Info dari milis tetangga.

_____  

 
----- Original Message ----- 
From: Kaniasari <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  
To: undisclosed- <mailto:undisclosed-recipients> recipients 
Sent: Monday, July 16, 2007 1:37 PM
Subject: [mediacare] Hati-hati PENIPUAN atas nama BANK!

FYI

-------Original Message-------
From: rejuvenate the soul <mailto:[EMAIL PROTECTED]> 
Date: 7/16/2007 1:35:38 PM
Subject: Hati-hati PENIPUAN atas nama BANK!


Dear all, ada temenku yang titip posting. Dia baru ditipu pihak yang
menyalahgunakan data kartu kreditnya untuk suatu transaksi. Maap ya kalo
panjang, tapi mudah2an setelah baca bisa lebih berhati-hati. 

Cheers,

Echie

----------------------------------------------------------------------------
----------------

Tepatnya kejadian ini menimpa saya di hari Jumat,6 Juli 2007, sekitar jam 3
lewat. Awalnya ada telp yang mencari saya dia mengaku sebagai Putri dan
mengaku bahwa dia adalah karyawan dari Bank Mega dimana saya merupakan salah
satu nasabah kartu kredit dari bank tersebut. Ketika orang ini berbicara
dengan saya perkataannya sama sekali tidak mencurigakan, intinya dia hanya
ingin mengkonfirmasi saya untuk pengiriman kartu tambahan. Tidak ada
kecurigaan sama sekali di pikiran saya karena pembicaraan ini hanya sekedar
mencocokan data yang telah dia pegang untuk kemudian dicocokkan kepada saya.
Jadi di sini saya hanya disuruh menjawab apakah data tersebut benar atau
tidak, dan karena pernyataan dia memang benar saya pun hanya mengatakan
semuanya itu benar. 

Yang jadi masalah disini adalah ketika dia menghubungi saya dikarenakan
sebelumnya dia sendiri telah memegang seluruh data diri saya (entah darimana
dia mendapatkan semua itu) dan semuanya sama persis dengan pernyataan
seperti ketika kita dikonfirmasi mengenai kartu kredit. 


MENGATASNAMAKAN DIRI SEBAGAI PIHAK BANK MEGA


Entah apakah saya dalam pengaruh hipnotis atau memang dia sendiri karena
sudah pegang seluruh data saya termasuk nomor rahasia yang seharusnya tidak
bisa diketahui, semuanya itu membuat dia leluasa menyalahgunakan segala data
saya.  Setelah dia berhasil mencocokan data kemudian dia mengatakan bahwa
saya merupakan nasabah yang selama ini tidak pernah bermasalah, yang jelas
setiap ucapannya dia selalu bertindak seolah-seolah sebagai pihak Bank. Dia
bilang pihak bank hanya ingin memastikan bahwa sayalah pemegang kartu Visa
yang akan mendapatkan kartu tambahan tersebut dan pihak mereka tidak ingin
jika kartu tersebut sampai jatuh ke tangan orang lain. Lebih dari dua kali
dia mengulang semua pertanyaan dia supaya saya benar-benar yakin bahwa dia
adalah orang Bank Mega. 


DITUPU MASALAH BIAYA


Ketika saya merasa semuanya sudah benar kemudian dia mengatakan bahwa
setelah kartu ini sampai ditangan saya dengan otomatis saya langsung dapat
menggunakan kartu ini kapan saja dan di mana saja sejauh ada logo visa nya.
Sampai di situ saya sama sekali belum menaruh kecurigaan, dan sama sekali
tidak ada pembicaraan yang mengatakan kalau saya diharuskan membayar bahkan
ketika saya menanyakan apakah ada biayanya dia tetap mengatakan TIDAK ADA
dan ini benar-benar GRATIS karena saya sudah memegang kartu Visa Utama. 

HATI2 dengan PT. GOLDEN  MITRA INDONESIA!

Begitu saya terus berusaha memastikan untuk biaya kemudian dia langsung
buru-buru menyelesaikan pembicaraan. Dia memberikan penegasan bahwa saya
telah menyetujui atas kartu tambahan yang telah dijelaskan tadi, dan dia
mengatakan bahwa dari pihaknya nanti kembali akan ada yang mengkonfirmasi
untuk persetujuan saya atas pernyataan Putri tadi dan saya diharapkan agar
tetap menunggu sampai kurir mereka yang akan membawa kartu tambahan tadi
datang karena dengan alasan mereka tidak akan menjamin kalau kartu saya akan
sampai di tangan orang lain. Sekali lagi disini saya tegaskan kepada
temen-temen semua bahwa yang saya setujui disini adalah bahwa memang benar
saya setuju untuk dikirimkan kartu tambahan dan memang benar saya pemegang
kartu Visa dari Bank Mega dan bukan setuju atas penawaran yang akhirnya
diketahui bahwa mereka adalah PT. Golden Mitra Indonesia yang ternyata
adalah Tours &Travel. 

