Re: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
PUJI TUHAN dan tuhan-tuhan lainnya. SALAM SEJAHTERA, SEHAT SELALU DAN PANJANG UMUR AGAR SETIAP HARI BISA TERUS BELAJAR DARIMANA BERASAL, SEDANG DIMANA, DAN SETELAH INI MAU KEMANA MENUJU. BANYAK ORANG TIDAK PERCAYA TUHAN, NABI, KITAB SUCI...INDEED YA TIDAK PERCAYA AGAMA. KABAR YANG DBERIKAN AJARAN AGAMA SEMUANYA GHAIB, ASING, TELAH BERLALU SEKIAN ABAD KARENA KITA LAHIR BELAKANGAN. JADI... ITU LAH ALASAN UNTUK MENSAHKAN KENAPA ORANG MERASA TIDAK HARUS PERCAYA TUHAN, KITAB SUCI, NABI... SAYA KADANG JUGA MERASA ANEH, DAN BARU SADAR KETIKA SEORANG TETANGGA MERAYAKAN ULANG TAHUN. ATAS DASAR APA DIA MERAYAKAN ULANG TAHUN PADA TANGGAL DAN BULAN YANG SAMA SETIAP TAHUN? BUKANKAH TEKS DARI AKTA KELAHIRAN BISA SAJA DIPALSU? WAKTU DIA LAHIR, JELAS-JELAS DIA BELUM BISA BACA KALENDER, LHA KOQ PERCAYA KALAU TANGGAL DI AKTANYA ITU HARI ULTAHNYA? DAN DUA ORANG LAKI-PEREMPUAN DEWASA DI RUMAHNYA, YANG PASTI HADIR SEBELUM DIA LAHIR, DIA JUGA PERCAYA KALAU ITU BAPAK DAN IBUNYA. HANYA KARENA SEJAK KECIL BERSAMA? BAGAIMANA JIKA TERNYATA KEDUANYA ADALAH KANIBAL YANG ISTILAH ORANG PRIMITIF PEDALAMAN PAPUA PRA-1980 'SEDANG MENGGEMUKKAN" UNTUK KEMUDIAN DIKAYAU? OK, BUKAN DIKAYAU, YANG LEBIH CANGGIH DEH, BAGAIMANA KALAU ETTANGGA CEWEK SAYA ITU SETELAH CUKUP UMUR LANTAS DIJUAL? SAYA KEMUDIAN BERKESIMPULAN, KALAU KEPERCAYAAN ITU BISA MUNCUL KARENA KEBIASAAN. JADI, BUAT APA DEBAT SESUATU HAL DENGAN ORANG YANG SEJAK AWAL MEMANG TIDAK TERBIASA BERGAUL DAN BELAJAR TENTANG HAL YANG JADI BAHAN PERDEBATAN TERSEBUT? BUKANKAH SAMA ARTINYA NGOMONG SAMA BATU? CU, GBU ALL ps: ada yg punya koleksi bendera palu_arit aseli tahun 60_an? Pada 5 Agustus 2008 08:49, Ketut <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > Sama mbah, saya juga punya cerita. Temen saya lahir di arab. agak jelek, > item. Tetangganya ekspatriat, putih, ganteng. Dia tanya mamanya, kok saya > item dia putih, saya jelek dia ganteng ? Mamanya bilang, itu takdir tuhan. > Dia tanya, apa itu takdir ? mamanya jawab, ya itu semacam ketentuan yang > sudah ditetapkan tuhan. Eh ini anak langsung nunjuk2 ke langit, tuhan > goblok, ngga adil. Ngapain bukan dia yg jelek dan gw yang ganteng ? Alesan > lu ape ? Dasar guoblok. Mulai hari ini gw ga mau memuja lu lagi > > Begitu mbah. Cerita di dunia ini memang macem2... :) > > > > - Original Message - > *From:* tawangalun <[EMAIL PROTECTED]> > *To:* zamanku@yahoogroups.com > *Sent:* Monday, August 04, 2008 1:11 PM > *Subject:* [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama > > OK sebelum kita akhiri diskusi ini ada pengalaman menarik,saya temen > saya W dan Z sedang pergi bersama ke India waktu itu,kebetulan Z > kecopetan lalu W nyletuk pak disini India itu berlaku Hukum karma > pak,jadi siapa yang kehilangan barang disini berarti dulu pernah > ngambil barang orang.Kontan si Z marah2 dan si W dimaki maki,dan > kebetulan Z ini di Departemen yang "basah" jadi joke ttg Karma tadi > rupanya kenak sekali makanya sampai mencak mencak.Saya juga geli waktu > itu. > > Shalom, > Tawangalun. > > --- In zamanku@yahoogroups.com , "Ketut" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > He.. he.. memang sebaiknya mbah tawang jangan percaya hukum karma, > mbah. Nanti menyimpang dari ajaran agamanya mbah tawang. Tapi percaya > atau tidak terhadap hukum karma, kalau mbah menanam jagung ya mestinya > yang numbuh jagung juga, bukan kedelai, apalagi keledai :). > > -- > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG. > Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.5.12/1589 - Release Date: 8/3/2008 > 1:00 PM > > >
Re: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
Sama mbah, saya juga punya cerita. Temen saya lahir di arab. agak jelek, item. Tetangganya ekspatriat, putih, ganteng. Dia tanya mamanya, kok saya item dia putih, saya jelek dia ganteng ? Mamanya bilang, itu takdir tuhan. Dia tanya, apa itu takdir ? mamanya jawab, ya itu semacam ketentuan yang sudah ditetapkan tuhan. Eh ini anak langsung nunjuk2 ke langit, tuhan goblok, ngga adil. Ngapain bukan dia yg jelek dan gw yang ganteng ? Alesan lu ape ? Dasar guoblok. Mulai hari ini gw ga mau memuja lu lagi Begitu mbah. Cerita di dunia ini memang macem2... :) - Original Message - From: tawangalun To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Monday, August 04, 2008 1:11 PM Subject: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama OK sebelum kita akhiri diskusi ini ada pengalaman menarik,saya temen saya W dan Z sedang pergi bersama ke India waktu itu,kebetulan Z kecopetan lalu W nyletuk pak disini India itu berlaku Hukum karma pak,jadi siapa yang kehilangan barang disini berarti dulu pernah ngambil barang orang.Kontan si Z marah2 dan si W dimaki maki,dan kebetulan Z ini di Departemen yang "basah" jadi joke ttg Karma tadi rupanya kenak sekali makanya sampai mencak mencak.Saya juga geli waktu itu. Shalom, Tawangalun. --- In zamanku@yahoogroups.com, "Ketut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > He.. he.. memang sebaiknya mbah tawang jangan percaya hukum karma, mbah. Nanti menyimpang dari ajaran agamanya mbah tawang. Tapi percaya atau tidak terhadap hukum karma, kalau mbah menanam jagung ya mestinya yang numbuh jagung juga, bukan kedelai, apalagi keledai :). -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.5.12/1589 - Release Date: 8/3/2008 1:00 PM
[zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
Berdasarkan ilmu logika (yg tentunya lebih fair dalam menilai) semua agama itu jelas memiliki ajaran yg "aneh". Dimulai dari adanya Tuhan sendiri, lalu letak surga, adanya roh/jiwa/spirit, setan dll. Jelas dong keanehan di agama sendiri, pasti umatnya mempunyai pembelaan, begitu juga di agama lain. Tapi misi utama agama dalam menciptakan kebaikan alam semesta harus terjadi. Logika bisa kalah adalah karena iman. Logika yg memiliki nilai kebenaran paling tinggi, tapi ternyata juga ga mampu membawa kebaikan. JAdi absurd/aneh/janggal itu bukanlah poin penting. Ada seorang tuan di Amerika yang sangat mengasihi budaknya yang begitu berdedikasi. Suatu kali di sekolahkan lah budak ini oleh si tuan untuk belajar baca tulis dan penata rambut. Setelah selesai, si budak pun membuka salon, yg ternyata sangat laku keras. Suatu kali Si tuan meninggal, meninggalkan beban biaya yg sangat besar dalam memelihara istana, pembantu, tanah yg berhektar2 dan biaya kehidupan sosial kepada si nyonya. Apa yg terjadi? Si budak ini membiayai seluruh beban biaya si nyonya sampai si nyonya meninggal. Tapi kebaikannya tidak berhenti disitu, karena dia terus membantu orang lain sepanjang hayatnya. Namanya Pierre Toussaint. Moral Story: Jaman sekarang Si budak ini akan menjadi bahan tertawaan. Dan disebut tolol. Dasar mental budak yg begitu bersyukur hanya karena dapet tuan yg baik. Padahal menjadi tuan itu sendiri sudah perbuatan yg salah, meskipun baik. Ga perlu sebegitu pengabdiannya lah. Tapi siapa yg berani membantah akan kemuliaan manusia budak ini? Jadi absurd, ganjil, aneh, itu ga penting. Selama rumus Tuhan dipegang, sinar Tuhan akan terus memancar. --- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > OK sebelum kita akhiri diskusi ini ada pengalaman menarik,saya temen > saya W dan Z sedang pergi bersama ke India waktu itu,kebetulan