Pencuri yang membagi-bagikan hasil curiannya untuk menolong orang yang kelaparan akan lebih baik dibanding orang yang taat beribadah tetapi membiarkan tetangganya mati kelaparan.
Allah dengan segala kekuasaan yang dimilikiNYA punya hak untuk minta disembah. Kalau di bible ditemukan juga kata-kata permintaan untuk disembah dan anda mengatakan itu tabiat setan, maka artinya anda juga menganggap tuhannya orang kristen itu setan dong. Kalau itu mungkin memang iya, karena yang berkata itu sama sekali tidak memiliki kekuasaan yang Allah miliki. Yang berkata di dalam bible itu adalah makhluk yang juga diciptakan oleh Allah seperti juga setan, jin, binatang, dsb. Sudah pasti kalau dia minta disembah itu sama sekali tidak pada tempatnya. --- On Wed, 7/16/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [zamanku] Sosok yang gila disembah-sembah adalah setan To: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]>, "Luthfi Assyaukanie" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], "Agus Hamonangan" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], "H. M." <[EMAIL PROTECTED]>, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], "Samuel Sam" <[EMAIL PROTECTED]>, "budi sulistiyo" <[EMAIL PROTECTED]>, zamanku@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 16, 2008, 4:02 AM Sosok yang gila disembah-sembah adalah setan Di dalam Alquran ada kata-kata Awloh karangan Muhammad seperti ini: QS 20:14 “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” QS 21:25 Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." QS 21:92 “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” QS 29:56 “Hai hamba-hamba- Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja.” Bagi kebanyakan orang, kata-kata Awloh di atas dianggap wajar. Karena menurut mereka, Tuhan itu memang berhak congkak, karena di atas Dia tidak ada lagi Tuhan. Tapi benarkah model kecongkakan Awloh di atas adalah wajar? Tadinya, saya pun berpikir kalimat-kalimat di atas itu wajar, tidak ada suatu yang aneh dari perilaku Awloh tersebut. Namun, setelah saya mendengar kisah Isra Miraj dan mengetahui latar belakang diturunkannya perintah sholat 5 waktu, akhirnya saya seperti baru saja tersentak dari lamunan panjang selama ini. Ada satu kesimpulan terbersit dalam hati saya: Awloh gila penyembahan. Lalu, saya mencoba mencarinya dalam Bibel, adakah perilaku demikian juga dimiliki oleh Tuhan? Nah, setelah saya sibuk mencari-cari dan membolak-balik lembar demi lembar buku sejarah itu, yaitu Bibel, akhirnya apa? Saya temukan tabiat yang serupa Awloh di dalam Bibel. Tapi yang mengejutkan saya, bahwa tabiat itu bukan tabiat Tuhan, melainkan... tabiat setan. Gila bener! Saya temukan ucapan setan itu di dalam Lukas 4:7 dan Matius 4:9. “Jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." (Lukas 4:7) "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Matius 4:9) Coba Anda pikir, ini mengejutkan sekali. Tabiat Awloh memang ada juga di dalam Bibel, tapi bukan sebagai Tabiat Tuhan, melainkan persis sama dengan tabiat setan. Jadi, saya simpulkan: Awloh itu bertabiat setan karena gila disembah-sembah. Kemudian, saya mencari-cari hadist, dan saya temukan hadist ini: Sahih Bukhari Vol 9, Book 93. Number 579. Diriwayatkan oleh Abu Dharr : Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia berzinah." Sahih Bukhari Volume 4, Book 54, Number 445: Diriwayatkan Abu Dhar: nabi mengatakan, "malaikat jibril mengatakan kepada saya, 'siapapun yang mati tanpa memuja tuhan lain selain allah, akan masuk surga." nabi bertanya, "bahkan jika ia melaksanakan hubungan seksual illegal atau mencuri sekalipun ?" jibril menjawab, "bahkan itu sekalipun." Secara garis besar, Awloh