai 
negri?

Mengapa?
karena negara akan kewalahan dengan pengeluaran ekstra. makin banyak
istri makin banyak pengeluaran dan kemungkinan korupsi marak. Nyatanya
kan sekarang begitu. Larangan poligami dicabut, marak pula korupsi
sampai menyeluruh.
Ini juga contoh bahwa poligami sudah tidak cocok untuk jaman sekarang.



peace juga.



mj

--- On Mon, 1/25/10, Ade Armando  wrote:

From: Ade Armando 
Subject: Re: re; poligami...skedar sharing...
To: marthaja...@yahoo.com, "apiko joko mulyono" , 
cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, 
mann...@interchange.ubc.ca
Date: Monday, January 25, 2010, 7:57 AM

Dengan mengatakan ini, Martha menyatakan 'Islam adalah agama yang ketinggalan 
jaman'..
Tentu saja, menurut Martha, agama yang tidak ketinggalan jaman adalah agamanya 
sendiri, yaitu 
Jangan-jangan Anda ini pengikut Pat Robertson ya? atau Jerry Falwell?




From: mj 
To: apiko joko mulyono ; cynth...@yahoo.com; 
errolsiah...@yahoo.com; zamanku@yahoogroups.com; im_arma...@yahoo.com; 
mann...@interchange.ubc.ca
Sent: Mon, January 25, 2010 10:45:46 PM
Subject: Re: re; poligami...skedar sharing...






joko mulyono makin banyak ngomong, makin men-jelek2kan agamanya sendiri. 
makin nyata kalo agama islam itu cuma layak untuk jamannya saja. sudah tidak 
cocok untuk jaman sekarang.
mending kaya ade armando gitu, ngaku terus terang enggak usah bawa2 ayat 
agamanya yang sudah ketinggalan jaman.
ini hanyalah response dari tulisan anda sendiri.

mj



--- On Mon, 1/25/10, apiko joko mulyono  wrote:


From: apiko joko mulyono 
Subject: re; poligami...skedar sharing...
To: "apiko joko mulyono" , marthaja...@yahoo.com, 
cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, 
im_arma...@yahoo.com
Date: Monday, January 25, 2010, 12:05 AM














Bung Manneke, 
 
"Ribuan kali sebut-sebut Qur'an tapi bungkam seribu bahasa ketika ditantang 
menunjukkan di mana letaknya dalam Qur'an Tuhan mengizinkan poligami DENGAN 
PEREMPUAN LEBIH MUDA yang bukan yatim piatu."
 
Bukalah Surat An-Nisa ayat 3. Jangan lupa ambil air wudhu dulu ya. Supaya ente 
bisa berpikir jernih dan dibimbing Allah. 
Surat itu memang awalnya Allah menganjurkan orang2 beriman mengawini perempuan2 
yatim (bukan yatim piatu!). Tapi kalau khawatir tidak bisa berlaku adil, 
maka thabaalakum minan nisa, kawinilah wanita lain yang kamu senangi matsnâ wa 
tsulâtsâ wa rubâ’a in adaltum dua, tiga, atau empat.
 
Menurut ustadz Rachmat S. Labib, Ketua Tajnah Tsaqofah HTI, penyebutan wanita 
lain itu adalah bisa yang di luar anak-anak yatim. Sebab kalau tafsirnya tidak 
begitu, maka ayat itu menjadi aneh, kawinilah perempuan2 yatim, tapi jika 
khawatir tidak bisa berlaku adil, kawinilah perempuan2 yatim, dan tidak 
konsisten dengan praktek Nabi.. 
 
Kalaupun ditafsirkan harus dengan perempuan yatim, maka disebutkan perempuan 
yatim yang kamu sukai. Nah, kalau perempuan yang kamu sukai, berarti boleh dong 
nikahi perempuan yatim yang lebih muda dari umur si pria, yang masih perawan, 
pendeknya yang kamu senangi. 
 
Tafsir poligami harus dengan yatim juga menjadi tidak konsisten dengan praktek 
poligami Nabi Saw. dan para sahabatnya. Adalah fakta bahwa pernikahan Rasul 
tidak semuanya dengan perempuan2 yatim. Malah dengan Siti Aisyah, yang cantik, 
cerdas, dan perawan. Hafzah binti Umar pun bukanlah perempuan yatim, walau 
statusnya janda, dan beliau usianya lebih muda dibanding Rasul. Ada keterangan 
bahwa Hafzah lahir pada saat peristiwa pemindahan Hajar Aswad ke dalam Kakbah. 
Saat itu Rasulullah berusia 35 tahun, 5 tahun sebelum Muhammad menerim

[zamanku] Re: re; poligami...skedar sharing...