Z > kecopetan lalu W nyletuk pak disini India itu berlaku Hukum karma > pak,jadi siapa yang kehilangan barang disini berarti dulu pernah > ngambil barang orang.Kontan si Z marah2 dan si W dimaki maki,dan > kebetulan Z ini di Departemen yang "basah" jadi joke ttg Karma tadi > rupanya kenak sekali makanya sampai mencak mencak.Saya juga geli waktu > itu. > > Shalom, > Tawangalun. > > > --- In zamanku@yahoogroups.com, "Ketut" wrote: > > > > He.. he.. memang sebaiknya mbah tawang jangan percaya hukum karma, > mbah. Nanti menyimpang dari ajaran agamanya mbah tawang. Tapi percaya > atau tidak terhadap hukum karma, kalau mbah menanam jagung ya mestinya > yang numbuh jagung juga, bukan kedelai, apalagi keledai :). >
[zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
OK sebelum kita akhiri diskusi ini ada pengalaman menarik,saya temen saya W dan Z sedang pergi bersama ke India waktu itu,kebetulan Z kecopetan lalu W nyletuk pak disini India itu berlaku Hukum karma pak,jadi siapa yang kehilangan barang disini berarti dulu pernah ngambil barang orang.Kontan si Z marah2 dan si W dimaki maki,dan kebetulan Z ini di Departemen yang "basah" jadi joke ttg Karma tadi rupanya kenak sekali makanya sampai mencak mencak.Saya juga geli waktu itu. Shalom, Tawangalun. --- In zamanku@yahoogroups.com, "Ketut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > He.. he.. memang sebaiknya mbah tawang jangan percaya hukum karma, mbah. Nanti menyimpang dari ajaran agamanya mbah tawang. Tapi percaya atau tidak terhadap hukum karma, kalau mbah menanam jagung ya mestinya yang numbuh jagung juga, bukan kedelai, apalagi keledai :).
Re: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
Siapa menanam, dialah yang akan memetik hasilnya, sepertinya karma bisa diartikan seperti peribahasa itu. Tuhan sudah menciptakan kebaikan dan kejahatan, pilihan diserahkan sepenuhnya oleh Tuhan kepada manusia. Yang memilih pada kebaikan maka dia akan memetik dari kebaikan itu kebahagiaan dan kemuliaan dan yang memilih kejahatan, maka dia akan memetik dari kejahatannya itu kesengsaraan dan kehinaan. Banjir, gempa dan segala bencana yang terjadi di muka bumi ini adalah akibat dari ulah manusia sendiri yang tidak bisa memelihara alam dan lingkungan. Itu adalah peringatan dari Tuhan untuk manusia yang mulai melalaikan tugas mulia yang diembankan Tuhan kepada mereka manusia. Dalam Islampun diajarkan bahwa setiap manusia akan menanggung sendiri dosa-dosa yang mereka lakukan. BAhkan lebih rinci dikatakan bahwa setiap anggota badan kita akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, tanpa kita bisa membantahnya. Jadi, hukum karma itu pasti ada, hanya saja mungkin waktunya kita tidak bisa memastikannya. Karena hanya Tuhan yang punya wewenang untuk menentukannya.. Bisa jadi ketika seseorang melakakun suatu kejahatan, namun kemudian orang itu bertobat, maka hukum karma itu tidak akan dikenakan pada diri orang itu. Karena itu, marilah berlomba-lomba dalam kebaikan. salam mp --- On Mon, 8/4/08, Ketut <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Ketut <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama To: zamanku@yahoogroups.com Date: Monday, August 4, 2008, 3:06 AM He.. he.. memang sebaiknya mbah tawang jangan percaya hukum karma, mbah. Nanti menyimpang dari ajaran agamanya mbah tawang. Tapi percaya atau tidak terhadap hukum karma, kalau mbah menanam jagung ya mestinya yang numbuh jagung juga, bukan kedelai, apalagi keledai :). Memang banyak pertanyaan seputar kehidupan, mbah. Kenapa orang dilahirkan cacat, jelek, miskin, sementara yang lain dilahirkan ganteng, kaya pula ? Apakah itu product reject tuhan ? kedengarannya kontradiktif, karena agama2 percaya tuhan itu maha pencipta dan maha sempurna, pengasih dan penyayang. Kenapa di dunia yang dikuasai Tuhan yang maha penyayang ini begitu banyak penderitaan, kesedihan dan bencana ? Kemana tuhan saat itu ? Orang lain mungkin punya jawaban sendiri2, sebagaimana orang Hindu (dan Budha) punya jawaban dengan percaya bahwa penderitaan, kesedihan di satu sisi dan kegemilangan, kesuksesan dan keceriaan di sisi lain adalah karena karma individu itu sendiri. Sebagaimana mbah tawang mungkin percaya bahwa kejahatan dan kebaikan akan diganjar nanti setelah kehidupan berakhir, kami percaya bahwa kehidupan ini bukanlah sekali. Bhagavad gita jelas mengatakan bahwa badan ini hanyalah sebagaimana "pakaian" yang dikenakan atman (roh). Saat badan mati, atman tetap eksis dan berganti ke badan yang lain. Badan lamanya dibuang, dia memasuki badan baru, kehidupan baru, dengan membawa karma dari kehidupan lamanya. Jadi kalau mbah percaya kejahatan (dan kebaikan) akan diadili di suatu tempat oleh tuhan, kami percaya kami akan menanggung sendiri akibat dari kejahatan atau kebaikan yang kami lakukan itu di kemudian hari, dalam kehidupan ini atau dalam kehidupan nanti. Dengan begitu, saya meyakini bahwa kehidupan ini adalah anugerah, sebuah kesempatan dari tuhan, agar saya memperbaiki diri, melakukan evolusi mental dan spiritual, agar dapat kembali kepadaNYA. Kalau saya lahir seperti ini, dengan segala kondisi ini, itu adalah buah karma saya sendiri. Demikian juga orang lain. Tuhan tidak campur tangan, dia hanya membuat hukum dan menjaga agar hukumnya berjalan. Sebagaimana programmer, dia hanya membuat program yang memastikan semua data yang di input agar diproses sesuai instruksi penginputnya. Kalau penginput mengetik 2 * 2, maka yang keluar 4. Penginput tak dapat berharap keluar angka 5. Di telinga dan otak saya, fungsi tuhan yang terbatas seperti itu kedengaran lebih adil dan memuliakan tuhan, daripada menyeret-nyeret namanya dalam setiap hal. Banjir, tuhan. Wabah, tuhan. Bahkan ngebompun, bawa2 nama tuhan. Terlepas dari keyakinan itu benar atau tidak (toh kita tidak bisa membuktikan kebenaran atau kesalahannya, kan ?), bagi saya yang penting adalah spiritnya. Keyakinan akan hukum karma ini mengarahkan saya untuk bertanggungjawab pada perbuatan saya sendiri. Saya tak bicara nasib atau takdir. Kalau saya berbuat baik itu bukan karena saya takut akan tuhan. saya berbuat baik karena saya yakin bahwa kalau saya berbuat baik, maka kebaikanlah yang akan saya dapatkan. begitu juga sebaliknya. Melakukan sesuatu karena takut, apalagi dalam ranah spiritual, adalah kebiasaan dan level anak2. Orang dewasa harusnya melakukan sesuatu karena kesadarannya, dan dilakukan dalam keadaan merdeka, tanpa tekanan, tanpa paksaan, apalagi tekanan dan paksaan dari tuhan. Kalau semua yang terjadi di dunia ini karena suratan takdir--tuhan yang menggariskannya begitu--lalu kena
Re: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
He.. he.. memang sebaiknya mbah tawang jangan percaya hukum karma, mbah. Nanti menyimpang dari ajaran agamanya mbah tawang. Tapi percaya atau tidak terhadap hukum karma, kalau mbah menanam jagung ya mestinya yang numbuh jagung juga, bukan kedelai, apalagi keledai :). Memang banyak pertanyaan seputar kehidupan, mbah. Kenapa orang dilahirkan cacat, jelek, miskin, sementara yang lain dilahirkan ganteng, kaya pula ? Apakah itu product reject tuhan ? kedengarannya kontradiktif, karena agama2 percaya tuhan itu maha pencipta dan maha sempurna, pengasih dan penyayang. Kenapa di dunia yang dikuasai Tuhan yang maha penyayang ini begitu banyak