thanks ya... Insya Allah bermanfaat. :)

________________________________

From: aga-madjid@googlegroups.com [mailto:aga-mad...@googlegroups.com]
On Behalf Of Sunarko
Sent: 19 Agustus 2009 9:14
To: aga-madjid@googlegroups.com
Subject: ~ aga ~ Sebab-Sebab Turunnya Rizki


  

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau
rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah.
Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan
kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan
ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress
sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil
jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan
tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet,
perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan
silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan
uang atau alasan kebutuhan hidup. 

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya
sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat
gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang
menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan
jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan
tanpa disangka-sangka. 

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah 

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan
menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman,
artinya, 

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada
disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3) 

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam
segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di
akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh
adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap
permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya
rizki secara tidak terduga. 

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang
siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan
menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan
keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah
yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas
sama sekali sebelumnya." 

Allah swt juga berfirman, artinya, 

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96) 

- Istighfar dan Taubat 

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat,
sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam
, 

"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai." (QS. 71:10-12) 

Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud
(ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab
turunnya rizki dan hujan." 

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka
beliau berkata, "Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang
mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada
Allah". Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan
kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah".
Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun
juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah." 

Maka orang-orang pun bertanya, "Banyak orang berdatangan mengadukan
berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar
beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari
diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat
Nuh,(seperti tersebut diatas, red) 

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu
berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan
lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati
masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta.
Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana
yang diharapkan. 

- Tawakkal Kepada Allah 

Allah swt berfirman, artinya, 

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya." (QS. 65:3) 

Nabi saw telah bersabda, artinya, 

"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya
maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang
diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam
keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani) 

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan
sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa
hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada
di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat,
kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan
selainnya adalah dari Allah semata. 

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam
Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza
wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat
(bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh
urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada
yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan
manfaat selain Dia. 

- Silaturrahim 

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah
satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut: 

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya, 

"Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu
alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya
dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al
Bukhari) 

-Sabda Nabi saw, artinya, 

"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam
bersabda, "Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau
harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya
silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta
dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani) 

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada
hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris
atau tidak, mahram atau bukan mahram. 

- Infaq fi Sabilillah 

Allah swt berfirman, artinya, 

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya
dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (QS. 34:39) 

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang
diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan
memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di
akhirat kelak." 

Juga firman Allah yang lain,artinya, 

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan
dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan
dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah
menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:267-268) 

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman,
"Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR
Muslim) 

- Menyambung Haji dengan Umrah 

Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas"ud
Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
bersabda, artinya, 

"Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan
menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan
karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada
balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan
al-Albani) 

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan
umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah
tersebut dengan melakukan ibadah haji. 

- Berbuat Baik kepada Orang Lemah 

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan
pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada
orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya, 

"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan
karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari) 

Dhu"afa" (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara,
yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba
sahaya dan lain sebagainya. 

- Serius di dalam Beribadah 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu
alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,


"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka
Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung
kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi
dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu." 

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta
tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga
dalam beribadah, tunduk dan khusyu" hanya kepada Allah, merasa sedang
menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya
sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah,
jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan
kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di
sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini.
Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua.
Amin. 





sumber: http://www.pengusahamuslim.com




.
 Web Bug from
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=21779708/grpspId=1707245975/m
sgId=1485/stime=1250580862/nc1=1/nc2=2/nc3=3<http://www.sng.ecs.soton.ac
.uk/mailscanner/images/1x1spacer.gif> 

__,_._,___

CONFIDENTIALITY CAUTION: This message is intended only for the use of
the individual or entity to whom it is addressed and contains
information that is privileged and confidential. If you, the reader of
this message, are not the intended recipient, you should not
disseminate, distribute or copy this communication. If you have received
this communication in error, please notify us immediately by return
email and delete the original message. 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
thanks for joinning this group.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke