Maaf pak ini mundur ke email Bapak Poltak yang bulan Mei kemarin. saya mau tanya nih, kalau seandainya pemimpin GM sebelumnya sudah memperkirakan pecahnya bubble di sektor perumahan dan kenaikan harga minyak, kira-kira tindakan apa yang mungkin dilakukan untuk mengantisipasinya? Terima kasih..
________________________________ From: Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 15, 2009 4:46:16 PM Subject: Re: [Keuangan] General Motors At 03:39 PM 5/15/2009, you wrote: >Halo, >apakah ada yang mengikuti perkembangan dari General Motors? > >Sebenarnya apa sih masalah mereka sehingga harus (akan) bangkrut? >apakah dari hutang? cash flow? income? manajemen? produk? pasar? saham? 1. GM dibebani hutang besar yang digunakan tidak terkait dengan bisnis otomotif. Beban utang GM yang terbesar adalah untuk menambal fasilitas jaminan sosial pekerja GM.. 2. Akibat beban jaminan sosial ini (sampai beberapa orang menyebutnya GM adalah dana pensiun yang punya bisnis sampingan bikin mobil) maka ongkos produksi GM meningkat sehingga produknya tidak kompetitif. 3.. Selama beberapa tahun terakhir GM berinvestasi besar-besaran pada segmen kendaraan SUV (contoh: Humvee adalah buatan GM) yang boros BBM. Ketika harga BBM meningkat maka segmen ini terpukul. Padahal segmen ini yang memberikan profit margin terbesar buat GM. 4. Karena kendaraan termasuk "big ticket items" - maka krisis perbankan dan kredit yang mendorong resesi telah membuat demand terhadap kendaraan menyusut. Ditambah dengan pengangguran dan pecahnya bubble property - maka minat pembelian kendaraan baru menjadi semakin jeblok. Ini yang membuat keadaan GM jadi lebih parah. >bagaimana komentar teman2 tentang GM? apakah kira2 fritz bisa >menyelamatkan GM? Amerika memang sudah seharusnya berhenti ngotot untuk bikin mobil. Toh pabrik mobil Jepang di Amerika (Toyota, Honda, dan Nissan) bisa membuat mobil dengan harga lebih kompetitif, dan tetap juga menyerap tenaga kerja Amerika. Bodoh sekali mempertahankan "Big Three" hanya atas alasan romantika masa lalu. Tetapi kita juga perlu tahu bahwa pendukung terbesar Barrack Obama pada kampanye presiden lalu adalah Serikat Pekerja Otomotif (UAW = United Autoworker Union) yang tentunya ingin agar Big Three tetap hidup dengan biaya berapapun. Sementara kita tahu bahwa pabrik mobil Jepang di Amerika (Toyota, Honda dan Nissan) banyak berada di daerah Selatan Amerika, yang serikat pekerjanya lemah dan umumnya condong mendukung Partai Republik. [Non-text portions of this message have been removed]