Mari Saling 
Memaafkan<http://erwin-arianto.blogspot.com/2008/04/mari-saling-memaafkan.html>
Suatu
hari seorang sahabat bercerita kepada saya, bahwa dia telah tersakiti oleh
seorang rekannya, dan dia telah membalas rasa sskitnya yang tersimpan
menjadi sebuah dendam dalam hatainya, dan dia berkata puas sah ngebalas
sakit hati ini sama dia. Dan saya pun hanya tersenyum mendengar cerita
sahabat saya tersebut.

Tanpa disadari kita sering bila kita tersakiti hal yang biasanya pertama
timbul adalah ingin membalas perlakuan orang yang menyakiti kita, itulah
adalah reaksi wajar seorang manusia.
Walaupun mudah diucapkan, memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan.
Ketika seseorang telah atau akan dicelakai, maka yang tertanam biasanya
perasaan dendam dan ingin membalas. rasaan sepertiitu adalah wajar dalam
diri orang biasa. Namun, sikap memaafkan hanya ada pada diri orang yang luar
biasa.

Menurut saya yang kurang berpengetahuan ini, ada cara elegan yang lebih
memberi nilai lebih kepada dirikita, yaitu dengan memaafkan kesalahan orang
lain yang telah menyakiti diri kita.
"tapi kita kalah dong, engga puas, masih dendam" suatu pertanyaan yang
manusia wi dari seorang sahabat ketika saya mencoba menyampaikan pendapat
menganai memafkan, benar, reaksi manusia akan membalas semua perlakuaan yang
diterima, Ada aksi pasti ada reaksi.

Coba kita berfikir tenang bila kita disakiti oleh seseorang dan kita
membalas, apalah permasalaan akan selesai pada saat itu"? Dengan teori
kemungkinan, akan menghasilkan kemungkinan yang kecil. Ketika kita membalas,
orang yang menyakiti kita akan bereaksi sama, jadi permaslahan akan
berlanjut tanpa ada ujung.

Dan bagi yang mempunyai keluhuran akhlak, mereka bukan hanya mampu memaafkan
kesalahan orang lain, melainkan sekaligus membalas kesalahan tersebut dengan
kebaikan yang tak pernah tererbayangkan oleh sang pelaku. hal tersebut
justru dapat mempererat talisilaturahim dan membuat antara yang berselisih
saling memikirkan seolah-olah mereka adalah sahabat yang sangat setia.

Sesuai prinsip matematika Minus satu (-1) ditambah minus satu (-1) akan
menghasilkan jumlah minus yang lebih besar (-2), begitu pula dendam, bila
kita menyalurkan dendam, akan menghasilkan dendam yang lebih besar.

Ketika kita memaafkan adalah hal yang positif, seperti persamaan matematika,
ketika minus satu (-1) ditambah (+1) akan menghasilkan Nol (0), hal itu pun
berlaku ketika kita tersakiti (-), dan kita bereaksi positif dengan
memaafkan (+) akan menghasilkan Nol (0), dan tidak akan ada maslah yang baru
yang timbul, dan masalah akan selesai saat itu juga.

Dengan bisa memaafkan kesalahan orang, juga memperlihatkan kebesaran hati
kita sebagai manusia, kita akan secara tidak langsung orang akan memandang
kita sebagai orang yang berbesar hati dan bijak sana.

Meminta maaf memang bukan hal yang mudah; kadang kita tidak menyadari bahwa
tindakan kita telah menyakiti orang lain. Di sisi lain, memberi maaf juga
sulit dilakukan; karena kadang masih tetap mengungkit-ungkit kesalahan orang
lain. Ternyata tidak mudah menanamkan sikap iklas dalam diri untuk memaafkan
orang lain.

Kalau melihat dari sisi sebaliknya, ternyata memberi maaf bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah. Dari berbagai cerita selama ini, banyak peristiwa yang
mencerminkan hal ini. Permintaan maaf seringkali tidak serta merta diiringi
dengan perasaan rela memaafkan. Contohnya saja, meskipun orang lain sudah
minta maaf, kita masih mengingat-ingat kejadian saat kita disakiti oleh
orang lain, terlebih lagi jika kita merasakan ada kerugian yang timbul
akibat kesalahan orang tersebut. Seolah-olah ada rasa tidak puas bila orang
yang melakukan kesalahan tersebut belum merasakan kerugian yang sama.

Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam
situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan
hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan
konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita
menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa
lalu.

Seperti sebuah cerita dari milis, ketika sesorang marah, diminta untuk
menancapkan satu butir paku di sebatang pohon, ketika dia tidak marah dan
berhasil memaafkan dia mencabut kembali paku yang ditancapkan, maka akan
tersisa lubang-lubang yang tertancap didinding.

Begitu pula saat kita membalas sesuatu dendam, yang terjadi kita akan
membuat bekas luka dihati sesorang yang kita balas, luka fisik dapat sembuh,
luka hati susah untuk sembuh. Tapi hal ini tidak akan terjadi jika kita bisa
memaafkan, kalau kita bisa memaafkan kesalahan seseorang maka tidak akan ada
paku yang tertacap, dan tidak akan menimbulkan lubang di dalam hati
seseorang. Dan kita tidak kembali menyakiti orang lain.

Mari kita bersama belajar menajdi seorang yang bijaksana dan terhormat
dengan bisa memaafkan kesalahan orang lain. Karena jujur cape ketika kita
menyimpan dendam, saat kita dendam kepada orang lain, percaya atau tidak
kita akan menjadi orang yang paling memperhatikan oranng tersebut, kita
memperhatikan untuk melihat titik lemah orang tersebut. Dan kita merasa
geram saat orang tersebut memperoleh kenikmatan atau kebahagian. Mungkin
orang tersebut tahu kita perhatikan. Cape deh.

Lebih baik kita bisa memaafkan dan kita bisa hidup dengan tentram dan damai,
jadi buat apa kita mendendam, mari kita saling memaafkan.dan hidupkita akan
lebih damai dan indah. Kiranya kata-kata yang terucap pernah melukai, laku
pun pernah tak berkenan, dan diam membawa prasangka. Mohon dimaafkan, agar
ringan melangkah dalam kehidupan

"Mari kita belajar memaafkan, karena jadi orang yang pemaaf akan lebih
terhormat, disbanding dengan orang pendendam"

" Dengan memafkan kita akan menyelesaikan masalah tanpa masalah"

Depok
Erwin Arianto

http://erwin-arianto.blogspot.com/2008/04/mari-saling-memaafkan.html
-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-------------------------------------
SINCERITY, SPEED,  INOVATION & INDEPENDENCY

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
thanks for joinning this group.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke