Abstrak Diskusi


Prof Sherry J. Mou (De Pauw University, Indianna)

Senin, 25 Mei, 13.00 – 16.00

Diawali dengan pemutaran film Feng Xiaogong’s A World Without Thieves”

Ruang 4101, FIBUI, Depok




China dalam Film:
Pembangunan Bangsa dan Identitas Budaya



Meskipun
film adalah suatu seni yang diimpor dari luar, sutradara Cina dari
berbagai generasi telah memakai puitika Cina – seperti yang terlihat
dalam puisi, lukisan dan drama – dalam memproduksi film-film mereka. 
Dengan membaca film sebagai teks ( yakni, dengan melihat bagaimana
unsur sastra seperti tema, simbol, metaphor, latar, penokohan dan plot
disampaikan), kita dapat mempelajari bagaimana sutradara film Cina
memproyeksikan apa yang mereka bayangkan – sebagai masyarakat dan
bangsa – ke dalam film.  Konstruksi sinematis tentang gender,
kebangsaan dan identitas Cina tersebut akan membantu kita untuk
memahami zaman ketika film tersebut diproduksi.



Dengan
memakai film World Without Thieves sebagai contoh, saya akan
memfokuskan pencitraan perempuan yang terlihat dalam sinema Cina masa
kini: yakni seorang perempuan kesatria yang keibuan.  Menurut saya
pencitraan ini adalah kombinasi dari dua perwujudan sinematis
sebelumnya, yakni kesatria perempuan dan ibu sang ratu rumah tangga.
Percepatan ekonomi pasarlah yang menggabungkan dua imaji itu menjadi
satu.



Salam

Melani Budianta

         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke