Refleksi: Apakah cerda kepala ini karena keracunan debu gurun pasir yang dibawa oleh anasir-anasir jahat ataukah juga karena tekanan ekonomi terhadap kehidupan sehari-hari yang makin sulit?
http://www.suarapembaruan.com/News/2008/10/27/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Penderita Cedera Kepala di Indonesia Meningkat [JAKARTA] Jumlah penderita cedera kepala, seperti trauma dan stroke, di negara maju cenderung menurun, sementara di negara berkembang, seperti Indonesia, justru meningkat. Menurut data yang dihimpun Yayasan Stroke Indonesia, pada Mei 2008, di Indonesia diperkirakan 500.000 penduduk terkena stroke setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 125.000 orang atau 25 persennya meninggal dunia, sedangkan 75 persen mengalami cacat ringan dan berat. Penderita yang mengalami cacat akan menimbulkan masalah tersendiri. Meningkatnya frekuensi dan kurangnya kualitas penanganan terhadap penderita cidera kepala, menggerakkan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) mengadakan kerja sama dengan organisasi bedah syaraf dari berbagai negara. Bentuk kerja sama tersebut diwujudkan dalam penyelenggaraan kongres dan workshop yang digelar pekan lalu dengan topik yang berfokus pada penanganan cidera kepala. Pelatihan khusus ditujukan bagi ahli saraf, ahli terapi, radiolog, para suster, dan bidang lain yang terkait dengan penanganan syaraf. Dekan FK UPH yang juga ahli bedah syaraf dari RS Siloam Karawaci, dr Eka Wahjoepramono, mengatakan, tindakan operasi hanya memegang peranan sebesar 20 persen terhadap nasib pasien. Sementara itu, peran yang paling kuat (80 persen) berada pada pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan atau pasien dari tempat kejadian perkara hingga ke rumah sakit. Penyebab cedera kepala nomor satu, seperti disampaikan dr Angela B Tulaar dari RS Cipto Mangunkusumo adalah kecelakaan lalu lintas, dan paling banyak dialami pengendara sepeda motor. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan pengetahuan yang benar tentang bagaimana menangani penderita cedera kepala, mulai dari pertolongan pertama hingga operasi. [WWH/132] -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 26/10/08