dalam hadis di atas mengatakan kalau pencuri dan pezinah akan masuk surga, asalkan mereka mau menyembah Awloh saja. Ini luar biasa sekali. Jadi tidak bisa disangkal lagi, bahwa Awloh memang benar sangat tergila-gila pada masalah penyembahan. Dia bahkan mengabaikan jalan hidup manusia demi mendapatkan penyembahan itu. Ini tabiat yang bodoh dan sama sekali tidak cocok bila sifat seperti itu dipunyai Tuhan. Saya jadi penasaran, jangan-jangan YAHWEH dalam Bibel juga bertabiat bodoh seperti Awloh. Tapi apa yang saya dapatkan? Walau saya sudah berulang kali membolak-balik lembar demi lembar mulai dari kitab pertama Kejadian sampai kitab terakhir Wahyu, tidak ada satupun perintah Tuhan: SEMBAHLAH AKU! Justru yang minta dirinya disembah itu adalah IBLIS. Memang di dalam Bibel ada perkataan nabi dan perkataan malaikat yang memerintahkan manusia agar menyembah Tuhan. Itu wajar, karena nabi dan juga malaikat telah melihat kemuliaan Tuhan dan hanya Dia sajalah yang patut menerima penyembahan, sehingga malaikat dan nabi menghimbau manusia-manusia lain agar menyembah-Nya. Tapi tidak ada perkataan Tuhan sendiri yang minta agar dirinya disembah-sembah. Kalau Tuhan minta agar umat Israel berbakti kepadaNya saja, itu memang ada. Tapi kalau minta disembah-sembah, apalagi pakai acara nungging-nungging dengan gerakan yang diulang-ulang serta terjadwal, tidak ada hal seperti itu di dalam sejarah Alkitab. Rupanya, ada keengganan Tuhan Asli untuk mengucapkan perkataan: Sembahlah Aku! Kenapa demikian? Karena Tuhan itu bijaksana. Dia tidak ingin diriNya disalahartikan oleh manusia, seolah diriNya itu tergila-gila pada perihal yang bodoh itu, yaitu disembah-sembah. Jadi hal ini bisa dimengerti, kenapa Tuhan Asli enggan mengucapkan kata-kata bodoh seperti itu. Memang bukan masalah penyembahan yang Tuhan utamakan, melainkan jalan hidup umatNya. Itulah yang terutama. Dan ini dipandang dari sisi kelogisan memang tepat dan benar. Memang seharusnya beginilah sifat dan watak Tuhan yang sebenarnya. Abraham sujud menyembah kepada Tuhan, atas inisiatifnya sendiri, dan bukan karena Tuhan yang memberi perintah: "Ayo, sembahlah Aku." Dan Tuhan juga tidak pernah membuat perintah bodoh seperti ini: "Sembahlah Aku sebanyak 12 kali, nanti kalian akan Kuampuni dosanya." Yang saya temukan adalah, setan itulah yang gila terhadap penyembahan. Kemudian, saya balik lagi membaca hadist. Dan saya temukan ini: Sahih Muslim Jilid 3, 4360 "Ya Allah, capailah untuk aku apa yang Engkau telah menjanjikan aku ! Ya Allah, bawalah apa yang Engkau telah janjikan dulu, Ya Allah! Jika kumpulan Muslim yang kecil ini terhapus, Engkau tidak akan disembah di Bumi ini.” Jadi, benar bukan? Muhammad saja tahu, kalau Awloh itu gila disembah-sembah sehingga dia mengancam awloh ciptaannya sendiri. Dan secara logika, watak gila disembah-sembah ini sangat bodoh sekali dan sama sekali tidak pantas bila dimiliki Tuhan yang katanya Mahabijaksana. Sehingga akhirnya pandangan saya terhadap kata-kata Awloh di dalam Alquran yang meminta dirinya disembah berubah total. Saya tidak lagi memandang kata-kata itu sebagai kata-kata yang wajar diucapkan oleh Tuhan, tapi itu kata-kata congkak yang bodoh, dan hanya pantas diucapkan oleh seorang Raja Penjahat atau Setan. Kata-kata Awloh yang berkata: Sembahlah Aku! Ini identik dengan kata-kata Setan di dalam Bibel yang juga mengatakan: Sembahlah Aku! Tuhan tidak pernah berkata seperti itu di sepanjang sejarah umatNya, mulai dari kitab Kejadian hingga kitab Wahyu. Dan kenapa Setan berkata bahwa dia bersedia memberi apapun kepada manusia asal manusia bersedia menyembah dirinya? Karena dia memang sangat tergila-gila pada penyembahan ini. Di dalam Lukas 4:7 