Radar Bojonegoro 

[ Kamis, 18 Juni 2009 ] 
Bentuk Tim Pencari Fakta Gajah Mada 

LAMONGAN - Pemkab Lamongan berencana membentuk tim penelusuran sejarah 
kelahiran Mahapatih Gajah Mada di Lamongan. Tim yang nantinya beranggotakan 
sejumlah budayawan dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait tersebut 
bertugas mencari dan menyusun bukti-bukti eksistensi patih kerajaan Majapahit 
itu di Kota Soto ini.

''Perintah pak Bupati (Masfuk) bertujuan melestarikan budaya asli Lamongan 
sekaligus memastikan kalau Gajah Mada memang dari Lamongan, sehingga bisa 
menjadi kebanggaan daerah karena dia (Gajah Mada) sebagai pencetus persatuan 
nusantara,'' kata Plt Asisten Administrasi Pemkab Lamongan Aris Wibawa kemarin 
(17/6).

Menurut dia, penelusuran riwayat Gajah Mada semakin penting karena ada daerah 
lain yang juga mengklaim sebagai tempat kelahiran tokoh kerajaan tersebut. 
''Terkait perintah Pak Bupati tersebut, budayawan Viddy AD Daery sudah 
dihubungi dan menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama,'' ujarnya.

Sementara itu, Viddy AD Daery pada saat seminar dan dialog budaya di ruang 
Sabha Dyaksa pemkab setempat Selasa (16/6) lalu menyatakan, berbagai bukti 
prasasti maupun folklore telah menegaskan kalau Gajah Mada lahir di Desa Modo 
(sekarang Kecamatan Modo). ''Gajah Mada sebenarnya anak Raja Majapahit dengan 
seorang selirnya bernama Andongsari. Selir itu merupakan anak seorang demung 
(kepala desa) di Kali Lanang. Gajah Mada ketika kecil bernama Joko Modo yang 
lahir pada tahun 1300 M,'' katanya.

Viddy menuturkan, salah satu bukti fisik bahwa Gajah Mada lahir di Lamongan 
adalah adanya situs makam ibunda Gajah Mada di Kecamatan Ngimbang yang 
dikeramatkan sampai saat ini. ''Joko Modo, berbadan tegap, jago kanuragan serta 
berilmu tinggi didikan Empu Mada (kakeknya). Dia kemudian diterima menjadi 
anggota Pasukan Bhayangkara (pasukan elit pengawal raja) di era Prabu 
Jayanegara (Raja Majapahit). Saat terjadi pemberontakan oleh Ra Kuti, Gajah 
Mada berhasil menyelamatkan Raja Jayanegara ke Bedander (sekarang Kecamatan 
Dander, Bojonegoro). Dia selanjutnya diangkat menjadi pimpinan pengawal raja 
(Bhekel Bhayangkara) pada usia 19 tahun,'' ujarnya. (feb)




      Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

Kirim email ke