2010-02-02 Terurut Topik mj
joko mulyono makin banyak ngomong, makin men-jelek2kan agamanya sendiri. 
makin nyata kalo agama islam itu cuma layak untuk jamannya saja. sudah tidak 
cocok untuk jaman sekarang.
mending kaya ade armando gitu, ngaku terus terang enggak usah bawa2 ayat 
agamanya yang sudah ketinggalan jaman.
ini hanyalah response dari tulisan anda sendiri.

mj



--- On Mon, 1/25/10, apiko joko mulyono  wrote:

From: apiko joko mulyono 
Subject: re; poligami...skedar sharing...
To: "apiko joko mulyono" , marthaja...@yahoo.com, 
cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com,
 im_arma...@yahoo.com
Date: Monday, January 25, 2010, 12:05 AM








Bung Manneke, 
 
"Ribuan kali sebut-sebut Qur'an tapi bungkam seribu bahasa ketika ditantang 
menunjukkan di mana letaknya dalam Qur'an Tuhan mengizinkan poligami DENGAN 
PEREMPUAN LEBIH MUDA yang bukan yatim piatu."
 
Bukalah Surat An-Nisa ayat 3. Jangan lupa ambil air wudhu dulu ya. Supaya ente 
bisa berpikir jernih dan dibimbing Allah. 
Surat itu memang awalnya Allah menganjurkan orang2 beriman mengawini perempuan2 
yatim (bukan yatim piatu!). Tapi kalau khawatir tidak bisa berlaku adil, 
maka thabaalakum minan nisa, kawinilah wanita lain yang kamu senangi matsnâ wa 
tsulâtsâ wa rubâ’a in adaltum dua, tiga, atau empat.
 
Menurut ustadz Rachmat S. Labib, Ketua Tajnah Tsaqofah HTI, penyebutan wanita 
lain itu adalah bisa yang di luar anak-anak yatim. Sebab kalau tafsirnya tidak 
begitu, maka ayat itu menjadi aneh, kawinilah perempuan2 yatim, tapi jika 
khawatir tidak bisa berlaku adil, kawinilah perempuan2 yatim, dan tidak 
konsisten dengan praktek Nabi.. 
 
Kalaupun ditafsirkan harus dengan perempuan yatim, maka disebutkan perempuan 
yatim yang kamu sukai. Nah, kalau perempuan yang kamu sukai, berarti boleh dong 
nikahi perempuan yatim yang lebih muda dari umur si pria, yang masih perawan, 
pendeknya yang kamu senangi. 
 
Tafsir poligami harus dengan yatim juga menjadi tidak konsisten dengan praktek 
poligami Nabi Saw. dan para sahabatnya. Adalah fakta bahwa pernikahan Rasul 
tidak semuanya dengan perempuan2 yatim. Malah dengan Siti Aisyah, yang cantik, 
cerdas, dan perawan. Hafzah binti Umar pun bukanlah perempuan yatim, walau 
statusnya janda, dan beliau usianya lebih muda dibanding Rasul. Ada keterangan 
bahwa Hafzah lahir pada saat peristiwa pemindahan Hajar Aswad ke dalam Kakbah. 
Saat itu Rasulullah berusia 35 tahun, 5 tahun sebelum Muhammad menerima wahyu 
yang pertama. 
 
Rasulullah juga mendapat hadiah wanita dari penguasa Mesir Muqauqis, bernama 
Maria Al-Misyriahn dari suku Qibti. Beliau menerima hadiah itu dalam rangka 
menjalin hubungan baik dengan masyarakat Mesir. Saat diserahkan, status Maria 
adalah budak, yang lalu dinikahi Rasul setelah dimerdekakan.  Kalau status 
hadiah tentu semestinya yang sebaik mungkin. Walaupun Maria adalah seorang 
budak, beliau bukan budak nenek-nenek. Kalau Nabi dikasih hadiah budak 
perempuan untuk dinikahi, dan budak itu sudah tua, jelek, tentu bisa bermakna 
penghinaan.  Mosok ngasih hadiah kok yang jelek kualitasnya. Apa Manneke mau 
saya kasih hadiah perempuan nenek-nenek ompong peot, miskin, janda, dan 
berstatus anak yatim? Kalau kalau mau main akal-akalan, situ kali yang tidak 
berakal:)
 