penderitaan, kesedihan dan bencana ? Kemana tuhan saat itu ? Orang lain mungkin punya jawaban sendiri2, sebagaimana orang Hindu (dan Budha) punya jawaban dengan percaya bahwa penderitaan, kesedihan di satu sisi dan kegemilangan, kesuksesan dan keceriaan di sisi lain adalah karena karma individu itu sendiri. Sebagaimana mbah tawang mungkin percaya bahwa kejahatan dan kebaikan akan diganjar nanti setelah kehidupan berakhir, kami percaya bahwa kehidupan ini bukanlah sekali. Bhagavad gita jelas mengatakan bahwa badan ini hanyalah sebagaimana "pakaian" yang dikenakan atman (roh). Saat badan mati, atman tetap eksis dan berganti ke badan yang lain. Badan lamanya dibuang, dia memasuki badan baru, kehidupan baru, dengan membawa karma dari kehidupan lamanya. Jadi kalau mbah percaya kejahatan (dan kebaikan) akan diadili di suatu tempat oleh tuhan, kami percaya kami akan menanggung sendiri akibat dari kejahatan atau kebaikan yang kami lakukan itu di kemudian hari, dalam kehidupan ini atau dalam kehidupan nanti. Dengan begitu, saya meyakini bahwa kehidupan ini adalah anugerah, sebuah kesempatan dari tuhan, agar saya memperbaiki diri, melakukan evolusi mental dan spiritual, agar dapat kembali kepadaNYA. Kalau saya lahir seperti ini, dengan segala kondisi ini, itu adalah buah karma saya sendiri. Demikian juga orang lain. Tuhan tidak campur tangan, dia hanya membuat hukum dan menjaga agar hukumnya berjalan. Sebagaimana programmer, dia hanya membuat program yang memastikan semua data yang di input agar diproses sesuai instruksi penginputnya. Kalau penginput mengetik 2 * 2, maka yang keluar 4. Penginput tak dapat berharap keluar angka 5. Di telinga dan otak saya, fungsi tuhan yang terbatas seperti itu kedengaran lebih adil dan memuliakan tuhan, daripada menyeret-nyeret namanya dalam setiap hal. Banjir, tuhan. Wabah, tuhan. Bahkan ngebompun, bawa2 nama tuhan. Terlepas dari keyakinan itu benar atau tidak (toh kita tidak bisa membuktikan kebenaran atau kesalahannya, kan ?), bagi saya yang penting adalah spiritnya. Keyakinan akan hukum karma ini mengarahkan saya untuk bertanggungjawab pada perbuatan saya sendiri. Saya tak bicara nasib atau takdir. Kalau saya berbuat baik itu bukan karena saya takut akan tuhan. saya berbuat baik karena saya yakin bahwa kalau saya berbuat baik, maka kebaikanlah yang akan saya dapatkan. begitu juga sebaliknya. Melakukan sesuatu karena takut, apalagi dalam ranah spiritual, adalah kebiasaan dan level anak2. Orang dewasa harusnya melakukan sesuatu karena kesadarannya, dan dilakukan dalam keadaan merdeka, tanpa tekanan, tanpa paksaan, apalagi tekanan dan paksaan dari tuhan. Kalau semua yang terjadi di dunia ini karena suratan takdir--tuhan yang menggariskannya begitu--lalu kenapa individu yang sudah digariskan untuk melakukan itu semua pada akhirnya diadili ? Seseorang harus memiliki kemerdekaan atas tindakannya agar dia dapat diadili secara fair. Begitu keyakinan saya, mbah. Ini tentu bukan dalam rangka "menyebarkan agama", tapi hanya menjawab pertanyaan mbah. Kepada mbah yang penganut muslim saleh, saya memang tidak berharap, bahkan menyarankan, mbah jangan percaya keyakinan saya diatas itu. Tidak mempercayai, bukan berarti tidak bisa menghargai kan, mbah ?? Rgrds, Ketut - Original Message - From: tawangalun To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Friday, August 01, 2008 8:42 PM Subject: [zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama Tapi karma itu aku sangsi Pak ketut,dulu jaman geger Londo rumah ibuku kena bom pesawat Londo,juga banyak sekali kurban westerling yang 4 orang.Tapi saya lihat kok Londo jaya2 saja .kemana ini karmanya kok gak bekerja.Idem konglomerat hitam yang bisa nggondol ber M M itu bisa kipas2 di L.N.semua ki Pak. Shalom, tawangalun. - In zamanku@yahoogroups.com, "Ketut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Dear Meylan, > > Meski saya tidak pernah berdiskusi agama di milis ini, tapi karena anda menyebut Hindu diantaranya, maka izinkan saya menjelaskan. Bagi saya, anda mau beragama atau tidak, itu adalah hak privat anda. Apakah anda berdosa ? Menurut saya, beragama--atau memeluk salah satu agama--bukanlah prasyarat mendapat gelar "tak berdosa", dan saya percaya ini juga be
[zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
Tentunya ga fair kalo menkritik ajaran agama. Saya setuju dengan Pak Ketut, yang perlu dilihat dari sebuah ajaran adalah buahnya. Bagaimanapun absurdnya sebuah ajaran, tetapi jika menghasilkan manusia yang berbudi luhur, itulah ajaran yang baik. Ahmadiyah yang katanya sesat tapi menghasilkan orang yang soleh jauh lebih baik dari kelompok2 seperti FPI yang tidak sesat. Jika manusianya baik, tentunya dunia ini akan semakin baik. Inikan Ilahi, karena memang begitu rumusnya. Apapun yg diajarkan Tuhan harus menjadi berkah bagi alam semesta. Rumus Tuhan itu ga mungkin salah, yang salah pasti manusianya. Jadi kalo ada ajaran yang merusak sesuatu yang baik, pasti ada yang salah. Ajaran itu bisa direvisi kok, jadi ga perlu menyalahkan agamanya. Memang perlu kebesaran hati... --- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Tapi karma itu aku sangsi Pak ketut,dulu jaman geger Londo rumah > ibuku kena bom pesawat Londo,juga banyak sekali kurban westerling > yang 4 orang.Tapi saya lihat kok Londo jaya2 saja .kemana ini > karmanya kok gak bekerja.Idem konglomerat hitam yang bisa nggondol > ber M M itu bisa kipas2 di L.N.semua ki Pak. > > > Shalom, > tawangalun. > > - In zamanku@yahoogroups.com, "Ketut" wrote: > > > > > > Dear Meylan, > > > > Meski saya tidak pernah berdiskusi agama di milis ini, tapi karena > anda menyebut Hindu diantaranya, maka izinkan saya menjelaskan. Bagi > saya, anda mau beragama atau tidak, itu adalah hak privat anda. > Apakah anda berdosa ? Menurut saya, beragama--atau memeluk salah satu > agama--bukanlah prasyarat mendapat gelar "tak berdosa", dan saya > percaya ini juga berlaku sebaliknya : tidak beragama lalu menjadi > serta merta "berdosa". Bhagavad Gita mengatakan "dengan cara apapun > kau datang, dengan cara itu pula kau kuterima". Anda datang sebagai > pencuri, anda akan diperlakukan sebagai pencuri. Anda datang dengan > cara munafik, anda diterima di ruang tamu munafik dan mendapat > perlakuan sebagaimana yang layak bagi orang munafik. Anda berbudi > luhur maka anda akan disambut sebagai orang yang berbudi luhur. > Tuhan, adalah sebuah hukum abadi dan maha adil. Anda tak bisa > mengharapkan memetik padi kalau anda hanya menanam jagung. Hindu > menyebutnya hukum karma. as so simple. Sebagai penganut agama Hindu, > kalau saya menemukan Tuhan yang pemarah, egois, pencemburu dan > memaksa manusia menyembahnya, maka menurut saya Tuhan itu telah > menempatkan dirinya lebih rendah dari manusia sehingga ia tak layak > dipuja. Jika anda merasa tuhan demikian bengis, saran saya, > tinggalkan dia. Banyak manusia yang lebih berbudi luhur dari tuhan > seperti itu. > > Tapi bagi penganut agama yang baik dan saleh, agama menyediakan > ruang bagi kesejukan bathin. Cara2 yang diekspolari oleh para maha > resi Hindu ribuan tahun yang lalu--saat manusia masih lebih dekat ke > dunia spiritual dibanding material--tentang bagaimna "menemukan dan > marasakan" suasana spiritual, bagi yang menekuninya, akan mendapatkan > manfaatnya. Tapi itu hanya satu