Re: [zamanku] Saling Menghina Kitab Suci

2009-12-17 Terurut Topik Agus Bimantara
Gak usah ditanggapi, biarin saja mustikawati ngoceh
dia itu orang gagal di alam realitas lantas beralih memanfaatkan warnet
untuk menyebarkan isu macem2 , SARA di internet






Pada 12 Desember 2009 18:38, Greg Le Mond grek_2...@yahoo.com menulis:



 Dalam berbagai milist diskusi dua agama terbesar di muka bumi Islam dan
 Kristen banyak dijumpai ucapan saling menghina kitab suci masing masing,
 menghina nabi bahkan yang lebih parah menghina Tuhan.

 Ucapan kotor, kasar, tak bermoral, absensi penghuni kebon binatang sering
 terlontar. Luar biasa, untuk apakah semua itu? Apakah tujuan dari semua itu?
 Apa manfaat yang bisa diambil dari semua itu? Makin yakin akan ajaran
 sendiri atau makin benci pada ajaran yang berlawanan dengan keyakinan
 sendiri?

 Umat Islam mencoba belajar Kristen dan menunjukkan kesalahan dalam kitab
 suci Injil, sebagaimana kita tahu disebut dgn Kristologi, yaitu kajian
 tentang Kristen .Tindakan mencari-cari kesalahan dalam kitab suci ini bukan
 mustahil ada juga pada pihak Kristen. Terutama kalangan
 fundamentalis-evangelis, kalangan Kristen penganut garis keras. Sebagaimana
 di Islam ada Kristologi untuk mencari-cari kesalahan Kristen, begitu pula
 dalam Kristen ada pula semacam Islamologi untuk mencari-cari kesalahan dan
 kelemahan Islam.

 Orang yang mencari-cari kesalahan biasanya memakai trik-trik tertentu,
 kadang tipuan, persis seperti tukang sulap. Salah satu trik yang biasa
 dipakai adalah membaca kitab suci dengan cara mutilasi yaitu
 dicincang-cincang di luar konteks. Beberapa ayat dicomot, dipahami secara
 seenaknya saja, lalu diambillah kesimpulan bahwa ayat ini bertentangan
 dengan ayat lain. Sejumlah ayat diolok-olok sebagai non-sense.

 Trik lain: memakai doktrin agama yang bersangkutan untuk menghakimi kitab
 suci agama lain. Contoh yang kerap kita lihat: seorang pembaca Kristen
 selalu menonjolkan kasih atau muslim memakai iman Islam untuk menghakimi
 kitab-kitab suci agama lain.

 Orang Kristen bilang Islam menghendaki umatnya untuk mati demi Tuhan atau
 jihad, bom bunuh diri dihalalkan. Tuhan Kristen siap mati disalib untuk
 umatnya kata orang Islam. Mana yang benar?

 Ini adalah trik atau tipuan untuk menjebak orang awam. Trik serupa bisa
 dilakukan oleh penganut agama manapun kepada agama apapun yang mereka benci.
 Kalau kitab suci diperlakukan dengan cara seperti itu, tak ada yang selamat
 dari cela. Qur'an, kitab suci umat Islam, bisa juga diperlakukan dengan cara
 seperti itu., denikian pula dengan Injil.

 Trik lain adalah pembunuhan karakter, contoh paling sering muncul mengenai
 diri Rasullullah SAW, tentang poligami, tentang peperangan beliau, intinya
 adalah pemutar balikkan fakta.

 Banyak orang lupa bahwa kitab suci memiliki makna yang mendalam bagi mereka
 yang mempercayainya. Al Quranul karim menjadi kitab suci umat Islam dan
 dijadikan pedoman hidup. Injil adalah kitab suci yang mempunyai pengaruh
 mendalam dalam kehidupan orang Kristen. Torah adalah kitab suci yang
 membentuk kehidupan umat Yahudi. Begitu pula kitab-kitab suci yang lain:
 Veda, Upanishad, Bhagawad Gita, dsb.

 Setiap umat beragama dan orang yang bermoral, berpendidikan dan punya budi
 pekerti bukan seperti HEWAN, mestinya menyadari bahwa seluruh kitab suci
 memiliki makna mendalam bagi umatnya. Bagi orang Islam, mungkin beberapa
 bagian dalam Injil tampak lucu. Bagi orang Kristen, bagian-bagian tertentu
 dalam Qur'an juga bisa saja tampak lucu.

 Misalkan kita menjadi bagian dari suatu masyarakat yang mempercayai adat
 tertentu, kita akan merasakan sejumlah kelucuan dalam adat orang lain.
 Tetapi, begitu kita masuk dan tenggelam dalam adat dan tradisi masyarakat
 itu, menghayatinya dengan mendalam, kita akan tahu betapa dalamnya makna
 adat itu bagi masyarakat bersangkutan.

 Cara terbaik untuk membaca kitab suci agama lain adalah dengan
 menenggelamkan diri anda dalam kitab suci itu, menghayatinya, seolah-olah
 anda menjadi bagian dari medan makna-nya. Hanya dengan cara seperti itu,
 orang bisa tertarik pada ajaran agama yang lain, dan tentunya bukan proses
 yang terjadi ibarat menggoreng krupuk. Tapi memerlukan waktu yang panjang.

 Kalau kita membaca kitab suci agama lain dengan mata kecurigaan, bukan
 dengan pikiran terbuka tanpa penilaian sedikitpun, maka yang terjadi adalah
 orang-orang akan ramai-ramai saling menghina kitab suci.

 Agama layaknya istri bagi pria atau suami bagi wanita. Siapa sih yang tidak
 akan marah jika istrinya atau suaminya diperolok olok atau dihina, dibilang
 gendut, jerawatan, botak, bloon dan lainnya yang memicu emosi. Manusia
 normal manapun pasti marah.

 Saya akhirnya berkesimpulan bahwa diskusi agama itu OMONG KOSONG, kalaupun
 mau baiknya kita ganti dengan wacana mempelajari apa sih ajaran agama yg
 bukan kita yakini? Maksudnya apa? Cocokkah dengan keyakinan kita atau
 bisakah kita yakini. Atau malah yang paling jelek bisa kasi tujuan lebih
 jujur, ah saya cuma mau membela agama saya, apapun caranya baik itu santun
 atau kasar 

[zamanku] Saling Menghina Kitab Suci

2009-12-12 Terurut Topik Greg Le Mond
Dalam berbagai milist diskusi dua agama terbesar di muka bumi Islam dan Kristen 
 banyak dijumpai ucapan saling menghina kitab suci masing masing, menghina nabi 
bahkan yang lebih parah menghina Tuhan. 

Ucapan kotor, kasar, tak bermoral, absensi penghuni kebon binatang sering 
terlontar. Luar biasa, untuk apakah semua itu? Apakah tujuan dari semua itu? 
Apa manfaat yang bisa diambil dari semua itu? Makin yakin akan ajaran sendiri 
atau makin benci pada ajaran yang berlawanan dengan keyakinan sendiri?


Umat Islam mencoba belajar Kristen dan menunjukkan kesalahan dalam kitab suci 
Injil,  sebagaimana kita tahu disebut dgn Kristologi, yaitu kajian tentang 
Kristen .Tindakan mencari-cari kesalahan dalam kitab suci ini bukan mustahil 
ada juga pada pihak Kristen. Terutama kalangan fundamentalis-evangelis, 
kalangan Kristen penganut garis keras. Sebagaimana di Islam ada Kristologi 
untuk mencari-cari kesalahan Kristen, begitu pula dalam Kristen ada pula 
semacam Islamologi untuk mencari-cari kesalahan dan kelemahan Islam.

Orang yang mencari-cari kesalahan biasanya memakai trik-trik tertentu, kadang 
tipuan, persis seperti tukang sulap. Salah satu trik yang biasa dipakai adalah 
membaca kitab suci dengan cara mutilasi yaitu dicincang-cincang di luar 
konteks. Beberapa ayat dicomot, dipahami secara seenaknya saja, lalu diambillah 
kesimpulan bahwa ayat ini bertentangan dengan ayat lain. Sejumlah ayat 
diolok-olok sebagai non-sense.

Trik lain: memakai doktrin agama yang bersangkutan untuk menghakimi kitab 
suci agama lain. Contoh yang kerap kita lihat: seorang pembaca Kristen selalu 
menonjolkan kasih atau muslim  memakai iman Islam untuk menghakimi 
kitab-kitab suci agama lain. 

Orang Kristen bilang  Islam menghendaki umatnya untuk mati demi Tuhan atau 
jihad, bom bunuh diri dihalalkan. Tuhan Kristen siap mati disalib untuk umatnya 
kata orang Islam. Mana yang benar? 

Ini adalah trik atau tipuan untuk menjebak orang awam. Trik serupa bisa 
dilakukan oleh penganut agama manapun kepada agama apapun yang mereka benci. 
Kalau kitab suci diperlakukan dengan cara seperti itu, tak ada yang selamat 
dari cela. Qur'an, kitab suci umat Islam, bisa juga diperlakukan dengan cara 
seperti itu., denikian pula dengan Injil.

Trik lain adalah pembunuhan karakter, contoh paling sering muncul mengenai diri 
Rasullullah SAW, tentang poligami, tentang peperangan beliau, intinya adalah 
pemutar balikkan fakta.
 
Banyak orang lupa bahwa kitab suci memiliki makna yang mendalam bagi mereka 
yang mempercayainya. Al Quranul karim menjadi kitab suci umat Islam dan 
dijadikan pedoman hidup. Injil adalah kitab suci yang mempunyai pengaruh 
mendalam dalam kehidupan orang Kristen. Torah adalah kitab suci yang membentuk 
kehidupan umat Yahudi.  Begitu pula kitab-kitab suci yang lain: Veda, 
Upanishad, Bhagawad Gita, dsb.

Setiap umat beragama dan orang yang bermoral, berpendidikan dan punya budi 
pekerti bukan seperti HEWAN, mestinya menyadari bahwa seluruh kitab suci  
memiliki makna mendalam bagi umatnya.   Bagi orang Islam, mungkin beberapa 
bagian dalam Injil tampak lucu.  Bagi orang Kristen, bagian-bagian tertentu 
dalam Qur'an juga bisa saja tampak lucu. 

Misalkan kita  menjadi bagian dari suatu masyarakat yang mempercayai adat 
tertentu, kita akan merasakan sejumlah kelucuan dalam adat orang lain. Tetapi, 
begitu kita masuk dan tenggelam dalam adat dan tradisi masyarakat itu, 
menghayatinya dengan mendalam, kita akan tahu betapa dalamnya makna adat itu 
bagi masyarakat bersangkutan.

Cara terbaik untuk membaca kitab suci agama lain adalah dengan menenggelamkan 
diri anda dalam kitab suci itu, menghayatinya, seolah-olah anda menjadi bagian 
dari medan makna-nya. Hanya dengan cara seperti itu, orang bisa tertarik pada 
ajaran agama yang lain, dan tentunya bukan proses yang terjadi ibarat 
menggoreng krupuk. Tapi memerlukan waktu yang panjang.

Kalau kita membaca kitab suci agama lain dengan mata kecurigaan, bukan dengan 
pikiran terbuka tanpa penilaian sedikitpun, maka yang terjadi adalah 
orang-orang akan ramai-ramai saling menghina kitab suci.

Agama layaknya istri bagi pria atau suami bagi wanita. Siapa sih yang tidak 
akan marah jika istrinya atau suaminya diperolok olok atau dihina, dibilang 
gendut, jerawatan, botak, bloon dan lainnya yang memicu emosi. Manusia normal 
manapun pasti marah.

Saya akhirnya berkesimpulan bahwa diskusi agama itu OMONG KOSONG, kalaupun mau 
baiknya kita ganti dengan wacana mempelajari apa sih ajaran agama yg bukan 
kita yakini? Maksudnya apa? Cocokkah dengan keyakinan kita atau bisakah kita 
yakini. Atau malah yang paling jelek bisa kasi tujuan lebih jujur, ah saya cuma 
mau membela agama saya, apapun caranya baik itu santun atau kasar bahkan 
cenderung gila, pokoknya saya mau nimbrung di milist. Gak peduli apa kata orang 
toh saya make nama samaran, buka account email aja gratis kok mau pilih pakai 
nama apa bebas pula.

Berdiskusi soal agama sama dengan ngomongin istri sendiri siapapun gak mau