Tafsir itu juga konsisten dengan anjuran Nabi agar menikahi perempuan yang 
perawan dan subur. Kalau anjuran berarti bukan perintah. Artinya kalau mau 
nikahi janda dan berstatus yatim, tentu itu simbol kesalehan si pria. Kalau aku 
sih jika poligami maunya kombinasi saja: janda, umurnya tidak terpaut jauh, 
miskin juga tidak apa-apa, kesalehannya setaraf dengan saya, kalau bisa yang 
cantik, kalau pun tidak cantik ya jangan terlalu jelek. (yang jelek--misalnya 
giginya mrongos, kuning dan bau jigong--- janda tua serta yatim piatu biarlah 
itu jatahnya Manneke, mau dinikahi monogami silakan, tapi kalau mau cepat mati 
ya silakan nikahi empat perempuan yang jelek akhlaknya sekaligus jelek pula 
fisiknya..:)) 
 
Setelah turun ayat poligami, sahabat-sahabat Nabi yang sudah berpoligami, juga 
tidak lantas rame-rame mengganti istri2nya dengan menikahi perempuan2 yatim. 
Mereka tetap dengan istri2nya yang ada, yang dulu mungkin ada yang dinikahi 
dalam keadaan perawan, orang merdeka, dan bukan janda. 
 
"Saya kira Cynthia sangat tepat memakai ilustrasi hewan untuk membandingkannya 
dengan manusia sebab Apiko ini isi otaknya dan perilakunya lebih cocok 
disetarakan hewan daripada manusia. Memang jangan-jangan Apiko tidak lebih 
tinggi deratajatnya dari ayam atau kambing dalam urusan seks."
 
Ini serangkaian kalimat yang merendahkan saya. Kawan-kawan baik yang pro maupun 
anti poligami, yang sehat akalnya, tentu bisa menilai kualitas Manneke cukup 
dari kalimat-kalimat yang dia bikin ini. Tetapi insya Allah, ini tidak 
mempengaruhi saya untuk selalu bersikap santun (sesuai dengan anjuran Bung Ade 
Armando). Orang boleh menistakan saya sesukanya. Tetapi nista atau tida

[zamanku] Re: re; poligami...skedar sharing...

2010-02-02 Terurut Topik mj
oh ya ada yang terlewat dijawab.
Saya katolik yang sangat anti aliran karismatik. Saya juga tidak terlalu 
menghayati agama saya sampai harus tiap minggu kegereja dll. Jadi saya termasuk 
aliran liberal yang berpikir dengan logika dan hati nurani saya, bukan 
berdasarkan kitab suci. Hukum negara yang umum, bagi saya adalah yang terbaik.

Mengenai Pat Robertson, itu pendeta gila menurut saya. Beberapa hari lalu saya 
berdebat sama teman saya yang pendeta di amrik mengenai ini.
Jerry Falwell saya kurang tahu. tapi memang dia juga pendeta evangelish yang 
sama dengan Pat Robertson.

salam, 
mj

--- On Mon, 1/25/10, Ade Armando  wrote:

From: Ade Armando 
Subject: Re: re; poligami...skedar sharing...
To: marthaja...@yahoo.com, "apiko joko mulyono" , 
cynth...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, 
mann...@interchange.ubc.ca
Date: Monday, January 25, 2010, 7:57 AM

Dengan mengatakan ini, Martha menyatakan 'Islam adalah agama yang ketinggalan 
jaman'..
Tentu saja, menurut Martha, agama yang tidak ketinggalan jaman adalah agamanya 
sendiri, yaitu 
Jangan-jangan Anda ini pengikut Pat Robertson ya? atau Jerry Falwell?





  


  

[zamanku] Re: Poligami

2010-01-20 Terurut Topik mj
ah, saya sebetulnya sudah mau stop. tapi baca tulisan apiko tadi, jadi gatal 
lagi hehehe... mau kasih komen satu lagi aja.
"makin anda ngotot mengajari kami non muslim bahwa poligami itu baik dalam 
ajaran islam, makin jeleklah citra islam dimata non muslim."
lebih baik ada cari alasan lain sajalah, jadi citra jelek islam berkurang. 
Maaf saya bilang berkurang, sebab teroris2 juga kebanyakan ngomong tindakan 
barbarnya sesuai ajaran islam.

mj

--- On Tue, 1/19/10, mediacare  wrote:

From: mediacare 
Subject: Poligami
To: zidane_...@yahoo.co.id, m_arma...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, 
marthaja...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, "uge basar" 
Date: Tuesday, January 19, 2010, 12:23 AM



 
 




  
  

  Diskusi tentang poligami dipindahkan ke milis 
  zamanku.
   
  Bung Errol,
   
  Apa alasan seseorang monogami? Bisa 
  macam-macam bukan? 
  Begitu juga seseorang poligami, alasannya 
  bisa macam-macam.
   
