[zamanku] Re: Perbedaan Ateis dan Teis

2010-01-04 Terurut Topik muskitawati

 Greg Le Mond grek_2...@... wrote:
 Para atheis itu tau kata Tuhan dan
 tau maknanya tapi tidak perduli dan
 menafikkan. Buat mereka hidup hanya
 sekali. Kematian artinya kehidupan
 sudah selesai, argo habis, tidak perlu
 bertanggung jawab atau takut pada
 apapun. Enjoy the beauty of life,
 religion is nothing. Kematian???


Atheis itu bukan agama, bukan ideologi, bukan kepercayaan, bukan aliran agama, 
bukan aliran science, dan juga bukan pandangan hidup.

Entah darimana anda bisa mendefinisikan atheist seperti yang anda tulis diatas 
ini.

Tapi memang terserah, itu hanyalah pendapat anda tidak ada referensi yang bisa 
menyokongnya.

Bagi saya yang penting adalah jangan memaksakan apa yang anda percaya, kalo mau 
mencari pengikut atau menambah pengikut, silahkan berdakwah, silahkan 
berpropaganda, boleh pakai iklan, YANG TIDAK BOLEH ADALAH MENGGUNAKAN 
KEKERASAN, PEMAKSAAN BAIK FISIK MAUPUN PSIKOLOGIS.

Mau jadi atheis, muslim, kristen, atau umat agama lainnya, silahkan, kebebasan 
memilih dijamin bukan cuma oleh pemerintah saja tapi juga oleh dunia dan UN, 
tentunya sepanjang tidak menggukanak kekerasan ataupun pemaksaan fisik maupun 
psikologis.

Jadi kalo kalah bersaing bukan berjihad teror cara memenangkannya.  Semua agama 
harus bersaing, sedangkan atheist itu bukan agama sehingga tak ada yang 
membiayainya untuk berpropaganda.  Jadi kalo ada orang yang menjadi atheist 
atas pilihannya sendiri, tentu itulah yang terbaik bagi dirinya untuk tidak 
menjadi korban propaganda agama2 yang saling bersaing dalam men-jelek2an agama 
lainnya karena tidak bisa menunjukkan kebagusan agamanya sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








[zamanku] Re: Perbedaan Ateis dan Teis

2010-01-04 Terurut Topik muskitawati


 rizal lingga nyomet...@... wrote:
 Apakah menganggap ada ini ilmiah?
 Jadi, bicara soal fanatik, kalian
 kaum ateis jauh lebih fanatik dengan
 kepercayaan kalian daripada kaum
 fundamentalisme Islam ini. Itulah faktanya.



Faktanya apa???  Anda ngerti enggak artinya fakta 
Ateis itu bukan agama, juga bukan kepercayaan, bukan aliran, bahkan bukan apa2.

Ateis itu hanyalah kata yang diucapkan oleh umat yang tergantung agamanya.  
Dalam Islam/Kristen, ateis = kafir !!!
dan kata kafir ini artinya: orang yang tidak menganut agama si pengucap.

Kalo muslimin bilang kafir, artinya mereka semua yang bukan beragama Islam, 
misalnya, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, konghucu, dll semuanya itu kafir.

Jadi yang dimaksud ateis juga sebenarnya mereka orang beragama, misalnya ateis 
Kristen, ateis Hindu, ateis Buddha, ateis Konghucu.

Bagi muslimin yang bukan ateis hanyalah orang muslimin.
Bagi kristen yang bukan ateis hanyalah orang kristen.
Bagi katolik yang bukan ateis hanyalah orang katolik.

Sedangkan bagi umat Buddha, Hindu dan Konghucu tidak mengenal kata Atheist, 
mereka juga tidak mengenal kata Kafir, karena umat inilah yang biasanya 
di-kafir2kan atau di-atheist-kan yang biasanya jadi korban penjarahan, 
pembunuhan, pembakaran dan pemerkosaan.

Renungkanlah secara jujur, tidak berpihak, dan berdasarkan fakta2 yang 
sebenarnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[zamanku] Re: Perbedaan Ateis dan Teis

2010-01-03 Terurut Topik Greg Le Mond
Menambahkan,
Para atheis itu tau kata Tuhan dan tau maknanya tapi tidak perduli dan 
menafikkan. Buat mereka hidup hanya sekali. Kematian artinya kehidupan sudah 
selesai, argo habis, tidak perlu bertanggung jawab atau takut pada apapun. 
Enjoy the beauty of life, religion is nothing. Kematian
Gimana ntar deh belum pernah ada yg kirim surat dr liang kubur menceritakan 
tentang kematian
-Original Message-
From: rizal lingga nyomet...@yahoo.com
Date: Sat, 2 Jan 2010 07:38:10 
To: indonesian_athe...@yahoogroups.com; boiran2...@yahoo.co.uk; 
grek_2...@yahoo.com; zamanku@yahoogroups.com; 
murtadin_kafi...@yahoogroups.com; gkran...@yahoo.com; 
irawan...@gmail.com; iwankrnwn...@gmail.com; aslim...@yahoo.com; 
rudi_jam...@yahoo.com; nyomet...@yahoo.com; dakwah_u...@yahoo.com; 
auwlohbar...@yahoo.com; kefassi...@yahoo.com; edi_a...@yahoo.com; 
muskitaw...@yahoo.com; zebaoth.jeh...@yahoo.com; yogi...@yahoo.com; 
leonardo_ri...@yahoo.com; budima...@gmail.com; 
tionghoa.indone...@gmail.com; am...@tele2.se; utusan.al...@yahoo.co.uk; 
jere...@gmail.com; wirajh...@yahoo.com; leo_ima...@yahoo.co.uk; 
pdskorea1...@yahoo.com; pejantan_ma...@yahoo.com; postmom...@yahoo.com; 
sekert...@yabina.org; great.pretender2...@gmail.com; 
hakekat_sat...@yahoo.co.id; siapmur...@gmail.com; arianakme...@gmail.com; 
ampangme...@yahoo.com; fullgospel_indone...@yahoo.com
Subject: Perbedaan Ateis dan Teis

Saudara/i kaum Ateis.
Saudara/i tidak dilahirkan dan dibesarkan dengan ateisme, anda dilahirkan oleh 
orang tua yang beragama. Anda menjadi seperti sekarang itu sepenuhnya adalah 
pilihan dan pemikiran anda sendiri. Anda tidak bisa menyalahkan siapapun kalau 
anda menjadi ateis. Yang jelas pilihan anda menjadi ateis diambil karena 
kekecewaan dan kepahitan hati. Anda samasekali tidak bahagia ketika memutuskan, 
namun anda merasa harus memutuskan untuk memilih pilihan ini.. Yaitu pilihan 
dari orang-orang yang sakit hati. Sakit hati kepada siapa? Pastinya kepada 
Tuhan. Alasannya apa? Ada banyak alasan, dan saya tidak perlu tahu itu, yang 
saya tahu anda sudah ateis. 
Anda sepenuhnya sadar tidak bisa melenyapkan Tuhan, maka yang anda lakukan 
adalah melenyapkan Tuhan dari ingatan anda, artinya, anda menganggap Tuhan 
tidak ada. Dengan perkataan lain, ketidak-adaan Tuhan itu sepenuhnya 100% hanya 
ada dalam pikiran anda sendiri. Itulah faktanya.  
Yang jelas dan pasti, ada atau tidak adanya Tuhan itu sepenuhnya merupakan 
kepercayaan, dan tidak bisa dibuktikan. Kaum ateis juga tidak bisa membuktikan 
bahwa Tuhan itu tidak ada, kalian hanya percaya bahwa Tuhan itu tidak ada, sama 
identik dengan kami yang percaya bahwa Tuhan itu ada. Adalah sia-sia untuk 
membuktikan bahwa Tuhan ada, sama seperti usaha untuk membuktikan bahwa Tuhan 
itu tidak ada, juga sia-sia.
Jadi dalam soal kepercayaan, kita sama. Murni kepercayaan. Tanpa dalil tanpa 
pembuktian.
Tapi yang pasti, kita berbeda dalam soal pengharapan dan tujuan hidup. Kalian 
tidak punya pengharapan dan kalian tidak punya makna dan tujuan hidup ini, tapi 
kami punya pengharapan dan kami mengetahui makna tujuan hidup. Itulah bedanya 
kita.
Perbedaan itu yang membuat kaum ateis takut mati dan kaum teis tidak takut mati.
Bagi kami, sesudah mati masih ada kepercayaan akan kehidupan lain yang lebih 
baik. Bagi kaum ateis, sesudah mati yang ada hanyalah kegelapan. Hanya kuburan 
dan tanah membisu, hanya itu dan tidak ada yang lain.
Jadi, kalian boleh-boleh saja mencela dan mencaci-maki kami. Namun perbedaan 
dalam soal pengharapan itu terlalu jauh dan terlalu besar, hal itulah yang tak 
bisa kalian ambil dari kami. Didalam hati kami masih ada sesuatu yang berarti, 
didalam hati kalian hanya kosong melompong, hampa dan kesepian.
Kalian punya seribu argumentasi untuk mencela dan mengejek apa yang kami 
percayai, namun kalian mustahil memiliki pengharapan yang ada dalam hati kami.. 
Hati kalian kosong, apa yang kalian bisa berikan kepada kami? Tidak ada. Tapi 
didalam hati kami ada sesuatu yang bisa kami berikan kepadamu, kalau saja kamu 
mau percaya.
Sadarkah kalian bahwa teori Evolusi itu sudah menjadi agama Darwinisme? Artinya 
hal-hal yang kalian percayai sepenuhnya sekalipun tanpa pembuktian ilmiah. 
Karena the missing link dalam rantai evolusi itu tak pernah diketemukan dan tak 
pernah ada, tapi dianggap ada. Apakah menganggap ada ini ilmiah? Bukankah hanya 
kepercayaan? Jika berupa kepercayaan, bukankah itu sudah menjadi agama? yaitu 
agama Darwinisme? Dan kalian begitu fanatik dengan Darwinisme, bahkan melebihi 
kefanatikan para pengikut Al Qaida dan Taliban dengan Islamisme versi mereka.
Jadi, bicara soal fanatik, kalian kaum ateis jauh lebih fanatik dengan 
kepercayaan kalian daripada kaum fundamentalisme Islam ini. Itulah faktanya.