Setelah saya menutup telp dari Putri tadi tidak berselang lama salah satu
pihak PT. GMI kembali menghubungi saya ( bernama Sharen) yang tiba-tiba saja
mengatakan bahwa dia dari bagian finance menanyakan apakah pihaknya yang
bernama Putri telah menghubungi saya. Jelas saja saya mengatakan bahwa
memang benar saya telah dihubungi, tapi ketika dia menjelaskan mengenai
jumlah uang yang saya harus keluarkan, dengan spontan saya kaget dan dengan
keras menolak saat itu juga atas penawaran itu karena saya merasa tidak ada
sama sekali penyataan dari saya yang menyetujui atas penawaran dari mereka
yang ternyata adalah travel. 

Tapi seakan-akan dalam posisi yang menang, si Sharen ini bilang kalau saya
tidak bisa membatalkan transaksi tersebut karena PT. GMI telah mendebetkan
kartu kredit saya dan dia berdalih semuanya itu sepersetujuan saya. Di saat
yang bersamaan, saya ditelp oleh pihak Bank Mega yang sesungguhnya bahwa
memang telah terjadi pendebetan oleh pihak GMI ini dan saya dikonfirmasi
untuk kebenarannya. Sudah pasti saat itu saya bilang bahwa saya tidak pernah
menyetujui transaksi tersebut dan akhirnya pihak Bank Mega sendiripun
mengatakan bahwa pendebetan ini memang mencurigakan karena tidak ada
Merchant yang jelas serta lokasi di mana transaksi tersebut terjadi. 

Jadi hal ini sudah jelas bahwa pihak PT. GMI ini memang telah menipu saya
karena dari pihak Bank Mega sendiri tidak merasa bermitra dengan PT. GMI
ini. Langsung saat itu juga kartu kredit saya langsung diblokir oleh pihak
Bank Mega demi keamanan dan status pendebetan tersebut dibuat menjadi dana
menggantung sampai saya mendapatkan surat pembatalan resmi dari PT. GMI.
Intinya dari pihak Bank Mega memberikan kesempatan untuk pembatalan
transaksi tersebut asalkan saya mendapatkan surat pembatalan resmi dari
pihak GMI.

Saat saya diberitahukan hal ini saya masih dengan cara baik-baik untuk minta
pembatalan dari pihak GMI, tapi tetap saja GMI ini menolak dan bahkan semua
pembicaraan saya sebelumnya diputarbalikan. Perdebatan saya akhirnya
diteruskan kepihak pimpinanannya dan tetap saja ini tidak membuahkan hasil
bahkan ketika saya mengancam bahwa pihak GMI akan saya laporkan kepihak
berwajib dia justru menantang saya. Saya tahu hal ini telah direncanakan
oleh mereka secara matang di mana sasaran terhadap korban dilakukan disaat
hampir jam pulang kantor di hari Jumat disaat kantor mereka terakhir kerja
karena hari sabtu minggu libur. Saya langsung kesana ternyata kantornya
sudah tutup. Saya pikir hal ini tidak bisa saya diamkan, dan begitu hari
seninnya saya langsung kesana dan didampingi oleh saudara saya yang
kebetulan laki-laki. 


MENDATANGI ALAMAT KANTOR GMI


Untuk informasi teman-teman, kantor mereka ini berada di Ruko Duta Mas
Fatmawati dengan alamat : Jl. Fatmawati Blok A1 No.42. telp 021-725 1747,
723 7379. Benar saja, begitu saya masuk kantor mereka sudah ada korban
penipuan selain saya yang datang lebih dulu. Yang saya tidak habis pikir
kenapa sebuah kantor Agent Travel terasa begitu sangat tertutup, seharusnya
kalau memang benar mereka resmi Agent Travel harusnya tidak akan menutupi
apabila ada customer yang datang ingin menemui sales yang sebelumnya
menghubungi si customer tersebut, tetapi ini justru sebaliknya. 

Korban yang sebelum saya telah datang mencari sales mereka yang bernama Joko
tapi staf mereka yang menyebut dirinya Sheila mengatakan bahwa marketing
tidak akan bisa dipertemukan dengan customer apalagi dia menambahkan bahwa
orang yang bernama joko sudah tidak lagi bekerja di PT. GMI. Ketika korban
ini masih terus berusaha minta dipertemukan ke Joko tiba-tiba saja wanita
ini perlahan-lahan membuka kancing bajunya untuk mengalihkan perhatian.
Akhirnya entah bagaiman, si korban ini pulang tanpa membawa hasil apa-apa. 

Selesai korban ini pergi akhirnya giliran saya berhadapan dengan wanita ini.
Dengan menahan emosi saya coba dengan cara baik-baik dulu. Saya pikir saya
datang ketempat tersebut tidak mau terjebak kembali dengan setiap
pembicaraan dia karena mereka sangat pintar menggunakan setiap kelengahan
dari korban untuk dijadikan bukti. Kasus saya di sini karena saya tidak
membawa bukti tertulis apa-apa yang bisa saya tuntut ke mereka , karena
semuanya masih pihak Bank Mega yang memegang bukti pendebetan saya. 