  Kalau alasan orang monogami, misalnya, 
  karena istri yang ada sudah sempurna: cantik, sexy, perawan, dan muda, 
  maka jika orang poligami menikahi istri kedua juga: lebih cantik, 
  lebih sexy, perawan dan lebih muda dari istri pertama, maka anggap saja 
  itu hadiah atas kesediaannya menikahi istri pertama yang tidak lebih 
  cantik, tidak lebih sexy, janda, tidak lebih pintar, dan lebih tua. 
  
   
  Kalau dari sudut logika itu, orang yang monogami malah bisa 
  dikatakan egois, karena alih-alih memilih wanita yang jelek, janda, 
  yang cacat, tapi malah milih yang cantik dulu, yang sexy dulu, yang muda 
  dulu, dan yang perawan, biar punya alasan untuk tidak menikahi yang 
  janda tua, yang buta, yang cacat, pendeknya yang penuh kekurangan. 
  
   
  Jangan karena 
  ketidakmampuan untuk menikah lagi lalu dijadikan alasan untuk menyerang 
  seorang lelaki yang punya kualitas memadai untuk 
  poligami. 
   
  Yang monogami belum 
  tentu seorang lelaki yang berkualitas baik dari aspek agama, ekonomi, 
atau 
  aspek yang lain. Banyak lelaki monogami yang kualitas agamanya 
  pas-pasan. Kalau mau nikmati perempuan lain mendingan "jajan" karena 
  ingin menghindari tanggungjawab seumur hidup. Cukup bayar sesuai 
  kesepakatan, habis perkara. Kenapa orang yang punya kecenderungan seperti 
  ini tidak menikah lagi saja? Toh agama juga membolehkan kok. Rasulullah 
  Saw menyatakan," Barangsiapa yang hendak menikah 
  demi menghindari diri dari perzinaan, Allah (berjanji) akan mencukupkan 
  rezekinya." Hadits ini berlaku bagi siapa pun lelaki yang 
  beriman yang memutuskan menikah, baik menikah pertama, kedua, ketiga 
  atau keempat. Hukum poligami itu awalnya 
  mubah (boleh), dan bisa menjadi wajib jika tidak menikah 
  lagi akan terjerumus dalam perzinaan.. 
   
  Kalau Allah membolehkan poligami, sudah 
  pasti ada hikmah luar biasa di dalamnya, hikmah terendah adalah manusia 
  terhindar dari perzinaan, agar setiap manusia jelas nasabnya, agar 
manusia 
  memetik pelajaran dari keputusannya mengambil tanggungjawab besar berupa 
  mengambil istri lebih dari satu, agar manusia belajar adil, belajar 
sabar, 
  poligami juga bisa jadi sintesa ajaran monogami yang tidak manusiawi di 
  satu pihak dan praktek pelacuran atau sistem harem yang menindas, yang 
  berlangsung sejak ratusan abad yang lalu, dan lain-lain. Itulah 
  sebabnya, saya ingin katakan: hukum poligami jelas lebih indah dan 
  manusiawi (Islam) dibanding hukum monogami mutlak (Kristen).
   
  Lebih jauh, poligami lebih 
  bermartabat daripada monogami tapi diam-diam poligaminya di gang "Dolly" 
  atau memelihara wanita simpanan. Ini jika persoalannya adalah persoalan 
  kebutuhan seksual. Kenyataannya, orang poligami alasannya pasti bisa 
lebih 
  kompleks dari yang kita duga selama ini. Ada alasan psikologis, sosial, 
  politik, budaya, dan lain-lain. ( di Mauritania, 
  para warga perempuannya malah berdemo menuntut pemerintah membolehkan 
  warga lelakinya poligami, coba browsing aja berita yang sudah lama 
  ini). 
   
  Kalau Anda menuntut seorang lelaki yang 
  mau poligami supaya dengan cara-cara yang benar menurut agama, sebaiknya 
  itu juga ditanyakan pada diri sendiri: apakah ketika Anda mau menikah 
juga 
  sudah dengan niat dan cara yang benar? Jangan-jangan 
  Anda cuma ngiri lihat lelaki punya istri dua, tiga atau empat, 
  atau cuma ingin jadi dianggap membela perempuanpeace 
  deech...
   
  Kesimpulan: Poligami itu persoalan agama, 
  jadi lakukan itu sesuai dengan cara-cara agama, baik niat maupun 
  prosesnya. Patokan utama poligami adalah QS An-Nisa: ayat 3 serta 
  ayat-ayat yang relevan dengan masalah poligami.