fyi........delete qlo re post........

Regards,
Budi
*6105


Waspadai Pencurian Identitas di Internet 
Category: Indonesian, Security — kamaruddin @ 10:27 am 
Tahukah anda kejahatan yang sedang trend saat ini? Mudah dilakukan, relatif 
aman, calon korban tak terbatas, penanganan kasus lambat dan perlindungan 
korban yang masih belum maksimal? Pencurian Identitas jawabannya!

Pencurian Identitas/Identity theft adalah tindakan memalsukan identitas 
seseorang (korban) untuk kepentingan pelaku. Pelaku menggunakan informasi 
seperti nama, alamat, TTL, telpon, e-mail, foto dan identitas lainnya untuk 
mengambil keuntungan mengatasnamakan korban. Pencuri ini biasanya cerdas dan 
tahu betul bagaimana “menggunakan” korbannya.

Tulisan singkat ini lebih memfokuskan pada kerugian finansial dan tercemarnya 
nama baik karena kedua hal ini lebih sering terjadi di internet. Pelaku bisa 
dengan mudah menyamar sebagai korban kemudian posting di blog orang lain dengan 
identitas korban. Mendaftar/membeli sebuah situs web kemudian mengisinya dengan 
content SARA dan menjelekkan seseorang. Tidak sampai di situ, pelaku membeli 
barang illegal lewat internet dan dikirimkan kepada orang lain atas nama 
korban. Semua ini hanya sebagian kecil yang bisa dilakukan pelaku. 

Korban yang dipalsukan identitasnya akan menderita kerugian materi, psikis, dan 
waktu. Kerugian
materi sudah jelas, korban menderita kerugian atas barang yang tidak pernah 
dibeli dan layanan yang tidak pernah dipakai. Kerugian psikis seperti 
ketakutan. Didatangi aparat atas tuduhan yang tidak pernah dilakukan atau nama 
korban tiba-tiba tercantum dalam buku hitam bank. Korban juga akan kehilangan 
waktu produktif, konsentrasi dan tenaga sia-sia karena bolak-balik mengurus 
masalah yang menimpanya.

Bagaimana pelaku mencuri identitas?
Pelaku pencurian identitas biasanya memakai cara berikut untuk mendapatkan 
informasi lebih jauh tentang korbannya.

1. Mencari di Tong Sampah
Cara kuno ini walaupun menjijikkan tetap saja menjadi penyedia informasi nomor 
satu. Jangan kaget bila dengan berjorok-jorokan seperti ini pelaku bisa 
mendapatkan informasi berharga seperti statement kartu kredit, bukti transaksi 
keuangan, tagihan, kupon undian, fotokopi identitas, bahkan fisik kartu kredit 
yang kadaluarsa.

2. Phising
Pelaku membuat sebuah situs yang tampilannya sama persis dengan situs web 
keuangan atau layanan lain yang sering dipakai. Korban lalu dipancing masuk ke 
situs palsu tersebut via e-mail atau cara licik lainnya. Korban yang terpancing 
memasukkan informasi username dan password di situs palsu untuk kemudian 
dimanfaatkan pelaku.

3. Pencurian dompet
Pencuri/pencopet biasa pasti akan menyikat uang dari dompet curian dan membuang 
lainnya.
Celakanya jika dompet tersebut jatuh di tangan pencuri/pencopet yang “cerdas”. 
Efek kerugiannya akan jauh lebih besar. Lihat saja dompet anda, berapa banyak 
informasi tentang anda yang bisa diolah?

4. Orang “dalam”
Ini memang sulit dicegah. Pelaku bekerja sama dengan orang “dalam” di berbagai 
institusi keuangan, klub/organisasi, perusahaan dan lain-lain untuk “memanen” 
infomasi tentang korbannya. Sudah menjadi rahasia umum (walaupun sulit 
dibuktikan), oknum tertentu bersedia berbagi atau membocorkan informasi 
anggota/nasabahnya ke pihak lain yang bersedia membayar untuk itu. 

5. Social engineering
Pelaku menelepon korban mengaku dari badan/organisasi tertentu dan menanyakan 
berbagai
pertanyaan yang secara sadar dan tidak sadar dijawab sendiri oleh korban. Tidak 
ada yang lebih berharga daripada informasi yang didapat langsung dari korban 
sendiri. 

6. Internet
Mendapatkan informasi awal seseorang di era internet sebagai gaya hidup seperti 
saat ini sangatlah mudah. Tidak percaya? Ketikkanlah nama seseorang di search 
engine maka setelah beberapa waktu mensortir anda akan mendapatkan sedikit 
pencerahan. Terlebih dengan adanya situs jaringan sosial seperti Friendster, 
Facebook, Myspace dan sejenisnya. Pengguna layanan ini sebagian besar masih 
kurang sadar dengan bahaya memberikan informasi terlalu banyak di rumah 
virtualnya. Situs yang lemah dan ditembus cracker juga menimbulkan masalah. 
Catatan kelabu paket shopping cart Comersus misalnya, database semua 
pengguna/pelanggan bisa dengan mudah berpindah tempat. 

7. Sumber lainnya
Berbagai sumber yang biasa digunakan untuk mendapatkan informasi calon korban 
seperti komputer pribadi/umum, lowongan kerja palsu, virus/trojan dan lain-lain.

Jika terlanjur menjadi korban…
Kecepatan bertindak setelah mengetahui kejadian yang menimpa sangat menentukan 
besar kecilnya kerugian yang akan dialami. Buat laporan tertulis kepada pihak 
yang berwajib. Hubungi bank/institusi keuangan lain atas kejadian yang menimpa 
dan mintalah untuk memblokir sementara rekening anda. Untuk kartu kredit, card 
issuer biasanya memiliki divisi fraud (penipuan), berkordinasilah dengan 
mereka. Berikan kumpulan bukti dan alibi bahwa anda adalah korban kemudian 
minta dibuatkan kartu baru. Bila terjadi di dunia maya, bekerjasamalah dengan 
penyedia/pemilik layanan dengan membuat laporan tertulis dan jangan gunakan 
akun anda sementara waktu. Bila kasusnya besar, aparat berwajib dengan bantuan 
internet provider bisa membantu melacak si pelaku. 

Tindakan Pencegahan
Keamanan merupakan gabungan proses dan kesadaran. Membutuhkan proses untuk 
mencapai tahap yang baik dan kesadaran untuk menjalankannya. Tidak ada produk 
atau layanan apapun yang bisa menjamin anda bebas dari kejahatan seperti ini. 
Berikut beberapa tips mengurangi resiko pencurian identitas:

1. Kewaspadaan diri merupakan benteng pertama dan utama. Jangan dengan mudahnya 
memberikan informasi diri kepada orang lain tanpa verifikasi terlebih dahulu. 
Hubungi langsung ke individu/badan bersangkutan untuk memastikan bahwa orang 
tersebut adalah benar seperti yang diakui.

2. Jangan membuang secara utuh kertas transaksi keuangan, catatan riwayat 
medis, dan informasi sensitif lainnya tanpa menghancurkannya terlebih dahulu. 
Untuk kartu kredit, anda harus berhati-hati. Jangan kira menggunting melintang 
maka masalah selesai. Pelaku tidak tertarik menggunakan fisik kartu anda tapi 
menginginkan informasi di dalamnya seperti nomor kartu, tipe kartu, card 
issuer, tanggal dikeluarkan dan kadaluarsa, dan tanda tangan. Untuk tanggal 
kadaluarsa, tanggal perpanjangan biasanya dengan mudah bisa diprediksikan.

3. Memang enak tenggelam di situs jaringan sosial tetapi janganlah berbagi 
informasi diri secara total di dalamnya. Anda harus menjaga informasi pribadi 
khusus hanya anda dan orang terdekat yang tahu. Gunakan akal sehat dan waspada 
selama menggunakannya. Informasi di internet memiliki waktu hidup yang hampir 
tidak terbatas. 

4. Jika menjual komputer atau mendonasikannya, ingatlah untuk menghapus habis 
media penyimpanan dengan software wiper/shredder berulang kali sebelum 
berpindahtangan (jangan cuma memformatnya saja). Terutama jika komputer 
sebelumnya adalah sebuah server.

5. Praktekkan cara berkomputer yang aman! Salah satunya, jangan pernah 
menyimpan riwayat hidup, catatan medis, password, PIN, dokumen kerja dan 
informasi rahasia lainnya di dalam komputer tanpa enkripsi.

6. Periksalah secara teratur rekening keuangan atau akun di internet terhadap 
aktifitas yang mencurigakan dan tidak biasanya. Bila ada, segeralah bertindak!

7. Bila perlu, gunakan PGP/GPG untuk “menandatangani” secara digital setiap 
posting atau pengiriman dokumen penting via internet untuk memastikan bahwa 
anda adalah anda.

8. Perhatikan dengan baik situs yang mengaku aman dengan melihat sertifikat 
situs, URL situs dan pastikan ada tanda gembok (https) pada situs. 

9. Jangan sembarang mendaftar dan posting di blog/layanan umum yang tidak 
jelas. Apalagi mendaftar dengan mengisikan identitas asli seperti e-mail utama 
dan password yang sama untuk tiap layanan. 

10. Edukasikan setiap teman dan anggota keluarga akan bahaya pencurian 
identitas dan cara menghindarinya. Dengan begitu mereka akan lebih tanggap dan 
waspada bila ada orang asing yang mencoba mengakali anda atau orang terdekat 
anda.

Thanks and regards,
Yani susanti


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda menerima pesan ini karena berlangganan ke Grup "aga-madjid" Google
Groups.
Untuk memposting ke grup ini, kirimkan email ke
aga-madjid@googlegroups.com
Untuk bergabung dengan grup ini, kirim email ke
[EMAIL PROTECTED]
Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke
[EMAIL PROTECTED]
Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di
http://groups.google.co.id/group/aga-madjid?hl=id
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

<<inline: identity.thumbnail.jpg>>

Kirim email ke