tercatat setan berkata: “Jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Ini sama dengan perkataan dalam hadist: "Jika kamu mau menyembah Aku, maka surga akan kuberikan padamu tidak peduli dirimu seorang pencuri atau pun seorang pezinah." Sifat yang sangat gila disembah ini membuktikan kalau Awloh itu memang setan adanya. Setan ngamuk bila manusia menolak menyembahnya. Dia memerintahkan Muslim agar memerangi umat manusia yang tidak mau menyembah awloh. Tetapi, Tuhan Asli tidak pernah berkata: "Perangilah orang-orang di seluruh bumi, sampai mereka mau menyembah Aku saja." Tetapi, yang acapkali dipermasalahkan oleh Tuhan adalah jalan hidupnya umatNya, seperti suka membunuh, mencuri, berzinah, berdusta, dan bersumpah palsu. Kejahatan-kejahatan seperti itulah yang Tuhan persoalkan, sehingga Tuhan meminta umatNya, khususnya Israel, agar mau berbalik lagi kepada-Nya dan meninggalkan kelakuan-kelakuan mereka yang bejat. Tuhan tidak pernah berseru kepada Firaun: "Ayo, sembahlah Aku. Kalau kamu, Firaun, tidak mau menyembah Aku, nanti kamu akan kulaknat." Kita bisa baca kisahnya ketika Nabi Musa meminta ijin kepada Raja Firaun agar dia mau melepaskan bangsa Israel untuk beribadah kepada Yahweh. Sama sekali tidak ada pesan ancaman dari Yahweh lewat mulut nabi Musa bahwa bila Firaun tidak mau menyembah Yahweh maka Yahweh akan turun tangan. Penyebab terjadinya 10 tulah di Mesir adalah bukan karena Firaun menolak menyembah Yahweh, tapi lantaran Firaun bersikeras menahan bangsa Israel untuk tetap dalam perbudakannya. Jadi sangat jelas sekali, bahwa Tuhan Asli tidak gila disembah-sembah. Kalau Tuhan menuntut umatNya saja, yaitu bangsa Israel agar menyembah-Nya, itu sangat masuk akal dan manusiawi. Umat Israel ibarat seorang gadis yang dipingit oleh Tuhan dan dijadikan sebagai istri satu-satunya, sebagai istri yang sangat dicintaiNya. Bila sang istri itu berbuat zinah dan menyeleweng kepada laki-laki lain, maka wajar saja bila Tuhan menghukumnya. Tuhan menurunkan Hukum Taurat adalah bukan agar supaya umat Israel nyembah-nyembah diriNya, tapi agar umat Israel mau berbakti kepadaNya dengan perilaku yang benar. Tuhan telah mengasihi umatNya melebihi ciptaanNya yang lain, jadi wajar saja bila Tuhan menuntut balasan dari umatNya. Ibarat seorang suami yang tidak ingin dirinya dikhianati. Tuhan tidak ngamuk dengan Mesir yang suka dengan ilmu-ilmu sihir dan penyembahan terhadap dewa-dewanya. Tapi Tuhan marah bila umat Israel melakukan hal-hal itu. Jadi, inilah letak perbedaan antara Tuhan dengan Awloh. Awloh marah dan ingin membantai kafir, karena kafir tidak mau menyembahnya. Tetapi Tuhan marah kepada umat Israel, karena umat Israel telah menyeleweng.. Tuhan tidak marah walau pun bangsa Mesir tidak menyembahNya. Tuhan tidak marah, walau orang Arab tidak menyembahnya. Bila kelak pada hari Kiamat Tuhan mendatangkan hukuman kepada seluruh umat manusia, tidak peduli Israel atau bukan, maka itu bukan karena manusia tidak menyembahnya, melainkan karena manusia-manusia itu telah menyimpang jalan hidupnya. Tuhan murka bukan karena penyembahannya, tapi karena kejahatan-kejahatan yang dilakukan manusia. Tuhan bukan marah lantaran dirinya tidak disembah, melainkan karena perilaku hidup manusianya yg menyimpang. Berbeda dengan Awloh. Awloh ngamuk karena dirinya tidak disembah. Ini alasan yang sangat idiot. Jadi, di sinilah letak bedanya Tuhan dengan Awloh dalam soal penyembahan. Dan sosok yang gila disembah-sembah itu adalah SETAN. Jadi, Allah SWT adalah SETAN. Sekian. Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud. Feifei_fairy http://profiles. friendster. com/fairyfeifei Search. browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel