[zamanku] Egyptian Cleric: ‘The Jews are the Enemies of Muslims Regardless of the Occupation of Pa lestine’
Egyptian Cleric: ‘The Jews are the Enemies of Muslims Regardless of the Occupation of Palestine’ Mar 12th, 2009 by mikecg The following was said by Egyptian cleric Muhammad Hussein Ya’qoub on Al-Rahma TV on January 17. According to wikipedia, Ya’qoub is “one of the most recognized salafi Sheikhs/islamic scholars in Egypt”. This is not some fringe extremist: this seems to be mainstream, Egyptian theology. Via memri: Muhammad Hussein Ya’qoub: “If the Jews left Palestine to us, would we start loving them? Of course not. We will never love them. Absolutely not. The Jews are infidels - not because I say so, and not because they are killing Muslims, but because Allah said: ‘The Jews say that Uzair is the son of Allah, and the Christians say that Christ is the son of Allah. These are the words from their mouths. They imitate the sayings of the disbelievers before. May Allah fight them. How deluded they are.’ It is Allah who said that they are infidels. “Your belief regarding the Jews should be, first, that they are infidels, and second, that they are enemies. They are enemies not because they occupied Palestine. They would have been enemies even if they did not occupy a thing. Allah said: ‘You shall find the strongest men in enmity to the disbelievers [sic] to be the Jews and the polytheists.’ Third, you must believe that the Jews will never stop fighting and killing us. They [fight] not for the sake of land and security, as they claim, but for the sake of their religion: ‘And they will not cease fighting you until they turn you back you’re your religion, if they can.’ “This is it. We must believe that our fighting with the Jews is eternal, and it will not end until the final battle - and this is the fourth point. You must believe that we will fight, defeat, and annihilate them, until not a single Jew remains on the face of the Earth.” “It is not me who says so. The Prophet said: ‘Judgment Day will not come until you fight the Jews and kill them. The Jews will hide behind stones and trees, and the stones and tree will call: Oh Muslim, oh servant of Allah, there is a Jew behind me, come and kill him - except for the Gharqad tree, which is the tree of the Jews.’ I have heard that they are planting many of these trees now. [...] “As for you Jews - the curse of Allah upon you. The curse of Allah upon you, whose ancestors were apes and pigs. You Jews have sown hatred in our hearts, and we have bequeathed it to our children and grandchildren. You will not survive as long as a single one of us remains. [...] “Oh Jews, may the curse of Allah be upon you. Oh Jews… Oh Allah, bring Your wrath, punishment, and torment down upon them. Allah, we pray that you transform them again, and make the Muslims rejoice again in seeing them as apes and pigs. You pigs of the earth! You pigs of the earth! You kill the Muslims with that cold pig [blood] of yours.“ You can view the official memritv clip ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[zamanku] Agama hanya imajinasi pikiran????
Allah Adalah Hasil Pemikiran Manusia Matthew's chapter 5: Sermon on the Mount 1 1 When he saw the crowds, 2 he went up the mountain, and after he had sat down, his disciples came to him. 2 He began to teach them, saying: 3 3 Blessed are the poor in spirit, 4 for theirs is the kingdom of heaven. 4 5 Blessed are they who mourn, for they will be comforted. 5 6 Blessed are the meek, for they will inherit the land. 6 Blessed are they who hunger and thirst for righteousness, 7 for they will be satisfied. 7 Blessed are the merciful, for they will be shown mercy. 8 8 Blessed are the clean of heart, for they will see God. 9 Blessed are the peacemakers, for they will be called children of God. 10 Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness, 9 for theirs is the kingdom of heaven. 