Kemudian setelah saya mengutarakan alasan saya datang kesana untuk minta
surat pembatalan dia mencoba mangkir dengan mengatakan tidak mengerti maksud
kedatangan saya karena saya tidak membawa bukti apa-apa untuk dijadikan
pembatalan. Dia bilang tidak pernah ada transaksi yang mereka lakukan
terhadap saya. Sebagai orang yang merasa sudah jelas-jelas ditipu oleh
mereka saya sangat emosi tapi untungnya saudara saya mengambil alih
pembicaraan karena dia memang sengaja membuat kita terpancing dan terjebak
dengan setiap kalimat-kalimat dia. Wanita ini kemudian mencoba memberikan
penjelasan dengan dalih prosedur supaya saya menganggap pelaporan saya tidak
kuat karena tidak membawa bukti-bukti tertulis. Saya bilang bagaimana
mungkin saya punya bukti transaksi sementara mereka melakukan transaksi
sepihak tersebut melalui telepon. Setelah saya meninggikan suara saya dan
sedikit mengancam bahwa akan melaporkan masalah ini ke pihak yang berwenang
serta ditambah  argumentasi saudara saya yang memang tidak bisa dikelabui
akhirnya wanita ini baru membuatkan surat pembatalan tersebut. 


GMI MASIH BERUSAHA MENIPU DALAM SURAT PEMBATALAN


Tapi sampai surat pembatalan yang terpaksa dia buat karena saya memaksa dia
masih saja berusaha mengelabui saya dengan kesalahan yang sengaja dibuat
dalam surat pembatalan tersebut. Di surat dijelaskan bahwa apabila dalam
waktu 14 hari kerja dari tanggal kejadian transaksi yaitu tgl 06 Juli'07
Bank Mega tetap menagihkan tagihan sejumlah yang mereka debet ke saya, pihak
GMI akan membayarkan seratus persen kerugian tersebut dalam bentuk tunai.
Ketika dia menunjukan surat tersebut saya lihat kalimat keterangan barusan
sudah benar, tetapi saya minta tambahkan untuk dituliskan secara jelas untuk
perihal disurat tersebut dengan menuliskan keterangan "SURAT PEMBATALAN
TRANSAKSI" dengan tujuan supaya pihak Bank Mega benar-benar yakin bahwa
surat itu merupakan surat pembatalan. 

Mendengar saya terlalu spesifik dalam permintaan surat pembatalan tersebut
wanita ini agak sedikit kesal karena dianggapnya pihaknya sudah benar-benar
tidak berhasil menipu saya kembali. Disaat surat saya direvisi oleh dia
kemudian dia kembali menjebak saya dengan merubah tanggal transaksi tersebut
menjadi tanggal 06 Juni'07. Otomatis apabila tanggal itu yang disebutkan
dianggap pengaduan saya nanti ke pihak Bank Mega akan percuma karena tanggal
tersebut sudah lewat. Tetapi sayangnya saya menyadari ini setelah saya
keluar dari kantor tersebut dan langsung menuju ke Bank Mega. Dan setelah
saya merasa semuanya sudah berhasil saya dapatkan saya kembali pulang
kerumah dengan menyimpan kelegaan. Tapi ternyata setelah saya membaca
kembali surat tersebut ternyata pihak GMI mengganti tanggal transaksi. Tanpa
menunggu waktu lama saya langsung kembali ke kantor GMI dan meminta revisi
tanggal transaksi tersebut sambil menaruh perasaan kesal yang amat sangat.
Dan rupanya begitu saya kembali wanita yang bernama sheila tadi terlihat
kesal karena mungkin kesalahan yang sengaja dibuatnya disadari oleh saya.
Kalau saja saya tidak berpikir jauh mungkin saya sudah bertindak secara
fisik karena emosi saya sudah tak terbendung. 

Tapi untungnya dia tidak banyak bicara lagi dan langsung merubah tanggal
transaksi tersebut sesuai tanggal kejadian. Sampai saya menuliskan ini
semua, sebenarnya saya masih belum merasa puas, karena saya mengharapkan
agar PT. GMI ini mendapatkan sanksi hukum karena saya yakin banyak sekali
korban penipuan yang telah dilakukan oleh mereka hanya saja saya tidak
memiliki bukti yang lengkap untuk pengaduan saya kepada pihak berwajib. Tapi
saya disini hanya mau mengingatkan kepada teman-teman semua untuk
berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang dilakukan melalui
cara-cara telepon yang mengatasanamakan pihak Bank (bukan hanya Bank Mega
saja) dan hati-hati juga jika ada orang yang sekiranya sudah mengetahui anda
siapa apalagi identitas seperti yang terlampir pada aplikasi kartu kredit
sudah diketahui agar segera menutup telepon dan segera untuk menghubungi
Call Center untuk memastikan apakah kartu kredit anda telah disalahgunakan
atau tidak, karena sudah bisa dipastikan data anda sudah bocor ke pihak lain
yang siap menyalahgunakannya.

Terimakasih untuk kesediaannya membaca informasi ini, mudah-mudahan tidak
terjadi lagi kasus seperti ini kepada teman-teman dan waspadalah. Bila ada
tanggapan/pertanyaan, silahkan langsung ke email saya, myrapuspita@
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> yahoo.com.

 
 

Kirim email ke