jalan. Bila anda dapat menemukan > jalan lain bagi tujuan itu, ya itupun sebuah prestasi, dan saya yakin > tuhan tidak akan menghukum anda karenanya. Ataupun kalau anda merasa > tidak butuh dengan spiritualitas, juga tidak apa2. kebutuhan manusia > memang beragam. Yang saya percaya akan menjadikan anda "berdosa" > adalah : kalau anda mencuri, memfitnah, menyakiti, merampok dan > sederet perbuatan jahat lainnya. Untuk perbuatan-perbuatan itu, entah > anda beragama atau tidak, entah anda melaksanakannya atas nama agama > atau atas nama hal lain, saya sangat percaya, anda akan "berdosa". > > Jadi, jalani saja hari-hari anda, lakukan hal-hal baik, lakukan > improvement agar anda menjadi semakin baik setiap hari, semoga anda > akan bahagia. Energi kebaikan yang anda pancarkan akan memberi respon > balik, dan anda layak menerima kebaikan pula. Percayalah, tuhan cukup > bahagia melihat anda berbuat baik. Ia tak butuh puja puji. Kalau > orang Hindu gemar berdoa, itu hanyalah cara mereka melatih diri agar > bisa dekat dengan tuhannnya. Bukan karena tuhan yang gila puja puji. > > > > Rgrds, > > > > > > - Original Message - > > From: Mei LaN > > To: [EMAIL PROTECTED] ; fai ; fanny por ; > fei ; zan ; DOMBA2 KAFIR ; zebo ; chi ; cak ; 1stPrime ; sang_candu ; > bog ; budi sulistiyo ; bag ; tawangalun ; [EMAIL PROTECTED] ; > DOMBA2 KAFIR ; H. M. ; mediacare ; mur ; Jemmy ; joe ; halley > witheart ; roni Wijaya ; wirajhana eka ; RASIDAH SALIMON ; ratna > sarumpaet ; RM Danardono HADINOTO ; Roslina Podico ; Gabriella > Rantau ; abadi teuku ; yahoo2teguh ; Ibrahim Y. Syihab ; Ulil Abshar- > Abdalla ; utusan.allah ; vienha@ > > Sent: Friday, August 01, 2008 6:55 AM > > Subject: [zamanku] Bingung dengan diskusi soal agama > > > > > > Dear For all of you, > > > > Semua yang anda anda diskusikan disini membuat kami bingung, > untuk mengikuti agama yang kalian
[zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
Mei, daripada ngeributin agama yang gak jelas jaminan hari tuanya itu (gak jelas apa surga; neraka; malaikat; bidadari dst dst ada) aku pikir lebih baik dikau habiskan waktu buat apa kek, yang penting berguna. puji Allah DB --- In zamanku@yahoogroups.com, Mei LaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear For all of you, > > Semua yang anda anda diskusikan disini membuat kami bingung, untuk mengikuti agama yang kalian anggap benar. Mungkin kali ini aku lebih baik pilih untuk tidak beragama dulu, tapi masih percaya Tuhan itu ada [allah, Auwloh, yahwe, yesus or yang paliiing hebbbat]. > > Apakah hal ini menurut pandangan kalian [muslim, kristiani, budhis or hindu] sikap yang kami ambil ini salah..[berdosa?]. > > > Kami tunggu pencerahan dari kalian smua.. > > > tq, > > > > Meylan >
[zamanku] Re: Bingung dengan diskusi soal agama
Tapi karma itu aku sangsi Pak ketut,dulu jaman geger Londo rumah ibuku kena bom pesawat Londo,juga banyak sekali kurban westerling yang 4 orang.Tapi saya lihat kok Londo jaya2 saja .kemana ini karmanya kok gak bekerja.Idem konglomerat hitam yang bisa nggondol ber M M itu bisa kipas2 di L.N.semua ki Pak. Shalom, tawangalun. - In zamanku@yahoogroups.com, "Ketut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Dear Meylan, > > Meski saya tidak pernah berdiskusi agama di milis ini, tapi karena anda menyebut Hindu diantaranya, maka izinkan saya menjelaskan. Bagi saya, anda mau beragama atau tidak, itu adalah hak privat anda. Apakah anda berdosa ? Menurut saya, beragama--atau memeluk salah satu agama--bukanlah prasyarat mendapat gelar "tak berdosa", dan saya percaya ini juga berlaku sebaliknya : tidak beragama lalu menjadi serta merta "berdosa". Bhagavad Gita mengatakan "dengan cara apapun kau datang, dengan cara itu pula kau kuterima". Anda datang sebagai pencuri, anda akan diperlakukan sebagai pencuri. Anda datang dengan cara munafik, anda diterima di ruang tamu munafik dan mendapat perlakuan sebagaimana yang layak bagi orang munafik. Anda berbudi luhur maka anda akan disambut sebagai orang yang berbudi luhur. Tuhan, adalah sebuah hukum abadi dan maha adil. Anda tak bisa mengharapkan memetik padi kalau anda hanya menanam jagung. Hindu menyebutnya hukum karma. as so simple. Sebagai penganut agama Hindu, kalau saya menemukan Tuhan yang pemarah, egois, pencemburu dan memaksa manusia menyembahnya, maka menurut saya Tuhan itu telah menempatkan dirinya lebih rendah dari manusia sehingga ia tak layak dipuja. Jika anda merasa tuhan demikian bengis, saran saya, tinggalkan dia. Banyak manusia yang lebih berbudi luhur dari tuhan seperti itu. > Tapi bagi penganut agama yang baik dan saleh, agama menyediakan ruang bagi kesejukan bathin. Cara2 yang diekspolari oleh para maha resi Hindu ribuan tahun yang lalu--saat manusia masih lebih dekat ke dunia spiritual dibanding material--tentang bagaimna "menemukan dan marasakan" suasana spiritual, bagi yang menekuninya, akan mendapatkan manfaatnya. Tapi itu hanya satu jalan. Bila anda dapat menemukan jalan lain bagi tujuan itu, ya itupun sebuah prestasi, dan saya yakin tuhan tidak akan menghukum anda karenanya. Ataupun kalau anda merasa tidak butuh dengan spiritualitas, juga tidak apa2. kebutuhan manusia memang beragam. Yang saya percaya akan menjadikan anda "berdosa" adalah : kalau anda mencuri, memfitnah, menyakiti, merampok dan sederet perbuatan jahat lainnya. Untuk perbuatan-perbuatan itu, entah anda beragama atau tidak, entah anda melaksanakannya atas nama agama atau atas nama hal lain, saya sangat percaya, anda akan "berdosa". > Jadi, jalani saja hari-hari anda, lakukan hal-hal baik, lakukan improvement agar anda menjadi semakin baik setiap hari, semoga anda akan bahagia. Energi kebaikan yang anda pancarkan akan memberi respon balik, dan anda layak menerima kebaikan pula. Percayalah, tuhan cukup bahagia melihat anda berbuat baik. Ia tak butuh puja puji. Kalau orang Hindu gemar berdoa, itu hanyalah cara mereka melatih diri agar bisa dekat dengan tuhannnya. Bukan karena tuhan yang gila puja puji. > > Rgrds, > > > - Original Message - > From: Mei LaN > To: [EMAIL PROTECTED] ; fai ; fanny por ; fei ; zan ; DOMBA2 KAFIR ; zebo ; chi ; cak ; 1stPrime ; sang_candu ; bog ; budi sulistiyo ; bag ; tawangalun ; [EMAIL PROTECTED] ; DOMBA2 KAFIR ; H. M. ; mediacare ; mur ; Jemmy ; joe ; halley witheart ; roni Wijaya ; wirajhana eka ; RASIDAH SALIMON ; ratna sarumpaet ; RM Danardono HADINOTO ; Roslina Podico ; Gabriella Rantau ; abadi teuku ; yahoo2teguh ; Ibrahim Y. Syihab ; Ulil Abshar- Abdalla ; utusan.allah ; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, August 01, 2008 6:55 AM > Subject: [zamanku] Bingung dengan diskusi soal agama > > > Dear For all of you, > > Semua yang anda anda diskusikan disini membuat kami bingung, untuk mengikuti agama yang kalian anggap benar. Mungkin kali ini aku lebih baik pilih untuk tidak beragama dulu, tapi masih percaya Tuhan itu ada [allah, Auwloh, yahwe, yesus or yang paliiing hebbbat]. > > Apakah hal ini menurut pandangan kalian [muslim, kristiani, budhis or hindu] sikap yang kami ambil ini salah..[berdosa?]. > > Kami tunggu pencerahan dari kalian smua.. > > tq, > > Meylan > > > > > > > -- > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG. > Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.5.8/1582 - Release Date: 7/30/2008 6:37 PM >