11 Blessed are you when they insult you and persecute you and utter every kind of evil against you (falsely) because of me. 12 Bila Allah adalah ciptaan dari pikiran manusia mengapa ajaran Alkitab menuntut terlalu keras bagi pengikut Yesus akan kebenaran, keadilan, pelayanan dan pengorbanan diri? Bila benar gambaran citra Allah sebagai hasil angan-angan pemikiran manusia, mengapa para rasul perjanjian baru dengan sangat gigih membela kebenaran, tanpa perlawanan dengan kekerasan menolak hujatan, menerima penderitaan dan siksaan sampai mati demi kepercayaannya? Mengapa gambaran pelaku cerita perjanjian baru ditulis terlalu bersemangat berperilaku sangat saleh dan mengecam kemunafikan mereka sendiri? Bagaimanan mereka menikmati hidup bahagia bila menjual segala harta yang mereka miliki dan membagi-bagikannya kepada orang miskin? Benarkah mereka sesungguhnya adalah orang-orang gila yang gemar mendatangkan penderitaan dalam kehidupannya melalui perbuatan-perbuatan baiknya? Siapapun anda yang berprofesi sebagai pengusaha ambisius ketika mendengarkan khotbah Yesus di bukit (Sermon on the Mount) akan menyesal menghabiskan waktu sia-sia mendengarkan jalan kebahagian yang Dia tawarkan.. Secara rational tentunya sangat sulit bagi anda mencapai impian pribadi menjadi pengusaha kaya raya dengan menjalankan perkataanNya. Khotbah di bukit adalah perkataan Yesus yang paling konyol karena menjungkir balikkan filsafat manusia yang paling kuno dan modern, sangat berlawanan dengan cara-cara rational yang kita pahami untuk meraih impian menjadi orang besar. Khotbah di bukit menunjukkan Yesus memiliki kekuasaan otoritas dari Tuhan memberikan kemenangan bagi “orang orang tersingkir”. Walau Ia memiliki kekuasaan yang tidak terbatas namun oleh karena belas kasihanNya justru Ia tidak memaksa manusia untuk saling mengasihi. Bahkan penderitaan manusia dengan kekuasaanNya tidak Dia hapuskan, tidak ada ketegasan hukuman ganjaran macam apa segera dijatuhkan bagi seseorang yang memfitnah, menganiaya orang-orang yang percaya dan mengabaikan perintah-perintah Allah . Secara rational bagaimanakah anda mengambil kesimpulan tentang pribadi Yesus sebenarnya ketika Dia berkata: “bahwa Ia lebih menyukai seruan tulus penyesalan dan pertobatan seorang pendosa dari pada seruan seorang ahli hukum taurat profesional?” Yang pasti, bila dimulai dari sekarang separoh dari jumlah penduduk Amerika dan Eropah patuh pada khotbah di bukit dijamin krisis dunia ronde kedua akan semakin lebih parah, karena kemiskinan bukan jadi masalah, akan semakin banyak pengusaha yang bangkrut karena jumlah rakyat berwatak konsumerisme drastis menurun. Kemiskinan patut disyukuri sebab mereka yang miskin sesungguhnya yang empunya kerajaan surga, jelaslah dunia tidak menghendaki pernyataan yang sangat bodoh dan konyol ini menjadi pedoman bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya.. Bila Allah adalah ciptaan dari imajinasi pikiran manusia sebaiknya khotbah Yesus dibukit sama seperti gagasan yang dikemukakan oleh motivator ulung, untuk mengembangkan kekuatan pikiran dan perilaku setiap orang sebagai cara meraih keberhasilan dalam pergaulan, pekerjaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya (anda boleh merevisi dan menambahkannya). Bukankah lebih rational bila kotbah di bukit sbb: - Diberkatilah mereka yang memiliki ambisi dan rasa percaya diri yang kuat karena mereka akan memberikan harapan pasti dan kebahagiaan pada seisi rumahnya. - Diberkatilah mereka yang dengan tepat mengajukan keluhan-keluhan, ambisi dan sasaran karena pada akhirnya mereka mendapatkan keinginan mereka. - Diberkatilah mereka yang bersifat mampu sehingga menjadi kuat dan tangguh kerena mereka tidak akan pernah membiarkan kehidupan menyusahkan mereka. - Diberkatilah bagi mereka yang selalu memiliki kepribadian menyenangkan sehingga mereka tidak perlu mencemaskan kesalahan-kesalahan mereka. - Diberkatilah mereka yang mampu mengendalikan diri karena merekalah sesungguhnya orang-orang paling bahagia di hari tuanya. - Diberkatilah mereka yang mau dipimpin karena kelak
[zamanku] Apa Sebenarnya Tujuan Akhir FPI, PKS dan Kaum Islamis Lainnya?
Apa Sebenarnya Tujuan Akhir FPI dan Kaum Islamis Lainnya? Mungkin saja, Ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab adalah korban permainan politik. Dengan ideologi puritannya terkadang bisa saja dia dan para asistennya menjadi naif dan ekstra lugu. Kalau kita lebih jeli melihat aksi-aksi politik FPI, tentu kita bisa menarik dari arah mana sumber dukungan ke FPI ini berasal. Kalau saya tidak salah, FPI (dengan Laskar Pembela Islam nya) pertama kali muncul dalam demo tanggal 17 Agustus 1998. Mereka menentang semua elemen-elemen aksi yang menolak Habibie menjadi presiden. Pada Bulan Agustus 1999, FPI/LPI melakukan demo ke MPR. Mereka mendukung pemilihan kembali Habibie menjadi presiden, dan menolak Megawati Soekarnoputri menjadi kandidat presiden dengan alasan menurut Islam, haram hukumnya kalau perempuan menjadi presiden. Pada kesempatan lain FPI/LPI menyerang Komnas HAM yang sedang melakukan investigasi beberapa jenderal (termasuk Menteri Pertahanan Wiranto, waktu itu) yang diduga melakukan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Menurut FPI/LPI, Komnas HAM tidak membela umat Islam (yaitu para jenderal yang muslim) tapi membela orang Timor Timur yang Nasrani. Disini saya lebih tertarik untuk melihat ke tataran ideologis yang menggerakkan FPI dan para simpatisannya yang mayoritas berideologi Islamis dan Neo-fundamentalis. *** Kaum Islamis dan Neo-Fundamentalis menyerukan rekonstruksi sosial dan moralitas dengan berdasarkan pada seruan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis. Mereka ingin menemukan kembali ajaran Islam tanpa ada deviasi historis, dan distorsi yang berasal dari nalar, sambil menyingkirkan segala tradisi budaya juga adat istiadat lokal yang menempel di ajaran Islam. Mereka ingin memisahkan diri dari islam tradisional yang telah mewujudkan dirinya selama 1400 tahun akumulasi tradisi pemikiran dalam kitab-kitab khazanah klasik dan kultur tradisional masyarakat-masyarakat Muslim. Akumulasi ilmu-ilmu islam ini dianggap sebagai penghambat jalan ke arah pemurnian Islam, jalan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis. Mereka menampilkan pemutusan tajam dengan tradisi-tradisi keislaman dan pada saat yang sama menyerukan kembali ke masa lalu yang dibayangkan murni, masa lalu yang dikukuhkan kembali secara berbeda dari realitas sejarahnya, masa lalu yang steril dari segala tahyul, bid’ah dan khurafat yang tidak hanya berbentuk ziarah kubur waliyullah, penghargaan adat-istiadat lokal, tetapi termasuk juga tradisi fiqih-ushul fiqih madzhab, ilmu kalam, filsafat Islam, dan tentu saja tasawuf-thariqat. *** Ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab, walaupun tidak menjadi Wahabi, dan bukanlah penganjur Wahabi tulen, tampaknya telah mengadopsi mentalitas Wahabisme Saudi dari tempat ia belajar: LIPIA (sekarang ada di Warung Buncit, di depan Kantor Harian Republika) dan Universitas Ibnu Su’ud di Riyadh. Jika kolega-kolega Wahabinya mengambil bentuk permusuhan terhadap musuh-musuh alamiah Wahabi, maka Rizieq Shihab menampilkan model Islam konfrontatifnya terhadap apa yang ia pandang maksiat atau kesesatan. FPI (dan kelompok islamis dan neo-fundamentalis lainnya seperti HTI, MMI, dan lain sebagainya) hanyalah salah satu puncak gunung es fundamentalisme Islam yang bagian terbesarnya di bawah air menjangkau ke ajaran-ajaran Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri gerakan Wahabi di Nejd pada abad ke 18, dan persilangannya dengan gerakan salafi modernis Islam. Muhammad ibn Abd al-Wahhab (1703-1792) memutuskan untuk memisahkan diri dari Kekhalifahan Turki Usmani dan mendirikan negara sendiri di Arabia Tengah dan wilayah Teluk Persia. Kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis adalah kredonya, sekaligus membuang semua fiqih-usul fiqih, tasawuf, dan falsafah warisan abad pertengahan. Ibn Abdul Wahhab menyatakan bahwa para Khalifah Turki Usmani adalah kafir, kerena mereka telah murtad dari Islam. *** Dari sejak berdirinya hingga sekarang, aliran Wahabi ini melakukan aksinya dengan dua fokus kerja besar: 1. Penghancuran ekspresi kultur Islam tradisional. Kultur Islam tradisional ini dipandang oleh kaum Wahabi sebagai tahyul, bid’ah, dan khurafat. Ini terentang mulai dari ziarah kubur waliyullah, kesenian tradisional, praktik sufisme populis, adat istiadat lokal yang telah membaur dengan ekspresi Islam populis seperti perayaan maulid, dsb. 2. Pengkafiran dan menuding sesat (ini adalah bentuk penghancuran kultur Islam tradisionalis dalam ranah pemikiran) para ulama dalam 4 pilar tradisi intelektual spiritual Islam (Fiqih-Ushul Fiqih Madzhab, Tasawuf-Thariqat, Filsafat Islam, dan Ilmu Kalam Asy’ariyah-Maturidiyah) Wahabi inilah yang menjelma menjadi aliran neo-fundamentalis di seluruh dunia setelah booming petro dolar Saudi di awal 70-an. Neo-fundamentalis Wahabi ini terkadang adalah mereka yang mengalami convert atau “pemurtadan”, dari Islam tradisional lalu dibrainwashed oleh lembaga-lembaga Pendidikan Islam Wahabi di Saudi Arabia atau filialnya (seperti LIPIA di Warung Buncit Jakarta) menjadi Wahabi yang kaffah atau minimal memiliki mentalitas