Apanya yang benar?

  ----- Original Message ----- 
  From: Haryo Penangsang 
  To: zamanku@yahoogroups.com ; islamkris...@yahoogroups.com ; 
prole...@yahoogroups.com ; debat_islam-kris...@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 26, 2009 6:19 PM
  Subject: [zamanku] Luna Cohen, Yahudi Maroko Menemukan Kebenaran Islam


          Menjadi mualaf bagi wong Yahudi itu lebih angel,makane Allah ngasih 
pahala yang lebih tinggi.


          Luna Cohen, Yahudi Maroko Menemukan Kebenaran Islam

          Cetak |  Kirim |  RSS Senin, 23/03/2009 16:30 WIB 

          Luna Cohen, lahir di kota Tetouan, Maroko dari keluarga Yahudi. Pada 
usia 16 tahun, ia sudah meninggalkan rumah rumah keluarga di Maroko untuk 
melanjutkan sekolahnya di sekolah khusus perempuan Bet Yaakov di Washington 
Heights, Manhattan , Amerika Serikat. Bet Yaakov adalah sebuah sekolah Yahudi 
Ortodoks yang dikenal rasis.

          Usia 18 tahun ia memutuskan menikah lelaki yang sampai saat ini 
menjadi suaminya. Sejak menikah, Luna dan suaminya sampai tiga kali berpindah 
tempat tinggal di apartemen yang ada di Brooklyn , New York karena ia dan 
suaminya merasa tidak pernah bahagia tinggal di lingkungan masyarakat Yahudi di 
tempat tinggalnya. Pasangan suami isteri itu kemudian memutuskan untuk 
membangun masa depan di Israel. Luna beserta suami yang ketika itu sudah 
dikaruniai empat anak, akhirnya pindah ke Israel .

          Ketika tiba di Israel , Luna dan keluarganya tinggal pemukiman 
Yahudi, Gush Qatif di wilayah Jalur Gaza. Luna mengaku menjalani masa-masa yang 
berat karena melihat "cara hidup" orang-orang Yahudi di tempat tinggalnya itu 
dan meminta pada suaminya agar mereka pindah saja ke Netivot, yang terletak 
sekitar 23 kilometer ke arah utara di wilayah pendudukan Israel di Palestina.

          Di tempat itu, Luna lagi-lagi menyaksikan kehidupan masyarakat Yahudi 
Israel yang disebutnya tidak berpendidikan. "Mungkin cuma satu dari sejuta anak 
yang berperilaku baik," kata Luna. Ia menyaksikan bagaimana orang-orang Yahudi 
di Netivot, sama seperti di pemukiman Yahudi Gush Qatif, membenci orang-orang 
yang bukan Yahudi yaitu orang-orang Arab Palestina.

          "Kami melihat tindakan mereka sebagai tindakan mereka yang buruk dan 
mau menang sendiri. Pada titik ini, saya dan suami tidak sepakat dengan sikap 
orang-orang Yahudi itu," ujar Luna.

          Hingga suatu hari suami Luna yang juga Yahudi tapi sekuler, pulang ke 
rumah dan mengatakan bahwa baru saja membaca al-Quran dan memutuskan untuk 
masuk Islam. Luna tidak tahu, bahwa suaminya selama ini banyak mempelajari 
Islam lewat dialog yang dilakukannya dengan seorang Muslim asal Uni Emirat Arab 
yang dijumpainya saat masih tinggal di pemukiman Gush Qatif. Selama dua tahun 
suami Luna dan kenalan Muslimnya itu berdiskusi tentang Yudaisme dan Islam.

          Mendengar pernyataan suaminya ingin masuk Islam, Luna mengaku 
sangat-sangat syok. "Karena dalam Yudaisme, kami selalu diajarkan untuk 
membenci agama lain," kata Luna yang sebenarnya mempertanyakan ajaran yang 
dinilainya "mau menang sendiri" itu.

          Tapi sang suami cukup bijak dan mengatakan bahwa Luna boleh tetap 
memeluk agama Yahudi jika tidak mau masuk Islam, karena dalam Islam, seorang 
lelaki Muslim boleh menikah dengan perempuan ahli kitab. Suami Luna pun masuk 
Islam dan memakai nama Islam Yousef al-Khattab.

          Dua minggu setelah suaminya masuk Islam, Luna tertarik untuk membaca 
al-Quran dan ketika ia membacanya, Luna merasa semua pertanyaan yang mengganjal 
di kepalanya terjawab semua dalam al-Quran. Luna lalu menyusul suaminya 
mengucapkan dua kalimah syahadat dan menjadi seorang Muslimah. Luna memilih 
nama Qamar sebagai nama Islamnya.

          Karena situasi yang tidak memungkinan buat mereka untuk tinggal lebih 
lama wilayah Israel , keluarga mualaf itu lalu memutuskan pindah ke Maroko, 
negara asal Luna pada tahun 2006. Sampai saat ini, pasangan Yousef dan Qamar 
al-Khattab hidup bahagia di tengah saudara-saudara Muslim Maroko dan menemukan 
kehidupan sejati setelah menemukan kebenaran dalam jalan Islam. 
(ln/jewsforAllah)

          www.tendaweb. com

            Shalom,

          Tawangalun.


       

<<image002.jpg>>

Kirim email ke