Yup, dan itulah realitanya. lalu sebagai konsekwennsinya muncul pertanyaan 
"dimana konsistensi sebuah regulasi/u.u?" bukankah begitu? Tetapi ya... itu kan 
sudah terjadi dan fakta sejarah yang mengatakannya. Karena itulah mengapa 
terkadang muncul rasa tidak simpati kepada instansi kenegaraan yang pura-pura 
perfeksionis dan serba luar biasa (terutama politisi ex:DPRD). SK dan 
seleksi-seleksi yang mereka lakukan buakanlah standar pasti yang benar-benar 
akurat. Pada kasus tertentu selalu ada faktor-faktor politis tidak sehatnya. 
Jika mau di beri toleransi dan dianggap wajar, tetapi di sisi lain mereka 
biasanya cenderung perfeksionis dan suka mendikte yang didasarkan atas nama 
instansi, atas nama konstitusi, atas amanat undang-undang dsb..dsb...Seperti 
itulah rangkuman beberapa opini yang saya dengar dan saya baca.

Dan memang dalam aplikasinya, fakta kontradiksi ini tidak sedikit jumlahnya di 
tengah hidup berbangsa dan bernegara. Itu juga yang menjadi salah satu 
indikator mengapa muncul sikap apatis dan bahkan terkesan mencemooh kepada 
instansi kenegaraan itu. Lalu salahkan jika muncul sikap apatis dan mencemooh 
itu karena memang didasari oleh fakta yang kontradiksi ini? Tanyakan pada 
rumput yang bergoyang. Karena trend juga sangat besar andilnya dalam 
menciptakan cara pandang, opini, dan keyakinan seseorang.

Salam
Nazar
On: Tebo-Jambi



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, fitriya...@... wrote:
> Tapi kan ngga lewat proses pengadilan...
> 
> SOL
> Ryan
> Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000
> 
> -----Original Message-----
> From: "Oka Widana" <o...@...>
> Date: Fri, 26 Feb 2010 03:00:27 
> To: Millis AKI<ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [Keuangan] Re: Calon Gubernur BI, Tak Terlibat Kasus Century
> 
> Eh saya mau koreksi pernyataan saya kepada mbak Dyah...ternyata ada Presiden 
> RI yg masuk penjara, ketika masih menajabat dan ketika sdh mantan......yah 
> kalo Presiden tentu bukan Lapas atau LP lah, melanikan pembuangan, pengucilan 
> dan atau tahanan rumah....ya Bung Karno lah....

> Powered by Telkomsel BlackBerry®

> -----Original Message-----
> From: "nazarjb" <naza...@...>
> Date: Thu, 25 Feb 2010 21:34:42 
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Subject: [Keuangan] Re: Calon Gubernur BI, Tak Terlibat Kasus Century

> 

> hehe...mantap nih. itulah mengapa saya dulu pernah posting "benahi dulu 
> sistim politik dan ketatanegaraan, baru merancang sistim ekonomi". Karena 
> sistim politik yang buruk akan sangat mudah merusak sistim ekonomi yang 
> dirancang. bukan hanya sistim ekonomi, tetapi juga sistim layanan publik 
> lainnya. Jika Terlalu banyak regulasi yang abu-abu ia bisa berbalik arah 
> kapan saja. Memang ekonomi dan politik itu tidak eksak/matematis, tetapi itu 
> Bukan alasan untuk bebas bertindak membolak-balik sebuah regulasi, 
> kesepakatan, kesepahaman, manipulatif, dsb... Ya, harus ada kesadaran moralis 
> sebagai jiwa ksatria/patriotis yang fair play dan objektif. 

> Mungkin karena NKRI ini terlalu majemuk dan heterogen? tetapi RRC lebih luas 
> & besar. Amrik juga lebih heterogen. Lalu mengapa sistim di NKRI ini 
> cenderung lebih rapuh dan inkonsisten? Saya kira kembali kepada masing-masing 
> individunya (semua kalangan masyarakatnya) teruta tokoh/figur dan pemegang 
> jabatan/kekuasaan (orang besar :-) ). 

> 

> NB:

> Jika orang-orang yang berilmu dan berkuasa sudah tidak lagi memegang 
> kebenaran, suka hidup terlalu mewah dan bermegah-megahan, saling iri dan 
> berburuk sangka, sehingga membuat mereka lalai dan lupa dan saling 
> bermusuh-musuhan, maka itulah awal dari kehancuran sebuah negara dan 
> kehancuran bagi diri mereka sendiri.

> 

> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Oka Widana" <oka@> wrote:

> >

> > Iya mbak Dyah, tapi ngak ada Presiden masuk penjara ya?

> > 

> > Bener kata rekan yg dari Jambi, walau dia cuma ngigau dapat SMS ditawarin 
> > posisi Gubernur BI, mungkin kalo saya ikut2an ngigau ditawarin posisi itu, 
> > saya pun akan menolak.

> > Oka

> > Powered by Telkomsel BlackBerry®

> > From: "dyahanggitasari" <dyahanggitasari@>

> > Date: Thu, 25 Feb 2010 08:47:39 

> > To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>

> > Subject: [Keuangan] Re: Calon Gubernur BI, Tak Terlibat Kasus Century

> > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Oka Widana" <oka@> wrote:

> > >

> > > Saya sih ngak kuatir ngak ada Gubernur BI. Yg membuat saya lebih kuatir 
> > > adalah ngak ada orang yg mau jadi Gubernur BI. Sdh ada 2 yg masuk penjara 
> > > + beberapa  Diputi Gubernur. Mungkin malah akan nambah lagi...

> > Nggak usah pesimis Pak Oka, masih banyaaaaak yang antre mau jadi Gubernur 
> > BI. Direktur BI gajinya saja bisa lebih besar dari Presiden. Untuk gaji 
> > separo gubernur BI saja sampai pada bersedia kampanye berbulan bulan 
> > keliling seluruh Indonesia, apalagi dapat posisi yang gajinya dua kali 
> > lipat tanpa capek capek kampanye.Luar biasa memang Indonesia ini.   Di 
> > bawah ini kutipan beritanya dari Detik News:
> > Perbandingan Gaji Presiden, Gubernur BI dan Menteri

> > Ken Yunita - detikNews
> > Seperti apa perbandingan gaji pejabat Indonesia? Gaji tertinggi dipegang 
> > Gubernur BI yakni Rp 162,2 juta per bulan. Presiden Rp 62,74 juta perbulan. 
> > Sementara menteri Rp 18,64 juta per bulan.

> > Sementara itu, gaji Gubernur Bank Indonesia (BI) telah mengalami kenaikan 
> > pada tahun 2007 menjadi Rp 162,2 juta per bulan. Sebelumnya, gaji Gubernur 
> > BI mencapai Rp 156 juta per bulan.

> > 

> > Kenaikan gaji juga diterapkan untuk Deputi Gubernur BI yang naik menjadi Rp 
> > 136,2 juta per bulan dari sebelumnya Rp 131 juta per bulan.

> > 

> > Jika dilihat dari kenaikan ini, maka Gaji seorang Gubernur BI dua setengah 
> > kali lebih tinggi dari total penghasilan yang diterima Presiden, yang 
> > sebesar Rp 62,74 juta per bulan. (ken/i




Kirim email ke