Setelah kenaikan BBM ini, adakah cara kreatif pada pengelolaan subsidi APBD, 
sehingga tarif angkutan umum tidak naik, angkot tetap beli BBM harga baru, tapi 
mereka juga tidak kehilangan pendapatan? Untuk angkot mungkn APBD 
kota/kabupaten, untuk AKDP mungkin porsinya APBD provinsi.

Rasanya sistem angkutan umum di kota2 juga sudah mulai harus direformasi, 
karena pesaing sesungguhnya dari angkot ini adalah sepeda motor, artinya sistem 
angkutan umum kota harus lebih baik (dari segi pelayanan dan biaya bagi 
penumpang) daripada masyarakat membeli sepeda motor sendiri dan rame2 memenuhi 
jalanan kota. Setelah sepeda motor, baru mobil pribadi.

Salam
Hardi

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke