[zamanku] Egyptian Cleric: ‘The Jews are the Enemies of Muslims Regardless of the Occupation of Pa lestine’

2009-03-28 Terurut Topik mramir6666

Egyptian Cleric: ‘The Jews are the 
Enemies of Muslims Regardless of the Occupation of Palestine’
Mar 12th, 2009 by mikecg  


The following was said by Egyptian
cleric Muhammad Hussein Ya’qoub on Al-Rahma TV on January 17. According
to wikipedia, Ya’qoub is “one of the most recognized salafi Sheikhs/islamic 
scholars in Egypt”. This is not some fringe extremist: this seems to be 
mainstream, Egyptian theology.
Via memri:
Muhammad Hussein Ya’qoub: “If
the Jews left Palestine to us, would we start loving them? Of course
not. We will never love them. Absolutely not. The Jews are infidels -
not because I say so, and not because they are killing Muslims, but
because Allah said: ‘The Jews say that Uzair is the son of
Allah, and the Christians say that Christ is the son of Allah. These
are the words from their mouths. They imitate the sayings of the
disbelievers before. May Allah fight them. How deluded they are.’ It is
Allah who said that they are infidels.
“Your belief regarding the Jews should be, first, that they are infidels, and 
second, that they are enemies. They are enemies not because they occupied 
Palestine. They would have been enemies even if they did not occupy a thing. 
Allah said: ‘You shall find the strongest men in enmity to the disbelievers 
[sic]
to be the Jews and the polytheists.’ Third, you must believe that the
Jews will never stop fighting and killing us. They [fight] not for the
sake of land and security, as they claim, but for the sake of their
religion: ‘And they will not cease fighting you until they turn you
back you’re your religion, if they can.’
“This is it. We must believe that our fighting with the Jews is
eternal, and it will not end until the final battle - and this is the
fourth point. You must believe that we will fight, defeat, and annihilate them, 
until not a single Jew remains on the face of the Earth.” 
“It is not me who says so. The Prophet said: ‘Judgment Day will not
come until you fight the Jews and kill them. The Jews will hide behind
stones and trees, and the stones and tree will call: Oh Muslim, oh
servant of Allah, there is a Jew behind me, come and kill him - except
for the Gharqad tree, which is the tree of the Jews.’ I have heard that
they are planting many of these trees now.
[...]
“As for you Jews - the curse of Allah upon you. The curse of Allah upon you, 
whose ancestors were apes and pigs.
You Jews have sown hatred in our hearts, and we have bequeathed it to
our children and grandchildren. You will not survive as long as a
single one of us remains.
[...]

“Oh Jews, may the curse of Allah be upon you. Oh Jews… Oh Allah, bring Your 
wrath, punishment, and torment down upon them.
Allah, we pray that you transform them again, and make the Muslims
rejoice again in seeing them as apes and pigs. You pigs of the earth!
You pigs of the earth! You kill the Muslims with that cold pig [blood]
of yours.“
You can view the official memritv clip 


  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[zamanku] Agama hanya imajinasi pikiran????

2009-03-26 Terurut Topik mramir6666
Allah Adalah Hasil Pemikiran Manusia





Matthew's chapter 5: 
Sermon on the Mount
1 

1
When he saw the crowds, 2
he went up the mountain, and after he had sat down, his disciples
came to him. 

2 

He began to teach
them, saying: 

3 

3
Blessed are the poor in spirit, 4
for theirs is the kingdom of heaven. 

4 

5
Blessed are they who mourn, for they will be comforted. 

5 

6
Blessed are the meek, for they will inherit the land. 

6 

Blessed are they
who hunger and thirst for righteousness, 7
for they will be satisfied. 

7 

Blessed are the
merciful, for they will be shown mercy. 

8 

8
Blessed are the clean of heart, for they will see God. 

9 

Blessed are the
peacemakers, for they will be called children of God. 

10 

Blessed are they
who are persecuted for the sake of righteousness, 9
for theirs is the kingdom of heaven. 

11 

Blessed are you
when they insult you and persecute you and utter every kind of evil
against you (falsely) because of me. 




12   







Bila Allah adalah ciptaan dari pikiran 
manusia mengapa ajaran Alkitab menuntut terlalu keras bagi pengikut
Yesus akan kebenaran, keadilan, pelayanan dan pengorbanan diri? Bila
benar gambaran citra Allah sebagai hasil angan-angan  pemikiran
manusia, mengapa para rasul perjanjian baru dengan sangat gigih
membela kebenaran, tanpa perlawanan dengan kekerasan menolak 
hujatan, menerima penderitaan dan siksaan sampai mati demi
kepercayaannya? Mengapa gambaran pelaku cerita perjanjian baru
ditulis terlalu  bersemangat berperilaku sangat saleh dan mengecam
kemunafikan mereka sendiri? Bagaimanan mereka menikmati hidup bahagia
bila menjual segala harta yang mereka miliki dan membagi-bagikannya
kepada orang miskin? Benarkah mereka sesungguhnya adalah orang-orang
gila yang gemar mendatangkan penderitaan dalam kehidupannya melalui
perbuatan-perbuatan baiknya? 




Siapapun anda yang berprofesi  sebagai
pengusaha  ambisius ketika mendengarkan khotbah Yesus di bukit
(Sermon on the Mount) akan menyesal menghabiskan waktu sia-sia
mendengarkan  jalan kebahagian yang Dia tawarkan.. Secara rational
tentunya sangat sulit bagi anda mencapai impian pribadi menjadi
pengusaha kaya raya dengan menjalankan perkataanNya. Khotbah di bukit
adalah perkataan Yesus yang paling konyol karena menjungkir balikkan
filsafat manusia yang paling kuno dan modern, sangat berlawanan
dengan cara-cara  rational yang kita  pahami untuk meraih impian
menjadi orang besar. Khotbah di bukit menunjukkan Yesus memiliki
kekuasaan otoritas dari Tuhan memberikan kemenangan bagi “orang
orang tersingkir”. Walau Ia memiliki kekuasaan yang tidak terbatas
namun oleh karena belas kasihanNya justru Ia tidak memaksa manusia
untuk saling mengasihi.  Bahkan penderitaan manusia dengan
kekuasaanNya tidak Dia hapuskan,  tidak ada ketegasan hukuman
ganjaran macam apa segera dijatuhkan bagi seseorang yang memfitnah,
menganiaya orang-orang yang percaya dan mengabaikan perintah-perintah
Allah .  Secara rational bagaimanakah anda mengambil kesimpulan
tentang pribadi Yesus sebenarnya ketika Dia berkata: “bahwa Ia lebih
menyukai seruan tulus penyesalan dan pertobatan seorang pendosa dari
pada seruan seorang ahli hukum taurat profesional?” Yang pasti,
bila dimulai dari sekarang separoh dari jumlah penduduk  Amerika dan
Eropah  patuh pada khotbah di bukit dijamin krisis dunia ronde kedua
akan semakin lebih parah, karena kemiskinan bukan jadi masalah, akan
semakin banyak pengusaha yang bangkrut karena jumlah rakyat berwatak
konsumerisme drastis menurun. Kemiskinan patut  disyukuri sebab
mereka yang miskin sesungguhnya yang empunya kerajaan surga, jelaslah
dunia tidak menghendaki  pernyataan yang sangat bodoh  dan konyol ini
menjadi pedoman bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya..



Bila Allah adalah ciptaan dari imajinasi pikiran 
manusia sebaiknya khotbah Yesus dibukit sama seperti gagasan yang
dikemukakan oleh motivator ulung, untuk mengembangkan kekuatan
pikiran dan perilaku setiap orang sebagai cara meraih keberhasilan
dalam pergaulan, pekerjaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya (anda
boleh merevisi dan menambahkannya). Bukankah lebih rational bila
kotbah di bukit sbb:



- Diberkatilah mereka yang memiliki
ambisi dan rasa percaya diri yang kuat karena 

   mereka akan memberikan harapan pasti
dan kebahagiaan pada seisi rumahnya.
- Diberkatilah mereka yang dengan
tepat mengajukan keluhan-keluhan, ambisi dan
   sasaran   karena  pada akhirnya
mereka mendapatkan keinginan mereka.
- Diberkatilah mereka yang bersifat
mampu sehingga menjadi kuat dan tangguh kerena 

   mereka tidak akan pernah membiarkan
kehidupan menyusahkan mereka.
- Diberkatilah bagi mereka yang 
selalu memiliki kepribadian menyenangkan sehingga 

   mereka  tidak perlu mencemaskan
kesalahan-kesalahan mereka.
- Diberkatilah mereka yang mampu
mengendalikan diri karena merekalah 

   sesungguhnya orang-orang paling
bahagia  di hari tuanya.
- Diberkatilah mereka yang mau
dipimpin karena kelak 

[zamanku] Apa Sebenarnya Tujuan Akhir FPI, PKS dan Kaum Islamis Lainnya?

2009-03-10 Terurut Topik mramir6666




Apa Sebenarnya Tujuan Akhir FPI dan Kaum Islamis Lainnya?



Mungkin saja, Ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab adalah korban permainan
politik. Dengan ideologi puritannya terkadang bisa saja dia dan para
asistennya menjadi naif dan ekstra lugu. Kalau kita lebih jeli melihat
aksi-aksi politik FPI, tentu kita bisa menarik dari arah mana sumber
dukungan ke FPI ini berasal.
Kalau
saya tidak salah, FPI (dengan Laskar Pembela Islam nya) pertama kali
muncul dalam demo tanggal 17 Agustus 1998. Mereka menentang semua
elemen-elemen aksi yang menolak Habibie menjadi presiden. 
Pada
Bulan Agustus 1999, FPI/LPI melakukan demo ke MPR. Mereka mendukung
pemilihan kembali Habibie menjadi presiden, dan menolak Megawati
Soekarnoputri menjadi kandidat presiden dengan alasan menurut Islam,
haram hukumnya kalau perempuan menjadi presiden. 
Pada kesempatan
lain FPI/LPI menyerang Komnas HAM yang sedang melakukan investigasi
beberapa jenderal (termasuk Menteri Pertahanan Wiranto, waktu itu) yang
diduga melakukan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Menurut FPI/LPI,
Komnas HAM tidak membela umat Islam (yaitu para jenderal yang muslim)
tapi membela orang Timor Timur yang Nasrani. 
Disini saya lebih
tertarik untuk melihat ke tataran ideologis yang menggerakkan FPI dan
para simpatisannya yang mayoritas berideologi Islamis dan
Neo-fundamentalis.

***

Kaum Islamis dan Neo-Fundamentalis
menyerukan rekonstruksi sosial dan moralitas dengan berdasarkan pada
seruan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis. Mereka ingin menemukan
kembali ajaran Islam tanpa ada deviasi historis, dan distorsi yang
berasal dari nalar, sambil menyingkirkan segala tradisi budaya juga
adat istiadat lokal yang menempel di ajaran Islam. Mereka ingin
memisahkan diri dari islam tradisional yang telah mewujudkan dirinya
selama 1400 tahun akumulasi tradisi pemikiran dalam kitab-kitab
khazanah klasik dan kultur tradisional masyarakat-masyarakat Muslim.
Akumulasi ilmu-ilmu islam ini dianggap sebagai penghambat jalan ke arah
pemurnian Islam, jalan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis. 
Mereka
menampilkan pemutusan tajam dengan tradisi-tradisi keislaman dan pada
saat yang sama menyerukan kembali ke masa lalu yang dibayangkan murni,
masa lalu yang dikukuhkan kembali secara berbeda dari realitas
sejarahnya, masa lalu yang steril dari segala tahyul, bid’ah dan
khurafat yang tidak hanya berbentuk ziarah kubur waliyullah,
penghargaan adat-istiadat lokal, tetapi termasuk juga tradisi
fiqih-ushul fiqih madzhab, ilmu kalam, filsafat Islam, dan tentu saja
tasawuf-thariqat.


***

Ketua FPI, Muhammad Rizieq
Shihab, walaupun tidak menjadi Wahabi, dan bukanlah penganjur Wahabi
tulen, tampaknya telah mengadopsi mentalitas Wahabisme Saudi dari
tempat ia belajar: LIPIA (sekarang ada di Warung Buncit, di depan
Kantor Harian Republika) dan Universitas Ibnu Su’ud di Riyadh. Jika
kolega-kolega Wahabinya mengambil bentuk permusuhan terhadap
musuh-musuh alamiah Wahabi, maka Rizieq Shihab menampilkan model Islam
konfrontatifnya terhadap apa yang ia pandang maksiat atau kesesatan.

FPI
(dan kelompok islamis dan neo-fundamentalis lainnya seperti HTI, MMI,
dan lain sebagainya) hanyalah salah satu puncak gunung es
fundamentalisme Islam yang bagian terbesarnya di bawah air menjangkau
ke ajaran-ajaran Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri gerakan Wahabi di
Nejd pada abad ke 18, dan persilangannya dengan gerakan salafi modernis
Islam. Muhammad ibn Abd al-Wahhab (1703-1792) memutuskan untuk
memisahkan diri dari Kekhalifahan Turki Usmani dan mendirikan negara
sendiri di Arabia Tengah dan wilayah Teluk Persia. Kembali kepada
Al-Qur’an dan Hadis adalah kredonya, sekaligus membuang semua
fiqih-usul fiqih, tasawuf, dan falsafah warisan abad pertengahan. Ibn
Abdul Wahhab menyatakan bahwa para Khalifah Turki Usmani adalah kafir,
kerena mereka telah murtad dari Islam.

***

Dari sejak berdirinya hingga sekarang, aliran Wahabi ini melakukan aksinya 
dengan dua fokus kerja besar:

1.
Penghancuran ekspresi kultur Islam tradisional. Kultur Islam
tradisional ini dipandang oleh kaum Wahabi sebagai tahyul, bid’ah, dan
khurafat. Ini terentang mulai dari ziarah kubur waliyullah, kesenian
tradisional, praktik sufisme populis, adat istiadat lokal yang telah
membaur dengan ekspresi Islam populis seperti perayaan maulid, dsb.
2.
Pengkafiran dan menuding sesat (ini adalah bentuk penghancuran kultur
Islam tradisionalis dalam ranah pemikiran) para ulama dalam 4 pilar
tradisi intelektual spiritual Islam (Fiqih-Ushul Fiqih Madzhab,
Tasawuf-Thariqat, Filsafat Islam, dan Ilmu Kalam Asy’ariyah-Maturidiyah)

Wahabi
inilah yang menjelma menjadi aliran neo-fundamentalis di seluruh dunia
setelah booming petro dolar Saudi di awal 70-an. Neo-fundamentalis
Wahabi ini terkadang adalah mereka yang mengalami convert atau
“pemurtadan”, dari Islam tradisional lalu dibrainwashed oleh
lembaga-lembaga Pendidikan Islam Wahabi di Saudi Arabia atau filialnya
(seperti LIPIA di Warung Buncit Jakarta) menjadi Wahabi yang kaffah
atau minimal memiliki mentalitas